Mengenal Cara dan Manfaat Diet Intermittent Fasting

Dr. Karin Wiradarma, M.Gizi, Sp.GK

Kamu pasti sudah tidak asing dengan yang namanya Intermittent Fasting. Diet atau gaya hidup sehat yang sedang populer dilakukan oleh kalangan anak muda maupun dewasa. Namun, apakah kamu sudah melakukan diet ini secara benar?

 

Intermittent Fasting itu adalah salah satu metode diet dengan cara berpuasa selang-seling, disini kita lebih memfokuskan kepada kapan harus makan dan kapan harus berpuasa. Diet Intermittent Fasting ini bertujuan untuk mengembalikan keteraturan metabolisme tubuh kita. Banyak manfaat yang bisa kita dapati dalam melakukan metode diet ini. Mulai dari membantu menurunkan berat badan, kolesterol, kadar gula yang berlebihan, tekanan darah dan juga bisa meningkatkan kesehatan jantung. Ada banyak cara untuk melakukan diet Intermittent Fasting ini, tetapi yang paling umum adalah metode 16/8 atau 5/2.

 

Metode 16/8

Dalam metode ini dimana dalam sehari (24 jam)  kita mengatur pola makan kita sesuai waktu 16 jam puasa tetapi masih boleh minum air dan 8 jam kita diperbolehkan untuk makan. Misalnya kita makan dari jam 10 pagi sampai pukul 18 sore dan tidak makan lagi setelahnya. Siklus ini harus dilakukan secara rutin tiap harinya dengan konsisten agar mendapatkan hasil yang optimal.

 

Metode 5/2

Dalam metode ini dimana dalam seminggu, kita makan makanan sehat seperti biasanya selama sekitar 5 hari dan untuk menurunkan asupan kalori, kita berpuasa seharian (24 jam) untuk 2 hari lainnya. Seperti contohnya puasa Senin Kamis. Dalam 2 hari kita berpuasa, hanya dianjurkan mengonsumsi 25% dari asupan kalori biasanya.

 

Kamu sudah lama coba diet Intermittent Fasting?  Tapi beratnya gak turun juga?

Nah mungkin selama ini diet yang kamu lakukan itu kurang tepat.

Hal salah yang paling sering dilakukan oleh orang adalah terlalu fokus kepada when to eat atau kapan waktu untuk makan, tetapi tidak tergantung dengan apa jenisnya. Contohnya saat melakukan diet ini jika kamu makan makanan yang tinggi kalori, berminyak, makanan tinggi kadar gula, nah itu adalah yang menyebabkan hasil dari Intermittent Fasting ini kurang optimal.

 

Diet Intermittent Fasting secara umum aman dan bisa dilakukan oleh banyak orang, tetapi kalau kamu merasa bahwa hasilnya kurang optimal setelah melakukan metode diet ini selama beberapa waktu, atau kalau kamu khawatir dengan kondisi kesehatan kamu, apakah bisa berdampak negatif jika melakukan diet Intermittent Fasting? Maka, jangan ragu untuk konsultasi kepada dokter Spesialis Gizi Klinik, untuk dijadwalkan pola makan yang tepat yang bisa membantu kamu untuk menurunkan berat badan atau menjaga berat badan ideal.

Previous
Previous

Moms dan Pops, Ini Tentang Anemia Pada Anak

Next
Next

Harapan Baru Untuk Menggapai Kesembuhan