TB Aktif dan TB Laten, Apa Bedanya?

Tuberkulosis atau TB menjadi salah satu penyakit infeksi yang bisa mengancam nyawa bila tidak mendapatkan penanganan sesegera mungkin. Ada dua kondisi infeksi TB yang perlu diwaspadai, yaitu TB aktif dan TB laten. Kenali perbedaan keduanya dalam artikel berikut.

TB merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Infeksi TB paling banyak menyerang paru, tetapi juga bisa menyerang organ tubuh lainnya, seperti ginjal, kelenjar di leher, dan tulang. Penularan TB terjadi ketika penderita berbicara, batuk, atau bersin, mengeluarkan droplet yang mengandung bakteri kemudian dihirup oleh orang sekitar.

Ketika terinfeksi bakteri TB dan merasakan gejala penyakit, maka seseorang dapat dikatakan mengalami TB aktif. Namun, tidak semua orang yang terinfeksi akan langsung sakit, bahkan mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun, yang kemudian kondisi ini dikenal dengan TB laten. Kedua jenis infeksi TB ini membutuhkan penanganan yang berbeda.

 

Pengertian TB Aktif dan TB Laten

Seperti namanya, TB aktif adalah kondisi ketika bakteri Mycobacterium tuberculosis berkembang biak secara aktif di dalam tubuh. Bakteri penyebab TB ini bisa berkembang biak dan menyebabkan infeksi jika sistem kekebalan tubuh lemah. 

Sementara TB laten adalah kondisi ketika bakteri berada di dalam tubuh tetapi sistem kekebalan tubuh menghambat pertumbuhannya. Hal ini membuat bakteri menjadi dorman atau dalam keadaan tidur, sehingga gejala tidak muncul. 

 

Gejala TB Aktif dan TB Laten

Penderita TB aktif pada paru dapat mengalami satu atau lebih gejala berikut, di antaranya:

• Batuk yang berlangsung tiga minggu atau lebih

• Nyeri dada

• Batuk disertai darah atau lendir kental

• Penurunan berat badan

• Cepat lelah

• Kehilangan nafsu makan

• Demam

• Keringat malam

 

TB laten tidak menimbulkan gejala setelah terinfeksi, dan orang dengan TB laten juga tidak merasa sakit. Namun, tanpa penanganan yang tepat, TB laten dapat berkembang menjadi TB aktif dalam hitungan bulan atau tahun ketika daya tahan tubuh menurun.

 

Penularan TB Aktif dan TB Laten

Penyakit TB perlu diwaspadai karena penularannya yang sangat cepat. Penderita TB aktif dapat menyebarkan bakteri kepada orang lain, sedangkan orang dengan TB laten tidak bisa menyebarkan bakteri penyebab TB.

Karena itu, orang sehat yang berkontak dengan penderita TB aktif atau menunjukkan gejala-gejala TB sebaiknya segera melakukan pemeriksaan TB ke dokter.

 

Pemeriksaan TB Aktif dan TB Laten

Lebih jelasnya, seseorang perlu melakukan pemeriksaan TB jika:

• Merasakan gejala TB

• Berkontak dengan penderita TB aktif

• Memiliki risiko tinggi untuk jatuh sakit jika terinfeksi bakteri TB karena daya tahan tubuh yang lemah, seperti anak-anak, orang dengan HIV, penderita penyakit kronis, dan orang yang sedang menjalani pengobatan yang bisa menekan daya tahan tubuh

• Bekerja di lingkungan yang rentan dengan paparan TB, seperti rumah sakit. 

 

Terdapat dua jenis pemeriksaan untuk mengetahui jika seseorang terinfeksi TB, yaitu tes darah (tes IGRA) dan tes kulit (tes Mantoux). Hasil tes darah atau tes kulit yang positif menandakan ada infeksi TB. 

Pemeriksaan TB laten akan dilakukan jika seseorang mendapatkan hasil tes darah atau tes kulit positif, tetapi pemeriksaan medis tidak mengindikasikan adanya gejala penyakit TB. Dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan tambahan untuk menunjang diagnosis, seperti rontgen dada dan tes dahak.

Itulah perbedaan antara TB aktif dan TB laten. Mengetahui kedua kondisi ini sangat penting dalam mencari penanganan yang tepat. Terlebih lagi penyakit ini membutuhkan pengobatan hingga tuntas, agar tidak menjadi bumerang di kemudian hari. 

Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai pengobatan TB atau memiliki keluhan terkait saluran pernapasan lainnya, segera jadwalkan konsultasi dengan Dokter Spesialis Paru di Tzu Chi Hospital. 

 

Telah direview secara medis oleh Dr. Natasja Rosamunde Kandou, Sp.P