Cara Mencegah Sarkopenia pada Lansia

Image source: Freepik

Sarkopenia dapat terjadi secara alami karena faktor penuaan dan kondisi kesehatan. Namun, sarkopenia dapat dicegah atau diperlambat dengan mengubah pola makan, olahraga yang teratur, dan melakukan screening sarkopenia sedini mungkin.

Sarkopenia adalah hilangnya massa dan kekuatan otot yang umumnya dialami pada orang berusia lanjut. Menurut Dr. Paskalis Andrew Gunawan, Sp.PD-KGer, dokter spesialis penyakit dalam konsultan geriatri Tzu Chi Hospital, mudah merasa lelah merupakan salah satu tanda utama lansia terkena sarkopenia.

“Kita punya banyak otot itu artinya kita punya banyak energi, itu seperti baterai kita. Kalau ototnya kurang, kita kurang juga energi sehingga biasanya muncul keluhan gampang lelah, lemah, lesu, tidak ada gairah. Hal ini pada akhirnya berujung ke berkurangnya nafsu makan, malas gerak, dan makin memperberat penyakit penyakit yang tadinya sudah terkendali dengan baik. Kalau kita cari dengan teliti pasti ada sarkopenia di balik itu,” ungkap Dr. Paskalis.

Selain faktor alami penuaan, terdapat faktor risiko lain yang dapat memicu sarkopenia, antara lain kekurangan nutrisi, gaya hidup yang tidak aktif, dan penyakit kronik seperti hipertensi dan diabetes.


Cara mencegah sarkopenia

Sarkopenia memang tidak dapat dihindari sepenuhnya, namun dapat dicegah untuk menghindari kondisi yang lebih serius. Apa saja yang perlu diperhatikan?

1. Nutrisi seimbang

Protein berperan penting dalam mendukung pertumbuhan otot, sehingga penting untuk mengonsumsi makanan dengan asupan protein yang cukup. Sumber protein bisa didapatkan dalam kacang-kacangan, biji-bijian, dan telur.

2. Aktif bergerak

Menerapkan pola hidup aktif sangat penting untuk melawan sarkopenia karena aktivitas fisik secara teratur dapat membuat otot menjadi lebih kuat. Kombinasikan antara latihan aerobik, latihan kekuatan otot, dan latihan keseimbangan untuk meningkatkan kekuatan dan fungsi otot.

3. Terlibat dalam komunitas

Bergabung dalam komunitas dapat membuat lansia aktif secara sosial dan mengikuti berbagai kegiatan bersama. Interaksi antar anggota komunitas dapat memberi dukungan emosional kepada lansia untuk tetap aktif.

4. Kendalikan penyakit yang ada

Penyakit infeksi dan non infeksi seperti diabetes, hipertensi, kolesterol semuanya meningkatkan peradangan di dalam tubuh yang pada akhirnya meningkatkan proses terjadinya sarkopeni. 

Lakukan screening sarkopenia

Jika Anda atau anggota keluarga merasakan capek yang tidak biasa tanpa sebab, maka sebaiknya segera lakukan screening sarkopenia. Pemeriksaan sarkopenia secara menyeluruh akan dilakukan oleh dokter spesialis dengan memberikan serangkaian tes khusus.

Pemeriksaan khusus sarkopenia terdiri dari 3 tahap:

  • Kekuatan otot, menggunakan hand grip strength test untuk mengukur kekuatan genggaman tangan yang dapat digunakan untuk merefleksikan kekuatan otot secara keseluruhan

  • Massa otot, menggunakan body composition analysis untuk mengetahui kadar otot di dalam tubuh

  • Fungsi otot, dengan melakukan beberapa tes seperti tes kecepatan jalan atau chair stand test 

Mencegah sarkopenia lebih baik daripada harus mengobati di saat kondisi sudah terlanjur berat. Jika Anda membutuhkan screening sarkopenia atau pemeriksaan lebih lanjut, segera berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam konsultan geriatri di Tzu Chi Hospital.

Previous
Previous

Ini Dia Olahraga untuk Cegah Sarkopenia, Apa Saja?

Next
Next

Sedang Merencanakan Kehamilan? Coba Akupunktur untuk Meningkatkan Kesuburan