Tindakan Medis & Terapi

Bronkoskopi (Endoskopi Paru) – Tujuan, Prosedur, Biaya & Risiko

logo author

Ditulis Oleh

Admin TzuChi03 Oktober 2025

BAGIKAN
artikel feature image

Bronkoskopi adalah prosedur untuk melihat saluran pernapasan dan paru-paru dengan selang khusus (endoskop).

Jika Anda atau anggota keluarga baru saja direkomendasikan menjalani prosedur ini, pastinya Anda punya banyak pertanyaan.

Artikel ini akan mengulas lebih lanjut seputar berapa lama tindakan bronkoskopi, bagaimana prosedurnya, apakah ada efek samping, dan berapa biayanya!

Apa itu Bronkoskopi?

endoskopi paru

Bronkoskopi adalah prosedur minimal invasif yang dilakukan dokter spesialis paru untuk melihat kondisi saluran pernapasan dan paru-paru menggunakan alat bronkoskopi.

Umumnya, alat bronkoskopi yang digunakan berupa selang tipis yang fleksibel. Namun jika ada sesuatu yang tersangkut atau pendarahan di saluran pernapasan, dokter akan menggunakan alat bronkoskopi yang lebih kaku.

Berapa lama proses bronkoskopi? Prosedur ini bisa berlangsung selama 30 sampai 90 menit, tergantung kondisi pasien.

Tujuan Bronskosopi 

Bronkoskopi untuk apa? Bronkoskopi biasanya dilakukan untuk membantu dokter menemukan penyebab masalah pada paru-paru dan saluran pernapasan. 

Terdapat beberapa kondisi yang memungkinkan dokter merekomendasikan bronkoskopi, yaitu:

  • Batuk kronis yang berkepanjangan

  • Batuk berdarah 

  • Kelainan pada paru, seperti bercak abnormal 

  • Paru-paru atau saluran napas meradang akibat TB, pneumonia, infeksi jamur, atau parasit

  • Penyumbatan saluran napas

  • Penyempitan saluran napas (striktur)

  • Penyakit paru interstisial

  • Masalah pada pita suara 

  • Tumor atau kanker bronkus

Berdasarkan kondisi tersebut, bronkoskopi juga bisa membantu dokter dalam hal:

  • Diagnosis penyakit paru, seperti infeksi, pembengkakan atau tumor

  • Pengambilan sampel jaringan (biopsi)

  • Membuka saluran pernapasan yang tersumbat lendir atau benda asing 

  • Penempatan stent pada kasus penyempitan saluran napas (stiktur)

  • Membantu menangani perdarahan di paru-paru atau saluran pernapasan

  • Mengurangi ukuran tumor pada saluran pernapasan (bronkus)

Baca Juga: Apakah Endoskopi Berbahaya? Kenali Prosedur, Persiapan & Biaya

Persiapan Bronkoskopi

Sebelum menjalani bronkoskopi, dokter akan memberikan instruksi khusus sesuai kondisi pasien. Berikut persiapan yang biasa disarankan:

  • Tidak makan atau minum selama 6–8 jam untuk mencegah masuknya makanan atau air liur ke saluran pernapasan (aspirasi).

  • Beri tahu dokter jika mengonsumsi obat pengencer darah atau obat diabetes, mungkin perlu dihentikan sementara sebelum prosedur.

  • Menandatangani persetujuan (informed consent).

  • Terkadang dokter melakukan pemeriksaan fisik tambahan, seperti ECG untuk memastikan tubuh siap menjalankan bronkoskopi.

  • Pasien biasanya dipasang infus dan pemantauan tekanan darah dan oksigen.

Prosedur Bronkoskopi

Apabila dokter sudah memastikan pasien siap menjalaninya, dokter akan memberikan sedasi untuk mengurangi rasa tidak nyaman. 

Apakah bronkoskopi bius total? Tidak selalu, umumnya hanya sedasi ringan hingga sedang. Namun bius total bisa saja diberikan pada kasus yang lebih parah dan dokter ingin pasien tidak bergerak selama prosedur.

Berikut prosedurnya:

1. Persiapan Posisi Pasien

Pasien diminta duduk atau berbaring di meja prosedur agar dokter lebih mudah melakukan navigasi bronkoskop.

2. Pemasukan Bronkoskop

Bronkoskop kemudian dimasukkan melalui hidung atau mulut, melewati tenggorokan dan pita suara, hingga mencapai saluran napas dan paru-paru. 

Dokter bisa langsung melihat kondisi dalam tubuh karena bronkoskop akan memproyeksikan gambar pada layar monitor.

Selama prosedur berlangsung, pasien tidak dapat berbicara.

3. Pemeriksaan Saluran Napas

Kemudian dokter akan menilai kondisi saluran napas dan paru-paru, mulai dari mencari penyempitan, tumor atau penyebab sumbatan lainnya. 

Apakah bronkoskopi sakit? Tidak, tetapi pasien bisa merasa tidak nyaman selama pemeriksaan.

4. Biopsi dan Tindakan Medis

Jika ditemukan masalah, dokter dapat melakukan biopsi untuk mengambil sampel jaringan atau cairan untuk diuji di laboratorium. 

Pada kasus tertentu, tindakan medis juga bisa dilakukan langsung melalui bronkoskop, misalnya mengurangi ukuran tumor, mengangkat objek penyumbat, atau menempatkan stent untuk menjaga saluran napas tetap terbuka.

5. Penyelesaian Prosedur

Setelah tindakan selesai, bronkoskop akan dikeluarkan dari tubuh pasien. Biasanya setelah prosedur, pasien perlu rawat inap minimal 1 hari guna memastikan pasien benar-benar pulih. Anda mungkin diminta datang lagi untuk mengambil hasil biopsi setelah beberapa hari.

Pemulihan setelah Bronkoskopi

Pasien biasanya dibawa ke kamar rawat inap setelah prosedur. Efek sedasi biasanya baru hilang setelah 45 menit hingga beberapa jam.

Jangan makan atau minum sebelum efek sedasi hilang, karena makanan atau cairan bisa salah masuk ke saluran pernapasan (aspirasi).

Apa risikonya orang kalau di bronkoskopi? Pasien mungkin merasakan tenggorokan mati rasa, suara serak, sakit tenggorokan hingga batuk ringan.

Efek samping bronkoskopi tersebut memang wajar. Kebanyakan pasien dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari keesokan harinya, kecuali ada instruksi khusus dari dokter. 

Baca Juga: 4 Rumah Sakit di Pantai Indah Kapuk, Lengkap & Bertaraf Internasional

Peringatan dan Risiko Bronkoskopi

Bronkoskopi adalah prosedur minimal invasif yang relatif aman untuk kebanyakan. Namun, prosedur ini kurang disarankan untuk pasien dengan kondisi:

  • Hipoksia berat (butuh suplementasi oksigen)

  • Penyempitan atau penyumbatan parah pada trakea akibat jaringan parut

  • Pasien dengan gangguan pembekuan darah parah

Lalu, apa risiko bronkoskopi? Meskipun risiko serius jarang, beberapa komplikasi tetap mungkin terjadi, seperti perdarahan ringan saat pengambilan sampel jaringan mungkin saja terjadi. 

Selain itu, pasien dengan penyakit jantung mungkin berisiko mengalami gangguan irama jantung akibat reaksi terhadap obat sedasi.

Oleh karena itu, sampaikan riwayat kesehatan sedetail mungkin pada dokter. Apabila mengalami gejala berikut, segera dapatkan bantuan medis:

  • Demam tinggi (≥38°C) yang tidak kunjung turun

  • Batuk berdarah lebih parah

  • Nyeri dada hebat

  • Sesak napas

  • Suara serak parah

  • Kemerahan atau pembengkakan di area infus

Biaya Bronkoskopi

Biaya bronkoskopi berkisar dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung kompleksitas kasus.

Apakah bronkoskopi ditanggung BPJS? Bisa, tetapi perlu adanya rekomendasi dokter untuk diagnosis atau terapi karena adanya keluhan.

Oleh karena itu, sebelum menjalani bronkoskopi, sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter spesialis paru atau bagian administrasi untuk memastikan prosedur klaim bronkoskopi BPJS.

Layanan Bronkoskopi & Pulmonology di Tzu Chi Hospital

Jangan tunda jika Anda mengalami gejala seperti batuk berdarah, sesak napas, atau batuk yang berkepanjangan, segera konsultasi dengan dokter spesialis paru di Tzu Chi Hospital

Masalah paru-paru bisa dideteksi lebih awal melalui layanan bronkoskopi komprehensif yang didukung fasilitas modern dan dokter pulmonology berpengalaman.

Prosedur pun bisa berjalan secara presisi dan minim risiko. Kami juga memiliki dokter onkologi toraks untuk kasus yang diduga berkaitan dengan kanker, sehingga Anda tidak perlu mencari-cari fasilitas medis lagi. Semua bisa ditangani di satu tempat.

Sebelum terlambat, segera buat janji temu sekarang melalui WhatsApp Tzu Chi Hospital! Untuk mengecek jadwal praktik serta latar belakang dokter pulmonology, bisa dicek lewat menu Cari Dokter

Semakin cepat diperiksa, semakin besar peluang sembuh!

 

 


Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Natasja, Sp.P

Sumber:

Bronchoscopy | NCBI Bookshelf

Bronchoscopy: Purpose, Procedure, Risks & Results | Cleveland Clinic

Bronchoscopy | Johns Hopkins Medicine


Related Article

Topik Terkini



VIDEOS