Edukasi Obat & Apotek
Omeprazole: Manfaat, Dosis, Cara Minum, & Efek Samping

Ditulis Oleh
Admin TzuChi • 16 September 2025

Bagi penderita GERD, pasti sudah sangat familier dengan obat Omeprazole. Obat ini adalah obat untuk mengatasi masalah pencernaan terkait kelebihan asam lambung, seperti GERD, tukak lambung, dan esofagitis erosif. Cara kerjanya dengan menghambat produksi asam lambung, sehingga membantu meredakan rasa terbakar di dada.
Namun, tidak sedikit yang bertanya, Omeprazole apakah obat keras? Supaya Anda tidak mengalami efek samping berbahaya dari konsumsi obat ini, mari pahami dosis dan cara minum yang benar!
Omeprazole Obat Apa?
Omeprazole adalah obat yang termasuk dalam kelas inhibitor pompa proton (PPI), maka cara kerjanya yaitu menghambat produksi asam lambung di perut.
Obat ini biasa diresepkan untuk mengatasi kondisi medis yang berhubungan dengan produksi asam lambung yang berlebihan, seperti:
-
Gastroesophageal reflux disease (GERD)
-
Esofagitis erosif
-
Tukak lambung
-
Sindrom Zollinger-Ellison
Obat ini bekerja secara bertahap dan biasanya baru memberikan hasil setelah 2–3 hari, bahkan ada yang sampai 4 minggu baru memberikan hasil. Oleh karena itu, biasanya obat ini hanya dikonsumsi 1 kali sehari, tetapi tergantung dari tingkat keparahan kondisi.
Dalam penggunaannya, tersedia omeprazole injeksi dan kapsul. Berikut contoh obatnya di pasaran:
Jenis Obat | Merek Obat |
Tipe Kapsul |
Redusec, Lanacer, Promezol, Tamezole, Omeyus, Omed, Gastrofer, Prilos, Protop, Etagastrin, Rindopump, Zollocid, Ozid, Lokev, dan Ulpraz |
Tipe Injeksi |
Inhipump, Norsec, dan Rocer |
Manfaat Obat Omeprazole
Biasanya pasien diresepkan dengan dosis standar 20 mg. Dengan obat ini, ada beberapa kondisi yang bisa terbantu ditangani, yaitu:
1. Mengatasi Heartburn (Asam Lambung Naik)
Omeprazole digunakan untuk mengurangi produksi asam lambung yang berlebihan, yang sering menyebabkan gejala heartburn. Heartburn adalah nyeri atau rasa panas di dada akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Obat ini bekerja dengan menghambat fungsi proton pump yang berperan dalam produksi asam di lambung.
2. Menyembuhkan Tukak Lambung dan Ulkus Duodenum
Tukak lambung dan ulkus duodenum adalah dua kondisi masalah pencernaan akibat iritasi asam lambung. Luka ini merupakan luka terbuka pada dinding lambung atau usus dua belas jari.
Dengan menurunkan produksi asam, obat ini membantu penyembuhan luka tersebut dan mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan.
3. Mengatasi GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
GERD adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus) dan memicu gejala seperti heartburn dan regurgitasi asam (naiknya asam lambung ke mulut). Akibatnya, terjadi iritasi pada dinding esofagus.
Omeprazole akan bekerja menghambat atau menurunkan aktivitas proton pump, yang artinya mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi. Tanpa asam yang berlebihan, gejala GERD seperti heartburn dan iritasi esofagus bisa berkurang, karena asam lambung tidak lagi naik ke kerongkongan.
4. Pengobatan Infeksi H. pylori
H. pylori adalah bakteri yang dapat menyebabkan tukak lambung. Selain itu, bakteri ini juga bisa menyebabkan produksi asam lambung berlebih yang akhirnya merusak dinding lambung.
Untuk mengobatin ini, biasanya omeprazole dikombinasikan dengan antibiotik (seperti clarithromycin atau amoxicillin). Antibiotik bertugas membunuh bakteri H. pylori, sementara omeprazole membantu menurunkan asam lambung sehingga luka bisa punya waktu untuk sembuh.
5. Mengatasi Sindrom Zollinger-Ellison
Omeprazole juga digunakan untuk mengobati kondisi langka yang dikenal dengan Sindrom Zollinger-Ellison. Kondisi ini disebabkan oleh adanya tumor di pankreas atau usus kecil yang yang menghasilkan gastrin, hormon yang merangsang produksi asam lambung.
Akibatnya, lambung memproduksi asam dalam jumlah yang sangat banyak. Namun dengan omeprazole, produksi asam bisa ditekan sebelum semakin buruk.
Baca juga: Amoxicillin: Dosis, Kegunaan, dan Efek Samping
Dosis Obat Omeprazole
Pemberian dosis omeprazole tergantung dari jenis penyakit, riwayat kesehatan dan tingkat keparahan. Selalu konsultasikan dulu dengan dokter untuk mendapat dosis yang tepat sesuai kondisi kesehatan masing-masing.
Berikut dosis umum untuk masing-masing masalah:
Kondisi Medis |
Usia |
Dosis |
Tukak Lambung (Ulkus Lambung) |
Dewasa |
40 mg sekali sehari |
Anak-anak dan Remaja |
Dosis harus ditentukan oleh dokter | |
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) |
Dewasa |
20 mg sekali sehari |
Anak (2-16 tahun) |
5-20 mg sekali sehari (tergantung berat badan) | |
Anak (<1 tahun) |
Dosis harus ditentukan oleh dokter | |
Infeksi H. pylori |
Dewasa |
20 mg dua kali sehari (bersama antibiotik) |
Anak-anak dan Remaja |
Dosis harus ditentukan oleh dokter | |
Esofagitis Erosif |
Semua usia |
Dosis harus ditentukan oleh dokter |
Sindrom Zollinger-Ellison |
Semua usia |
Dosis harus ditentukan oleh dokter |
Perlu diingat, terkait kapan sebaiknya minum obat omeprazole? Jawabannya tergantung rekomendasi dokter. Begitu pun dengan omeprazole diminum berapa kali sehari. Setiap orang punya kondisi yang berbeda, sehingga butuh penanganan dan dosis yang personal.
Cara Minum Obat Omeprazole
Banyak sekali pertanyaan terkait cara minumnya dengan aman, mulai dari “bolehkah minum omeprazole 2 kali sehari?” atau kebingungan “omeprazole diminum sebelum atau sesudah makan?”.
Jawabannya, aturan omeprazole diminum kapan tergantung dari rekomendasi dokter. Mereka yang tau kondisi keparahan dan dosis yang diperlukan agar pengobatan efektif.
Namun jika membahas secara umum, biasanya omeprazole dikonsumsi sekali sehari pada pagi hari sebelum sarapan. Obat ini bekerja lebih baik saat perut kosong, tetapi boleh juga dikonsumsi setelah makan.
Jika Anda perlu minum omeprazole dua kali sehari, maka cara minumnya:
-
Pagi: Satu dosis di pagi hari sebelum sarapan.
-
Malam: Satu dosis lagi di malam hari, lebih baik setelah makan.
Efek Samping Minum Obat Omeprazole
Sebelum menggunakan omeprazole, penting untuk mengetahui beberapa efek samping yang bisa muncul, yaitu:
1. Risiko Infeksi Clostridium difficile
Akibat pengurangan produksi asam lambung yang seharusnya melindungi saluran cerna, risiko infeksi bakteri Clostridium difficile jadi lebih tinggi yang dampaknya menyebabkan diare berat.
2. Reaksi Alergi Serius
Jika Anda mengalami gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan pada wajah atau tangan, segera hubungi dokter. Ini bisa menjadi tanda reaksi alergi serius akibat omeprazole.
3. Masalah Ginjal (Akut Tubulointerstitial Nephritis)
Obat ini dapat menyebabkan kondisi langka seperti Akut Tubulointerstitial Nephritis (TIN), Kondisi ini memicu peradangan pada bagian ginjal yang disebut tubulus ginjal. Penyebabnya karena reaksi alergi terhadap omeprazole dan bisa merusak fungsi ginjal jika tidak segera ditangani dokter.
4. Penurunan Penyerapan Vitamin B12
Omeprazole juga dapat menghambat penyerapan vitamin B12 dalam tubuh, sehingga berpotensi menyebabkan defisiensi vitamin B12.
5. Risiko Patah Tulang
Penggunaan omeprazole dalam dosis tinggi dapat menghambat penyerapan kalsium. Akibatnya terjadi penurunan kepadatan tulang yang meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang.
6. Perhatian untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Bagi ibu hamil, perlu diketahui bahwa Omeprazole termasuk obat kategori C dalam kehamilan. Itu artinya, penggunaannya hanya boleh dilakukan jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Agar tetap aman, ibu hamil perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Interaksi Obat Omeprazole dengan Obat Lain
Omeprazole bisa berinteraksi dengan obat-obatan lain. Ada yang interaksinya major, moderat, dan minor. Meskipun sebagian besar interaksi bersifat sedang atau ringan, beberapa dapat berpotensi berbahaya jika tidak dikelola dengan baik.
Beberapa obat-obatan yang berinteraksi dengan omeprazole, yaitu:
-
Adderall (amphetamin/dextroamphetamine)
-
Aspirin
-
Eliquis (apixaban)
-
Crestor (rosuvastatin)
-
Lexapro (escitalopram)
-
Lipitor (atorvastatin)
-
Vitamin B12
Baca juga: Aspirin: Kegunaan, Dosis, Efek Samping, dan Interaksi
Kapan Harus ke Dokter?
Masalah pencernaan tidak boleh disepelekan, karena bisa mengurangi kualitas hidup seiring waktu. Jika Anda atau anggota keluarga memiliki masalah pada pencernaan, segera periksakan ke dokter.
Anda bisa mendapatkan pemeriksaan saluran pencernaan oleh spesialis gastroenterologi di Tzu Chi Hospital. Pemeriksaan dengan endoskopi untuk mengetahui kondisi saluran pencernaan dan tingkat keparahan, sehingga bisa diberi penanganan yang tepat.
Untuk berkonsultasi dengan dokter, buat janji temu secara online melalui Call Center Tzu Chi Hospital.
Anda juga bisa pilih dokter yang diinginkan melalui menu Cari Dokter, ada banyak pilihan jadwal praktik yang tersedia.
Mulai sekarang, sayangi lambungmu dan tingkatkan kualitas hidup!
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Hardy, Sp.PD
Referensi:
Topik