Pencegahan & Deteksi Dini Penyakit
Gagal Jantung: Ciri-Ciri, Penyebab, Pencegahan, dan Cara Mengatasinya

Ditulis Oleh
Admin TzuChi • 29 September 2025

Gagal jantung atau heart failure, adalah kondisi ketika jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh dengan normal.
Akibatnya, darah dapat menumpuk dan menyebabkan cairan mengisi paru-paru, yang memicu gejala seperti sesak napas.
Meski terkesan seperti kondisi biasa, gagal jantung tetap bisa berujung pada kematian jika tidak ditangani dengan benar.
Untuk itu, mari kenali berbagai gejala, pengobatan, dan langkah pencegahan sejak dini, selagi masih ada waktu untuk bertindak!
Pengertian Gagal Jantung
Perbandingan Jantung Normal dan Jantung yang Melemah | Sumber: Dr. Rahul Sawant
Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung tidak mampu memompa darah secara cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh.
Kondisi ini berbeda dengan henti jantung atau cardiac arrest, karena jantung masih berdetak, hanya saja lebih lemah dari seharusnya.
Selain itu, gagal jantung juga tidak sama dengan serangan jantung (heart attack), karena kondisi ini terjadi secara bertahap di mana kemampuan jantung akan terus menurun dari waktu ke waktu, bukan karena tiba-tiba karena aliran darah ke jantung tersumbat.
Untuk memahami lebih lanjut, pahami ciri-ciri jantung yang melemah:
-
Jantung membesar karena berusaha memompa lebih kuat
-
Detak jantung lebih cepat untuk meningkatkan output darah
-
Penyempitan pembuluh darah untuk mempertahankan tekanan darah
-
Otot jantung menebal agar bisa memompa lebih keras
Gejala Gagal Jantung
Kenali ciri-ciri gagal jantung pada tahap awal, menengah, hingga lanjutan, supaya Anda bisa segera mengambil langkah penanganan yang tepat.
Berikut apa yang dirasakan ketika gagal jantung:
Tahap Awal
-
Sesak napas saat berolahraga
-
Mudah lelah setelah beraktivitas
-
Pembengkakan ringan di pergelangan kaki atau tungkai setelah berdiri lama dan membaik saat istirahat
Tahap Menengah
-
Sesak napas bisa muncul saat istirahat, dan bertambah parah saat berbaring (ortopnea)
-
Pembengkakan kaki, pergelangan, dan mungkin mulai meluas ke perut (edema)
-
Batuk akibat pembengkakan paru-paru
-
Rasa ringan kepala, pusing, atau pingsan (sinkop)
-
Berat badan bertambah cepat akibat penumpukan cairan
Tahap Lanjutan
-
Nyeri di dada (bisa jadi indikasi serangan jantung)
-
Sering bingung akibat terganggunya aliran darah ke otak
-
Perlu sering buang air kecil di malam hari (nokturia)
-
Kulit membiru akibat kekurangan oksigen
Jenis dan Penyebab Gagal Jantung
Lantas, gagal jantung disebabkan karena apa? Banyak yang ingin mengetahui jawabannya supaya bisa menjaganya sejak dini.
Berikut berbagai hal yang dikaitkan sebagai penyebab gagal jantung berdasarkan jenisnya:
1. Gagal Jantung Sisi Kiri
Jenis ini adalah yang paling umum terjadi. Penyebabnya akibat ventrikel kiri, yaitu ruang bawah kiri jantung yang bertugas memompa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh, tidak dapat memompa darah dengan baik.
Dampaknya, darah tertahan di pembuluh darah, sehingga berujung menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru dan memicu sesak napas, terutama saat beraktivitas atau berbaring.
Penyebab Umum
-
Serangan jantung yang merusak otot jantung
-
Tekanan darah tinggi yang membuat jantung bekerja keras
-
Penyakit otot jantung (kardiomiopati)
-
Penyakit katup jantung
-
Gangguan irama jantung (aritmia)
2. Gagal Jantung Sisi Kanan (Gagal Jantung Sekunder)
Gagal jantung sisi kanan melibatkan ventrikel kanan yang fungsinya memompa darah ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen.
Jika ventrikel kanan gagal memompa, darah akan tertahan di pembuluh darah vena, sehingga cairan keluar ke jaringan tubuh dan menyebabkan pembengkakan terutama di kaki, pergelangan kaki, dan perut.
Penyebab Umum
-
Riwayat gagal jantung sisi kiri
-
Penyakit paru (hipertensi pulmonal)
-
Emboli paru (bekuan darah di paru-paru)
3. Gagal Jantung Biventricular
Kondisi ini terjadi ketika kedua sisi jantung (ventrikel kiri dan kanan) sama-sama mengalami gangguan.
Akibatnya gejala yang muncul merupakan gabungan dari keduanya, seperti sesak napas, pembengkakan, kelelahan, dan berkurangnya kemampuan beraktivitas.
4. Gagal Jantung Kongestif
Gagal jantung kongestif adalah kondisi ketika gagal jantung menyebabkan penumpukan cairan di jaringan tubuh (seperti paru-paru, kaki, dan perut) hingga terasa sesak dan bengkak.
Sebetulnya, gagal jantung kongestif bukan jenis terpisah, melainkan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi penumpukan cairan akibat fungsi jantung yang gagal.
Itu artinya, kondisi ini bisa terjadi pada kasus gagal jantung sisi kiri, kanan, atau keduanya.
Baca Juga: Pembengkakan Jantung: Ciri-Ciri, Penyebab, Pengobatan, & Pencegahannya
Faktor Risiko Penderita Gagal Jantung
Banyak yang bertanya gagal jantung di usia berapa? Gagal jantung sering menimpa orang di usia 65 tahun ke atas.
Namun, gagal jantung juga bisa terjadi pada usia lebih muda, terutama jika seseorang memiliki faktor risiko seperti:
-
Riwayat penyakit arteri koroner (Kondisi yang menghambat aliran darah ke jantung, sehingga otot jantung melemah)
-
Hipertensi sehingga jantung harus bekerja lebih keras.
-
Diabetes tipe 2 yang kasusnya sudah merusak pembuluh darah dan saraf pengontrol jantung.
-
Penyakit tiroid yang menyebabkan jantung berdetak sangat cepat atau sangat lambat.
-
Eksposur ke sinar radiasi pada area dada yang merusak otot jantung.
-
Sindrom metabolik (kolesterol tinggi, obesitas, dan hipertensi) yang membebani kinerja jantung.
Diagnosis Gagal Jantung
Guna menentukan apakah gejala yang Anda alami merujuk pada gagal jantung, terdapat beberapa macam metode yang digunakan untuk melakukan diagnosis.
Beberapa metode paling umum, yaitu:
-
Tes Darah: Mengecek BNP (B-type Natriuretic Peptide), yaitu hormon yang dilepaskan oleh otot jantung saat dinding jantung meregang, karena kadarnya meningkat saat jantung stres.
-
Tes Stres: Menilai respons jantung terhadap aktivitas fisik atau olahraga dengan treadmill atau sepeda statis.
-
Rontgen Dada: Mendeteksi pembesaran jantung atau penumpukan cairan di paru-paru.
-
Ekokardiogram: Menampilkan struktur dan fungsi jantung dengan gelombang suara.
-
CT Scan Jantung: Menggunakan sinar-X untuk membuat gambar penampang jantung.
-
MRI Jantung: Melihat gambar jantung dengan menggunakan medan magnet dan gelombang radio.
-
Angiogram Koroner: Melihat sumbatan pada pembuluh darah jantung dengan kateter dan zat pewarna khusus agar arteri jantung terlihat jelas pada X-ray.
Pengobatan Gagal Jantung
Lantas, apakah gagal jantung bisa sembuh? Gagal jantung tidak bisa disembuhkan total, karena tidak ada obatnya.
Namun, Anda bisa melakukan serangkaian cara untuk memaksimalkan kualitas hidup, mulai dari perubahan gaya hidup hingga penggunaan obat-obatan.
Berikut berbagai cara mengatasi gagal jantung:
1. Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup menjadi langkah penting dalam mengelola kesehatan jantung. Dokter biasanya menganjurkan olahraga teratur dengan jenis aktivitas yang sesuai kondisi medis pasien.
Asupan cairan juga perlu diatur mengikuti rekomendasi medis, agar tidak berlebihan maupun kekurangan.
Selain itu, konsumsi garam (natrium) harus dibatasi karena dapat memicu penumpukan cairan dan memperberat kerja jantung.
Alkohol sebaiknya dikurangi, bahkan dihentikan, karena dapat memengaruhi tekanan darah dan fungsi organ lain.
Sebagai gantinya, pasien disarankan memperbanyak makanan tinggi serat serta rendah lemak, misalnya buah, sayur, dan kacang-kacangan.
2. Penggunaan Obat-obatan
Selain perubahan gaya hidup, dokter biasanya meresepkan obat-obatan untuk membantu mengendalikan gejala dan mencegah komplikasi, yaitu:
-
ACE inhibitors bekerja dengan melebarkan pembuluh darah sehingga beban kerja jantung berkurang.
-
Diuretik diberikan untuk membantu mengeluarkan kelebihan cairan dari tubuh, mengurangi bengkak dan sesak napas
-
Beta-blockers digunakan untuk memperlambat detak jantung, sehingga jantung tidak bekerja terlalu keras
-
Aldosterone antagonists membantu menurunkan retensi garam dan air, sekaligus mencegah kerusakan lebih lanjut pada jantung.
3. Tindakan Medis
Dalam kondisi tertentu, pasien mungkin memerlukan tindakan medis khusus. Salah satunya adalah implantable cardioverter defibrillator (ICD), yaitu alat yang ditanam di dada untuk mencegah kematian mendadak akibat gangguan irama jantung.
Ada pula cardiac resynchronisation therapy (CRT), semacam alat pacu jantung yang dirancang untuk membantu jantung memompa lebih efisien.
Pada beberapa kasus, dokter dapat melakukan perbaikan atau penggantian katup jantung yang bermasalah.
Jika kondisi sudah sangat parah dan tidak membaik dengan terapi lain, transplantasi jantung menjadi pilihan terakhir, yaitu mengganti jantung pasien dengan organ donor.
Pencegahan Gagal Jantung
Cara terbaik untuk mencegah kondisi ini adalah menghindari penyebab dan faktor risikonya.
Untuk memaksimalkan upaya menghindari kondisi ini, berikut beberapa tips yang bisa dianjurkan:
-
Menjaga berat badan agar jantung tidak terbebani.
-
Sering beraktivitas fisik supaya otot jantung kuat.
-
Mengurangi konsumsi alkohol berlebih yang bisa meningkatkan hipertensi.
-
Berhenti merokok guna mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
-
Mengatur pola makan sehat.
-
Waspadai kenaikan berat badan tiba-tiba yang bisa menandakan penumpukan cairan.
Baca Juga: Jantung Koroner: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Bahayanya
Kapan Harus ke Dokter?
Pada kasus gagal jantung, jantung memang masih berdetak, tetapi kinerjanya tidak lagi efisien. Tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini bisa memburuk dan berdampak pada kualitas hidup.
Karena itu, sangat penting mendapatkan perawatan dari dokter spesialis jantung berpengalaman guna menjaga fungsinya tetap optimal meski dalam kondisi lemah.
Anda bisa mendapatkan perawatan yang tepat di Tzu Chi Hospital di mana dokter akan melakukan:
-
Skrining dan mengevaluasi gejala
-
Menentukan stadium gagal jantung
-
Menyusun rencana perawatan jangka panjang
Untuk memberikan hasil pemeriksaan yang akurat, layanan ini ditunjang dengan fasilitas modern, seperti EKG, Ekokardiografi, Treadmill Test, CT Calcium Score, dan lainnya.
Sebelum kondisinya bertambah, segera buat janji temu secara online melalui WhatsApp Call Center Tzu Chi Hospital.
Anda juga bisa mengecek profil dan jadwal praktik dokter melalui menu Cari Dokter untuk memastikan Anda mendapatkan penanganan dari spesialis yang tepat.
Jangan tunda pemeriksaan, segera konsultasikan kesehatan jantung Anda di Tzu Chi Hospital untuk mendapatkan penanganan terbaik sejak dini!
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh Dr. Hendra Simarmata, Sp.JP(K), FIHA
Referensi:
What is Heart Failure? | American Heart Association
Heart failure - Symptoms | NHS
Heart Failure | Johns Hopkins Medicine
Heart failure | British Heart Foundation | BHF
Risks for and Causes of Heart Failure | American Heart Association
Related Article
Artikel Populer

Omeprazole: Manfaat, Dosis, Cara Minum, & Efek Samping

Pembengkakan Jantung: Ciri-Ciri, Penyebab, Pengobatan, & Pencegahannya

19 Ciri-ciri Hamil Muda pada Wanita, Kenali Sebelum Terlambat!

Menu Diet Sehat 7 Hari untuk Turunkan BB tanpa Menyiksa Diri
