Gaya Hidup Sehat

20 Makanan untuk Menaikkan Trombosit, Ada Telur & Kerang!

logo author

Ditulis Oleh

Admin TzuChi21 Oktober 2025

BAGIKAN
artikel feature image

Trombosit rendah atau trombositopenia bisa terjadi karena infeksi virus (misalnya dengue), efek obat tertentu, dan gangguan autoimun. 

Normalnya, jumlah trombosit dalam darah orang dewasa berkisar antara 150.000–450.000 per mikroliter darah. 

Saat trombosit menurun, tubuh lebih mudah mengalami perdarahan, memar, atau mimisan. 

Untuk membantu mengembalikan jumlah trombosit ke angka normal, perbanyak konsumsi makanan untuk menaikkan trombosit!

Daftar Makanan untuk Menaikkan Trombosit

Untuk menaikkan trombosit, sebaiknya fokus pada makanan yang tinggi Vitamin B12 dan folat. Kedua zat ini berperan dalam membentuk trombosit baru. Berikut beberapa pilihan makanannya:

1. Tempe

Tempe kaya akan sumber protein nabati. Kandungan proteinnya sekitar 18,54 gram per 100 gram. Tempe juga mengandung vitamin B12 dan asam folat untuk pembentukan sel darah.

Cara konsumsinya, tempe dapat direbus, digoreng, atau ditumis. Sebaiknya dikonsumsi secara rutin sebagai bagian dari menu harian.

2. Telur

Makanan untuk menaikkan trombosit DBD adalah telur yang mengandung sekitar 1,257 mikrogram vitamin B12 per 100 gram. Vitamin ini dapat mendukung produksi trombosit. 

Anda bisa mengolah telur dengan direbus, digoreng, atau dibuat omelet. Disarankan untuk mengonsumsi telur utuh, bukan hanya bagian putihnya.

3. Daun Pepaya

Konsumsi daun pepaya untuk menaikkan trombosit secara alami. Daun pepaya mengandung vitamin B1, B2, B3, dan C, serta asam folat yang mendukung produksi trombosit. 

Caranya, rebus daun pepaya dan minum air rebusannya. Disarankan mengonsumsinya 1–2 sdm per hari, tetapi konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya secara rutin.

4. Delima

Delima adalah buah untuk menaikkan trombosit karena kaya vitamin C dan folat. Vitamin C termasuk antioksidan yang melindungi sel darah, sementara folat untuk produksi trombosit.

Delima dapat dikonsumsi langsung dengan memakan bijinya atau dijadikan jus. 

5. Hati Sapi

Hati sapi adalah salah satu sumber vitamin B12 dan zat besi paling tinggi. Keduanya berperan penting dalam pembentukan sel darah, termasuk prekursor trombosit.

Selain itu, hati sapi juga kaya tembaga, mineral yang sering terlupakan padahal defisiensinya bisa memicu masalah serius berupa kombinasi anemia, leukopenia, dan trombositopenia.

Hati sapi sebaiknya dikonsumsi secukupnya, cukup sekitar 1 kali seminggu. Ini karena kadar vitamin A dan tembaga di dalamnya sangat tinggi, sehingga bila berlebihan justru bisa menimbulkan efek samping.

Baca Juga: 6 Obat Kanker Darah: Jenis, Cara Kerja dan Efek Samping 

6. Buncis

Buncis kaya folat, zat besi, dan protein sehingga cocok dijadikan makanan pendukung saat pemulihan trombosit. Kandungan nutrisinya membantu sumsum tulang memproduksi sel darah dengan lebih optimal.

7. Daging Merah Rendah Lemak

Daging merah kaya akan zat besi heme yang lebih mudah diserap tubuh dibanding zat besi nabati.

Zat besi berperan penting dalam pembentukan hemoglobin dan sel darah baru, termasuk trombosit.

Daging merah juga mengandung vitamin B12 dan protein, dua nutrisi yang sama-sama dibutuhkan dalam proses hematopoiesis atau produksi sel darah.

8. Ikan Salmon

Salmon mengandung protein dan vitamin B12 yang membantu regenerasi sel darah dan trombosit. Kandungan asam lemak omega-3 juga mendukung kesehatan pembuluh darah.

Bisa dimasak dengan dipanggang, dikukus, atau dibuat sashimi. Disarankan konsumsi 2–3 kali seminggu untuk efek optimal.

9. Mangga

Mangga termasuk makanan untuk trombosit rendah berkat kandungan vitamin C yang dapat membantu fungsi trombosit dan penyerapan zat besi. 

Anda bisa makan langsung atau dibuat jus segar, hindari menambahkan gula, lebih baik gunakan madu.

10. Alpukat

Makanan untuk menaikkan trombosit secara alami adalah alpukat. Buah ini kaya akan folat. Lemak sehatnya juga membantu penyerapan vitamin larut lemak yang penting untuk darah.

Alpukat bisa dimakan langsung, dibuat smoothie, atau dijadikan topping salad. Konsumsi rutin 1 porsi per hari sudah cukup.

Baca Juga: Hematologi Onkologi: Jenis, Faktor, & Metode Terapi yang Ada 

11. Ikan Tuna

Cara menaikkan trombosit bisa dengan perbanyak konsumsi tuna yang dikenal kaya akan vitamin B12 dan omega-3.

Konsumsi tuna lebih baik dipanggang, rebus, atau dalam bentuk steak. Perhatikan jika memiliki alergi terhadap ikan.

12. Jeruk

Jeruk mengandung sekitar 53 mg (59% AKG) vitamin C per 100 gram. Jumlah ini dapat meningkatkan fungsi trombosit dan penyerapan zat besi. Untuk menikmatinya, jeruk bisa menjadi camilan atau diperas tanpa tambahan gula.

13. Labu Kuning

Labu kuning sudah lama dikenal sebagai makanan untuk menaikkan trombosit, karena kandungan beta-karoten (provitamin A). 

Setiap 100gr labu kuning mengandung kurang lebih ~280–430 µg RAE/100 g (30–50% AKG) vitamin A. Konsumsi dengan mengukus, memanggang, atau dibuat sup labu. 

14. Jambu Biji

Banyak yang percaya bahwa saat DBD disarankan minum jus jambu biji untuk membantu mempercepat kenaikan trombosit.

Ternyata ini memang benar, karena kandungan vitamin C dan flavonoid di dalam jambu biji dapat merangsang produksi trombosit baru.

15. Tahu

Tahu ternyata termasuk makanan untuk menaikkan trombosit. Rasanya lezat dan kaya akan zat besi dan protein nabati. Cocok untuk orang yang kekurangan zat besi.

Idealnya, tahu direbus, ditumis, atau dikukus. Hindari menggoreng tahu agar nutrisinya terjaga.

16. Seafood

Jenis seafood tertentu, terutama kerang, tiram, dan kupang, adalah sumber vitamin B12 yang sangat kaya serta mengandung zat besi.

Sarden juga menyediakan kombinasi B12 dan besi yang bermanfaat untuk menunjang produksi sel darah. Asupan ini sangat penting bagi penderita trombosit rendah akibat kekurangan nutrisi.

17. Kacang Lentil

Lentil (kacang lenti) adalah salah satu sumber folat terbaik. Satu cangkir lentil matang bisa memenuhi lebih dari 90% kebutuhan harian folat. Selain itu, lentil juga mengandung protein nabati dan zat besi non-heme yang dibutuhkan tubuh.

Kombinasi folat dan zat besi inilah yang mendukung proses hematopoiesis atau pembentukan sel darah baru, termasuk trombosit. Karena itu, lentil sangat layak dijadikan salah satu menu harian untuk membantu pemulihan trombosit.

18. Kacang Merah

Bagi yang ingin menaikkan trombosit bisa mengonsumsi kacang merah yang dimasak dalam sup. 

Pastikan direbus hingga empuk agar mudah dicerna. Ini karena kacang merah mengandung zat besi dan protein.

19. Buah Naga

Buah naga tidak langsung menaikkan trombosit, tetapi kandungan vitamin C dan antioksidannya dapat mendukung produksi trombosit baru. Anda bisa mengonsumsinya dalam bentuk segar atau dijus menjadi smoothie.

20. Buah Bit

Bit mengandung zat besi, folat, dan vitamin C untuk mendukung produksi trombosit. Antioksidan di dalamnya juga membantu memperbaiki sel darah. Bit bisa dimakan langsung, dibuat jus, atau dimasukkan ke salad.

Trombosit Rendah Dilarang Makan Apa?

Jika trombosit rendah, sebaiknya batasi buah-buahan yang memiliki sifat antiplatelet (menghambat penggumpalan trombosit). Contohnya:

  • Cranberi

  • Blueberi

  • Jeruk bali

  • Anggur 

  • Tomat

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kadar trombosit sudah sangat rendah sampai menimbulkan mimisan atau perdarahan berlebih, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter. 

Makanan untuk menaikkan trombosit hanya pendukung, untuk efektivitas jangka panjang perlu mengetahui penyebab penurunan trombosit. 

Dokter hematologi di Tzu Chi Hospital dapat membantu menentukan penyebab dan memberikan terapi yang sesuai. 

Anda bisa buat janji temu melalui WhatsApp Tzu Chi Hospital untuk pemeriksaan lebih lanjut. Lihat jadwal praktik dokter melalui menu Cari Dokter.

Periksa sekarang sebelum kondisi bertambah parah!

 

 


Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Dian Araminta Ramadhania, M.Gizi, Sp.GK

 

 

Referensi:

Platelet Disorders - Thrombocytopenia | NHLBI, NIH 

Vitamin B12 | Health Professional Fact Sheet 

Papaya Leaf Extract Elevates Platelet Levels in Individuals With Dengue Fever | PMC 

Dose-response effects of omega-3 on platelet aggregation: an observational study | PMC


Related Article

Topik Terkini



VIDEOS