Tindakan Medis & Terapi

Total Knee Replacement: Prosedur, Risiko, & Biaya Operasi

logo author

Ditulis Oleh

Admin TzuChi24 Oktober 2025

BAGIKAN
artikel feature image

Total knee replacement atau penggantian sendi lutut total adalah prosedur ortopedi untuk mengganti lutut yang rusak parah dengan implan buatan.

Operasi ini terbukti efektif mengurangi nyeri kronis, memulihkan fungsi gerak, dan meningkatkan kualitas hidup ketika obat atau fisioterapi sudah tidak lagi membantu.

Selain itu, lebih dari 90% implan masih berfungsi baik hingga 15 tahun, bahkan sebagian bertahan sampai 25 tahun.

Namun, keputusan menjalani operasi tidak bisa sembarangan. Ada indikasi medis, persiapan, risiko, hingga biaya yang perlu dipertimbangkan.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai prosedur, manfaat, risiko, hingga estimasi biaya total knee replacement.

Apa Itu Total Knee Replacement?

total knee replacement

Ilustrasi Prosedur Total Knee Replacement | Sumber: Orthoinfo

Total Knee Replacement (TKR) adalah operasi mengganti bagian sendi lutut yang rusak dengan komponen buatan dari logam dan plastik khusus.

Prosesnya melibatkan pembuangan tulang rawan dan tulang yang sudah aus di tulang paha (femur), tulang kering (tibia), dan kadang juga tempurung lutut (patella).

Gambar kiri di atas menunjukkan sendi lutut dengan kerusakan akibat arthritis, sedangkan gambar kanan menunjukkan sendi lutut setelah diganti dengan implan buatan yang terdiri dari femoral component, plastic spacer, dan tibial component.

Operasi ini dipilih ketika terapi non-bedah gagal. Tujuannya untuk mengurangi nyeri, membuat lutut lebih stabil, dan mengembalikan kemampuan pasien untuk beraktivitas sehari-hari tanpa hambatan.

TKR sendiri memiliki tingkat keberhasilan global yang tinggi, mencapai 90% hingga 95% dalam jangka panjang (implan bertahan >15 hingga 20 tahun).

  • Pemulihan Awal: Pengurangan nyeri dramatis dalam beberapa minggu.
  • Pemulihan Fungsional Total: Membutuhkan komitmen pada fisioterapi selama 3 hingga 6 bulan.

Indikasi Medis untuk Total Knee Replacement

indikasi total knee replacement

Ilustrasi Medis Total Knee Replacement | Sumber: Nuffieldhealth

Keputusan operasi hanya diambil setelah evaluasi menyeluruh oleh dokter ortopedi. Beberapa kondisi medis yang jadi indikasi TKR antara lain:

1. Osteoarthritis Parah

Osteoarthritis (OA) adalah penyebab utama TKR. Pada kondisi ini, tulang rawan aus, ruang sendi menyempit, dan muncul taji tulang (osteofit). Pasien biasanya mengalami nyeri terus-menerus, lutut kaku, dan sulit bergerak.

TKR direkomendasikan pada stadium 3–4, ketika kerusakan sudah terlihat jelas pada rontgen dan menimbulkan nyeri konstan.

2. Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis pada sendi.

Jika dibiarkan, RA bisa merusak tulang rawan, menyebabkan deformitas permanen, dan membuat pasien kehilangan fungsi lutut. 

Total knee replacement (TKR) diperlukan untuk mencegah deformitas permanen pada kasus RA yang tidak responsif terhadap pengobatan medis.

3. Cedera Berat / Trauma Lutut

Cedera seperti patah tulang intra-artikular atau kerusakan ligamen kompleks dapat menghancurkan sendi lutut.

Jika kerusakan terlalu parah, TKR dipilih untuk menggantikan sendi yang tidak bisa diselamatkan lagi.

4. Nyeri Kronis yang Mengganggu Aktivitas

Pasien yang kesulitan berjalan, naik tangga, jongkok, atau bahkan merasakan nyeri saat beristirahat, sering kali menjadi kandidat TKR.

5. Kegagalan Terapi Konservatif

Biasanya, sebelum sampai ke meja operasi, pasien sudah menjalani terapi obat antiinflamasi, suntikan kortikosteroid atau hyaluronic acid, hingga fisioterapi selama 6–12 bulan. Jika semua upaya ini gagal, TKR baru dipertimbangkan.

Persiapan Pra-Operasi TKR

Persiapan yang cermat dan kolaboratif memastikan keamanan dan hasil bedah optimal.

1. Konsultasi Dokter Ortopedi

Dokter akan menilai kondisi lutut, menjelaskan mengapa TKR menjadi pilihan, serta memberikan gambaran realistis tentang hasil operasi. Pasien juga perlu menandatangani persetujuan medis (informed consent).

2. Pemeriksaan Penunjang

Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan penunjang berupa X-ray untuk memetakan kerusakan lutut dan merencanakan pemasangan implan.

Pemeriksaan darah lengkap dan fungsi pembekuan juga dilakukan. Adapun MRI hanya dipakai jika ada kecurigaan masalah jaringan lunak.

3. Evaluasi Kesehatan Umum

Pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan jantung harus dipastikan dalam kondisi stabil. Misalnya, kadar gula darah sebaiknya terkontrol agar risiko infeksi lebih rendah.

Prosedur Operasi TKR

Dengan perencanaan matang dan tim berpengalaman, operasi total knee replacement (TKR) rata-rata berlangsung 1–2 jam.

Berikut tahapan operasi yang dirancang untuk meminimalkan trauma jaringan dan memastikan akurasi penempatan implan:

1. Anestesi

Untuk prosedur ini, pasien bisa mendapatkan anestesi spinal atau epidural dengan sedasi ringan, maupun anestesi umum, tergantung kondisi masing-masing.

Keputusan mengenai jenis anestesi akan diputuskan bersama tim anestesiologi, dengan tetap mengikuti protokol Enhanced Recovery After Surgery (ERAS).

Pada umumnya, metode yang paling sering digunakan adalah anestesi spinal atau epidural yang dikombinasikan dengan sedasi ringan.

Pilihan ini dianggap lebih menguntungkan karena memberikan kontrol nyeri regional yang lebih baik setelah operasi serta membantu pemulihan fungsi pencernaan lebih cepat.

Sementara itu, anestesi umum biasanya dipertimbangkan bila ada riwayat medis tertentu atau sesuai pertimbangan dokter bedah.

2. Pemotongan Tulang (Bone Resection) dengan Presisi Tinggi

Ini adalah langkah krusial. Pada tahap ini, dokter bedah akan memotong dan membuang bagian tulang rawan yang rusak. Pemotongan ini harus presisi supaya lutut tetap lurus dan stabil setelah diganti implan.

3. Pemasangan Implan Definitif dan Penyesuaian Sendi

Setelah tulang dipotong, implan diuji coba dan kemudian dipasang secara permanen.

a. Komponen dan Fiksasi

Komponen logam pada tulang paha (femoral) dan tulang kering (tibial tray) dipasang menggunakan semen tulang (bone cement) khusus. 

Di antara kedua komponen logam ini, disisipkan bantalan plastik medis, yang terbuat dari polietilen (bertindak sebagai tulang rawan buatan).

b. Keseimbangan Jaringan Lunak

Ahli bedah akan melakukan penyesuaian (merelease atau mengencangkan) ligamen di sekitar lutut untuk memastikan sendi stabil selama rentang gerak penuh.

c. Patella Resurfacing

Tempurung lutut (patella) juga dapat dilapisi (resurfacing) dengan bantalan polietilen jika permukaannya rusak parah.

Baca Juga: 7 Rumah Sakit Bedah Robotic Jakarta, Modern dan Fasilitas Lengkap!

Pemulihan dan Protokol Pasca-Operasi TKR

Setelah tindakan TKR selesai, pasien biasanya perlu rawat inap selama 1–5 hari. Lama perawatan ini dipengaruhi kondisi medis pasien dan penerapan protokol Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) yang mendukung pemulihan lebih cepat.

Adapun tahapan pemulihan difokuskan pada mobilitas, manajemen nyeri, dan penguatan otot agar pasien bisa kembali beraktivitas dengan aman, yang mencakup:

1. Fisioterapi Dini

Latihan ringan biasanya sudah dimulai sejak hari pertama setelah operasi. Tujuannya agar lutut cepat kembali bisa ditekuk.

Saat pulang dari rumah sakit, targetnya lutut bisa menekuk sekitar 90 derajat. Dalam 6 minggu, biasanya gerakan lutut bisa kembali lebih normal dengan bantuan latihan rutin setiap hari.

2. Manajemen Nyeri

Rasa nyeri dikendalikan dengan kombinasi obat dan metode khusus, sehingga pasien merasa lebih nyaman. Dengan nyeri yang lebih ringan, pasien bisa lebih semangat berlatih dan bergerak.

3. Tahap Pemulihan Fungsional

Aktivitas  jalan santaidilakukan langsung atau bertahap latihan pada saat setelah operasi.

Untuk pemulihan penuh dan kekuatan otot yang lebih baik, prosesnya bisa memakan waktu 3–6 bulan.

Risiko dan Komplikasi Total Knee Replacement

Meskipun Total Knee Replacement (TKR) adalah prosedur yang sangat aman dengan tingkat keberhasilan tinggi, penting untuk menyadari bahwa seperti operasi besar lainnya, ada risiko komplikasi yang harus dikelola secara ketat.

1. Infeksi (Infeksi Periprostetik)

Infeksi bisa terjadi di sekitar implan. Pada kasus tertentu, mungkin dibutuhkan tindakan tambahan, bahkan operasi ulang.

2. Penggumpalan Darah (Deep Vein Thrombosis - DVT)

Setelah operasi, ada risiko terbentuk bekuan darah di kaki (DVT). Jika bekuan berpindah ke paru-paru, bisa berbahaya. Untuk mencegahnya, pasien didorong bergerak sejak awal dan diberikan obat pengencer darah.

3. Kekakuan Sendi (Keterbatasan Gerak)

Jika pasien kurang aktif berlatih setelah operasi, lutut bisa menjadi kaku dan sulit digerakkan. Rehabilitasi rutin sangat penting untuk menjaga fleksibilitas.

4. Keausan atau Kelonggaran Implan

Implan tidak bertahan selamanya. Biasanya dapat berfungsi baik 15–20 tahun, tetapi bisa aus atau longgar lebih cepat bila pasien kelebihan berat badan atau terlalu sering melakukan aktivitas berat.

5. Kebutuhan Operasi Revisi

Jika implan bermasalah, misalnya karena infeksi atau aus, kadang perlu operasi ulang. Operasi revisi ini lebih sulit dan memakan waktu lebih lama dibanding operasi pertama.

Baca Juga: Kenali Operasi Lutut Robotik, Inovasi Medis dengan Tingkat Presisi Tinggi

Biaya Total Knee Replacement

Di rumah sakit swasta, pasien biasanya bisa mendapatkan layanan premium dengan teknologi bedah terbaru seperti robotik atau navigasi.

Biayanya cukup bervariasi, mulai dari sekitar Rp80.000.000 hingga lebih dari Rp200.000.000 per lutut, tergantung fasilitas dan pilihan teknologi.

Rumah sakit pemerintah atau rumah sakit pendidikan umumnya menawarkan biaya yang lebih terjangkau, apalagi jika sebagian biayanya ditanggung oleh program asuransi publik.

Untuk pasien BPJS, prosedur TKR bisa ditanggung bila ada indikasi medis tertentu, tetapi tetap harus melalui alur rujukan berjenjang. Perlu diingat, ada kemungkinan keterbatasan pada pilihan jenis implan atau kelas kamar rawat.

Selain itu, banyak polis asuransi swasta yang menanggung TKR, meski setiap pasien perlu memastikan batas plafon tahunan dan syarat khusus terkait jenis implan atau teknologi yang dipilih.

Secara keseluruhan, total biaya operasi TKR dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, seperti:

  • jenis implan yang digunakan;
  • metode pembedahan yang dipilih;
  • biaya dokter dan fasilitas rumah sakit;
  • jenis implan (tergantung dari desain, bahan spt titanium, cobalt chrom, dll)
  • teknik bedah (Teknik bedah canggih seperti navigasi komputer atau robotik memang menambah biaya, tetapi memberikan akurasi lebih tinggi);
  • reputasi dokter;
  • kelas kamar; serta
  • lama rawat inap.

Baca Juga: Operasi Penggantian Sendi Lutut: Jenis, Prosedur, & Risikonya

Pilih Perawatan Total Knee Replacement Terbaik di Tzu Chi Hospital!

Mengambil keputusan untuk menjalani operasi total knee replacement adalah langkah besar menuju hidup yang lebih nyaman. Supaya hasilnya optimal, presisi operasi jadi kunci utama.

Di Tzu Chi Hospital, kami menghadirkan layanan operasi penggantian lutut berbantuan robotik dengan teknologi ortopedi terkini dan tim spesialis berpengalaman. 

Kami menggunakan sistem robotik CUVIS Joint, robot bedah aktif yang mampu memberikan hasil lebih presisi dibandingkan metode konvensional.

Dengan teknologi ini, setiap tahap operasi dilakukan dengan perencanaan detail berbasis 3D, termasuk pemotongan tulang yang sangat akurat. Teknologi ini memberikan manfaat nyata bagi pasien, seperti:

  • Implan lebih akurat, sehingga hasil operasi lebih stabil dalam jangka panjang.
  • Risiko lebih minim, karena jaringan sekitar lutut lebih terlindungi.
  • Pemulihan lebih cepat.

operasi penggantian sendi lutut

Bagi Anda yang sudah lama mengalami nyeri lutut akibat artritis stadium lanjut, operasi ini bisa menjadi solusi nyata untuk kembali bergerak tanpa rasa sakit.

Tim ortopedi kami siap membantu mengevaluasi kondisi Anda dan menyiapkan rencana perawatan yang sesuai dengan kebutuhan pribadi.

Jangan tunda untuk mendapatkan kembali kualitas hidup yang lebih baik. Hubungi kami melalui WhatsApp untuk konsultasi, dan pelajari bagaimana teknologi robotik CUVIS Joint dapat membantu Anda melangkah bebas lagi.

 

Artikel ini telah ditinjau oleh dr. Nico, Sp.OT

 

Referensi:

Arthritis Foundation. Total Knee Replacement Surgery Considerations.

Heathline. Clinical Outcomes and Statistics of Knee Replacement.


Related Article

Topik Terkini



VIDEOS