NEWS

7 Komplikasi Hipertensi yang Harus Diwaspadai

logo author

Ditulis Oleh

Admin07 Oktober 2024

BAGIKAN

Komplikasi hipertensi bisa terjadi ketika tekanan darah terus-menerus tinggi, sehingga berisiko menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah.

Hipertensi yang tidak terkendali bisa memengaruhi banyak organ tubuh, mulai dari otak, mata, jantung, ginjal, hingga pembuluh darah perifer seperti di kaki. Kondisi ini semakin membahayakan karena hipertensi tidak menunjukkan gejala yang mudah dikenali pada tahap awal.

Beberapa komplikasi hipertensi yang dapat terjadi antara lain:

1. Serangan jantung

Hipertensi menyebabkan kerja jantung menjadi lebih berat, sehingga lama-kelamaan fungsi jantung dapat terganggu. Selain itu, kondisi dinding pembuluh darah yang mengalami cedera akan menyebabkan gangguan pada aliran darah koroner jantung.

2. Stroke

Stroke merupakan komplikasi hipertensi yang terjadi sebagai akibat pembuluh darah yang menyempit, tersumbat, sampai pecah. Kondisi ini menghambat aliran darah yang mengandung oksigen terganggu menuju otak, sehingga bisa menyebabkan kerusakan pada sel-sel dan jaringan otak.

3. Penyakit ginjal

Terganggunya fungsi ginjal dapat terjadi akibat tekanan darah yang tinggi membebani pembuluh darah di ginjal. Kondisi tersebut mengakibatkan dinding pembuluh darah menjadi rusak sehingga menghambat proses penyaringan limbah dan kelebihan cairan dalam darah yang seharusnya dilakukan oleh ginjal. Jika tekanan darah tidak segera dikendalikan, kerusakan fungsi pada ginjal dapat berkembang menjadi penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal tahap akhir.

4. Retinopati (kerusakan retina)

Hipertensi juga dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di mata, yang dapat mengakibatkan retinopati atau kerusakan retina. Retinopati dapat menyebabkan perdarahan di retina, penumpukan cairan, hingga mengganggu fungsi penglihatan.

5. Aneurisma

Dalam jangka panjang, tekanan darah tinggi dapat merusak dinding pembuluh darah, meningkatkan risiko terjadinya aneurisma. Aneurisma adalah pembengkakan atau penonjolan abnormal pada dinding pembuluh darah. Jika aneurisma pecah, hal ini dapat mengakibatkan pendarahan yang mengancam jiwa.

6. Demensia

Hipertensi dapat meningkatkan risiko terjadinya demensia. Kerusakan pada pembuluh darah di otak dalam jangka panjang membuat pembuluh darah menjadi kaku dan sempit, sehingga mengurangi aliran darah yang mengandung oksigen dan nutrisi yang penting bagi fungsi otak. Kerusakan ini dapat mengganggu fungsi otak dan memicu perubahan struktural, seperti penurunan volume otak dan pembentukan plak, yang dapat menyebabkan gangguan kognitif, memori, dan fungsi mental.

7. Penyakit pembuluh darah tepi

Hipertensi yang menyebabkan penyempitan di pembuluh darah arteri dapat mengakibatkan terjadinya penyakit pembuluh darah tepi. Kondisi ini memiliki gejala seperti kram pada otot paha dan betis, kaki mati rasa, hingga dalam kondisi yang parah dapat muncul rasa nyeri saat sedang beristirahat.

Komplikasi hipertensi ini tentu bisa dicegah dengan cara menjaga tekanan darah pada rentang normal. Jika Anda memiliki hipertensi, pastikan untuk mengonsumsi obat antihipertensi secara rutin dan konsultasikan kesehatan secara berkala dengan dokter spesialis penyakit dalam di Tzu Chi Hospital.

 

Telah direview secara medis oleh Dr. Chris Tanto, Sp.PD


Related Article

Topik Terkini



VIDEOS