Tindakan Medis & Terapi

15 Cara Menurunkan Demam pada Anak, Jangan Panik Dulu!

logo author

Ditulis Oleh

Admin TzuChi27 November 2025

BAGIKAN
artikel feature image

Cara menurunkan demam pada anak sering jadi keresahan utama orang tua. Saat suhu tubuh si kecil naik, rasa panik dan cemas pun muncul, apakah ini hanya demam biasa, efek tumbuh gigi, atau tanda penyakit serius? 

Tidak jarang, orang tua bingung harus segera memberi obat, membawa ke dokter, atau cukup merawat di rumah. Di tengah kebingungan itu, muncul pertanyaan besar seperti langkah apa yang paling aman, efektif, dan sesuai usia anak?

Berdasarkan panduan WHO, penanganan demam pada anak mencakup pemantauan suhu secara teliti, pemberian antipiretik untuk mengurangi ketidaknyamanan, menjaga asupan cairan dan nutrisi yang cukup, serta penggunaan kompres hangat. 

Artikel ini akan membahas penyebab umum demam, cara menurunkan demam pada anak yang bisa dilakukan di rumah, hingga tanda bahaya yang mengharuskan segera pergi ke dokter. Yuk, simak!

Cara Menurunkan Demam pada Anak

cara menurunkan demam pada anak

Panduan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan bahwa tujuan pemberian obat penurun panas adalah membuat anak nyaman, bukan menurunkan suhu hingga normal. 

Penggunaan kombinasi parasetamol dan ibuprofen secara selang-seling tidak disarankan karena berisiko salah dosis.

Berikut adalah panduan mendalam mengenai cara menurunkan demam pada anak, dengan fokus pada detail dan efektivitas setiap metode:

1. Berikan Cairan yang Optimal

Memastikan hidrasi optimal adalah langkah dasar dan paling krusial dari cara mengatasi anak demam.

Demam meningkatkan laju metabolisme basal dan mempercepat penguapan cairan tubuh, yang berisiko dehidrasi hipertermi.

Dorong anak untuk minum setiap 15 menit, bahkan jika hanya beberapa teguk kecil, bukan memaksa minum dalam jumlah besar. 

Jika anak menolak air, berikan cairan dengan kandungan elektrolit seperti Oralit (larutan rehidrasi oral) atau kaldu ayam hangat yang kaya natrium untuk menggantikan garam mineral yang hilang akibat keringat. Hindari minuman bergula tinggi yang justru bisa memperburuk diare (jika ada).

  • Frekuensi: Sedikit-sedikit, setiap 15 menit.
  • Jenis Cairan: Air minum, oralit, atau Kaldu (mengganti elektrolit).
  • Risiko: Dehidrasi dapat menaikkan suhu inti tubuh.

2. Kompres Air Hangat

Teknik kompres hangat telah terbukti efektif secara klinis sebagai cara menurunkan panas anak dengan memicu vasodilatasi.

Gunakan air yang bersuhu sekitar 30−32∘C (hanya sedikit di bawah suhu tubuh normal). Letakkan kompres yang sudah diperas di area dengan pembuluh darah besar dekat permukaan kulit, yaitu ketiak dan selangkangan. 

Pertahankan kompres selama 10−15 menit per sesi. Tindakan ini memfasilitasi pelepasan panas tubuh melalui evaporasi dan konduksi.

  • Suhu Air: Suam-suam kuku (30−32∘C).
  • Lokasi Kompres: Ketiak dan selangkangan (bukan dahi).

3. Beri Obat Penurun Panas

Obat penurun panas boleh diberikan pada anak, asal dosisnya sesuai dengan berat badan dan usia.

Menurut panduan dari NHS dan IDAI, paracetamol aman diberikan untuk bayi di bawah 2 tahun, sedangkan ibuprofen hanya disarankan untuk anak berusia di atas 6 bulan.

Pastikan obat diberikan dengan dosis yang tepat, yaitu 10–15 mg/kg berat badan setiap 4–6 jam untuk paracetamol, dan jangan melebihi batas dosis harian yang dianjurkan.

Hindari penggunaan aspirin pada anak di bawah 16 tahun, karena berisiko menyebabkan sindrom Reye.

Jika setelah pemberian obat suhu tidak juga turun atau anak tampak semakin lemas, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Paracetamol – Manfaat, Jenis, Efek Samping & Dosis yang Disarankan

4. Kenapan Pakaian yang Tipis pada Anak

Pakaian yang tepat membantu proses termoregulasi alami tubuh. Kenakan anak pakaian yang terbuat dari bahan katun tipis dan longgar. Hindari pakaian tebal, hoodie, atau jaket, meskipun anak mengeluh kedinginan (menggigil). 

Selimut tebal hanya boleh digunakan sebentar saat fase menggigil, dan segera dilepas setelah suhu mulai stabil atau naik tinggi, karena pakaian tebal menjebak panas yang memperlambat penurunan demam.

  • Bahan Kain yang Direkomendasikan: Katun, tipis, dan longgar.
  • Fungsi: Memaksimalkan pelepasan panas melalui kulit.
  • Catatan: Lepas selimut tebal saat suhu mencapai puncak.

5. Mandikan atau Sponge Bath dengan Air Hangat

Mandi air hangat adalah metode fisik untuk menurunkan suhu tubuh secara bertahap melalui penguapan air di kulit.

Jika anak masih relatif aktif, mandikan dengan air hangat. Jika terlalu lemas, lakukan sponge bath (mengelap seluruh tubuh) menggunakan air hangat selama 10 menit. 

Pastikan air tidak dingin. Jika anak mulai menggigil hebat, segera hentikan, keringkan tubuhnya, dan hangatkan, karena menggigil adalah reaksi yang meningkatkan produksi panas internal.

6. Istirahatkan Anak di Tempat Tidur

Istirahat penuh adalah bagian penting dari cara menurunkan demam anak, karena tubuh membutuhkan energi penuh untuk melawan patogen.

Batasi semua aktivitas fisik yang membutuhkan energi, seperti berlarian atau bermain aktif. Biarkan anak beristirahat di tempat tidur atau sofa yang nyaman. 

Jelaskan dengan lembut kepada anak 1 tahun atau 2 tahun bahwa mereka harus beristirahat. Energi yang dihemat dari aktivitas fisik dapat dialihkan untuk memproduksi sel-sel imun dan proses penyembuhan, mempercepat meredanya demam.

  • Tujuan: Menghemat energi metabolik.
  • Manfaat: Energi digunakan untuk sistem kekebalan tubuh.

7. Lakukan Pijat Bawang Merah

Salah satu cara tradisional menurunkan panas anak adalah dengan melakukan pijat bawang merah.

Teknik ini populer sebagai obat tradisional penurun panas anak usia 2 tahun dan diyakini membantu sirkulasi darah tepi.

Haluskan 2−3 siung bawang merah segar, campurkan dengan minyak kelapa atau minyak telon hingga berbentuk pasta. Balurkan campuran ini di area punggung, dada, dan terutama telapak kaki anak. 

Kandungan quercetin dan minyak atsiri dalam bawang merah dipercaya memiliki efek rubefacient (menghangatkan permukaan kulit dan memicu pelepasan panas).

Baca Juga: 8 Traditional Chinese Medicine Paling Terkenal, Apa Saja?

8. Atur Suhu Ruangan dan Ventilasi

Rekomendasi dari St George’s University Hospital menyarankan menjaga suhu ruangan sekitar 18°C dengan sirkulasi udara baik, tidak memandikan anak dengan air dingin, dan memastikan anak mendapat cukup cairan tanpa dibungkus pakaian tebal agar panas tubuh tidak terperangkap.

Nyalakan kipas angin dengan kecepatan rendah, tidak diarahkan langsung ke anak, hanya untuk memastikan udara bersirkulasi. 

Udara yang terperangkap dalam ruangan lembap dapat menghambat penguapan keringat, yang merupakan mekanisme pendinginan tubuh.

  • Suhu Ruangan: 22−25∘C.
  • Alat Bantu: Kipas angin (rendah, sirkulasi tidak langsung).
  • Fungsi: Memudahkan evaporasi keringat.

9. Berikan Asupan Makanan Ringan dan Bergizi

Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter mengenai jenis makanan terbaik saat anak demam untuk memastikan nutrisi yang cukup.

Berikan makanan dalam porsi kecil tetapi sering, yang mudah dicerna dan tinggi kalori/nutrisi, seperti bubur ayam, sup hangat, atau buah-buahan lunak. 

Nutrisi yang baik adalah penunjang fungsi imun yang vital, meskipun nafsu makan anak sedang menurun. Hindari makanan yang terlalu berminyak atau pedas.

  • Porsi: Kecil tapi sering.
  • Jenis: Lunak, hangat, mudah dicerna (bubur, sup).
  • Tujuan: Menjaga asupan energi dan nutrisi.

10. Awasi Suhu Secara Berkala

Pencatatan data adalah modal penting saat berkonsultasi dengan dokter Anda untuk menilai efektivitas penanganan demam.

Ukur suhu anak setiap 4 jam dan catat waktu pengukuran serta waktu dan dosis obat yang diberikan (sesuai resep dokter). 

Data ini sangat membantu dokter dalam mengevaluasi pola demam, menentukan penyebab, dan menyesuaikan regimen pengobatan selanjutnya, terutama saat mencari cara mengatasi anak demam di malam hari.

  • Frekuensi: Setiap 4 jam.
  • Data Wajib: Suhu, waktu, dosis obat yang diberikan.
  • Fungsi: Alat analisis pola demam bagi dokter.

11. Konsultasi Jika Ada Riwayat Kejang Demam

Jika anak memiliki riwayat kejang demam, protokol penanganan demam harus sangat spesifik dan didasarkan pada anjuran dokter. Segera hubungi dokter saat suhu mulai naik. 

Dokter mungkin meresepkan dosis obat yang berbeda atau bahkan obat anti-kejang (seperti Diazepam rektal) yang harus diberikan sesuai instruksi yang sangat ketat untuk mencegah kejang. Obat-obatan pencegah kejang adalah obat keras dan tidak boleh diinisiasi sendiri.

  • Prioritas: Segera hubungi dokter.
  • Pencegahan: Obat anti-kejang (hanya resep ketat).
  • Tujuan: Mencegah komplikasi neurologis.

12. Hindari Penggunaan Alkohol atau Air Dingin/Es

Kemudian, penggunaan alkohol atau air dingin/es adalah tindakan yang harus dihindari di rumah tanpa pengecualian karena berbahaya bagi anak.

Jangan pernah mengompres anak dengan alkohol (risiko penyerapan kulit dan keracunan) atau air dingin/es.

Air dingin menyebabkan vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah tepi), yang justru memerangkap panas di dalam tubuh dan dapat memicu shivering (menggigil) yang berbahaya.

Hal ini tidak boleh dilakukan saat anak demam dengan tindakan yang justru meningkatkan suhu inti.

  • Larangan 1: Alkohol (risiko keracunan).
  • Larangan 2: Air Dingin/Es (memicu vasokonstriksi).
  • Bahaya: Peningkatan suhu inti dan menggigil.

13. Lakukan Pijat Lembut

Sentuhan fisik yang lembut dapat memberikan kenyamanan psikologis, tetapi tetap jaga kebersihan tangan Anda.

Lakukan pijatan ringan di kaki, tangan, dan punggung anak menggunakan minyak telon hangat. Ini bertujuan untuk memberikan rasa aman, mengurangi rewel, dan memfasilitasi relaksasi agar anak lebih mudah untuk beristirahat. 

Pastikan tangan Anda hangat dan bersih sebelum menyentuh anak untuk menghindari infeksi silang.

14. Bantu Anak Istirahat

Bantu anak agar fokus pada istirahat dengan teknik yang menenangkan tanpa stimulasi berlebihan.

Ajak anak menonton film kartun ringan, mendengarkan dongeng, atau mewarnai di tempat tidur. Hindari permainan aktif atau tontonan yang terlalu merangsang. 

Teknik ini membantu anak merasa nyaman dan mengurangi fokusnya pada rasa sakit dan demam, sehingga memfasilitasi istirahat yang lebih baik. Istirahat sangat penting untuk pemulihan.

  • Jenis Aktivitas: Tenang dan ringan (dongeng, mewarnai).
  • Lokasi: Di tempat tidur.
  • Fungsi: Mengurangi fokus pada ketidaknyamanan.

15. Hubungi ke Dokter atau Bawa ke IGD

Segera hubungi dokter atau kunjungi IGD jika suhu mencapai 40∘C atau lebih, tidak turun setelah pemberian obat sesuai resep dokter, atau jika disertai gejala neurologis (kejang, kaku leher) atau kesulitan bernapas. 

Jangan menunggu demam selama 3 hari jika ada gejala mengkhawatirkan. Tindakan pertolongan pertama adalah jembatan menuju perawatan medis yang profesional.

Gejala Demam Pada Anak

gejala demam pada anak

Demam dengan suhu ≥37,5°C merupakan salah satu respons alami tubuh terhadap infeksi.

Memahami tanda-tanda demam pada anak menjadi langkah kunci dalam menentukan cara menurunkan demam secara tepat dan aman.

1. Bayi (0–3 Bulan)

Demam pada usia ini adalah kondisi darurat medis. Gejala seringkali ringan tetapi sangat berisiko.

  • Suhu: Mencapai 38,0∘C atau lebih (pengukuran rektal), yang wajib diwaspadai.
  • Perilaku: Bayi dapat menunjukkan perilaku yang tidak biasa, seperti rewel yang tidak wajar atau justru menjadi sangat lemas, tidak responsif, dan sulit dibangunkan.
  • Asupan: Penolakan menyusu atau minum, disertai popok yang kering lebih lama dari biasanya, mengindikasikan risiko dehidrasi serius.
  • Fisik: Waspada jika disertai napas cepat, kulit kebiruan, atau adanya fontanel (ubun-ubun) yang menonjol atau cekung.

2. Balita (3 Bulan–3 Tahun)

Pada balita, demam bisa terjadi cukup sering sehingga perlu pemantauan yang lebih ketat.

Orang tua perlu mengetahui cara mengatasi anak demam di malam hari, karena pada waktu inilah gejala sering terasa lebih berat dan membuat anak sulit beristirahat dengan nyaman.

  • Suhu: Demam sedang hingga tinggi (38,3∘C atau lebih), sering naik-turun.
  • Perilaku: Anak menjadi sangat rewel, mudah marah, dan kurang aktif bermain, menunjukkan penurunan signifikan dalam tingkat energi harian.
  • Asupan: Menolak makanan padat dan cairan. Dehidrasi dapat terjadi cepat, ditandai dengan mulut kering dan produksi urin berkurang.
  • Fisik: Beberapa anak menunjukkan gejala tambahan seperti muntah, diare, atau kadang-kadang timbul ruam kulit.

3. Anak Pra-Sekolah dan Usia Sekolah (> 3 Tahun)

Anak pada usia > 3 tahun umumnya sudah mampu mengeluhkan ketidaknyamanannya. Fokus utama adalah pada cara menurunkan panas anak 39 derajat atau lebih.

  • Suhu: Demam sering tinggi, namun anak umumnya masih aktif.
  • Keluhan Spesifik: Anak dapat mengeluh sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri otot, atau sakit perut.
  • Kondisi: Merasa menggigil hebat saat suhu sedang naik, dan merasa sangat lemas saat demam mencapai puncak.

Batas Suhu dan Urgensi Tindakan dalam Merespon Demam pada Anak

Penting untuk selalu mengukur suhu secara akurat (rektal pada bayi, ketiak/dahi pada anak yang lebih besar) dan membandingkannya dengan standar urgensi berikut:

Kelompok Usia

Batas Suhu Waspada (∘C)

Kondisi yang Mewajibkan Kunjungan Dokter

Bayi < 3 Bulan

≥38,0

Selalu. Jangan tunda, segera ke fasilitas kesehatan.

Anak 3 - 5 Bulan

≥38,3

Demam lebih dari 24 jam atau tidak responsif terhadap obat.

Anak > 6 Bulan

≥38,8

Demam lebih dari 3 hari, atau suhu mencapai 40,0 derajat

Peringatan Tambahan

Semua Usia

Kejang demam, kaku leher, sangat lemas, atau ruam mendadak.

Butuh Penanganan Demam Anak yang Cepat? Hubungi Tzu Chi Hospital Sekarang!

Demam pada anak memerlukan penanganan yang tepat dan akurat. Anda wajib membawa anak untuk diperiksa dan mendapatkan resep dari dokter agar jenis dan dosis obat yang diberikan benar-benar aman dan efektif sesuai dengan berat badan dan kondisi medis anak Anda. 

Jika Anda membutuhkan penanganan medis segera atau ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis anak yang berpengalaman, segera periksakan diri ke dokter di Tzu Chi Hospital.

  • Untuk kasus gawat darurat, silakan langsung menuju IGD Tzu Chi Hospital PIK yang beroperasi 24 jam.

  • Untuk membuat janji temu atau mendapatkan informasi lebih lanjut, hubungi via WhatsApp call center Tzu Chi Hospital.

  • Anda juga dapat mengunjungi menu Cari Dokter pada website resmi Tzu Chi Hospital untuk memilih dokter spesialis anak yang sesuai dengan kebutuhan buah hati Anda.

Kesehatan anak adalah prioritas utama. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional!

 

Artikel ini telah ditinjau oleh Dr. Dasman, Sp.A

 

Referensi:

High temperature (fever) in children - NHS 

IDAI | Penanganan Demam pada Anak 

Fever in Children under five - St George’s University Hospital 

INTEGRATED MANAGEMENT OF CHILDHOOD ILLNESS - WHO 


Related Article

Topik Terkini



VIDEOS