Kesehatan Ibu dan Anak
20 Ciri-Ciri Bayi Tumbuh Gigi & Cara Menghadapinya Agar Tidak Rewel
Ditulis Oleh
Admin TzuChi • 08 Desember 2025

Ciri-ciri bayi tumbuh gigi sering kali membuat orang tua bingung karena gejalanya bisa mirip dengan tanda bayi sakit.
Beberapa tanda umumnya meliputi gusi bengkak dan kemerahan, bayi lebih sering rewel, serta keluar air liur lebih banyak dari biasanya.
Kondisi ini adalah hal alami yang menandai tahapan penting dalam tumbuh kembang bayi. Pertumbuhan gigi pada bayi, yang umumnya dimulai sekitar usia 6 hingga 9 bulan (bayi tumbuh gigi usia berapa), adalah tahapan perkembangan yang mendebarkan sekaligus menantang.
Yuk, simak ciri-ciri bayi tumbuh gigi dan cara mengatasinya agar si kecil tetap nyaman di masa pertumbuhannya.
20 Ciri-Ciri Bayi Tumbuh Gigi

Ciri-ciri bayi tumbuh gigi | Sumber: Cleveland Clinic
Berikut 20 ciri-ciri bayi tumbuh gigi yang perlu dikenali oleh orang tua, mulai dari tanda fisik seperti gusi membengkak dan air liur berlebih, hingga perubahan perilaku seperti rewel, sulit tidur, dan menolak makan.
Dengan memahami gejala-gejala ini sejak awal, orang tua bisa membantu bayi merasa lebih nyaman selama proses tumbuh gigi berlangsung.
1. Gusi Bengkak dan Kemerahan
Gusi bayi akan terlihat meradang, bengkak, dan memerah di area tempat gigi akan erupsi (muncul). Pembengkakan ini disebabkan oleh tekanan gigi yang bergerak naik mendekati permukaan gusi.
Perhatikan dengan saksama, area gusi mungkin akan terlihat lebih tebal dan berwarna merah cerah atau keunguan, yang merupakan ciri-ciri gambar gusi bayi mau tumbuh gigi yang paling nyata.
2. Peningkatan Air Liur (Ngeces Berlebihan)

Ciri-ciri gambar gusi bayi mau tumbuh gigi | Sumber: Play Well Pediatric Dentistry
Produksi air liur (ngeces) akan meningkat drastis. Fenomena ini diperkirakan terjadi sebagai respons refleks terhadap iritasi di mulut atau karena bayi sering mengunyah, yang merangsang kelenjar ludah. Air liur yang banyak ini adalah salah satu tanda awal tumbuh gigi.
3. Keinginan Menggigit atau Mengunyah Objek
Bayi memiliki dorongan kuat untuk memasukkan segala sesuatu ke dalam mulut, mulai dari jari, mainan, hingga benda keras lainnya.
Tindakan ini memberikan tekanan balik pada gusi yang nyeri, sehingga dapat membantu meredakan rasa gatal dan tidak nyaman saat gigi mulai tumbuh.
Menariknya, dorongan menggigit ini juga dikenal dalam literatur kedokteran gigi sebagai refleks oral alami yang muncul pada fase awal pertumbuhan gigi.
Pada anak yang lebih besar, kebiasaan serupa dapat berkembang menjadi bruksisme, kebiasaan menggertakkan atau mengatupkan gigi tanpa disadari.
Studi komprehensif tentang bruksisme yang dipublikasikan dalam jurnal kedokteran gigi internasional menunjukkan bahwa prevalensi dorongan menggigit sebagai gejala lokal pada anak mencapai 60–70%, sejalan dengan temuan Tavares Canto et al. yang melaporkan angka 65,9%.
4. Rewel atau Mudah Marah yang Intens
Ciri-ciri bayi tumbuh gigi berikutnya adalah bayi akan menjadi sangat rewel, mudah menangis, dan sulit ditenangkan.
Perubahan suasana hati yang signifikan ini adalah manifestasi dari rasa sakit tumpul atau tajam yang terus-menerus di gusinya.
5. Susah Tidur atau Terbangun di Malam Hari
Rasa tidak nyaman dan nyeri sering memuncak di malam hari, oleh karena itu bayi yang sedang tumbuh gigi kerap rewel di malam hari.
Hal ini diduga karena kurangnya distraksi di malam hari dan adanya peningkatan laju pertumbuhan gigi saat bayi sedang berbaring, yang mengganggu pola tidurnya.
6. Penurunan Nafsu Makan
Ciri-ciri bayi tumbuh gigi berikutnya adalah ketika bayi menolak makanan padat atau bahkan menyusu/minum susu botol.
Rasa sakit yang muncul ketika ada tekanan di gusi saat mengunyah atau mengisap menjadi alasan utama bayi sering menolak makanan tersebut.
7. Demam Ringan (Suhu Tubuh Sedikit Meningkat)
Dalam beberapa kasus, bayi akan mengalami peningkatan suhu tubuh hingga di bawah 38°C. Demam ringan ini merupakan respons tubuh terhadap proses peradangan di gusi. Jika demam mencapai 38,5 °C atau lebih, segera konsultasikan dengan dokter.
8. Batuk Ringan atau Tersedak Sesekali
Air liur yang berlebihan, yang tidak sempat ditelan, dapat menetes ke belakang tenggorokan, memicu refleks batuk ringan atau membuat bayi tampak seperti tersedak.
9. Ruam Kemerahan di Sekitar Mulut, Pipi, atau Dagu
Air liur yang terus-menerus keluar dan membasahi area kulit di sekitar mulut dapat menyebabkan iritasi.
Iritasi ini sering kali bermanifestasi sebagai ruam merah atau drool rash di dagu dan pipi, sehingga menjadi salah satu ciri-ciri bayi tumbuh gigi.
10. Menggosok atau Menarik Telinga dan Mengusap Pipi
Saraf di rahang dan gusi berhubungan dekat dengan telinga. Rasa sakit di gusi seringkali menjalar dan dirasakan bayi sebagai nyeri di telinga atau pipi, sehingga mereka secara naluriah menarik atau menggosok area tersebut.
11. Terlihat Benjolan Putih atau Biru di Gusi
Jika Anda mengamati gusi dengan cermat, Anda mungkin melihat benjolan kecil berwarna putih samar (ujung gigi) atau kadang berwarna biru-keabu-abuan (eruption cyst atau hematoma) di tempat gigi akan muncul.
12. Menggigit Puting Saat Menyusu
Rasa gatal yang kuat di gusi dapat membuat bayi menggigit puting payudara atau botol. Ini adalah upaya untuk meredakan rasa gatal dengan memberikan tekanan pada gusi.
13. Sering Menggosokkan Gusi
Bahkan sebelum gigi muncul, bayi mungkin sering menggosok-gosokkan gusi atas dan bawah sebagai upaya meredakan sensasi yang mengganggu.
14. Bau Napas Sedikit Berubah
Peningkatan air liur dan terkadang adanya sedikit darah di sekitar gusi yang meradang dapat menyebabkan sedikit perubahan pada bau napas bayi.
15. Gusi Terasa Sensitif saat Disentuh
Ketika Anda mencoba menyentuh atau memijat area gusi yang bengkak, bayi mungkin menunjukkan reaksi merengek atau menolak karena rasa sensitif dan nyeri yang meningkat.
16. Sering Menarik-narik Pakaian atau Benda Lain ke Mulut
Selain tangan dan mainan, bayi juga akan berusaha menarik ujung selimut, kerah baju, atau benda lain yang bisa diraihnya untuk dijadikan alat gigit.
17. Kesulitan Menelan yang Terkadang Muncul
Pembengkakan gusi yang signifikan dapat menimbulkan sedikit ketidaknyamanan saat menelan, meskipun ini jarang terjadi.
18. Perubahan Pola Tidur Siang
Selain kesulitan tidur malam, bayi juga mungkin menolak tidur siang atau sering terbangun di tengah tidurnya karena ketidaknyamanan.
19. Tampak Lebih Haus atau Ingin Menyusu Lebih Sering (Mencari Kenyamanan)
Beberapa bayi mungkin justru ingin menyusu lebih sering bukan untuk nutrisi, melainkan untuk kenyamanan (menghisap) dan kontak fisik yang menenangkan rasa sakit.
20. Adanya 'Lubang' Jelas di Gusi
Sesaat sebelum gigi benar-benar muncul, gusi di atasnya mungkin terlihat menipis dan berlubang, menandakan ujung gigi sudah sangat dekat dengan permukaan.
Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Saat Puasa
Cara Mengatasi Bayi yang Sedang Tumbuh Gigi
Untuk membantu meringankan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada bayi Anda, Anda dapat mencoba beberapa cara mengatasi bayi tumbuh gigi seperti berikut ini:
1. Teether Dingin
Berikan mainan gigit (teether) yang terbuat dari bahan aman (silikon atau lateks bebas BPA) dan telah didinginkan di kulkas (bukan freezer, karena terlalu keras). Dingin dapat mengurangi peradangan dan mematikan rasa sakit.
Penggunaan benda dingin (cold objects) seperti cincin gigitan yang didinginkan, disarankan oleh 79% dokter gigi anak karena dianggap aman dan efektif.
2. Pijatan Gusi
Setelah mencuci tangan hingga bersih, cara mengatasi bayi yang sedang tumbuh gigi adalah dengan memijat lembut area gusi yang bengkak dengan jari Anda. Tekanan lembut yang konsisten seringkali memberikan kelegaan.
3. Makanan Dingin
Untuk makanan untuk bayi tumbuh gigi, tawarkan makanan pendamping ASI (MPASI) yang lembut dan dingin, seperti yogurt dingin, pure buah yang didinginkan (pisang, alpukat), atau bahkan stik wortel atau mentimun yang dingin dan dikupas (hanya untuk digigit, dengan pengawasan ketat).
4. Obat Pereda Nyeri
Jika rasa sakit sangat mengganggu, terutama saat bayi tumbuh gigi rewel malam hari, konsultasikan dengan dokter anak tentang pemberian obat pereda nyeri yang mengandung acetaminophen (paracetamol) atau ibuprofen dengan dosis yang tepat sesuai usia dan berat badan bayi.
Jangan berikan obat oles gusi yang mengandung benzocaine kecuali dianjurkan dokter.
5. Kompres Dingin atau Kain Basah
Berikan handuk bersih atau waslap yang sudah dibasahi air dingin untuk dikunyah bayi di bawah pengawasan Anda. Tekstur handuk yang basah dan dingin memberikan sensasi tekanan yang menenangkan.
6. Jaga Kebersihan Mulut dan Kulit
Bersihkan air liur yang berlebihan di sekitar mulut bayi secara teratur untuk mencegah ruam (drool rash).
Selain itu, meskipun gigi belum tumbuh, bersihkan gusi bayi dua kali sehari dengan kain kasa lembap yang dililitkan di jari untuk menjaga kebersihan dan melancarkan peredaran darah gusi.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter Anak?
Meskipun tumbuh gigi adalah proses yang wajar, penting untuk mencari tahu kapan gejala yang dialami bayi mungkin menandakan masalah kesehatan lain.
Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter anak jika bayi Anda mengalami:
- Demam tinggi (di atas 38,5 °C).
- Diare, muntah, atau tanda-tanda dehidrasi lainnya.
- Tangisan atau kerewelan yang sangat intens dan berlangsung lama tanpa jeda.
- Gusi yang sangat bengkak dan bernanah, atau jika Anda khawatir dengan keterlambatan munculnya gigi (setelah usia 1 tahun).
Untuk mempermudah Anda mencari dokter spesialis anak yang terpercaya, Anda dapat memanfaatkan fitur Cari Dokter di website Tzu Chi Hospital.
Kami juga menyediakan layanan Medical Check-Up komprehensif untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan buah hati Anda optimal.
Jika Anda memerlukan informasi atau janji temu lebih cepat, silakan Hubungi via WhatsApp.
Artikel ini telah ditinjau oleh Dr. Dasman, Sp.A
Referensi:
AmeGroups. Sleep Related Bruxism—Comprehensive Review of the Literature based on a Rare Case Presentation.
Li, M. Y. L. (2022). Pediatric Dentists’ Recommendations and Knowledge of Teething Management Strategies. The University of British Columbia.
Scielo. Knowledge of Parents about Bruxism in their Children.
Related Article
Artikel Populer

Omeprazole: Manfaat, Dosis, Cara Minum, & Efek Samping

Menu Diet Sehat 7 Hari untuk Turunkan BB tanpa Menyiksa Diri

Kedutan Mata Kanan & Kiri Bawah: Penyebab & Cara Mengatasinya menurut Medis

5 Cara Menghitung Usia Kehamilan Akurat, Plus Tabel Usia Kehamilan

