Pencegahan & Deteksi Dini Penyakit
Hernia Inguinal – Tanda, Penyebab, Pencegahan & Pengobatan

Ditulis Oleh
Admin TzuChi • 16 Oktober 2025

Hernia inguinalis adalah kondisi ketika jaringan atau organ menonjol keluar melalui kanal inguinal, yaitu celah pada otot perut yang lemah di area selangkangan.
Hernia inguinalis terletak dimana? Benjolan hernia inguinalis tampak di salah satu panggul. Hernia inguinal bisa muncul sejak lahir (kongenital) atau berkembang seiring penuaan akibat melemahnya otot.
Meski terlihat sepele, hernia inguinal membutuhkan penanganan medis untuk mencegah komplikasi yang berpotensi mengancam nyawa.
Mari pahami tanda-tanda, penyebab, dan pengobatan hernia inguinal agar bisa segera bertindak!
Apa Itu Hernia Inguinal?
Gambar Hernia Inguinalis | Sumber: California Hernia Specialist
Hernia inguinalis atau groin hernia adalah kondisi ketika jaringan tubuh (seperti lemak perut atau usus) menonjol melalui area lemah pada dinding perut, tepatnya di kanal inguinal.
Kanal inguinal adalah saluran yang membentang dari panggul ke alat reproduksi. Pada pria, hernia dapat menonjol sampai ke skrotum.
Benjolan ini biasanya terlihat di satu sisi lipatan selangkangan.
Apa yang dirasakan penderita hernia? Hernia dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri, terutama saat berdiri, mengangkat beban, atau batuk.
Siapa yang Rentan Terkena Hernia Inguinal?
Hernia inguinalis paling sering menyerang pria. Berdasarkan penelitian Global Burden of Disease 2019, kondisi ini 86% lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita, dengan rasio pria terhadap wanita sekitar 6:1.
Alasannya karena anatomi pria, di mana testis melewati kanal inguinal saat perkembangan, sehingga area ini lebih rentan terbuka kembali.
Sebaliknya, pada wanita, kanal inguinal lebih sempit dan diperkuat oleh ligamen yang menahan rahim.
Apakah Penyakit Hernia Inguinalis itu Berbahaya?
Awalnya, hernia mungkin tidak menimbulkan gejala, tetapi seiring waktu bisa memburuk dan berisiko menjadi hernia terjepit.
Hal ini bisa terjadi karena celah di dinding perut bisa semakin melebar, sehingga lebih banyak jaringan, seperti usus, terdorong keluar.
Jika jaringan tersebut terjepit, aliran darah ke bagian itu bisa terputus dan berpotensi menyebabkan jaringan mati atau memicu infeksi serius seperti peritonitis dan sepsis.
Dalam kasus yang tidak ditangani, kondisi ini bahkan bisa berujung pada kematian. Oleh karena itu, jika hernia mulai menimbulkan rasa nyeri, segera periksakan ke dokter.
Jenis-jenis Hernia Inguinal
Secara umum, hernia inguinal terbagi menjadi direct (langsung) dan indirect (tidak langsung). Berikut perbedaan keduanya:
1. Hernia Inguinalis Medialis (Langsung)
Hernia ini menembus langsung melalui dinding inguinal dan biasanya muncul pada orang dewasa.
Penyebabnya adalah otot perut yang melemah serta tekanan pada dinding otot. Hernia ini muncul di jalur yang lebih dekat dengan garis tengah tubuh, berbeda dengan hernia jenis lain.
2. Hernia Inguinalis Lateralis (Tidak Langsung)
Hernia inguinalis lateralis adalah hernia yang masuk melalui lubang atas inguinal canal. Penyebabnya dan sering kali akibat kelainan bawaan sejak lahir.
Saat janin berkembang, lubang pada saluran inguinal kadang tidak menutup sempurna, sehingga memicu terjadinya hernia. Jenis hernia ini merupakan yang paling umum terjadi.
Berdasarkan Kemampuan Kembali ke Rongga Perut
Jenis hernia inguinal juga bisa dibedakan berdasarkan kemampuan isi hernia kembali ke rongga perut. Masing-masing membutuhkan penanganan medis yang berbeda.
1. Hernia Inguinalis Reponible
Pada jenis ini, isi hernia masih bisa dimasukkan kembali ke dalam perut, misalnya saat pasien berbaring dan ditekan dengan lembut.
Kondisi ini umumnya belum membahayakan, tetapi tetap dianjurkan operasi agar hernia tidak berkembang menjadi lebih serius.
2. Hernia Inguinalis Irreponible
Isi hernia tidak bisa kembali ke dalam rongga perut karena menempel pada jaringan di sekitarnya. Jenis ini lebih risiko daripada hernia ingunalis reponible, meski aliran darah ke jaringan masih aman.
3. Hernia Inguinalis Inkarserata
Hernia inguinalis inkarserata adalah jenis hernia yang paling berbahaya karena isi hernia terjepit dan aliran darah dapat terhenti.
Gejalanya meliputi nyeri hebat, mual, muntah, dan pembengkakan keras di area selangkangan. Kondisi ini memerlukan operasi segera.
Baca Juga: Hernia pada Anak Juga Bisa Terjadi, Kenali Gejalanya!
Gejala Hernia Inguinalis
Tidak semua hernia inguinal menimbulkan gejala yang jelas. Kadang, hernia bisa masuk dan keluar dari saluran inguinal, sehingga gejalanya datang dan pergi.
Beberapa gejala yang dicurigai karena hernia inguinalis, yaitu:
-
Rasa nyeri di sekitar benjolan, khususnya saat melakukan aktivitas berat.
-
Rasa tertekan atau terjepit di daerah selangkangan.
-
Sensasi terbakar atau tertusuk jika hernia menekan saraf di sekitarnya.
-
Perasaan berat di pangkal paha dan bisa menjalar ke panggul atau kaki.
-
Benjolan terkadang hilang saat sedang berbaring.
Penyebab Hernia Inguinalis
Penyebab hernia inguinalis adalah ketika otot di dinding perut bagian bawah melemah, sehingga jaringan atau organ menonjol keluar.
Kondisi ini tidak muncul tiba-tiba, melainkan secara bertahap akibat tekanan yang bertambah atau celah yang membesar
Beberapa faktor risiko yang meningkatkan risiko hernia inguinal yaitu:
-
Kondisi bawaan dari lahir (kongenital).
-
Menurunnya elastisitas jaringan ikat seiring bertambahnya usia.
-
Riwayat operasi perut yang melemahkan otot perut.
-
Tekanan terus-menerus, seperti batuk atau bersin kronis atau olahraga berat.
-
Kehamilan bertahun-tahun dan kebiasaan menggendong anak.
-
Obesitas.
Komplikasi Hernia Inguinalis
Hernia inguinal sering dianggap sepele karena gejalanya hilang dan muncul. Namun, kondisi ini berbahaya jika dibiarkan tanpa penanganan. Berikut komplikasi yang dapat terjadi:
-
Jika usus kecil yang keluar dan terjepit, berpotensi terjadi sumbatan usus yang membuat tidak bisa buang angin atau BAB.
-
Hernia bisa semakin menonjol dan nyeri akibat celah yang membesar dari tekanan terus-menerus.
-
Hernia dapat terjebak dan tidak bisa didorong kembali ke tempat semula.
-
Hernia yang terjepit bisa mengalami strangulasi, yaitu keadaan darurat medis akibat terputusnya aliran darah ke jaringan dan bisa menyebabkan kematian jaringan.
Pengobatan Hernia Inguinalis
Sebelum menentukan pengobatan, dokter akan melakukan diagnosis melalui pemeriksaan fisik, seperti:
-
Pasien diminta batuk atau mengejan untuk melihat tonjolan hernia.
-
Dokter akan menilai apakah hernia bisa didorong kembali atau sudah terjebak.
Jika pemeriksaan fisik kurang jelas, dokter akan melakukan USG atau CT scan untuk memastikan kondisi hernia.
Apakah hernia inguinalis bisa sembuh dengan sendirinya? Hernia inguinal tidak bisa sembuh dengan sendirinya.
Justru, kondisi ini akan memburuk seiring waktu dan membutuhkan penanganan medis. Pilihan pengobatan meliputi:
Pengobatan Tanpa Operasi
-
Pendekatan wait-and-watch, untuk kondisi hernia kecil tanpa gejala.
-
Penggunaan sabuk hernia, untuk mendorong hernia kembali ke rongga perut, tetapi hanya sementara bagi pasien yang belum siap operasi.
Pengobatan dengan Operasi
-
Operasi terbuka (Herniorafi), prosedur pembedahan untuk mengembalikan jaringan ke tempat semula, lalu memperkuat dinding perut dengan mesh sintetis agar tidak kambuh.
-
Laparoskopi, prosedur dengan sayatan lebih kecil dari herniorafi, sehingga pemulihan lebih cepat dan nyeri pasca operasi lebih ringan.
-
Robotic hernia repair, prosedur laparoskopi lanjutan berbantuan robot dengan hasil lebih presisi.
-
Operasi darurat, untuk kasus strangulasi dengan mengangkat bagian usus yang mati dan menyambungkan yang sehat.
Jenis terapi pengobatan tergantung pada ukuran hernia, gejala, kondisi kesehatan pasien, serta risiko komplikasi.
Baca Juga: Apa Itu Operasi Robotik (Robotic Surgery)? Ini Cara Kerja & Kelebihannya!
Efek Samping Operasi Hernia Inguinalis
Efek samping pasca operasi hernia inguinal sangat jarang bersifat serius. Munculnya efek samping biasanya ringan dan bisa ditangani oleh tim medis, seperti:
-
Perdarahan kecil dan luka bekas operasi lama sembuh.
-
Reaksi terhadap anestesi.
-
Kesulitan buang air kecil sementara, biasanya dibantu dengan kateter.
-
Nyeri di area selangkangan, bisa karena iritasi atau reaksi terhadap mesh yang dipasang.
Tips Menjalani Hidup dengan Hernia Inguinalis
Tidak semua hernia langsung dioperasi. Dokter bisa menyarankan pendekatan wait and watch (pantau dan tunggu) bila hernia masih kecil dan tidak menimbulkan keluhan berarti.
Agar hernia tidak bertambah parah, berikut tips yang bisa membantu:
-
Hindari angkat beban berlebihan yang memberi tekanan pada otot perut
-
Jaga berat badan ideal agar tekanan pada dinding perut tidak berlebih.
-
Berhenti merokok sebagai penyebab batuk kronis.
-
Perbanyak konsumsi serat agar tidak mengejan terlalu keras saat buang air besar.
Pencegahan Hernia
Perlu diingat, tidak ada cara untuk mencegah hernia inguinalis bawaan sejak lahir. Namun hernia inguinalis yang disebabkan gaya hidup bisa dicegah.
Jika Anda memiliki keluarga dengan riwayat hernia inguinalis, maka hindari mengangkat barang berat dengan otot punggung,
Kalau suka olahraga angkat beban, pastikan tekniknya benar agar perut tidak terbebani. Batuk atau bersin berkepanjangan juga perlu segera diobati.
Selain itu, atur juga pola makan kaya serat agar tidak sembelit dan mengejan keras di toilet. Dengan gaya hidup ini, risiko hernia bisa berkurang.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika hernia inguinalis terasa nyeri, benjolan membesar, sulit BAB, muncul demam, atau benjolan tidak bisa didorong kembali ke dalam, segera hubungi dokter.
Di Tzu Chi Hospital terdapat Hernia Center untuk penanganan hernia inguinalis dengan teknologi laparoskopi berbantuan robotik.
Teknik ini memungkinkan sayatan yang lebih kecil, sehingga rasa nyeri pasca operasi lebih minimal dan pemulihan lebih cepat.
Dengan penanganan tepat, Anda bisa kembali beraktivitas tanpa gangguan nyeri dalam waktu singkat.
Segera buat janji temu melalui Call Center Tzu Chi Hospital atau cek jadwal dokter melalui menu Cari Dokter.
Mari, tingkatkan kualitas hidup Anda dengan penanganan hernia yang tepat!
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Michael Iskandar Zhang, Sp.B, AIFO-K, FICS, FINACS
Sumber:
Inguinal hernia - Symptoms & causes | Mayo Clinic
Inguinal Hernia: Types, Causes, Symptoms & Treatment | Cleveland Clinic