Pencegahan & Deteksi Dini Penyakit
Hernia pada Wanita - Penyebab, Tanda, Pengobatan & Pencegahan

Ditulis Oleh
Admin TzuChi • 08 Oktober 2025

Hernia pada wanita memiliki tanda yang berbeda dengan hernia pada pria, sehingga kerap sulit dikenali sejak awal.
Kondisi ini bisa menimbulkan keluhan yang mirip dengan masalah nyeri panggul atau perut bagian bawah.
Untuk mengantisipasi gejalanya, penting memahami tanda-tanda hernia pada wanita, penyebab, pengobatan dan pencegahannya. Mari simak selengkapnya melalui artikel berikut!
Apa itu Hernia pada Wanita?
Hernia pada wanita adalah kondisi ketika organ dalam tubuh menjonjol keluar melalui jaringan otot yang lemah.
Kasus hernia pada wanita sebetulnya lebih jarang daripada pria, dan gejala yang dialaminya juga sedikit berbeda.
Hernia pada wanita umumnya lebih kecil, letaknya lebih dalam, dan benjolannya tidak selalu terlihat.
Benjolan ini bisa terasa nyeri tiba-tiba saat:
- Membungkuk
- Beranjak dari tempat tidur
- Batuk
- Berolahraga berat
- Masuk atau keluar mobil
- Terlalu lama duduk
- Tertawa keras
- Berhubungan intim
Lalu, hernia pada wanita apakah berbahaya? Ya, bisa berbahaya bila diabaikan. Hernia yang sudah membesar bisa menyebabkan organ lain terjepit (hernia strangulasi) yang menyebabkan kematian jaringan dan berpotensi kematian jika tidak segera ditangani.
Ilustrasi Hernia Strangulasi yang Berbahaya
Baca Juga: Hernia pada Pria (Turun Berok): Gejala, Penyebab, dan Penanganan
Jenis Hernia pada Wanita
Pada wanita, kasus hernia yang paling umum biasanya adalah hernia femoral. Hal ini karena struktur panggul wanita cenderung lebih lebar dibanding pria. Namun, Anda juga perlu tau beberapa jenis hernia pada wanita lainnya, yaitu:
1. Hernia Femoral
Femoral hernia pada wanita terjadi ketika lemak atau sebagian usus menonjol melalui saluran femoral di dekat paha atas.
Karena anatomi panggul wanita yang lebih lebar, jenis hernia ini lebih sering dialami wanita dan bisa menyebabkan nyeri pangkal paha yang tajam atau rasa berat saat berjalan.
2. Hernia Umbilikalis
Jenis hernia ini ditandai dengan benjolan di sekitar pusar. Biasanya semakin menonjol setelah kehamilan atau kenaikan berat badan.
Hernia ini bisa hilang sendiri apabila ukurannya kecil. Namun jika ukurannya membesar atau menimbulkan nyeri, segera dapatkan pertolongan medis.
3. Hernia Hiatal
Terjadi ketika bagian atas lambung terdorong ke rongga dada melalui celah diafragma. Biasanya akibat kelebihan berat badan yang menyebabkan tekanan pada perut.
Kondisi ini bisa menyebabkan gejala seperti mulas, refluks asam, atau nyeri dada, dan risikonya lebih besar menimpa wanita obesitas atau usia lanjut.
4. Hernia Insisional
Hernia ini muncul setelah seseorang melalui operasi perut, misalnya operasi caesar atau bedah lambung.
Jika otot perut tidak pulih sempurna, organ di dalam perut akan terdorong keluar dan menjadi benjolan.
5. Hernia Inguinalis
Hernia Inguinalis pada wanita ditandai dengan benjolan di lipatan paha atau labia majora (bibir kemaluan luar). Hal ini karena organ perut menonjol melalui saluran inguinal.
Jenis hernia ini juga termasuk jenis hernia pada anak perempuan. Benjolan bisa terasa berat dan nyeri saat sedang mengangkat beban.
Gejala Hernia pada Wanita
Gejala hernia pada wanita memiliki ciri khasnya sendiri. Bahkan tidak jarang hernia dikira penyakit lain seperti kista ovarium, miom atau endometriosis.
Berikut beberapa gejala yang perlu Anda antisipasi:
- Rasa nyeri panggul yang terus-menerus
- Sensasi terbakar akibat hernia menekan saraf
- Nyeri bertambah parah saat batuk, tertawa, mengejan, atau olahraga
- Perasaan tidak nyaman di selangkangan
- Benjolan kecil di paha bagian dalam
- Terkadang sulit buang air besar karena tekanan pada saluran pencernaan
Apabila hernia terjepit, nyeri akan bertambah buruk dan segera butuh bantuan darurat medis. Gejalanya meliputi:
- Nyeri hebat
- Mual dan muntah akibat infeksi dalam tubuh
- Demam
- Jaringan terlihat kemerahan atau keunguan
Penyebab Hernia pada Wanita
Secara umum, penyebab hernia pada wanita adalah melemahnya jaringan dan dinding otot perut, sehingga organ dalam (seperti usus) mudah terdorong keluar.
Kondisi ini bisa muncul dari kebiasaan sehari-hari, kondisi medis, bawaan lahir hingga penuaan. Berikut beberapa penyebab yang diketahui:
1. Kehamilan
Saat hamil, ukuran rahim akan ikut membesar dan memicu tekanan pada dinding perut. Akibatnya organ dalam berpotensi terdorong dan menonjol keluar.
2. Mengangkat Beban Berat
Mengangkat barang dengan teknik yang salah seperti mengangkat dengan punggung bukan kaki bisa menyebabkan tekanan perut secara tiba-tiba, memicu timbulnya hernia.
3. Batuk atau Bersin Kronis
Kondisi seperti asma, alergi, atau penyakit paru yang menyebabkan batuk berkepanjangan bisa memperlemah otot perut dan memicu hernia.
4. Konstipasi Kronis
Kebiasaan mengejan terlalu keras saat buang air besar memberikan tekanan berulang pada dinding perut yang membuatnya melemah seiring waktu.
5. Kelebihan Berat Badan
Berat badan berlebih akan memberi tekanan ekstra pada otot perut, akibatnya jaringan kurang efektif dalam menahan organ di dalamnya.
6. Penuaan
Seiring bertambah usia, otot dan jaringan ikat alami melemah dan membuat risiko hernia semakin besar, khususnya bagi wanita usia 40 tahun ke atas.
7. Riwayat Operasi Perut
Luka bekas sayatan operasi, seperti operasi caesar atau operasi usus, bisa tumbuh menjadi jaringan lemah apabila tidak pulih sempurna, sehingga berkembang menjadi hernia insisional.
Diagnosis Hernia pada Wanita
Benjolan hernia yang tampak jelas mudah terdeteksi melalui pemeriksaan fisik oleh dokter. Namun jika tidak terlihat jelas, dokter akan meminta pasien untuk duduk, berdiri, atau batuk agar benjolan tampak.
Selain pemeriksaan fisik, dokter juga bisa melakukan diagnosis medis seperti:
- USG (Ultrasonografi): Melihat jaringan atau organ yang menonjol di balik dinding perut.
- CT Scan: Memberikan gambaran posisi hernia secara detail beserta kondisi jaringan sekitarnya.
Setelah terdiagnosis, hernia sebaiknya dikonsulkan ke dokter bedah untuk tatalaksana lebih lanjut untuk mencegah terjadinya komplikasi terutama jika terasa nyeri dan mengganggu aktivitas, karena berisiko terjepit organ dalam perut.
Pengobatan Hernia pada Wanita
Apabila hernia menimbulkan nyeri berkepanjangan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, dokter bisa merekomendasikan sejumlah pengobatan, yaitu:
- Obat Anti Nyeri: Membantu meredakan sakit, meski sementara.
- Sabuk Hernia: Dianjurkan untuk kasus hernia ringan dan dikenakan di sekitar area hernia agar benjolan tidak semakin keluar.
- Operasi: Bisa berupa bedah konvensional (operasi terbuka) atau operasi laparoskopi dengan kamera dan alat khusus.
Operasi laparoskopi lebih disarankan untuk kasus hernia, karena minimal invasif, luka sayatan cepat sembuh, dan hasilnya maksimal.
Biaya operasi hernia pada wanita berkisar dari Rp5–Rp15 juta, tergantung jenis pengobatan, fasilitas, dan tingkat keparahan hernia.
Pencegahan Hernia pada Wanita
Hernia pada wanita tidak bisa dicegah sepenuhnya. Siapa saja bisa mengalaminya, khususnya jika otot dan dinding perut lemah.
Namun terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena hernia, di antaranya:
- Angkat beban dengan lutut, bukan punggung
- Menjaga berat badan ideal agar tidak memberi tekanan berlebih pada otot perut
- Menguatkan otot inti melalui yoga atau pilates
- Hindari mengangkat beban berat saat hamil
- Jangan menunda konsultasi medis jika hernia terasa nyeri atau bengkak
Baca Juga: Langkah Modern dalam Penanganan Hernia dengan Robotic Laparoscopy
Kapan Harus ke Dokter?
Hernia pada wanita yang sudah menyebabkan nyeri berkepanjangan perlu segera diperiksakan ke dokter sebelum berujung menjadi hernia terjepit.
Di Tzu Chi Hospital, tersedia Hernia Center dengan fasilitas modern dan layanan laparoskopi berbantuan robot berpresisi tinggi untuk penanganan berbagai jenis hernia.
Hasilnya? Operasi lebih akurat, minim risiko dan lebih cepat pulih, sehingga Anda bisa kembali beraktivitas.
Jangan tunggu sampai kondisi memburuk. Segera buat janji temu melalui Call Center Tzu Chi Hospital untuk mendapat penanganan segera.
Anda bisa melihat dulu ketersediaan jadwal praktik dokter melalui menu Cari Dokter di website kami.
Tindakan sekarang bisa menyelamatkan kesehatan Anda di masa depan!
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh Dr. Tony Yulianto, Sp.B, FICS, FISCP
Sumber:
Hernias In Women and How They Feel | Bowel and Hernia Centre | Hernia Info
Hernias in Women: Risk Factors, Symptoms and Prevention | Brown University Health
Hernia in Females: Causes, Symptoms & Treatment | Pristyncare.com
Related Article
Artikel Populer

Omeprazole: Manfaat, Dosis, Cara Minum, & Efek Samping

19 Ciri-ciri Hamil Muda pada Wanita, Kenali Sebelum Terlambat!

Menu Diet Sehat 7 Hari untuk Turunkan BB tanpa Menyiksa Diri

Pembengkakan Jantung: Ciri-Ciri, Penyebab, Pengobatan, & Pencegahannya
