Pencegahan & Deteksi Dini Penyakit
Hernia pada Pria (Turun Berok): Gejala, Penyebab, dan Penanganan

Ditulis Oleh
Admin TzuChi • 08 Oktober 2025

Hernia pada pria sedikit berbeda dari hernia pada wanita, baik dari segi ukuran hernia, gejala, hingga letaknya.
Anda perlu memahami lebih dalam tentang kondisi ini untuk antisipasi sejak dini. Apalagi berdasarkan data dari National Library of Medicine, 90% kasus hernia inguinal terjadi pada laki-laki.
Ukuran hernia pada pria cenderung lebih besar dibandingkan wanita, sehingga lebih menonjol dari luar.
Untuk itu, mari pahami gejala, penyebab, diagnosis, dan pilihan penanganannya!
Apa itu Hernia pada Pria?
Hernia pada pria atau istilah awamnya “turun berok” adalah kondisi ketika jaringan dalam perut (seperti usus atau lemak) menyelip ke celah pada dinding otot perut, sehingga tampak menonjol dari luar.
Pada pria, ukuran hernia biasanya lebih besar dibanding wanita. Hal ini karena pria memiliki kanal inguinal, yaitu saluran alami dari dinding perut menuju testis.
Penderita hernia biasanya merasakan ketidaknyamanan, nyeri tumpul, atau rasa berat di area selangkangan.
Benjolan cenderung semakin terlihat ketika penderita melakukan aktivitas seperti:
- Batuk
- Mengangkat beban
- Berdiri lama
- Mengejan
- Bersin
- Olahraga berat
- Tertawa keras atau menangis
Jenis Hernia pada Pria
Hernia pada pria terbagi menjadi tiga jenis utama. Kasus yang paling umum yaitu hernia inguinalis.
Agar lebih paham, berikut penjelasan singkat tentang masing-masing jenis hernia beserta tandanya:
1. Hernia Inguinalis
Jenis hernia yang disebabkan akibat usus menonjol melalui saluran inguinalis di selangkangan. Tandanya berupa benjolan di selangkangan yang terlihat saat batuk atau mengejan.
Jenis hernia inguinalis terbagi lagi menjadi dua, yaitu:
- Hernia Inguinalis Indirek: Terjadi karena dinding perut yang lemah atau tidak menutup sempurna canalis inguinalis sehingga organ dalam perut bisa masuk ke canalis inguinalis atau lorong di selangkangan dan masuk ke kantong buah zakar.
- Hernia Inguinalis Direk: Menonjol langsung dari dinding perut akibat lemahnya otot perut.
2. Hernia Insisional
Biasanya terjadi setelah operasi perut. Penyebabnya akibat adanya tekanan berlebih sebelum sayatan sembuh, misalnya berolahraga berat belum lama setelah operasi.
Tanda hernia insisional adalah adanya benjolan di area bekas sayatan yang dapat membesar dengan waktu.
3. Hernia Umbilikalis
Jenis hernia umbilikalis disebabkan oleh menonjolnya usus atau jaringan lemak melalui titik lemah di sekitar pusar.
Biasanya menimpa pria dewasa dengan berat badan berlebih. Hernia umbilikalis bisa terasa nyeri.
Gejala Hernia pada Pria
Gejala paling menonjol dari hernia pada pria adalah munculnya benjolan di area selangkangan. Ukurannya bisa terlihat lebih besar saat berdiri, batuk, atau mengangkat beban.
Supaya lebih mudah dikenali, berikut beberapa tanda-tanda hernia pada pria:
- Benjolan di selangkangan atau dekat tulang kemaluan
- Benjolan terasa nyeri atau tidak nyaman di selangkangan
- Rasa nyeri terkadang menjalar hingga ke testis
- Sensasi terbakar atau perih di sekitar benjolan
- Skrotum membengkak jika usus atau jaringan ikut turun
- Rasa seperti tertarik di selangkangan, terutama setelah beraktivitas.
- Nyeri saat mengangkat benda berat, membungkuk, atau berolahraga.
- Mual dan muntah (bisa pertanda hernia terjepit yang berbahaya)
Penyebab Hernia pada Pria
Lantas, apa penyebab penyakit hernia pada pria?
Pada kebanyakan kasus, hernia pada pria terjadi akibat otot perut yang melemah sehingga usus atau jaringan lain bisa menonjol keluar.
Kondisi ini bisa disebabkan karena riwayat operasi, bawaan sejak lahir, hingga pola hidup. Selain itu, terdapat sejumlah faktor risiko yang membuat seorang pria rentan mengalami hernia, di antaranya:
- Usia lanjut (≥60 tahun)
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Mengangkat beban berat terlalu sering
- Kebiasaan merokok (nikotin bisa melemahkan elastisitas sehingga jaringan lebih rapuh)
- Batuk kronis
- Sering mengejan saat buang air besar atau kecil (misalnya karena konstipasi atau pembesaran prostat)
- Riwayat operasi di perut bagian bawah yang bisa melemahkan otot sekitar
Baca Juga: Hernia Femoralis pada Wanita: Ciri, Komplikasi & Pengobatan
Diagnosis Hernia pada Pria
Diagnosis hernia pada pria dilakukan dengan pemeriksaan fisik. Dokter akan meraba hernia sambil meminta pasien untuk batuk atau mengejan.
Selain itu, tes laboratorium (seperti tes urin dan hitung darah lengkap) juga bisa dilakukan sebagai tahap lanjutan untuk mengantisipasi potensi kondisi lain.
Untuk mengonfirmasi diagnosis, dokter akan melakukan tes pencitraan, seperti rontgen perut atau ultrasonografi (USG), sehingga tingkat keparahannya terlihat jelas.
Setelah itu, dokter bisa menentukan apakah penderitanya akan dioperasi atau tidak. Berikut faktor yang membuat operasi lebih disarankan:
- Jenis hernia inguinalis, karena paling rentan strangulasi.
- Hernia yang berisi bagian usus, otot, atau jaringan lainnya.
- Hernia yang mengganggu kehidupan sehari-hari.
Cara Mengobati Hernia pada Pria
Tidak sedikit yang bertanya cara mengobati turun berok pada pria secara alami.
Namun hernia cenderung memburuk seiring waktu. Oleh karena itu dibutuhkan intervensi medis sebelum memicu komplikasi.
Pengobatan yang diberikan berupa:
- Mengenakan Sabuk Hernia (Truss Hernia): Membantu menahan benjolan selama beraktivitas, tetapi bukan solusi jangka panjang.
- Pengobatan Anti Nyeri: Berfungsi meredakan ketidaknyamanan, tetapi tidak memperbaiki penyebab hernia.
- Fisioterapi: Latihan untuk memperkuat otot perut, tetapi tidak menutup celah hernia. Misalnya, side plank, bridge pose, pelvic tilt, dll.
- Operasi Laporoskopi: Prosedur paling efektif melalui operasi minimal invasif dengan kamera untuk mengembalikan hernia ke posisi semula.
Jika Anda bertanya apakah operasi hernia termasuk operasi besar? Kalau memilih prosedur laparoskopi, maka bukan operasi besar.
Laparoskopi paling disarankan karena sayatan kecil dan luka minimal, sehingga hasilnya lebih presisi, maksimal dan cepat pulih.
Namun bisa dibilang operasi besar karena melibatkan penggunaan anestesi dan tim medis.
Apakah Hernia Berbahaya?
Ilustrasi Hernia Terjepit (Strangulasi)
Pertanyaan paling sering muncul adalah apakah penyakit hernia itu sangat berbahaya?
Jawabannya, bisa berbahaya kalau sudah memicu komplikasi. Hernia yang memburuk seiring waktu bisa terjepit (strangulasi) yang menyebabkan komplikasi lain, seperti:
- Strangulasi (Terjepit): Jika usus terjepit dalam kantung hernia, aliran darah bisa terhambat dan memicu kematian jaringan dan infeksi serius yang mengancam jiwa.
- Obstruksi Usus: Hernia bisa menjepit usus dan membuatnya menyumbat, sehingga mengganggu pergerakan makanan dan gas, dan menimbulkan nyeri dan muntah.
- Hernia Membesar: Hernia yang tidak ditangani bisa semakin besar dan membuatnya lebih sulit untuk dioperasi.
Pencegahan Hernia pada Pria
Hernia yang sudah ada sejak lahir tidak bisa dicegah. Namun kasus hernia yang timbul akibat kebiasaan sehari-hari, seperti olahraga berat, bisa dicegah dengan melakukan hal-hal berikut:
- Angkat beban dengan teknik yang benar (tekuk lutut saat mengangkat dan punggung tetap lurus).
- Jaga berat badan untuk mengurangi tekanan pada dinding perut.
- Latihan penguatan otot inti seperti plank.
- Berhenti merokok karena bisa melemahkan jaringan otot.
- Hindari menahan napas saat mengejan (misalnya menahan napas saat buang air besar atau mengangkat beban).
Baca Juga: Apa Itu Operasi Robotik (Robotic Surgery)? Ini Cara Kerja & Kelebihannya!
Kapan Harus ke Dokter?
Hernia pada pria tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Agar tidak memicu komplikasi berbahaya, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan cepat dan tepat.
Di Hernia Center Tzu Chi Hospital, Anda bisa mendapatkan penanganan minimal invasif melalui prosedur laparoskopi berbantuan robotik yang lebih presisi daripada metode tradisional.
Teknologi robotik memberikan visualisasi yang lebih jelas, sehingga hasil operasi lebih maksimal. Prosedur ini juga bisa mengurangi rasa sakit pasca operasi dan mempercepat pemulihan.
Anda dapat membuat janji temu secara online melalui Call Center Tzu Chi Hospital untuk konsultasi.
Untuk memastikan ketersediaan dokter, Anda bisa cek jadwal praktik melalui menu Cari Dokter di situs kami.
Jangan tunggu hernia membesar, atasi sebelum semakin buruk!
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh Dr. Tony Yulianto, Sp.B, FICS, FISCP
Sumber:
Inguinal hernia in men: symptoms and treatments | Healthy Male
Related Article
Artikel Populer

Omeprazole: Manfaat, Dosis, Cara Minum, & Efek Samping

19 Ciri-ciri Hamil Muda pada Wanita, Kenali Sebelum Terlambat!

Menu Diet Sehat 7 Hari untuk Turunkan BB tanpa Menyiksa Diri

Pembengkakan Jantung: Ciri-Ciri, Penyebab, Pengobatan, & Pencegahannya
