NEWS
Pahami Penyebab Disfungsi Ereksi pada Pria

Ditulis Oleh
Admin • 07 Oktober 2024

Sulit "mengeras" kerap menurunkan rasa percaya diri bagi pria. Kondisi ini sebaiknya tidak asal diobati dengan minum obat kuat, tetapi harus dipahami dulu penyebab yang mendasarinya.
Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan penis pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang memadai saat berhubungan seksual. Umumnya disfungsi ereksi terjadi pada pria usia 40 tahun ke atas, tetapi faktor tertentu seperti gaya hidup tidak sehat dan tekanan psikologis membuat pria usia muda juga rentan mengalaminya.
Gangguan kesehatan ini tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik dan kepercayaan diri seorang pria, tapi dapat berdampak pada kualitas hidup bersama pasangan. Namun, disfungsi ereksi bukanlah sesuatu yang tidak bisa diatasi jika segera melakukan pemeriksaan ke dokter dan mencari tahu penyebabnya.
Apa yang Menyebabkan Disfungsi Ereksi pada Pria?
Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh masalah fisik, psikologis, atau bahkan kombinasi keduanya. Berikut ini penjelasan selengkapnya:
-
Masalah fisik
Disfungsi ereksi sering kali berakar pada masalah fisik yang mempengaruhi aliran darah, fungsi saraf, serta hormon. Beberapa kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi meliputi:
-
Penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti aterosklerosis dan hipertensi
-
Diabetes
-
Masalah hormonal, seperti kadar testosteron yang rendah
-
Gangguan saraf, seperti multiple sclerosis atau cedera pada saraf tulang belakang
-
Obat-obatan, termasuk obat antihipertensi dan antidepresan
-
Psikologis
Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh sejumlah masalah psikologis, seperti stres, depresi, dan kecemasan. Masalah psikologis ini dapat memengaruhi fungsi ereksi karena keseimbangan emosional dan mental seseorang berperan penting dalam kemampuan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi yang memadai.
Dalam kasus pria usia muda, masalah psikologis seperti stres dari pekerjaan, hubungan, atau lingkungan sosial dapat menjadi faktor risiko utama. Hal ini dikarenakan pria muda mungkin lebih rentan terhadap dampak psikologis yang dapat memengaruhi fungsi seksual.
-
Campuran
Disfungsi ereksi juga dapat terjadi sebagai dampak dari masalah fisik dan psikologis yang saling berinteraksi. Sebagai contoh, disfungsi ereksi yang awalnya disebabkan oleh masalah fisik dapat menambah stres dan kecemasan. Di sisi lain, masalah psikologis dapat memperburuk gangguan fisik yang ada.
Cara Menangani Disfungsi Ereksi pada Pria
Keterbukaan menjadi langkah pertama yang sangat penting untuk mendapatkan penanganan disfungsi ereksi yang tepat sasaran. Mengakui adanya masalah dan berbicara secara terbuka tentang kondisi tersebut kepada pasangan dan dokter dapat membantu langkah penanganan yang lebih cepat.
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menangani disfungsi ereksi:
-
Perubahan gaya hidup
Menerapkan gaya hidup sehat seperti berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan bernutrisi, berhenti merokok, dan mengurangi konsumsi alkohol, dapat membantu memperbaiki fungsi ereksi.
-
Terapi psikologis
Terapi yang melibatkan konseling dengan psikolog untuk membantu mengidentifikasi masalah psikologis yang mungkin memicu disfungsi ereksi serta cara mengatasinya.
-
Terapi hormon
Seiring bertambahnya usia, pria cenderung mengalami penurunan hormon testosteron. Terkait kondisi ini, dokter dapat memberikan terapi hormon testosteron untuk mempertahankan fungsi ereksi.
-
Obat-obatan
Obat-obatan seperti sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis), atau vardenafil (Levitra) dapat membantu meningkatkan aliran darah ke penis dan memperbaiki ereksi. Namun, setiap penggunaan obat-obatan haruslah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Disfungsi ereksi bukanlah kondisi yang berbahaya, namun dalam jangka panjang dapat mengganggu kehidupan seksual Anda dan pasangan. Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait, segera jadwalkan sesi dengan dokter spesialis andrologi di Tzu Chi Hospital.
Telah direview secara medis oleh Dr. William, Sp.And.
Topik