Tindakan Medis & Terapi
PET Scan: Kenali Arti, Prosedur, Biaya, & Risikonya

Ditulis Oleh
Admin TzuChi • 06 Oktober 2025

PET scan adalah sebuah terobosan mutakhir dalam dunia kedokteran nuklir yang memungkinkan para dokter melihat secara langsung fungsi dan metabolisme sel tubuh.
Berbeda dengan pencitraan lain seperti CT scan atau MRI yang hanya memberikan gambaran struktur organ, PET scan (Positron Emission Tomography) memberikan informasi vital tentang aktivitas biokimia di tingkat seluler.
Teknologi ini menjadi kunci untuk mendeteksi berbagai penyakit serius sejak dini, memprediksi prognosis pasien sehingga pengelolaan terapi menjadi lebih efektif.
Seperti apa PET scan dan bagaimana cara kerja hingga risiko dan efek samping yang bisa ditimbulkan? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu PET Scan?
Apa Itu PET Scan
PET scan adalah alat pencitraan medis non invasif menggunakan teknologi Positron Emission Tomography yang berfungsi untuk mendeteksi aktivitas metabolik atau fungsi sel-sel tubuh dalam kondisi normal atau tidak.
Alat ini bekerja dengan cara melacak distribusi zat radioaktif dosis rendah disebut radiofarmaka yang dimanfaatkan sebagai tracer di dalam tubuh. Radiotracer ini akan tertahan pada sel yang memiliki aktivitas metabolik tinggi, seperti sel kanker, yang kemudian dideteksi oleh mesin PET scan untuk menghasilkan gambar 3D yang detail.
Cara Kerja Singkat PET Scan
Cara Kerja PET Scan | Sumber: Cleveland Clinic
Sistem kerja PET scan sangatlah cerdas. Berikut adalah poin-poin singkat cara kerjanya:
1. Penyuntikan Radiofarmaka
Pasien disuntikkan dengan radiofarmaka (umumnya FDG atau fluorodeoxyglucose) yang akan masuk ke aliran darah.
2. Waktu Tunggu
Radiofarmaka akan menyebar ke seluruh tubuh dan diserap oleh sel-sel, terutama yang memiliki aktivitas metabolisme tinggi, seperti sel kanker. Proses ini memakan waktu sekitar satu jam.
3. Pencitraan oleh Mesin PET
Setelah itu, pasien berbaring di mesin PET scan yang akan mendeteksi distribusi radiofarmaka yang memancarkan sinar gamma dari dalam tubuh untuk keperluan diagnostik penyakit.
4. Pembentukan Gambar
Mesin PET akan memproses data yang didapat untuk menghasilkan gambar 3D yang menunjukkan di mana sel-sel yang aktif secara metabolik berada, aktivitas metabolik yang tinggi dari F18-FDG perlu diwaspadai adanya sel-sel kanker.
Kapan PET Scan Dibutuhkan?
Keterbatasan PET Scan | Sumber: PET CT Scan Service
PET scan tidak digunakan untuk semua kondisi medis. Dokter akan merekomendasikan PET scan jika ada indikasi yang jelas, terutama terkait dengan kondisi yang melibatkan perubahan metabolik sel.
1. Diagnosis Awal Penyakit
PET scan efektif dalam mengidentifikasi penyakit pada tahap awal, tahap adanya kelainan metabolik atau fungsi sel-sel tubuh, bahkan sebelum gejala fisik muncul atau perubahan struktural terlihat pada pemeriksaan lain.
2. Deteksi dan Menentukan Stadium Kanker
Salah satu aplikasi paling vital dari PET scan dibidang onkologi adalah untuk deteksi Kanker, karena biasanya sel kanker menunjukkan metabolisme glukosa yang lebih tinggi dibandingkan jaringan normal, juga menentukan stadium kanker (cancer staging), disamping beberapa manfaat yang lain termasuk menilai respons terapi ad interim (di tengah-tengah pengobatan kanker).
Pemeriksaan ini dapat melihat sejauh mana kanker telah menyebar (metastasis) di tubuh seperti ke kelenjar getah bening atau organ lain di seluruh tubuh.
Dengan akurasi yang tinggi, PET scan memberikan panduan bagi tim medis dalam menyusun rencana pengobatan selanjutnya agar lebih tepat.
3. Mengevaluasi Efektivitas Pengobatan
Setelah pasien menjalani pengobatan seperti kemoterapi, radioterapi, atau operasi, PET scan dapat digunakan untuk menilai apakah pengobatan tersebut efektif atau tidak sehingga dapat menentukan apakah pengobatan perlu dilanjutkan, diubah, atau dihentikan.
4. Mendeteksi Kekambuhan Penyakit
Bagi pasien yang sudah dinyatakan bebas dari penyakit, terutama kanker, PET scan digunakan untuk mendeteksi potensi kekambuhan (recurrence).
Baca Juga: Persiapan Digital PET CT Scan Onkologi yang Harus Diperhatikan
Penyakit yang Bisa Dideteksi PET Scan
Penyakit Kanker
PET scan memiliki spektrum kegunaan yang luas dan sangat berperan dalam mendiagnosis berbagai kondisi, dari onkologi, kardiologi, dan neurologi.
1. Kanker
PET scan adalah cara yang cukup efektif untuk mendeteksi, menentukan stadium, dan memantau respons pengobatan berbagai jenis kanker. Contohnya, PET scan sangat efektif untuk:
● Kanker Nasofaring
● Kanker Paru-paru
● Limfoma (Kanker Getah Bening)
● Kanker Payudara
● Kanker Ovarium
● Kanker Kolorektal
● Dan kanker-kanker lainnya
2. Penyakit Jantung
Selain kanker, PET scan juga dapat digunakan untuk menilai viabilitas otot jantung, mendeteksi area jaringan parut, dan mendeteksi sarcoidosis.
3. Gangguan Saraf Otak
PET scan bisa juga digunakan untuk:
● Penyakit Alzheimer
● Penyakit Parkinson
● Epilepsi
Keunggulan PET Scan
Keunggulan PET Scan | Sumber: HCG
Setiap teknologi medis tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya, begitu juga dengan PET scan. Berikut adalah keunggulan dari adanya PET scan:
1. Informasi Fungsional
PET scan adalah satu-satunya metode pencitraan yang dapat memberikan informasi tentang fungsi dan metabolisme sel, memberikan petunjuk dini tentang keberadaan penyakit.
2. Deteksi Dini
Mampu mengidentifikasi penyakit pada tahap molekuler sebelum perubahan struktural terlihat, yang memungkinkan intervensi medis lebih awal.
3. Kombinasi PET/CT/MRI
Kombinasi ini memberikan gambaran yang sangat komprehensif, menggabungkan informasi fungsional dan struktural untuk diagnosis yang lebih akurat.
Keterbatasan PET Scan
Keterbatasan PET Scan | Sumber: PET CT Scan Service
Sementara itu, PET scan juga tidak luput dari beberapa kekurangan seperti:
1. Biaya Mahal
Ini adalah salah satu hambatan terbesar. Biaya PET scan di Indonesia sangat tinggi, berkisar puluhan juta rupiah, karena non-subsidi dan tidak semua asuransi menanggungnya.
2. Terbatas kegunaannya pada beberapa jenis kanker.
Untuk beberapa jenis kanker atau tumor yang memiliki metabolisme rendah (misalnya kanker prostat, kanker ginjal,dll), sehingga PET scan F18-FDG tidak cocok digunakan untuk seluruh kanker atau membedakan antara tumor jinak dan ganas secara pasti. Beberapa sel normal dan infeksipun juga dapat menyerap FDG atau memiliki metabolisme tinggi ( seperti jaringan otak atau infeksi TBC)
3. Risiko Radiasi
Pasien dapat terpapar radiasi walaupun radiasinya kecil.
Persiapan Sebelum PET Scan
Persiapan yang tepat sangat krusial untuk memastikan hasil PET scan seakurat mungkin. Dokter akan memberikan instruksi khusus, tetapi beberapa hal umum yang perlu Anda ketahui:
● Puasa dan Minum Air Putih: Pasien biasanya diwajibkan puasa selama 6 jam sebelum pemeriksaan dan memastikan kadar glukosa dalam darah sesuai yang direkomendasikan <200 mg/dL.
● Menghentikan Obat Tertentu: Pasien dengan diabetes harus memberitahu dokter/paramedik. Dokter mungkin akan meminta pasien untuk pengaturan penggunaan insulin atau stop obat diabetes oral metformin untuk sementara.
● Hindari Olahraga Berat: Aktivitas fisik berat 24 jam sebelum pemindaian dapat memengaruhi distribusi radiofarmaka.
● Beri Tahu Riwayat Medis: Sampaikan kepada dokter /paramedic mengenai semua riwayat medis, terakhir kemoterapi, operasi, radioterapi, pemberian obat G-CSF ( granulocyte colony stimulating factor), pemeriksaan penunjang, obat-obatan yang dikonsumsi, dan alergi.
Prosedur PET Scan
Prosedur PET Scan | Sumber: Kiran PET CT
Setelah menjalani persiapan, kemudian pasien akan dibawa ke ruang pemeriksaan. Prosedur ini umumnya memakan waktu sekitar 1-2 jam, yang tahapannya meliputi:
1. Penyuntikan Radiofarmaka.
Prosedur dimulai dengan penyuntikan radiofarmaka (umumnya FDG) ke dalam pembuluh darah.
2. Waktu Tunggu
Pasien harus menunggu selama sekitar 60 menit sampai radiofarmaka terdistribusi ke seluruh tubuh.
3. Pencitraan
Setelah waktu tunggu, pasien akan diminta berbaring di meja periksa yang akan bergerak perlahan masuk ke dalam mesin PET scan. Proses pencitraan berlangsung sekitar 30-60 menit. Selama pencitraan, sangat penting untuk tetap tenang dan tidak bergerak.
Setelah PET Scan
Setelah pemindaian selesai, petugas akan memberikan instruksi pasca-pemeriksaan sebagai berikut:
1. Kapan Bisa Beraktivitas Normal
Pasien biasanya dipastikan tidak ada alat medis yang masih terpasang, diukur paparan radiasi dan dapat langsung diperkenankan beraktivitas normal setelah pencitraan sebagaimana sebelumnya. Tidak ada efek samping maupun alergi yang mengganggu, sehingga pasien bisa segera pulang.
2. Anjuran Minum Banyak Air
Sangat disarankan untuk minum banyak air putih setelah pemeriksaan. Ini bertujuan untuk membantu tubuh mengeluarkan sisa-sisa radiofarmaka dari tubuh.
3. Batasan Interaksi
Karena paparan radiasi yang sangat kecil, disarankan juga untuk membatasi kontak dekat dengan ibu hamil dan anak kecil selama beberapa jam setelah pemeriksaan. Ini adalah tindakan pencegahan untuk memastikan keamanan bagi mereka.
4. Kapan Hasil Keluar
Hasil dari PET scan umumnya akan keluar dalam beberapa hari karena perlu dianalisis secara mendalam oleh dokter spesialis kedokteran nuklir.
Perbedaan PET Scan dengan CT Scan dan MRI
Perbedaan PET Scan dengan CT Scan dan MRI | Sumber: KB Dental Consulting
Sering kali PET scan disalahartikan atau disamakan dengan CT scan dan MRI. Padahal, ketiganya memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda:
1. PET Scan
Pencitraan medis non invasif dari kepala s/d kaki. Menunjukkan fungsi metabolik dan aktivitas biokimia sel tubuh dalam kondisi normal atau tidak. Sering digunakan untuk mendeteksi kanker, penyakit saraf, dan jantung karena mampu mengidentifikasi kelainan di tingkat sel sebelum perubahan struktural terjadi.
2. CT Scan (Computed Tomography)
CT Scan (Computed Tomography) | Sumber: LAIIC
Menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar potongan melintang yang detail dari organ, tulang, dan jaringan lunak.
Fokus utamanya adalah pada struktur anatomis dan sering digunakan untuk mendeteksi patah tulang, tumor, atau perdarahan internal.
3. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
MRI (Magnetic Resonance Imaging) | Sumber: Science Learning Hub
Magnetic Resonance Imaging (MRI) menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar struktur jaringan lunak yang sangat rinci, seperti otak, sumsum tulang belakang, atau sendi. Keunggulannya adalah resolusi tinggi untuk membedakan jaringan lunak.
Penting untuk dicatat bahwa saat ini, PET scan sering kali dikombinasikan dengan CT scan atau MRI (menjadi PET-CT atau PET-MRI) dalam satu alat. Hal ini memungkinkan dokter untuk mendapatkan 2 informasi sekaligus yaitu informasi aktivitas metabolik dan fungsi sel (dari PET) dan struktural (dari CT/MRI) secara bersamaan, untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif.
Efek Samping PET Scan
Secara umum, PET scan adalah prosedur yang sangat aman. Efek samping yang mungkin terjadi biasanya bersifat ringan seperti nyeri atau memar yang timbul di area bekas suntikan.
Biaya PET Scan di Indonesia
Biaya PET scan merupakan salah satu pertimbangan utama bagi banyak pasien. Biaya ini sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor.
Biaya PET scan di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia bisa berkisar antara Rp15 juta hingga Rp30 juta atau lebih per satu kali pemeriksaan.
Di Tzu Chi Hospital PIK, misalnya, Anda dapat menemukan fasilitas PET scan canggih dengan kisaran harga yang kompetitif.
FAQ Seputar PET Scan
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai PET scan.
1. Apakah PET scan aman untuk anak-anak?
Ya, PET scan aman untuk anak-anak. Dosis radiasi yang diberikan disesuaikan dengan berat badan dan kebutuhan klinis. Namun, prosedur ini hanya dilakukan jika memang ada indikasi medis yang kuat.
2. Apakah PET scan terasa sakit?
PET scan tidak menimbulkan rasa sakit.
3. PET scan atau MRI, mana yang lebih baik untuk kanker?
Tidak ada yang "lebih baik" secara universal. Keduanya memiliki fungsi berbeda. PET scan lebih unggul untuk mendeteksi aktivitas metabolik sel kanker, sementara MRI lebih unggul untuk melihat struktur jaringan lunak.
4. Berapa lama radiasi bertahan dalam tubuh setelah PET scan?
Radiotracer yang digunakan memiliki paruh waktu yang sangat singkat (110’). Sebagian besar radiasi akan keluar dari tubuh dalam waktu beberapa jam setelah pemeriksaan.
5. Apakah perlu rawat inap setelah PET scan?
Tidak. PET scan adalah prosedur rawat jalan dan pasien dapat langsung pulang setelah pemeriksaan selesai.
Promosi Khusus: Paket Digital PET CT Scan di Tzu Chi Hospital PIK
Layanan PET CT scan di Tzu Chi Hospital PIK bisa didapatkan dengan harga promo Rp 13.250.000.
Bagi Anda yang tinggal di luar Jabodetabek dan membutuhkan pemeriksaan PET scan, kini tidak perlu bingung.
Tzu Chi Hospital PIK menghadirkan Paket Staycation Digital PET CT Scan 2D1N, sebuah solusi praktis dan nyaman untuk Anda.
Detail Paket:
● Nama Paket: Staycation Medical Travel Digital PET CT Scan
● Jenis Pemeriksaan: Whole Body PET CT Scan
● Pilihan Kamar:
○ One Bedroom (2 orang): Rp16.250.000
○ Two Bedroom (4 orang): Rp17.000.000
● Paket Termasuk:
○ Biaya pemeriksaan Digital PET CT Scan.
○ Akomodasi kamar selama 1 malam di Oakwood Apartments, PIK.
○ Penjemputan dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) menuju Oakwood Apartments.
● Masa Berlaku: Hingga 31 Desember 2025
● Jam Operasional: 07.00 WIB - 07.00 WIB
Lokasi: Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara
Cara Pendaftaran: Lakukan pendaftaran H-3 dengan menghubungi Admin Kedokteran Nuklir via Whastapp kami.
Paket ini dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi pasien dan pendamping, sehingga Anda dapat fokus pada proses pemeriksaan tanpa memikirkan logistik perjalanan.
Segera manfaatkan penawaran ini dan dapatkan diagnosis akurat dengan pelayanan terbaik dari Tzu Chi Hospital.
Related Article
Artikel Populer

Omeprazole: Manfaat, Dosis, Cara Minum, & Efek Samping

19 Ciri-ciri Hamil Muda pada Wanita, Kenali Sebelum Terlambat!

Pembengkakan Jantung: Ciri-Ciri, Penyebab, Pengobatan, & Pencegahannya

Menu Diet Sehat 7 Hari untuk Turunkan BB tanpa Menyiksa Diri
