Kesehatan Ibu dan Anak

9 Ciri-Ciri Janin Tidak Berkembang di Trimester 1 & Penyebabnya

logo author

Ditulis Oleh

Admin TzuChi12 September 2025

BAGIKAN
artikel feature image

Istilah janin tidak berkembang menggambarkan kondisi ketika kehamilan tidak berjalan normal karena janin gagal tumbuh sesuai usia kehamilan. Secara medis, kondisi ini paling sering dikenal sebagai blighted ovum (kehamilan kosong) dan termasuk dalam kategori early pregnancy loss di trimester pertama.

Untuk itu, bagi ibu hamil perlu mengenali ciri-ciri janin tidak berkembang pada trimester pertama, beserta penyebab dan penanganannya agar bisa segera mendapat pertolongan medis yang tepat!

Mengenal Kondisi Janin Tidak Berkembang pada Trimester Pertama

usg janin tidak berkembang
Kehamilan Normal dan Blighted Ovum | Sumber: Radiopaedia

Blighted ovum atau kehamilan anembrionik terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi berhasil menempel di dinding rahim, tetapi embrio tidak terbentuk. Pada pemeriksaan USG trimester pertama, kantung kehamilan biasanya terlihat jelas dan pada ukuran ±18 milimeter sudah seharusnya tampak embrio. Namun pada blighted ovum, kantung kehamilan terus membesar tetapi tetap kosong tanpa embrio.

Kondisi ini termasuk kategori early pregnancy loss, yaitu keguguran yang terjadi sebelum usia 13 minggu. Selain blighted ovum, bentuk early pregnancy loss lain misalnya missed abortion, incomplete abortion, atau complete abortion.

Jika keguguran terjadi berulang ≥2 kali pada kehamilan yang sudah terkonfirmasi secara klinis, kondisi ini disebut recurrent pregnancy loss (RPL) atau keguguran berulang.

Pada tahap ini, dokter biasanya akan menyarankan evaluasi lebih mendalam untuk mencari penyebabnya, misalnya faktor genetik, hormonal, atau masalah kesehatan ibu.

Lalu, apakah janin tidak berkembang bisa diselamatkan? Sayangnya, janin yang tidak berkembang tidak dapat diselamatkan, karena embrio memang tidak terbentuk sejak awal.

Namun, penting diingat bahwa kondisi ini bukan kesalahan ibu maupun pasangan, melainkan biasanya dipicu oleh kelainan kromosom pada tahap awal pembuahan.

Penyebab Janin Tidak Berkembang

Apa yang menyebabkan janin tidak berkembang? Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, berikut beberapa faktor yang sering menjadi potensi penyebabnya:

  • Masalah kromosom pada saat pembelahan sel: Penyebab paling umum, terjadi akibat kualitas sel telur atau sperma yang buruk, atau kesalahan acak dalam proses pembelahan 

  • Usia ibu hamil: Wanita yang hamil di atas usia 35 tahun memiliki risiko gangguan kromosom yang lebih tinggi.

  • Embrio gagal tumbuh: Embrio tidak terbentuk atau berhenti berkembang sangat dini. Normalnya, embrio sudah dapat mulai terlihat melalui USG transvaginal pada usia kehamilan sekitar 6 minggu, ditandai dengan adanya struktur embrio kecil dan detak jantung.

  • Riwayat keguguran: Wanita yang pernah mengalami keguguran sebelumnya juga memiliki risiko lebih besar mengalami blighted ovum.

  • Kondisi kesehatan ibu: Adanya penyakit atau infeksi yang tidak ditangani selama kehamilan. Misalnya diabetes tidak terkontrol atau gangguan tiroid.

  • Respons tubuh terhadap masalah kromosom: Tubuh ibu dapat mengenali adanya kelainan kromosom tersebut dan secara alami menghentikan perkembangan kehamilan.

Ciri-Ciri Janin Tidak Berkembang yang Perlu Diwaspadai

Kebanyakan kasus janin tidak berkembang terjadi di trimester pertama, atau dikenal juga dengan istilah early pregnancy loss. Lantas, apa yang dirasakan ibu hamil ketika janin tidak berkembang? Berikut penjelasannya.

1. Mual di Pagi Hari Berkurang

Tanda janin tidak berkembang trimester 1 adalah rasa mual menurun. Seharusnya ibu hamil merasakan mual di pagi hari, terutama antara minggu ke-6 dan puncaknya di minggu ke-10.

Jika mual tiba-tiba menghilang atau berkurang secara signifikan, hal tersebut bisa menjadi pertanda bahwa perkembangan janin terganggu. Kondisi ini perlu diwaspadai agar Anda dapat melakukan USG, apalagi jika disertai dengan keluarnya bercak darah.

2. Gejala Kehamilan Tiba-tiba Hilang

Selain mual yang berkurang, gejala kehamilan lain seperti nyeri payudara, mudah lelah, atau sensasi kehamilan lain bisa hilang mendadak jika kehamilan berhenti berkembang. 

Terkadang hilangnya gejala kehamilan belum tentu disebabkan janin tidak berkembang, tetapi bila terjadi disertai perdarahan atau kram hebat, segera periksakan diri.

3. Detak Jantung Tidak Terdengar

Biasanya, detak jantung janin mulai dapat dideteksi melalui USG transvaginal sejak usia kehamilan sekitar 6–7 minggu, dan akan terdengar lebih jelas di usia 8–10 minggu.

Namun, ketiadaan detak jantung di usia ini tidak selalu berarti janin tidak berkembang, karena bisa saja pemeriksaan dilakukan terlalu dini atau ada faktor lain seperti posisi rahim, posisi janin, maupun kondisi tubuh ibu.

Untuk menegakkan diagnosis, dokter menggunakan ukuran embrio (Crown-Rump Length/CRL) dan memantau dengan USG berulang.

  • Bila CRL ≥ 7 mm tanpa detak jantung, hal ini memenuhi kriteria medis sebagai tanda early pregnancy loss.

  • Jika CRL < 7 mm dan detak jantung belum tampak, dokter biasanya menyarankan USG ulang dalam 7 hari untuk memastikan perkembangan.

Dengan demikian, detak jantung yang tidak terdeteksi berulang kali pada usia kehamilan yang seharusnya sudah terlihat dapat menjadi pertanda janin tidak berkembang, dan memerlukan evaluasi serta konfirmasi medis lebih lanjut.

Baca juga: 11 Ciri-Ciri Janin Masuk Panggul, Tanda Persalinan Mendekat!

4. Kantung Kehamilan Kosong

Kantung kehamilan biasanya sudah terlihat melalui USG sejak usia 4–5 minggu, dan pada usia 6–7 minggu seharusnya mulai tampak embrio di dalamnya.

Pada kasus blighted ovum, kantung kehamilan tetap terbentuk tetapi tidak ada embrio di dalamnya. Secara medis, kondisi ini didiagnosis bila:

  • Mean Sac Diameter (MSD) ≥ 25 mm tanpa embrio, atau

  • Embrio tidak muncul pada USG ulang sesuai interval yang direkomendasikan.

Karena itu, pemeriksaan USG serial sangat penting agar tidak salah diagnosis akibat usia kehamilan yang masih terlalu dini.

5. Pendarahan Mendadak

Flek ringan tergolong umum pada awal kehamilan, perdarahan yang lebih deras dan terjadi tiba-tiba perlu segera diperiksa karena dapat menjadi gejala blighted ovum atau keguguran.

Pada kasus blighted ovum, pendarahan ini biasanya terjadi sebelum usia kandungan mencapai 12 minggu, kemudian disertai kram perut atau nyeri punggung.

6. Penurunan Hormon hCG

Hormon hCG (human chorionic gonadotropin) adalah hormon yang diproduksi tubuh selama kehamilan dan biasanya meningkat pada trimester pertama, terutama hingga usia kehamilan 10 minggu.

Jika kadar hCG justru menurun atau tidak meningkat sesuai pola normal, kondisi ini dapat mengindikasikan adanya masalah pada kehamilan, termasuk kemungkinan early pregnancy loss atau kehamilan ektopik. Namun, penurunan hCG saja tidak bisa dijadikan tanda pasti janin tidak berkembang.

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan memadukan hasil pemeriksaan kadar hCG serial (berulang dalam selang 48 jam) dengan hasil USG. Jika hasil keduanya konsisten menunjukkan gangguan perkembangan, barulah janin tidak berkembang dapat dipastikan.

7. Keluarnya Jaringan atau Gumpalan

Pada kasus early pregnancy loss akibat janin tidak berkembang, rahim akan berkontraksi untuk mengeluarkan isi kehamilan melalui vagina.

Jaringan yang keluar terdiri dari campuran lapisan dinding rahim, kantung kehamilan, serta gumpalan darah. Kadang, gejala ini disertai rasa lemas atau pusing. Jika mengalami hal ini, segera hubungi tenaga medis.

8. Kram Perut

Pada trimester 1, salah satu tanda janin tidak berkembang adalah kram perut parah yang tidak kunjung mereda, sering kali disertai pendarahan. Perlu diingat, kram ringan saat hamil sebenarnya normal karena rahim sedang beradaptasi dengan pertumbuhan janin.

Namun, jika kram terasa hebat, menetap, dan disertai flek, kondisi ini bisa menjadi sinyal bahwa rahim sedang berusaha mengeluarkan jaringan kehamilan yang tidak berkembang.

9. Embrio Berhenti Berkembang 

Apabila setelah dilakukan USG dan ditemukan embrio berhenti berkembang, ini bisa pertanda ciri-ciri janin mati dalam kandungan. Namun untuk memverifikasi masalah ini, dokter akan melakukan USG serial yaitu USG berulang untuk mendeteksi apakah embrio berhenti berkembang.

USG serial penting guna mencegah interpretasi yang keliru akibat pemeriksaan terlalu dini atau kesalahan penentuan usia kehamilan.

Penanganan Janin Tidak Berkembang

Apabila hasil diagnosis menunjukkan janin tidak berkemang, dokter akan melakukan sejumlah penanganan medis, di antaranya:

1. Menunggu Keguguran Alami Terjadi

Tubuh memiliki mekanisme alami untuk mengeluarkan jaringan kehamilan tanpa intervensi medis. Namun, proses ini bisa memakan waktu beberapa hari hingga minggu dan seringkali memicu kram dan pendarahan.

2. Obat-obatan

Dokter dapat memberikan obat seperti misoprostol untuk mempercepat proses keguguran. Efeknya, Anda akan merasakan kram perut dan perdarahan selama 30 menit sampai 10 jam.

3. Prosedur Evakuasi Uterin (Kuretase/Aspirasi Vakum)

Jika tubuh tidak dapat mengeluarkan jaringan kehamilan secara alami, dokter dapat melakukan tindakan evakuasi uterus.

Prosedur ini dilakukan dengan membuka serviks (mulut rahim), lalu mengeluarkan sisa jaringan kehamilan menggunakan teknik dilatasi dan kuretase (D&C) atau aspirasi vakum.

Tindakan ini bertujuan untuk membersihkan rahim dari jaringan yang tertinggal, mencegah perdarahan berlanjut, serta menurunkan risiko infeksi. Pemilihan metode evakuasi ditentukan oleh kondisi medis pasien, usia kehamilan, serta pertimbangan keamanan.

Baca juga: 19 Ciri-ciri Hamil Muda pada Wanita, Kenali Sebelum Terlambat!

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami perdarahan banyak, nyeri hebat, demam, pusing/limbung, kecurigaan ektopik, segera temui dokter.

Sebagai ibu hamil, pastinya akan mencari cara menyelamatkan janin tidak berkembang untuk kesempatan kedua. Namun penting diingat, kondisi ini bukan kesalahan siapa pun.

Adapun yang bisa dilakukan untuk menjaga janin semasa kehamilan adalah melakukan pemeriksaan kandungan secara berkala di rumah sakit dengan fasilitas lengkap, seperti di Tzu Chi Hospital yang memiliki layanan unggulan Perawatan Ibu dan Anak Komprehensif.

Melalui layanan ini, Anda bisa melalui Skrining Fetomaternal untuk mendeteksi ciri ciri janin tidak berkembang sejak dini, hingga pelayanan Antenatal Care untuk memaksimalkan kesehatan fisik dan mental ibu hamil.

Gunakan menu Cari Dokter untuk mencari dokter spesialis obgyn dan memeriksa jadwal praktiknya.

Lindungi buah hati sejak dini dengan jadwalkan pemeriksaan dan buat janji temu melalui WhatsApp Tzu Chi sekarang!

 


Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh Tim Medis Tzu Chi Hospital.

 

Referensi:

Blighted Ovum: Treatment, Symptoms, Causes, and Outlook - Healthline

What Is a Blighted Ovum? - WebMD 

Anembryonic pregnancy | Radiology Reference Article | Radiopaedia.org

Recurrent Pregnancy Loss - StatPearls - NCBI Bookshelf

Early Pregnancy Loss: How to Make the Ultrasound Diagnosis - The ObG Project   


Related Article

Topik Terkini



VIDEOS