Pencegahan & Deteksi Dini Penyakit

Apakah DBD (Demam Berdarah) Menular? Ini Fakta & Pencegahannya!

logo author

Ditulis Oleh

Admin TzuChi30 Desember 2025

BAGIKAN
artikel feature image

Apakah DBD menular? Pertanyaan tersebut banyak sekali diajukan oleh beberapa orang yang mendapati orang terdekat mereka terkena DBD. 

Tidak sedikit yang mengira kalau penyakit ini bisa menular seperti flu atau pilek, padahal penularannya berbeda dari penyakit biasa.

Hal ini karena penularan tidak terjadi secara langsung dari manusia ke manusia. DBD justru ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi.

Oleh karena itu, ibu hamil, anak-anak, dan lansia perlu ekstra waspada terkait penyebaran virus DBD. Lalu, bagaimana penyebaran DBD sebenarnya dan apa saja cara untuk mencegahnya?

Apakah DBD Menular?

DBD tidak menular dari orang ke orang. Banyak orang salah kaprah mengira DBD bisa menyebar seperti flu, padahal penularannya berbeda. 

DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang terinfeksi ke manusia. 

Nyamuk ini bisa terinfeksi setelah menggigit orang yang memiliki virus dengue dalam darahnya. Virus kemudian berkembang biak di dalam tubuh nyamuk, termasuk di kelenjar ludahnya, sebelum bisa menularkan ke orang lain.

Proses ini membutuhkan waktu sekitar 8–12 hari pada suhu 25–28°C. Setelah nyamuk menjadi infeksius, ia bisa menularkan virus sepanjang hidupnya.

Jadi, apakah orang yang terkena DBD bisa menular ke orang lain? Tentunya tidak, tetapi ada kemungkinan khusus di mana ibu hamil menularkan virus kepada janinnya. 

Baca Juga: 12 Makanan Penyebab Tipes, Stop Jajan Sembarangan!

Cara Penularan DBD Paling Umum

Lantas, DBD bisa menular lewat apa saja? Utamanya melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Jadi nyamuk berperan sebagai vektor yang menyebarkan virus DBD dari manusia ke manusia.

Mari pahami berbagai cara penularan DBD yang bisa terjadi:

1. Melalui Gigitan Nyamuk

Cara utama penyebaran DBD adalah melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi. 

Nyamuk ini akan mengambil virus dari darah orang yang sedang terinfeksi, kemudian setelah 8–12 hari virus berkembang di tubuh nyamuk, nyamuk tersebut dapat menularkan virus ke orang lain melalui gigitannya. 

Nyamuk ini aktif menggigit di siang dan malam hari, serta hidup dekat dengan manusia, baik di dalam maupun di sekitar rumah.

Berapa lama virus DBD menyebar? Setelah seseorang terinfeksi, virus dengue bisa berkembang dalam waktu 4–5 hari, tetapi bisa sampai 12 hari dalam beberapa kasus.

2. Ibu Hamil ke Janin

Salah satu cara penularan DBD yang jarang terjadi tetapi patut diperhatikan adalah dari ibu yang terinfeksi ke janin selama kehamilan. 

Virus dengue dapat melewati plasenta dan memengaruhi bayi, terutama jika infeksi terjadi menjelang persalinan. 

Risiko ini bisa menyebabkan bayi lahir prematur, berat badan rendah, atau mengalami stres janin. 

Meskipun kasusnya tergolong rendah, ibu hamil perlu ekstra hati-hati jika berada di daerah endemik DBD.

3. Transfusi Darah dan Donor Organ

Walaupun sangat jarang terjadi, DBD juga bisa menular melalui transfusi darah atau transplantasi organ. 

Oleh karena itu, prosedur medis di rumah sakit selalu menerapkan screening ketat untuk mencegah penularan virus melalui jalur ini. Risiko ini lebih tinggi di area dengan wabah DBD yang sedang berlangsung.

4. Jarum Suntik atau Kontak Langsung dengan Darah 

Virus dengue bisa menular apabila darah yang mengandung virus masuk langsung ke aliran darah orang lain, misalnya lewat luka terbuka, kecelakaan laboratorium, atau jarum suntik yang terkontaminasi. 

Jika kontak dengan darah bisa tertular, lantas apakah dbd menular lewat air liur? Jawabannya tidak, karena virus dengue tidak bisa bereplikasi secara signifikan di kelenjar ludah, sehingga jumlah virus di air liur terlalu rendah untuk menimbulkan infeksi. 

Selain itu, jalur masuk virus melalui kontak biasa dengan mulut (misalnya bertukar sendok makan) tidak memungkinkan virus mencapai aliran darah dan memulai infeksi.

5. Transmisi Langka Lainnya

Beberapa penelitian menunjukkan kemungkinan virus dengue ditemukan dalam ASI dan ada dugaan penularan melalui hubungan seksual. Namun, hal ini masih sangat jarang dan belum dikonfirmasi. 

Apakah DBD Bisa Menular lewat ASI?

Jawabannya tidak. Meskipun penelitian menemukan bahwa virus dengue terkadang ada di ASI, jumlahnya sangat rendah dan tidak cukup untuk menimbulkan infeksi pada bayi. 

Oleh karena itu, ibu yang sedang menderita DBD tetap dianjurkan untuk menyusui bayinya seperti biasa.

Adapun yang perlu diperhatikan adalah mencegah bayi dari gigitan nyamuk Aedes yang menularkan virus dengue, seperti menggunakan kelambu saat tidur dan menyemprotkan produk anti-nyamuk yang aman untuk anak.

Tips Pencegahan Penularan Virus DBD

dbd

Daripada terus-menerus khawatir tentang kemungkinan penularan DBD, langkah paling efektif adalah mencegahnya sejak dini.

Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan sehari-hari untuk meminimalkan risiko terkena DBD:

  1. Gunakan pakaian yang menutupi tubuh untuk menghindari gigitan nyamuk.

  2. Pasang kelambu saat tidur di siang hari dan kawat nyamuk di jendela.

  3. Oleskan atau semprot obat nyamuk atau gunakan lilin atau obat pengusir nyamuk.

  4. Hilangkan wadah air buatan, dan bersihkan tempat penyimpanan air rumah tangga setiap minggu.

  5. Semprot insektisida yang sesuai pada wadah air di luar rumah untuk menghentikan perkembangbiakan nyamuk.

  6. Pertimbangkan vaksin demam berdarah bagi anak usia 6–16 tahun di daerah dengan tingkat penularan tinggi.

Baca Juga: Paracetamol – Manfaat, Jenis, Efek Samping & Dosis yang Disarankan

FAQ tentang Penularan DBD

Berikut beberapa pertanyaan yang sering muncul seputar penularan dan bahaya DBD beserta jawabannya:

Apakah DBD bisa Menular lewat Kontak Fisik?

Tidak, DBD tidak menular melalui kontak fisik seperti berjabat tangan atau berpelukan. Virus dengue hanya bisa menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi atau kontak langsung dengan darah yang terkontaminasi.

Apakah DBD Menular lewat Udara?

Tidak, DBD tidak menular melalui udara seperti flu atau pilek. Virus ini memerlukan vektor nyamuk untuk berpindah dari satu orang ke orang lain.

Apakah DBD Dapat Menyebabkan Kematian?

Ya, meskipun jarang, DBD bisa menyebabkan komplikasi serius yang berpotensi fatal, terutama jika berkembang menjadi DBD berat atau dengue shock syndrome. Penanganan medis yang cepat sangat penting.

Apakah DBD Bisa Sembuh Sendiri?

Sebagian kasus ringan DBD dapat membaik dengan istirahat, cukup cairan, dan pengelolaan gejala. Namun, pengawasan medis tetap diperlukan untuk mencegah komplikasi serius, seperti trombosit turun.

Apakah DBD Berbahaya?

Ya, DBD berbahaya terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Risiko meningkat jika tidak ditangani dengan cepat atau jika terjadi infeksi ulang dengan tipe virus berbeda.

Apa Gejala Pertama DBD?

Gejala awal biasanya demam tinggi mendadak, sakit kepala hebat, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, serta mual atau muntah. Ruam kulit juga bisa muncul beberapa hari setelah demam.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika gejala DBD sudah mulai menunjukkan komplikasi berat, seperti demam tinggi yang tidak turun, pendarahan, nyeri hebat, atau muntah terus-menerus, segera dapatkan bantuan medis. 

Penanganan di rumah saja bisa tidak cukup, sehingga perawatan di rumah sakit menjadi penting untuk memantau kondisi secara intensif dan mendapatkan pengobatan yang tepat.

Tzu Chi Hospital siap membantu dengan dokter berpengalaman dan fasilitas lengkap yang nyaman, mulai dari kamar inap, ruang tunggu yang nyaman, IGD 24 jam, hingga taman untuk mendukung pemulihan pasien. 

Anda bisa akses ke BPJS jika diperlukan untuk pengobatan yang lebih terjangkau. Selain itu, tersedia juga vaksinasi demam berdarah untuk pencegahan lebih lanjut.

Untuk kenyamanan Anda, buat janji temu langsung melalui WhatsApp Tzu Chi Hospital dan cek jadwal praktik dokter favorit Anda melalui menu Cari Dokter

Tindakan cepat bisa menyelamatkan kesehatan Anda dan keluarga!

 

 

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Cynthia, Sp.PD


Referensi:

How Dengue Spreads | CDC

Dengue | WHO

DENGUE FEVER - infektionsschutz.de 


Related Article

Topik Terkini



VIDEOS