Pencegahan & Deteksi Dini Penyakit

15 Ciri-Ciri Vertigo karena Asam Lambung, Jangan Sepelekan!

logo author

Ditulis Oleh

Admin TzuChi17 Oktober 2025

BAGIKAN
artikel feature image

Sebuah studi mencatat bahwa sekitar 75% pasien vertigo juga memiliki riwayat GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Dalam keseharian, kondisi ini sering disebut sebagai “asam lambung naik”.

Namun, banyak orang bingung membedakan ciri-ciri vertigo karena asam lambung. Pasalnya, gejalanya mirip dengan kondisi medis lain.

Padahal, mengenali tanda khasnya penting agar tahu kapan cukup ditangani sendiri dan kapan harus segera ke dokter.

Dalam artikel ini, Anda akan menemukan penjelasan lengkap tentang penyebab, ciri khas, dan cara mengatasinya.

Hubungan GERD dan Vertigo

hubungan gerd dan vertigo

Penjelasan Vertigo | Sumber: Philadelphia Acupuncture Clinic

Vertigo biasanya dikenal sebagai sensasi pusing berputar yang disebabkan gangguan pada telinga bagian dalam atau sistem saraf pusat.

Pada sebagian orang, vertigo juga bisa dipicu oleh naiknya asam lambung. Namun, survei pada mahasiswa menunjukkan hanya 23,5% responden yang menyadari vertigo dapat menjadi salah satu gejala terkait reflux, sementara sebagian besar tidak mengetahuinya.

Gejala klasik seperti heartburn memang lebih banyak dikenal, tetapi keluhan lain seperti mual, muntah, dan vertigo sering diabaikan.

Secara klinis, hubungan ini dijelaskan melalui kondisi Laryngopharyngeal Reflux (LPR), di mana asam lambung yang naik tidak hanya mengiritasi kerongkongan, tetapi juga mencapai tenggorokan dan laring. Hal tersebut dapat memicu rasa tidak seimbang dan pusing.

Jika kondisi ini dibiarkan, iritasi bisa memicu mekanisme tertentu yang akhirnya memunculkan gejala vertigo, seperti:

1. Iritasi Saraf Vagus

Saraf Vagus (Nervus X) adalah saraf kranial terpanjang yang menghubungkan otak ke organ-organ vital, termasuk lambung, kerongkongan, dan telinga bagian dalam. 

Refluks asam dapat mengiritasi saraf vagus secara langsung di esofagus/laring, memicu refleks sistem saraf otonom yang dapat menyebabkan gejala vertigo, mual, dan pingsan (presinkop).

2. Disfungsi Tuba Eustachius

Iritasi laring dan faring akibat LPR menyebabkan pembengkakan (edema) pada jaringan di sekitarnya.

Pembengkakan ini dapat menghambat fungsi Tuba Eustachius, saluran yang menghubungkan telinga tengah ke tenggorokan. 

Disfungsi ini menyebabkan perbedaan tekanan di telinga tengah, mengganggu keseimbangan di telinga dalam (vestibuler), yang dikenal sebagai vertigo perifer adalah penyebab paling umum dari sensasi berputar.

Kondisi vertigo yang dipicu oleh mekanisme ini sering kali ditandai sebagai ciri-ciri vertigo ringan dan episodik (datang dan pergi), berbeda dengan serangan meniere yang berlangsung lebih lama.

Baca Juga: Omeprazole: Manfaat, Dosis, Cara Minum, & Efek Samping

Ciri-Ciri Vertigo karena Asam Lambung

vertigo karena asam lambung

Berikut adalah 15 ciri-ciri karena asam lambung yang sering kali diderita oleh banyak penderita.

1. Vertigo Posisional Akut Saat Berbaring

Ciri khas ini merujuk pada sensasi pusing berputar hebat yang muncul secara tiba-tiba ketika penderita mengubah posisi, terutama saat berbaring telentang atau membungkuk. 

Posisi tidur horizontal memfasilitasi pergerakan asam lambung naik (refluks) karena faktor gravitasi menjadi minimal. 

Asam yang naik ini langsung mengiritasi saraf vagus di kerongkongan, memicu respons cepat pada sistem keseimbangan otonom yang menimbulkan vertigo.

2. Sensasi Laring Mengganjal (Globus Pharyngeus)

Penderita GERD-associated LPR sering melaporkan adanya sensasi seperti ada benjolan, makanan, atau lendir tebal yang tersangkut di tenggorokan, padahal tidak sedang menelan. 

Ini adalah indikator utama LPR (Laryngopharyngeal Reflux), di mana asam tidak hanya mencapai kerongkongan, tetapi juga laring dan faring, menyebabkan peradangan kronis (edema) pada jaringan di sekitar kotak suara..

3. Tinnitus dan Otalgia Non-Infeksi

Vertigo akibat asam lambung sering disertai dengan gejala pada telinga, seperti dengungan (Tinnitus) atau rasa sakit telinga (Otalgia) yang muncul tanpa disertai tanda-tanda infeksi telinga primer (seperti demam, nanah, atau pembengkakan luar). 

Iritasi LPR menyebabkan pembengkakan di area tenggorokan, yang kemudian menghambat fungsi normal Tuba Eustachius dan menciptakan tekanan abnormal di telinga tengah.

4. Batuk Kronis atau Suara Serak Pagi Hari

Asam lambung yang naik saat penderita tidur (Nocturnal Reflux) dapat merusak pita suara. Hal ini menyebabkan batuk kering yang tidak kunjung sembuh (kronis) atau suara menjadi serak. 

Ciri paling spesifik adalah gejala ini paling parah dirasakan segera setelah bangun tidur karena asam telah menggenang di area laring sepanjang malam. Hal ini disebut kerusakan pita suara akibat LPR dan merupakan diagnosis gold standard.

5. Mual dengan Rasa Asam/Pahit di Mulut

Serangan mual dan muntah yang menyertai vertigo memiliki korelasi waktu yang sangat dekat dengan munculnya rasa pahit atau asam yang jelas di bagian belakang tenggorokan atau mulut.

Korelasi ini mengonfirmasi bahwa vertigo dan mual tersebut adalah manifestasi dari episode refluks aktif yang baru saja terjadi, bukan hanya pusing biasa.

6. Pusing Memicu Kebutuhan Bersendawa Hebat

Saat asam mengiritasi saraf vagus, saraf ini tidak hanya memicu gejala pusing dan mual, tetapi juga memicu refleks pencernaan untuk meredakan tekanan di lambung. 

Refleks ini sering termanifestasi sebagai dorongan kuat untuk bersendawa secara berlebihan dan hebat, yang terkadang memberikan sedikit kelegaan sementara dari sensasi pusing.

7. Heartburn Atipikal yang Menjalar

Rasa perih atau panas di dada (Heartburn) dapat menjalar ke area yang tidak biasa, seperti punggung atas, tulang belikat, bahkan leher dan rahang. 

Pola nyeri yang luas dan atipikal ini seringkali disebabkan oleh tingkat iritasi esofagus yang parah (refluks esofagus parah) yang memicu jalur nyeri saraf yang luas, bahkan bisa disalahartikan sebagai serangan jantung.

8. Kecemasan dan Palpitasi (Jantung Berdebar)

Iritasi pada saraf vagus yang sama yang memicu pusing juga dapat mengganggu keseimbangan sistem saraf otonom. 

Hal ini menyebabkan gejala non-spesifik seperti kecemasan berlebihan, rasa takut yang mendadak (panic attack), dan jantung berdebar kencang (Palpitasi) yang muncul bersamaan dengan vertigo.

Baca Juga: Berapa Detak Jantung Normal? Ketahui Cara Ukurnya & Kapan Harus Waspada!

9. Disfagia Episodik (Sulit Menelan)

Asam lambung yang sering naik bisa menyebabkan peradangan kronis pada kerongkongan. Dalam jangka panjang, kondisi ini membuat kerongkongan menyempit atau kaku sehingga penderita kadang merasa makanan tersangkut saat menelan. Gejala ini biasanya muncul hilang timbul.

10. Kelelahan Ekstrem Pasca-Serangan

Penderita vertigo GERD sering mengalami Gangguan Tidur yang signifikan. Pasalnya, refluks asam yang terjadi saat tidur (Nocturnal Reflux) dapat menyebabkan micro-arousals (kebangkitan singkat tanpa disadari) atau bahkan memicu kejang laring (laryngospasm).

Kualitas tidur yang buruk ini, meskipun penderitanya tidak sadar, menyebabkan kelelahan ekstrem dan rasa limbung yang nyata keesokan harinya.

11. Sesak Napas yang Mereda dengan Antasida

Asam lambung yang naik bisa memicu iritasi hingga kejang pada saluran napas (bronkospasme), sehingga terasa sebagai sesak napas (dispnea).

Ciri khasnya, sesak napas ini biasanya muncul setelah makan besar dan bisa mereda cukup cepat setelah minum obat penetral asam (antasida).

Kondisi ini umumnya disebabkan oleh masuknya asam lambung dalam jumlah sangat kecil (mikroaspirasi) ke saluran napas.

12. Keringat Dingin Mendadak (Diaphoresis)

Iritasi hebat pada lambung atau kerongkongan akibat refluks bisa memicu reaksi vasovagal, yaitu penurunan tekanan darah dan detak jantung secara tiba-tiba. Kondisi ini menimbulkan gejala seperti vertigo berat, wajah pucat, dan keringat dingin.

Gejala tersebut merupakan respon cepat sistem saraf otonom yang sering muncul saat tubuh hampir mengalami pingsan (presinkop).

13. Peningkatan Sensitivitas Terhadap Makanan Tertentu

Serangan vertigo sering kali muncul berulang setelah seseorang mengonsumsi makanan yang memicu naiknya asam lambung. Beberapa contoh pemicunya adalah makanan berlemak, cokelat, mint, kafein, dan alkohol.

Bahan-bahan ini dapat membuat otot katup kerongkongan bawah (LES) lebih rileks sehingga asam lambung mudah naik.

Jika vertigo kambuh tak lama setelah mengonsumsi makanan tersebut, besar kemungkinan keluhannya berkaitan dengan asam lambung.

14. Hipoglikemia Sekunder Ringan

Rasa mual dan tidak nyaman yang terus-menerus akibat GERD sering membuat penderita mengurangi porsi makan atau bahkan sengaja menunda makan karena takut gejala kambuh.

Pola makan yang terganggu ini bisa menyebabkan penurunan gula darah ringan (hipoglikemia sekunder), yang gejalanya mirip pusing dan lemas.

Kondisi ini akhirnya memperburuk vertigo yang sudah ada, sehingga rasa pusing terasa lebih parah saat perut kosong.

15. Nyeri Ulu Hati yang Mereda dengan PPI/Antasida

Bukti terkuat dari kaitan vertigo dan asam lambung justru terlihat dari respons terapi.

Jika vertigo, mual, atau keluhan THT lainnya mereda setelah pasien menjalani pengobatan asam lambung dengan PPI atau antasida selama 4–8 minggu, hal ini menjadi indikasi kuat bahwa penyebab utama vertigo bukan dari telinga dalam, melainkan gangguan pencernaan.

Baca Juga: Endoskopi Lambung: Arti, Prosedur, & Biaya Operasinya

Dapatkan Penanganan Vertigo Akibat Asam Lambung Bersama Spesialis Tzu Chi Hospital!

Meski perubahan gaya hidup dan obat bebas bisa membantu meredakan gejala, vertigo yang dipicu asam lambung sebaiknya tidak dianggap sepele.

Kondisi ini perlu evaluasi dari dokter spesialis, baik Gastroenterologi maupun THT, untuk memastikan diagnosis yang tepat sekaligus menyingkirkan kemungkinan penyakit lain yang lebih serius.

Jika Anda sering mengalami vertigo yang disertai keluhan asam lambung seperti perut panas, nyeri ulu hati, atau rasa asam di mulut, segera lakukan pemeriksaan medis menyeluruh.

Penanganan sejak dini akan membantu mencegah gangguan yang lebih berat dan menjaga kualitas hidup Anda tetap optimal.

Di Tzu Chi Hospital, Anda bisa mendapatkan layanan kesehatan yang lengkap dengan dukungan dokter spesialis berpengalaman serta fasilitas modern.

Untuk kondisi darurat, segera kunjungi IGD Tzu Chi Hospital. Sementara itu, untuk konsultasi rutin, Anda dapat membuat janji temu melalui WhatsApp atau menggunakan menu Cari Dokter untuk menemukan spesialis yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

 

Artikel ini telah ditinjau oleh dr. Hendra Koncoro, Sp.PD, KGEH

 

Referensi:

IJORL. Vertigo in Association with Gastro-Esophageal Reflux Disease.

PubMed Central. Prevalence and Risk Factors of Gastro-Esophageal Reflux Disease Among College Students at a Public University in Riyadh, Saudi Arabia.

 


Related Article

Topik Terkini



VIDEOS