Pencegahan & Deteksi Dini Penyakit

Berapa Detak Jantung Normal? Ketahui Cara Ukurnya & Kapan Harus Waspada!

logo author

Ditulis Oleh

Admin TzuChi22 September 2025

BAGIKAN
artikel feature image

Banyak yang bertanya berapa detak jantung normal? Pertanyaan ini ternyata jawabannya tidak sesederhana yang dibayangkan. 

Namun, umumnya detak jantung normal wanita dan pria dewasa saat istirahat adalah 60–100 kali per menit

Angkanya bisa berubah tergantung aktivitas, usia, bahkan emosi.  Selain itu, detak jantung juga bisa memberitahu Anda mengenai tanda-tanda awal masalah kesehatan jantung.  

Oleh karenanya, penting memahami detak jantung seharusnya, cara menjaganya agar tetap normal, dan kapan harus waspada. Simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini!

Berapa Detak Jantung Normal?

Detak jantung normal orang dewasa saat beristirahat berkisar 60–100 kali per menit

Namun, beberapa orang mungkin memiliki detak jantung di bawah 60 bpm tetapi masih dianggap normal, terutama jika mereka aktif secara fisik atau menggunakan obat tertentu seperti beta-blocker.

Itu artinya, detak jantung normal setiap orang bisa berbeda-beda tergantung usia, tingkat aktivitas, kondisi kesehatan, obat-obatan, dan faktor lainnya. 

Berikut rata-rata detak jantung normal anak, orang dewasa, hingga lansia saat istirahat:

Usia

Rata-rata detak jantung istirahat (bpm)

18–20

81.6

21–30

80.2

31–40

78.5

41–50

75.3

51–60

73.9

61–70

73.0

71–80

74.2

>80

78.1

Lantas, berapa detak jantung yang lemah? Detak jantung yang di bawah 60 bpm tergolong lemah. 

Namun, kondisi ini tidak selalu berbahaya. Detak jantung rendah bisa normal pada orang yang sehat, terutama atlet atau mereka yang sangat aktif secara fisik, serta saat tidur.

Baca Juga: 20 Ciri-Ciri Penyakit Jantung, Sadari Sebelum Terlambat! 

Cara Menghitung Detak Jantung

Setelah mengetahui berapa detak jantung normal, saatnya memeriksa detak jantung Anda sendiri. 

Ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu manual dengan merasakan denyut nadi di pergelangan tangan atau leher, atau alat bantu seperti monitor detak jantung, smartwatch, atau ECG.

Berikut panduan cara melakukannya:

1. Manual dengan Jari

cek detak jantung normal secara manual
Cara Cek Detak Jantung Manual dengan Jari | Sumber: Business Insider

Cara manual ini memungkinkan Anda mengecek detak jantung tanpa menggunakan bantuan alat apa  pun.

Berikut adalah langkah-langkah selengkapnya:

Melalui Pergelangan Tangan

  1. Letakkan tiga jari (jari telunjuk, jari tengah dan jari manis) pada salah satu pergelangan tangan, tepatnya di bawah pangkal ibu jari untuk menemukan denyut nadi.

  2. Tekan dengan lembut hingga merasakan denyut yang halus. 

  3. Jika tidak terasa, tekan sedikit lebih kuat.

  4. Hitung berapa kali denyut yang Anda rasakan selama 30 detik.

  5. Kalikan hasilnya dengan dua untuk mendapatkan detak jantung per menit (bpm). Misalnya, jika terhitung 40 denyut dalam 30 detik, berarti detak jantung Anda 80 bpm.

Melalui Leher

  1. Letakkan jari telunjuk dan tengah di sisi leher, di bawah rahang dan di samping tenggorokan.

  2. Tekan hingga terasa denyut nadi, geser posisi jari jika perlu.

  3. Hitung denyut yang dirasakan selama 30 detik, lalu kalikan dua untuk mendapatkan bpm.

Tips Jika Menghitung Detak Jantung dengan Cara Manual

Jika Anda ingin menggunakan kedua cara tadi untuk mengetahui detak jantung normal lansia, orang dewasa, atau anak-anak, ada baiknya menerapkan tips-tips berikut agar hasilnya lebih akurat:

  • Jangan mengukur detak jantung dalam 1–2 jam setelah berolahraga atau saat stres, karena detak jantung normal saat olahraga biasanya tinggi.

  • Ulangi pengukuran beberapa kali dan gunakan rata-rata dari tiga hasil untuk mendapatkan bacaan paling akurat.

  • Tunggu sekitar 1 jam setelah mengonsumsi kafein, karena kafein dapat memicu jantung berdebar dan menaikkan detak jantung.

  • Hindari pengukuran setelah duduk atau berdiri terlalu lama, karena posisi tubuh dapat memengaruhi hasil pengukuran.

2. Menggunakan Alat Pengukur Detak Jantung

Selain menggunakan cara manual, Anda juga bisa menggunakan bantuan alat untuk mengukur detak jantung per menit. 

Meski alat-alat berikut bisa membantu mengecek detak jantung secara cepat, akurasinya bisa berbeda-beda tergantung jenis dan kualitas alat. 

Berikut beberapa alat yang bisa digunakan:

1. Digital Fitness Tracker

  • Chest Strap (Sensor Dada): Menangkap aktivitas listrik jantung melalui sensor nirkabel yang dipasang di dada, lalu mengirim sinyal tersebut ke receiver. Cara kerjanya mirip mesin ECG, sehingga hasilnya tergolong cukup akurat.

  • Jam Tangan Pintar: Memantau aliran darah di kulit setiap kali jantung berdetak melalui sensor optik (PPG) di belakang jam tangan.

2. Aplikasi Smartphone: Mengukur detak jantung dengan menempelkan jari pada kamera, lalu mencatat perubahan warna setiap kali jantung berdetak.

3. Peralatan Olahraga (treadmill, elliptical, dll): Mengandalkan pegangan alat untuk mendeteksi sinyal listrik kecil dari jantung melalui keringat di tangan. Namun, kurang disarankan karena karena hasilnya bisa terganggu posisi tangan atau kelembaban.

Faktor yang Memengaruhi Detak Jantung

Detak jantung seseorang bisa naik dan turun akibat berbagai faktor, termasuk posisi tubuh, aktivitas fisik, serta kondisi emosional.

Berikut beberapa faktor yang menyebabkan naik dan turunnya detak jantung seseorang:

  • Posisi tubuh: Detak jantung bisa naik sedikit saat berdiri setelah duduk lama, meski kemudian akan kembali normal.

  • Aktivitas: Semakin berat aktivitas, semakin tinggi detak jantung. Atlet cenderung memiliki detak jantung yang lebih rendah, karena mereka terbiasa melakukan aktivitas fisik (seperti berolahraga) yang membuat jantung lebih efisien dan kuat.

  • Suhu lingkungan: Suhu panas di lingkungan bisa menaikkan detak jantung, begitu juga dengan suhu dingin. Ini karena tubuh harus menyesuaikan diri untuk menjaga keseimbangan suhu.

  • Emosi: Stres, cemas, senang, sedih, atau rasa sakit dapat meningkatkan detak jantung, karena adanya pelepasan adrenalin merangsang jantung untuk berdetak lebih cepat.

  • Ukuran tubuh: Orang dengan obesitas memiliki detak jantung lebih tinggi dibanding orang dengan berat badan normal, karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh yang lebih besar.

  • Penggunaan obat-obat: Beberapa obat bisa memengaruhi detak jantung, seperti beta-blocker atau calcium channel blocker yang keduanya dapat menurunkan detak jantung. 

Gangguan karena Detak Jantung Tidak Normal

Apabila ditemukan kalau detak jantung yang Anda alami tidak sesuai dengan standar yang ada, ini bisa jadi indikasi awal adanya aritmia, yaitu kondisi yang terjadi ketika jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, tidak teratur, atau bahkan berhenti sesaat. 

Secara umum, aritmia dibagi menjadi dua jenis, yaitu takikardia (detak jantung terlalu cepat) dan bradikardia (detak jantung terlalu lambat). 

Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai masing-masing kondisi tersebut, beserta gejala dan penanganannya:

1. Takikardia

Takikardia adalah kondisi saat detak jantung lebih dari 100 kali per menit. Maka, bagi yang bertanya “Jika detak jantung 110 per menit, apakah normal?”, ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan untuk mengantisipasi gejala takikardia.

Sebetulnya, kondisi ini tidak selalu menandakan masalah serius, tetapi bisa menjadi gejala sementara atau pertanda adanya kondisi medis lain. 

Anda bisa waspada apabila takikardia terasa seperti jantung sedang bergetar, dan disertai sesak napas, pusing, atau nyeri dada.

Penyebab

  • Efek obat tertentu (misalnya antidepresan trisiklik, atau obat asma albuterol)

  • Kondisi medis lain (seperti anemia, hipertiroidisme, tumor, atau sepsis)

  • Alkohol, dehidrasi, asupan kafein berlebihan, atau kebiasaan merokok

  • Obesitas dan faktor psikologis seperti stres atau cemas.

Pengobatan

  • Obat untuk mengontrol irama dan kecepatan jantung, seperti beta-blocker

  • Prosedur ablation untuk membakar atau membekukan area jantung yang bermasalah

  • Cardioversion menggunakan sinyal listrik untuk mengatur ulang irama jantung

  • Implantasi pacemaker untuk membantu mengatur detak jantung

2. Bradikardia

Bradikardia adalah kondisi detak jantung yang sangat lambat, yaitu di bawah 60 kali per menit.

Beberapa orang waspada dan menanyakan detak jantung dibawah 60 apakah normal, padahal tidak semua kasus bradikardia menandakan masalah.

Justru, orang yang sangat fit seperti atlet biasanya memiliki detak jantung rendah secara alami karena kinerja jantung yang efisien.

Anda hanya perlu waspada jika detak jantung lambat membuat tubuh kekurangan suplai darah.

Penyebab 

  • Trauma pada dada

  • Kondisi medis tertentu (misalnya hipotiroidisme, penyakit jantung, anoreksia, atau penyakit Lyme)

  • Obat-obatan tertentu (seperti calcium channel blocker dan beta-blocker)

  • Kondisi tidur karena denyut jantung secara alami menurun.

Penanganan

Jika tidak menimbulkan gejala, bradikardia mungkin tidak perlu penanganan khusus. Pada kasus gejala signifikan, dokter dapat merekomendasikan pemasangan pacemaker untuk menjaga irama jantung tetap normal

Baca Juga: Serangan Jantung: Ciri-Ciri, Penyebab, Pencegahan, & Cara Mengatasinya 

Cara Menjaga agar Detak Jantung Normal

Bagi yang bertanya detak jantung 120 per menit apakah normal, jawabannya tergantung kondisi dan aktivitas tubuh saat itu. 

Detak jantung sekitar 120 bpm termasuk cepat jika sedang dalam keadaan istirahat, tetapi bisa wajar saat melakukan aktivitas fisik, olahraga, atau dalam kondisi emosional tertentu

Untuk memastikan detak jantung tetap normal, beberapa cara yang yang bisa digunakan untuk mengendalikannya, yaitu:

  • Jalan kaki di luar ruangan secara berkala untuk membantu sirkulasi darah dan mengurangi stres yang meningkatkan detak jantung.

  • Konsumsi makanan kaya omega-3, vitamin A dan C untuk menjaga tekanan darah dan kesehatan jantung, seperti salmon, tuna, bayam, wortel, brokoli, ubi jalar, dan lainnya.

  • Lakukan olahraga 30–45 menit sehari untuk menurunkan risiko serangan jantung, stroke, dan pembekuan darah.

  • Hindari kafein, nikotin, dan alkohol karena dapat membuat jantung bekerja lebih keras.

  • Berolahraga secara rutin untuk memperkuat jantung sehingga jantung mampu memompa darah secara lebih efisien.

  • Tidur cukup 7–9 jam setiap malam untuk memberi tubuh waktu beristirahat dan memperbaiki diri.

Kapan Harus Waspada?

Apabila Anda mengalami tanda-tanda yang berbeda dari detak jantung normal, jangan biarkan kondisi ini berlarut-larut. 

Segera lakukan pemeriksaan penuh sebelum risiko komplikasi bertambah parah. Anda bisa mendapatkan screening jantung lengkap di Tzu Chi Hospital melalui Heart Screening Package

Pemeriksaan ini akan membantu mencatat aktivitas listrik jantung, termasuk frekuensi detak per menit, irama, dan mendeteksi kemungkinan kelainan secara akurat melalui ECG (Electrocardiogram).

Untuk menemukan dokter spesialis jantung yang tepat, gunakan menu Cari Dokter di website Tzu Chi Hospital

Selanjutnya, Anda bisa langsung buat janji temu via WhatsApp resmi Tzu Chi Hospital tanpa perlu datang dulu ke rumah sakit. 

Jangan tunggu sampai gejala memburuk, ambil langkah sekarang untuk menjaga kesehatan jantung Anda!


 

 


Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Stephanie Salim, Sp.JP, FIHA

 

Referensi:

Want to check your heart rate? Here's how - Harvard Health

All About Heart Rate | American Heart Association

Bradycardia: Slow Heart Rate | American Heart Association

Heart rhythm problems (arrhythmia) - NHS

Tips To Maintain A Healthy Heart Rate - Intermountain Health


Related Article

Topik Terkini



VIDEOS