Kesehatan Ibu dan Anak

Eksim pada Bayi: 10 Penyebab, Gejala, & Cara Mengatasinya

logo author

Ditulis Oleh

Admin TzuChi04 Desember 2025

BAGIKAN
artikel feature image

Eksim pada bayi sering kali berupa kondisi kulit kering, kemerahan, dan gatal yang ada pada si kecil, dan secara medis dikenal sebagai dermatitis atopik. 

Eksim adalah peradangan kulit kronis yang dapat sangat mengganggu kenyamanan bayi Anda karena menimbulkan rasa gatal yang intens.

Eksim ditandai dengan bercak kulit yang kering, kasar, dan terasa tebal, terutama muncul di area pipi, lipatan siku, dan lipatan lutut. Meskipun membuat khawatir, memahami kondisi ini adalah langkah awal untuk penanganan yang tepat. 

Lantas, apakah eksim pada bayi bisa sembuh? Eksim adalah kondisi yang cenderung sering kambuh, tetapi sering kali akan membaik atau bahkan menghilang seiring bertambahnya usia anak. Penanganan yang konsisten dan tepat sangat penting untuk mengontrol gejalanya.

Penyebab Eksim pada Bayi

eksim pada bayi

Gambar Eksim pada Bayi | Sumber: Medical News Today

Memahami penyebab eksim pada bayi akan membantu Anda melakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang lebih efektif. 

Dalam hal ini, eksim pada bayi disebabkan oleh interaksi kompleks antara faktor genetik dan lingkungan yang memicu reaksi berlebihan pada kulit.

Berikut penyebab eksim pada bayi yang wajib Anda kenali:

1. Faktor Genetik dan Keturunan Kuat

Eksim sangat erat kaitannya dengan riwayat keluarga, sering disebut sebagai triad atopik (eksim, asma, dan rinitis alergi). Jika salah satu orang tua memiliki riwayat kondisi ini, risiko bayi terkena eksim akan meningkat drastis. 

2. Mutasi Gen yang Memengaruhi Protein Kulit

Eksim sering dikaitkan dengan mutasi pada gen yang memproduksi filaggrin, yaitu protein penting yang membantu membentuk lapisan pelindung kulit (skin barrier). 

Kekurangan filaggrin membuat lapisan kulit teratas menjadi lemah, sehingga kulit mudah kehilangan kelembaban dan menjadi sangat rentan terhadap iritan dan alergen dari luar.

3. Kerusakan Lapisan Pelindung Kulit (Skin Barrier)

Pada penderita eksim, lapisan pelindung kulit tidak berfungsi optimal. Kondisi ini membuat kulit bayi mudah kehilangan air dan menjadi sangat kering. 

Kerusakan ini juga memungkinkan iritan, bakteri, serta alergen lebih mudah masuk, yang kemudian memicu respons peradangan di bawah permukaan kulit.

4. Alergi Makanan Utama sebagai Pemicu Eksim

Alergi terhadap makanan tertentu sering kali menjadi pemicu utama atau memperburuk eksim, terutama pada bayi yang lebih muda. Makanan seperti susu sapi, telur, kacang-kacangan, atau gandum adalah alergen yang umum. 

Hasil studi pada sebuah meta-analisis terbaru menunjukkan hubungan dosis-respons antara keparahan eksim dan alergi makanan, di mana anak dengan eksim sedang hingga parah memiliki prevalensi alergi makanan antara 33% hingga 52% tergantung tingkat keparahan.

5. Iritasi dari Produk Pembersih dan Perawatan

Penggunaan sabun, sampo, atau deterjen pakaian yang mengandung pewangi, pewarna, atau bahan kimia keras dapat mengikis minyak alami pada kulit bayi. Bahan-bahan iritan ini memicu kekeringan dan peradangan, sehingga memperparah kondisi eksim.

6. Pakaian Berbahan Kasar

Pakaian berbahan kasar, seperti wol atau beberapa jenis kain sintetis, dapat menyebabkan gesekan berlebihan pada kulit bayi yang sensitif. Gesekan ini menjadi iritan fisik yang memicu kemerahan dan gatal, terutama di area lipatan.

7. Keringat Berlebih dan Pemanasan Tubuh

Panas dan keringat, yang kadang disalahartikan sebagai biang keringat pada bayi, dapat sangat mengiritasi kulit yang sudah meradang.

Keringat yang terjebak di lipatan kulit (seperti leher, siku, dan lutut) dapat memicu rasa gatal intens dan memperburuk ruam eksim.

8. Paparan Alergen Lingkungan

Alergen umum di lingkungan, seperti debu, tungau debu, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, serta asap rokok, dapat memicu reaksi alergi pada kulit bayi yang sensitif, menyebabkan kekambuhan eksim.

9. Infeksi Kulit Sekunder

Kulit yang tergores atau rusak akibat garukan dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri atau virus. Infeksi sekunder oleh bakteri (misalnya, Staphylococcus aureus) dapat memperparah peradangan dan memerlukan penanganan khusus dengan antibiotik.

10. Perubahan Suhu Ekstrem dan Udara Kering

Suhu yang terlalu dingin dan kering dapat meningkatkan kehilangan kelembaban pada kulit, menyebabkan kekeringan parah yang memicu gatal.

Sebaliknya, suhu yang terlalu panas juga dapat meningkatkan produksi keringat dan memperburuk kondisi eksim.

Baca juga: 11 Ciri Kanker pada Anak yang Harus Diwaspadai dan Penyebabnya!

Gejala Eksim pada Bayi

Mengenali eksim pada bayi dan gejalanya sangat penting agar Anda dapat segera memberikan penanganan.

Gejala utama eksim adalah rasa gatal yang hebat dan kulit yang sangat kering, yang sering kali membuat bayi rewel dan mengganggu tidurnya.

Gejala fisik eksim meliputi:

  • Gatal Intens: Rasa gatal yang hebat adalah ciri khas, membuat bayi sering mengusap atau menggaruk area yang sakit, terutama saat malam hari.
  • Ruam Merah: Munculnya bercak merah dan peradangan, terutama di pipi, kulit kepala, dan area lipatan (siku dan lutut).
  • Kulit Kering dan Bersisik: Kulit terasa kasar, mengelupas, atau bahkan seperti berkerak. Kondisi ini jelas berbeda dengan biang keringat pada bayi yang biasanya berupa bintik-bintik kecil.
  • Luka atau Lecet: Akibat garukan berulang, kulit menjadi lecet, pecah-pecah, bahkan dapat mengeluarkan cairan bening atau nanah jika sudah terinfeksi.

Info Eksim

Keterangan

Penyakit Atopik

Riwayat Asma, Hay Fever

Gejala Awal

Usia 3 sampai 6 Bulan

70% Kasus

Berkaitan Genetik Keluarga

30% Kasus

Alergi Susu Sapi/Telur

Cara Mengatasi Eksim pada Bayi

Eksim pada bayi atau dermatitis atopik adalah kondisi kulit kering, gatal, dan meradang yang cukup sering terjadi. 

Penting untuk dipahami bahwa tidak ada obat eksim pada bayi di apotek yang benar-benar menyembuhkan secara instan, dan sebagian besar obat yang beredar hanya berfungsi meredakan gejala, bukan menyembuhkan total.

Jika dokter meresepkan obat, itu pun harus disesuaikan dengan usia, kondisi kulit, dan tingkat keparahan eksim. 

Beberapa jenis krim atau salep untuk eksim bayi di apotek memang tersedia, tetapi penggunaannya tidak boleh gegabah dan harus atas anjuran dokter anak atau dokter kulit.

Tujuan utama perawatan tetaplah menjaga kelembapan kulit dan mencegah peradangan agar tidak semakin parah.

Berikut beberapa pilihan perawatan yang umum digunakan untuk membantu meredakan gejala eksim pada bayi:

1. Mandi dengan Teknik "Soak and Seal"

Mandikan bayi dengan air suam-suam kuku (tidak panas) dan batasi durasi mandi maksimal 10 menit. Gunakan sabun yang lembut, bebas pewangi, dan diformulasikan untuk kulit sensitif.

Segera setelah mandi, tepuk-tepuk kulit hingga setengah kering, lalu aplikasikan pelembap tebal dalam waktu 3 menit.

2. Gunakan Pelembap Khusus secara Rutin dan Tebal (Moisturizer)

Pelembap yang direkomendasikan adalah yang berbasis krim atau salep (lebih tebal daripada losion) yang mengandung ceramide atau petroleum jelly. 

Aplikasikan pelembap secara tebal minimal dua kali sehari, dan lebih sering di area yang kering. Perawatan ini penting untuk menjaga kelembapan dan memperkuat pertahanan kulit.

Langkah utama dalam perawatan eksim adalah menjaga kulit bayi tetap lembap. Banyak pelembap yang bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter. Gunakan secara rutin setelah mandi dan setiap kali kulit terasa kering.

3. Penggunaan Salep Eksim pada Bayi dari Dokter

Jika eksim sedang meradang hebat seperti sangat merah, bengkak, bahkan gatal, dokter mungkin meresepkan salep untuk eksim pada bayi yang mengandung kortikosteroid topikal dosis rendah. 

Salep ini adalah obat eksim pada bayi di apotek yang paling efektif untuk meredakan peradangan dengan cepat, dokter biasanya akan merekomendasikan krim kortikosteroid ringan yang tersedia di apotek.

Sebuah tinjauan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan emolien dan kortikosteroid topikal yang tepat dapat mengurangi keparahan eksim secara signifikan. Oleh karena itu, sebaiknya selalu gunakan salep eksim pada bayi sesuai petunjuk dokter.

4. Krim Non-steroid (Alternatif untuk Jangka Panjang)

Untuk eksim yang sering kambuh, dokter dapat meresepkan krim non-steroid yang juga bisa ditemukan di apotek besar.

5. Kontrol Garukan dan Cegah Infeksi

Rasa gatal yang intens dapat membuat bayi ingin menggaruk. Untuk mencegah kerusakan kulit dan infeksi, pastikan kuku bayi selalu pendek dan bersih. 

Anda bisa memakaikan sarung tangan tipis saat tidur. Jika eksim sudah menimbulkan luka atau nanah, segera periksakan ke dokter karena mungkin memerlukan obat eksim pada anak berupa antibiotik.

6. Hindari Pakaian dan Iritan yang Memicu

Pakaikan bayi Anda pakaian berbahan katun yang lembut dan longgar untuk mengurangi gesekan. Hindari pakaian berbahan wol atau sintetis.

Pastikan juga Anda menggunakan deterjen yang hypoallergenic, bebas pewangi, dan bebas pewarna untuk mencuci pakaiannya.

Selain menggunakan obat eksim pada bayi di apotek, perawatan harian juga sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit bayi:

  • Gunakan sabun lembut bebas pewangi
  • Mandikan bayi dengan air suam kuku selama maksimal 10 menit
  • Gunakan pakaian berbahan katun lembut dan hindari bahan kasar seperti wol
  • Jaga suhu ruangan tetap sejuk dan tidak lembap

7. Jaga Suhu Lingkungan Agar Tetap Sejuk

Usahakan suhu ruangan tetap sejuk untuk menghindari keringat berlebih, yang dapat memicu gatal. Gunakan humidifier (pelembap udara) jika Anda berada di ruangan ber-AC atau lingkungan yang udaranya terlalu kering untuk membantu menjaga kelembaban kulit.

Dengan penanganan yang terstruktur, termasuk pelembap yang baik dan obat eksim pada anak yang diresepkan dokter saat kambuh, gejala eksim dapat dikontrol dengan baik, dan bayi Anda bisa lebih nyaman.

Baca Juga: Hernia pada Anak – Ciri, Jenis, Penyebab, Komplikasi & Penanganan

Kapan Sebaiknya Membawa Bayi ke Dokter?

Jika eksim pada bayi tidak kunjung membaik setelah perawatan di rumah, muncul luka terbuka, atau bayi tampak sangat tidak nyaman karena gatal, inilah saatnya untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Jangan menunda, karena penanganan sejak dini dapat mencegah infeksi dan mempercepat pemulihan kulit si kecil.

Untuk penanganan eksim atau dermatitis atopik secara tepat, sebaiknya konsultasikan ke dokter spesialis kulit dan kelamin (Spesialis Dermato-Venereologi Estetika) yang berpengalaman menangani kondisi kulit bayi dan anak.

Anda bisa mengakses menu Cari Dokter  untuk menemukan dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Spesialis Dermato-Venereologi Estetika) di Tzu Chi Hospital, yang siap memberikan perawatan menyeluruh untuk menangani eksim dan masalah kulit bayi secara tepat.

Untuk kemudahan konsultasi, silakan hubungi via WhatsApp dan dapatkan panduan langsung dari tim medis di kami!

 

Artikel ini telah ditinjau oleh dr. Deasy, Sp.DVE

 

Referensi:

Cochrane Library. Strategies for Using Topical Corticosteroids in Children and Adults with Eczema.

ScienceDirect. Atopic Dermatitis and Food Allergy: More than Sensitization.


Related Article

Topik Terkini



VIDEOS