Kesehatan Ibu dan Anak
Hernia pada Anak – Ciri, Jenis, Penyebab, Komplikasi & Penanganan

Ditulis Oleh
Admin TzuChi • 14 Oktober 2025

Hernia pada anak adalah kondisi ketika organ dalam tubuh menonjol melalui celah di dinding otot atau jaringan yang lebih tipis.
Umumnya, jenis hernia pada anak adalah inguinal hernia (di selangkangan) dan umbilical hernia (di pusar).
Pada anak-anak, hernia sering disebabkan oleh kelainan bawaan sejak lahir, berbeda dengan hernia orang dewasa yang biasanya terkait kelemahan otot akibat aktivitas atau cedera.
Sebagai orang tua, mari waspadai tanda, penyebab, dan pengobatannya selagi masih dini!
Apa itu Hernia pada Anak?
Hernia pada anak adalah kondisi ketika organ dalam tubuh, seperti usus, menonjol melalui celah di dinding otot atau jaringan yang lebih tipis.
Penyebab hernia pada anak biasanya karena bawaan sejak lahir.
Perlu diingat, hernia pada anak laki-laki berbeda dengan hydrocele. Pasalnya sekitar 10% bayi laki-laki lahir dengan hydrocele, yaitu kantong berisi cairan di selangkangan atau skrotum bayi.
Sekilas mirip hernia, tetapi hydrocele bukan berisi jaringan dan biasanya tidak memerlukan operasi kecuali menimbulkan nyeri.
Umumnya, ada dua jenis hernia yang dialami anak, yaitu:
1. Inguinal Hernia (Hernia Selangkangan)

Gambar Hernia pada Anak Laki-laki | Sumber: West Yorkshire
Inguinal hernia adalah hernia yang muncul di area selangkangan, antara perut dan paha anak.
Penyebabnya ketika usus terdorong keluar melalui saluran inguinal yang seharusnya menutup sebelum lahir.
Inguinal hernia lebih sering terjadi pada bayi laki-laki, terutama yang lahir prematur dan biasanya muncul sebelum anak berusia 6 tahun.
Penyebab hernia pada anak laki-laki sedikit berbeda dengan bayi perempuan.
Hal ini karena saluran inguinal tempat testis turun dari perut ke skrotum kadang tidak menutup sempurna, sehingga usus dapat menonjol keluar.
Baca Juga: Hernia pada Wanita - Penyebab, Tanda, Pengobatan & Pencegahan
2. Umbilical Hernia (Hernia Pusar)

Gambar Hernia Pusar | Sumber: WebMD
Umbilical hernia terjadi di area pusar karena otot di sekitar tali pusar (umbilical ring) tidak menutup sempurna setelah tali pusar terlepas.
Dari luar, hernia terlihat seperti pusar menonjol. Pada kebanyakan kasus, umbilical hernia bisa menutup sendiri, tetapi kalau ukurannya besar tetap perlu tindakan medis.
Ciri-ciri Hernia pada Anak
Hernia pada anak sering sulit dikenali karena bayi dan balita belum bisa menjelaskan keluhan mereka.
Jika dibiarkan, hernia bisa berkembang menjadi kondisi serius seperti hernia terjepit atau strangulasi yang merupakan darurat medis.
Maka, orang tua perlu tahu apa ciri-ciri anak terkena hernia? Di antaranya:
1. Benjolan Tidak Wajar
Periksa apakah terdapat benjolan di selangkangan (inguinal) atau pusar (umbilical).
Hernia pada anak laki bisa menjalar hingga skrotum, sedangkan pada anak perempuan, bisa muncul di selangkangan atau labia.
2. Benjolan Bisa Hilang-Muncul
Benjolan sering muncul saat anak menangis, mengejan, batuk, atau berdiri. Saat anak tenang atau berbaring, benjolan bisa mengecil bahkan tampak menghilang.
Benjolan yang muncul-tenggelam kadang membuat orang tua menunda pemeriksaan, padahal risiko komplikasi serius tetap ada jika dibiarkan.
3. Anak Merasa Nyeri atau Berat
Anak cenderung merasa tidak nyaman karena benjolan tersebut. Reaksi ini terlihat saat anak berdiri, mengejan atau beraktivitas. Sebagian besar hernia juga tidak menyebabkan nyeri.
4. Benjolan Bisa Ditekan
Benjolan hernia biasanya bisa ditekan dan dipindahkan kembali ke dalam rongga perut ketika anak sedang berbaring (reduisibel).
5. Rewel
Jika jaringan terperangkap (inkarserasi), hernia akan terasa sakit. Anak bisa rewel, menangis terus-menerus dan tidak mau makan.
6. Muntah Tidak Biasa disertai Demam
Gejala Menunjukkan kemungkinan hernia pada anak mengalami kasus terjepit (strangulasi) yang memerlukan penanganan medis darurat.
Baca Juga: 11 Ciri Kanker pada Anak yang Harus Diwaspadai dan Penyebabnya!
Penyebab Hernia pada Anak
Penyebab hernia pada anak perempuan dan laki-laki sama, yaitu karena celah alami di dinding perut tidak menutup sempurna.
Celah ini memang normal pada bayi dan biasanya menutup sebelum atau tepat setelah lahir. Jika tidak menutup sempurna, celah tetap terbuka dan usus dapat terdorong keluar. Akibat celah terbuka, terjadilah inguinal hernia.
Faktor Risiko yang Meningkatkan Kemungkinan Hernia
- 
	Berat lahir rendah atau prematur, bahkan bayi prematur 30% lebih berisiko terkena hernia karena lapisan perut yang tipis. 
- 
	Jenis kelamin, Inguinal hernia pada anak perempuan lebih jarang terjadi dibanding bayi laki-laki yang lebih berisiko 90%. 
- 
	Genetik, riwayat keluarga dengan hernia meningkatkan risiko. 
Diagnosis Hernia pada Anak
Diagnosis hernia pada anak 3 tahun biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik oleh dokter.
Dokter akan mengamati apakah benjolan tersebut mengecil atau bahkan hilang saat anak sedang rileks atau berbaring.
Jika hernia pada anak perempuan atau laki-laki 5 tahun ke atas, dokter bisa meminta mereka berdiri atau batuk untuk mempermudah pemeriksaan.
Dokter juga mungkin akan mencoba mengembalikan benjolan ke dalam perut secara lembut untuk melihat apakah hernia tersebut reduisibel.
Dalam kasus yang jarang terjadi, dokter bisa menggunakan USG atau pemeriksaan tambahan untuk memastikan diagnosis.
Pengobatan Hernia pada Anak
Jika Anda menemukan benjolan yang dicurigai hernia pada anak, maka berikut penanganan dan pengobatan berdasarkan jenisnya:
1. Hernia Umbilikal
Hernia di pusar 85% menutup sendiri tanpa operasi, apalagi jika ukurannya kecil (lebih kecil 1,2 cm).
Namun, jika hernia berukuran besar dan tidak menutup setelah usia 5 tahun, hernia perlu dioperasi agar mencegah komplikasi di masa depan.
2. Hernia Inguinal
Hernia selangkangan tidak akan menutup sendiri dan hanya bisa ditangani melalui operasi karena berisiko komplikasi serius seperti hernia terjepit atau strangulasi.
Prosedur Operasi Hernia pada Anak
Adapun prosedur operasi hernia meliputi:
a. Sebelum Operasi
Anak diberikan anestesi umum agar tidak merasakan sakit selama prosedur.
b. Selama Operasi
- 
	Untuk inguinal hernia, dokter membuat sayatan kecil di selangkangan. Organ yang menonjol didorong kembali ke dalam perut. Kemudian, celah di kanal inguinal ditutup agar hernia tidak muncul lagi. 
- 
	Untuk umbilical hernia, sayatan dibuat di atau di bawah pusar. 
c. Setelah Operasi
Anak biasanya dapat pulang pada hari yang sama, kecuali jika bayi prematur atau memiliki kondisi tertentu mungkin perlu observasi semalam.
Saat sudah di rumah, perawatan anak fokus memberikan mandi spons pada hari berikutnya dan memantau strip perekat di luka berkala.
Dokter mungkin menjadwalkan kontrol setelah 7–10 hari setelah operasi untuk memastikan pemulihan berjalan baik.
Setelah 1–2 minggu, anak biasanya sudah bisa beraktivitas kembali seperti biasa, tergantung saran dokter.
Komplikasi Pasca Operasi Hernia
Setelah operasi hernia, anak mungkin mengalami gejala ringan seperti bengkak di sekitar luka atau kemerahan ringan. Efek samping tersebut normal dan bisa bertahan beberapa minggu.
Namun, jika anak tiba-tiba sulit buang air kecil (ditandai jumlah popok basah berkurang), demam tinggi, muntah, bekas luka bengkak besar atau mengalami pendarahan, segera periksakan ke dokter untuk penanganan yang tepat.
Pencegahan Hernia pada Anak
Sayangnya, tidak ada cara untuk mencegah hernia inguinal pada bayi yang lahir dengan celah di kanal inguinal.
Mengingat anak biasanya belum bisa mengenali atau memberi tahu gejala, maka peran orang tua penting guna mengambil penanganan sejak dini.
Orang tua perlu rutin memantau area selangkangan dan pusar untuk mendeteksi benjolan sejak dini.
Apalagi ada anggota keluarga dengan riwayat hernia, karena faktor genetik meningkatkan risiko.
FAQ tentang Hernia pada Anak
Berikut pertanyaan yang sering ditanyakan para orang tua terkait hernia pada anak beserta jawabannya:
Hernia terjadi pada umur berapa?
Hernia bisa terjadi pada anak berumur 0–12 tahun. Pada bayi baru lahir atau balita, biasanya disebabkan karena penutupan saluran processus vaginalis belum sempurna. Padahal normalnya, saluran ini menutup sendiri pada minggu ke-36 sampai 40 kehamilan.
Apakah hernia pada anak harus dioperasi?
Ya, sebagian besar hernia inguinalis pada anak harus dioperasi, karena tidak sembuh dengan sendirinya dan berisiko komplikasi. Apalagi jika anak sudah berusia 5 tahun dan hernia tidak membaik.
Apa penyebab hernia inguinalis pada anak?
Penyebab utama adalah kelainan sejak lahir karena processus vaginalis tidak tertutup sempurna. Jika saluran tersebut tidak menutup, usus atau jaringan lain bisa menonjol keluar pada area tersebut.
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila buah hati Anda mengalami kondisi seperti ciri-ciri hernia yang disebutkan tadi, segera periksakan ke dokter spesialis!
Di Tzu Chi Hospital, terdapat layanan Hernia Center untuk penanganan berbagai jenis hernia, termasuk hernia pada anak melalui operasi dengan teknik laparoskopi dan robotik.

Berkat teknologi robotik, hasil operasi bisa lebih presisi, invasif minimal, dan lebih cepat pulih, sehingga anak bisa kembali beraktivitas dengan nyaman.
Jangan biarkan buah hati menderita, segera buat janji temu dengan dokter spesialis melalui Call Center Tzu Chi Hospital.
Untuk informasi ketersedian dokter, cek jadwal praktiknya melalui menu Cari Dokter tanpa perlu datang offline ke ke meja administrasi.
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh Dr. Michael Iskandar Zhang, Sp.B, AIFO-K, FICS, FINACS
Sumber:
Hernia in Children and Babies | Johns Hopkins Medicine
Inguinal Hernia in Babies & Children: Symptoms & Treatment | Cleveland Clinic
(PDF) Patofisiologi dan Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Hernia Inguinalis pada Anak
Related Article
Artikel Populer

Omeprazole: Manfaat, Dosis, Cara Minum, & Efek Samping

19 Ciri-ciri Hamil Muda pada Wanita, Kenali Sebelum Terlambat!

Menu Diet Sehat 7 Hari untuk Turunkan BB tanpa Menyiksa Diri

10 Rumah Sakit Terbaik di Jakarta, Fasilitas & Layanan Unggulan

