Edukasi Obat & Apotek
15 Obat Jantung Sesuai Resep Dokter di Apotek, Apa Saja?
Ditulis Oleh
Admin TzuChi • 12 Desember 2025

Perlu Anda ketahui bahwa semua jenis obat jantung termasuk golongan obat keras. Artinya, obat-obatan ini hanya boleh dibeli dan dikonsumsi berdasarkan resep dan anjuran dari dokter.
Mengonsumsi obat jantung tanpa pemeriksaan dan dosis yang tepat sangat berisiko dan dapat membahayakan nyawa.
Kami sangat menyarankan Anda untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis jantung untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan rencana pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, daripada mencoba membeli obat jantung secara mandiri.
15 Obat Jantung yang Sering Direkomendasikan Dokter
Berikut adalah 15 jenis obat jantung yang umum direkomendasikan oleh dokter berdasarkan kondisi penyakit dan fungsinya:
|
No. |
Nama Obat (Kandungan Aktif) |
Dosis Umum (Awal) |
Kisaran Harga Pasaran (Per Strip/Tablet)* |
|
1. |
Norvask (Amlodipine) |
5 mg atau 10 mg, 1 kali sehari. |
Rp186.000–Rp200.000 (Per Strip 5 mg) |
|
2. |
Amlodipine (Generik) |
5 mg atau 10 mg, 1 kali sehari. |
Rp450–Rp2.000 (Per Tablet 5 mg) |
|
3. |
Cardio Aspirin (Acetylsalicylic Acid) |
80-100 mg, 1 kali sehari. |
Rp3.000–Rp38.000 (Per Strip 10 tablet) |
|
4. |
Canderin (Candesartan) |
8 mg atau 16 mg, 1 kali sehari. |
Rp2.000–Rp12.000 (Per Tablet 8 mg) |
|
5. |
Nitrokaf Retard (Nitrogliserin) |
2.5 mg - 6.5 mg, 3–4 kali sehari. |
Rp21.000–Rp45.000 (Per Strip 2.5 mg) |
|
6. |
Clopidogrel |
75 mg, 1 kali sehari. |
Rp3.000–Rp47.000 (Per Strip 75 mg) |
|
7. |
Concor (Bisoprolol) |
1.25 mg–5 mg, 1 kali sehari. |
Rp5.700–Rp15.000 (Per Tablet 5 mg) |
|
8. |
Bisoprolol (Generik) |
2.5 mg–5 mg, 1 kali sehari. |
Rp650–Rp4.000 (Per Tablet 2.5 mg) |
|
9. |
Lipitor (Atorvastatin) |
10 mg - 20 mg, 1 kali sehari (malam hari). |
Rp10.000–Rp20.000 (Per Tablet 10 mg) |
|
10. |
Lasix (Furosemide) |
20 mg–40 mg, 1–2 kali sehari. |
Rp4.500–Rp96.000 (Per Strip 40 mg) |
|
11. |
Tensicap (Captopril) |
12.5 mg–25 mg, 2–3 kali sehari. |
Rp150–Rp4.000 (Per Tablet 12.5 mg) |
|
12. |
Farsorbid (Isosorbide Dinitrate) |
5 mg, 3–4 kali sehari. |
Rp400–Rp4.500 (Per Tablet 5 mg) |
|
13. |
Nitrogliserin Sublingual |
0.3–0.6 mg saat nyeri dada. |
Rp3.000–Rp8.000 (Per Tablet, bervariasi) |
|
14. |
Digoxin |
0.25 mg, 1 kali sehari. |
Rp400–Rp1.500 (Per Tablet 0.25 mg) |
|
15. |
Suplemen Coenzyme Q10 |
30 mg - 200 mg, 1-2 kali sehari. |
Rp10.000–Rp15.000 (Per Kapsul, bervariasi) |
1. Norvask (Mengandung Amlodipine)

Norvask | Sumber: Phamedixpharmacy
Obat Norvask sering diresepkan untuk mengontrol tekanan darah tinggi (hipertensi) dan juga membantu meredakan nyeri dada (angina pektoris) pada pasien penyakit jantung koroner. Norvask bekerja dengan melemaskan dinding pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi lebih lancar.
2. Amlodipine

Amlodipine | Sumber: Benofarm
Amlodipine termasuk dalam golongan Calcium Channel Blockers (CCBs) atau antagonis kalsium. Fungsi obat jantung ini adalah melemaskan pembuluh darah agar aliran darah ke jantung lebih lancar, sehingga efektif mengontrol tekanan darah dan meredakan nyeri dada.
3. Cardio Aspirin (Mengandung Acetylsalicylic Acid)

Cardio Aspirin | Sumber: Blibli
Cardio Aspirin termasuk dalam jenis obat jantung dan fungsinya sebagai pengencer darah (antiplatelet). Obat ini sangat penting untuk mencegah terjadinya pembekuan darah yang bisa memicu serangan jantung dan stroke pada pasien penyakit jantung.
4. Canderin (Mengandung Candesartan)

Canderin | Sumber: Blibli
Obat Canderin tergolong dalam Angiotensin Receptor Blockers yang bekerja dengan memperlancar aliran darah. Canderin umum digunakan untuk menangani hipertensi dan juga menjadi bagian dari pengobatan untuk kasus gagal jantung.
5. Nitrokaf Retard (Mengandung Nitrogliserin)

Nitrokaf Retard | Sumber: Goapotik
Fungsi obat jantung Nitrokaf Retard adalah melebarkan pembuluh darah, meningkatkan suplai darah dan oksigen ke otot jantung. Obat ini diresepkan dokter sebagai terapi jangka panjang untuk mencegah nyeri dada pada penderita jantung koroner.
6. Clopidogrel

Clopidogrel | Sumber: Farmaku
Obat Clopidogrel atau antiplatelet (pengencer darah) ini diresepkan untuk pasien penyakit jantung atau gangguan sirkulasi darah guna mencegah terjadinya serangan jantung dan stroke.
Menurut salah satu jurnal, penggunaan clopidogrel ditambahkan pada aspirin secara signifikan menurunkan risiko infark miokard dan stroke pada pasien penyakit kardiovaskular, meskipun terdapat sedikit peningkatan risiko perdarahan besar.
Baca Juga: Dokter Jantung Terbaik di Jakarta dan Indonesia, Cek Sekarang!
7. Concor (Mengandung Bisoprolol)

Concor | Sumber: MIMS
Obat Concor termasuk ke dalam golongan beta-blocker. Concor bekerja dengan memperlambat detak jantung, menurunkan tekanan otot jantung, dan memperlebar pembuluh darah, sehingga digunakan untuk gagal jantung, hipertensi, nyeri dada, dan aritmia (gangguan irama jantung).
8. Bisoprolol

Bisoprolol | Sumber: K24
Sebagai obat penghambat beta, Bisoprolol sangat berguna untuk mengurangi detak jantung dan tekanan otot jantung, sering diresepkan untuk mengobati gagal jantung, nyeri dada, hipertensi, dan aritmia (obat jantung berdebar).
9. Lipitor (Mengandung Atorvastatin)

Lipitor | Sumber: Blibli
Lipitor adalah obat golongan statin yang berfungsi menurunkan kadar kolesterol tinggi (kolesterol jahat/LDL) dengan cara menghambat produksi kolesterol di tubuh. Penurunan kolesterol ini sangat penting untuk mencegah risiko stroke dan serangan jantung.
Melansir dari salah satu jurnal kesehatan, pada pasien gagal jantung akibat kardiomiopati dilatasi, atorvastatin 40 mg/hari selama 6 bulan dapat meningkatkan fraksi ejeksi ventrikel kiri dan menurunkan kelas fungsi NYHA dibandingkan terapi standar saja.
10. Lasix (Mengandung Furosemide)

Lasix | Sumber: Blibli
Lasix adalah obat diuretik yang diresepkan sebagai obat jantung bengkak. Fungsi obat jantung ini adalah membuang kelebihan cairan dalam tubuh melalui urine untuk mengatasi pembengkakan pada tungkai dan sesak napas akibat pembengkakan atau gagal jantung.
11. Tensicap (Mengandung Captopril)

Tensicap
Termasuk golongan ACE inhibitor. Obat ini bekerja menghambat produksi zat yang menyebabkan pembuluh darah menyempit, sehingga pembuluh darah menjadi rileks, tekanan darah menurun, dan suplai darah ke jantung meningkat. Digunakan untuk hipertensi, gagal jantung, dan setelah serangan jantung.
12. Farsorbid (Mengandung Isosorbide Dinitrate)

Farsorbid | Sumber: K24
Obat golongan nitrat yang bekerja sebagai vasodilator untuk melebarkan pembuluh darah. Farsorbid dapat digunakan sebagai obat jantung di bawah lidah (sediaan sublingual) untuk mengatasi nyeri dada akut (angina pektoris) dan juga untuk pengobatan gagal jantung.
13. Nitrogliserin (Sublingual Tablet/Semprotan)

Nitrogliserin | Sumber: Lifepack
Nitrogliserin adalah jenis obat jantung di bawah lidah yang paling umum digunakan untuk pertolongan pertama saat nyeri dada (angina) atau dugaan serangan jantung. Efeknya sangat cepat (sekitar 2 menit) untuk melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran oksigen ke jantung.
14. Digoxin

Digoxin | Sumber: Farmaku
Obat ini bekerja dengan membantu irama jantung kembali normal dan meningkatkan kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh, sering diresepkan sebagai obat jantung berdebar akibat aritmia dan gagal jantung.
15. Suplemen Coenzyme Q10 (CoQ10)

Suplemen Coenzyme Q10 | Sumber: Blibli
Meskipun bukan obat resep, CoQ10 adalah salah satu vitamin untuk jantung yang sering direkomendasikan dokter sebagai suplemen tambahan. CoQ10 membantu menghasilkan energi di sel-sel jantung dan berfungsi sebagai antioksidan yang baik untuk sistem kardiovaskular.
Baca Juga: 6 Obat Jantung Bengkak yang Sering Diresepkan Dokter
Penyebab Penyakit Jantung
Penyakit jantung disebabkan oleh berbagai faktor yang merusak pembuluh darah dan otot jantung, yang sebagian besar berkaitan erat dengan gaya hidup tidak sehat.
Secara umum, penyebab utama penyakit jantung meliputi:
- Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi): Membuat jantung bekerja lebih keras.
- Kolesterol Tinggi: Menyebabkan penumpukan plak (aterosklerosis) yang menyempitkan pembuluh darah koroner.
- Diabetes Melitus: Kadar gula darah tinggi merusak pembuluh darah dan saraf.
- Kebiasaan Merokok: Merusak dinding pembuluh darah dan menurunkan kadar oksigen.
- Obesitas (Kelebihan Berat Badan): Meningkatkan beban kerja jantung.
- Kurangnya Aktivitas Fisik: Gaya hidup pasif memperburuk semua faktor risiko di atas.
- Stres Kronis: Dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu peradangan.
- Faktor Genetik (Riwayat Keluarga): Meningkatkan kerentanan terhadap penyakit jantung.
Selain itu, ada juga beberapa opsi obat jantung bengkak tradisional berupa konsumsi bahan alami seperti bawang putih, jahe, kunyit, atau ekstrak beras ragi merah.
Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan bahan tradisional ini tidak boleh menggantikan pengobatan medis dari dokter dan tetap harus dikonsultasikan, terutama untuk menghindari interaksi dengan obat jantung yang diresepkan.
Baca Juga: 20 Ciri-Ciri Penyakit Jantung, Sadari Sebelum Terlambat!
Kapan Harus ke Dokter?
Sebaiknya, jangan tunda untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala seperti:
- Nyeri dada atau rasa tidak nyaman yang menjalar ke lengan, leher, atau rahang.
- Jantung berdebar kencang, tidak teratur, atau sangat lambat (obat jantung berdebar mungkin diperlukan).
- Sesak napas, terutama saat beraktivitas atau berbaring.
- Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau perut (gejala obat jantung bengkak mungkin dibutuhkan).
- Pusing atau pingsan tanpa sebab yang jelas.
Untuk mendapatkan penanganan terbaik dari dokter spesialis jantung yang berpengalaman dan fasilitas medis terdepan, kami merekomendasikan Anda untuk mengunjungi Tzu Chi Hospital PIK.
Jaga Kesehatan Jantung Anda Bersama Tzu Chi Hospital PIK:
- Cari dokter spesialis jantung yang sesuai dengan kebutuhan Anda di Tzu Chi Hospital PIK dengan klik menu Cari Dokter pada website resmi kami.
- Lakukan medical check up rutin di Tzu Chi Hospital PIK untuk meminimalisir kemungkinan penyakit jantung atau kondisi medis serius lainnya di kemudian hari.
- Hubungi kami via WhatsApp untuk menjadwalkan janji temu dan konsultasi bersama dokter spesialis kami secepatnya.
Artikel ini telah ditinjau oleh dr. Hendra Simarmata, Sp.JP
Referensi:
Bhatt, D. L., et al. (2007). Incremental Effect of Clopidogrel on Important Outcomes in Patients with Cardiovascular Disease: A Meta-Analysis of Randomized Trials. The New England Journal of Medicine.
Mahoney, E. M., et al. (2006). Usefulness of Atorvastatin in Patients with Heart Failure Due to Inflammatory Dilated Cardiomyopathy and Elevated Cholesterol Levels. PubMed.
Related Article
Artikel Populer

Omeprazole: Manfaat, Dosis, Cara Minum, & Efek Samping

Kedutan Mata Kanan & Kiri Bawah: Penyebab & Cara Mengatasinya menurut Medis

Menu Diet Sehat 7 Hari untuk Turunkan BB tanpa Menyiksa Diri

5 Cara Menghitung Usia Kehamilan Akurat, Plus Tabel Usia Kehamilan

