Kesehatan Ibu dan Anak
8 Perbedaan Darah Haid dan Hamil: Ciri, Warna, hingga Baunya

Ditulis Oleh
Admin TzuChi • 18 September 2025

Bagaimana cara membedakan darah haid dan darah awal kehamilan? Pertanyaan ini muncul karena kebingungan, khususnya bagi wanita yang sedang berusaha hamil. Hal ini karena keduanya bisa tampak serupa, terutama saat muncul pendarahan ringan di awal masa kehamilan.
Fenomena ini dikenal sebagai pendarahan hamil atau pendarahan implantasi (spotting), dan sering salah diartikan sebagai darah haid biasa. Padahal, ada perbedaan darah haid dan hamil yang penting untuk dikenali agar tidak terjadi kesalahan dalam membaca tanda tubuh.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai pendarahan keduanya serta langkah yang bisa dilakukan!
Perbedaan Darah Haid dan Hamil
Memahami tanda-tanda tubuh adalah hal penting, apalagi kalau sedang menantikan kehamilan. Salah satu hal yang sering membingungkan adalah membedakan antara darah haid dan darah hamil atau implantasi.
Di bagian ini, akan dijelaskan apa saja faktor yang menjadi perbedaan antara darah haid dan hamil. Meskipun begitu, perlu dicatat bahwa kenyataannya keduanya memang kadang sulit dibedakan karena setiap orang punya kondisi tubuh yang berbeda.
Jadi, cara paling tepat untuk memastikan tetaplah dengan melakukan test pack atau konsultasi langsung ke dokter. Untuk membantu lebih jelas, berikut beberapa ciri yang bisa menjadi pembeda antara darah haid dan darah hamil:
1. Tekstur Darah
Tekstur darah haid lebih kental dari darah hamil, bahkan disertai gumpalan yang ikut keluar saat buang air kecil. Gumpalan ini muncul karena luruhnya lapisan dinding rahim.
Lantas, seperti apa darah yang keluar saat hamil muda? Teksturnya justru tidak disertai gumpalan. Hal ini karena pendarahan muncul sebagai respons tubuh ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel di dinding rahim, bukan karena lapisan rahim yang luruh.
2. Jumlah Darah yang Keluar
Contoh Gambar Flek Tanda Kehamilan | Sumber: Flo
Jumlah bisa menjadi tanda perbedaan flek hamil dan menstruasi. Darah hamil keluar sangat sedikit, hanya seperti bercak atau tetesan.
Sementara itu, darah haid keluar jauh lebih banyak, bahkan bisa hingga 30 ml. Mengingat begitu derasnya, Anda pasti membutuhkan pembalut untuk mencegah darah menembus celana. Namun menjelang akhir masa haid, jumlah yang keluar akan berkurang drastis hingga tinggal tersisa bercak.
Baca juga: 6 Ciri-Ciri Flek Tanda Hamil yang Normal & Penyebab Munculnya
3. Waktu Kemunculan Darah
Waktu kemunculan darah bisa menjadi jawaban atas pertanyaan “keluar darah tanda hamil seperti apa?”. Darah kehamilan muncul sekitar 6–12 hari setelah ovulasi (biasanya hari ke-20–26 dari siklus 28 hari)
Sementara itu, darah karena menstruasi keluar mengikuti jadwal siklus atau sekitar 14 hari setelah ovulasi (biasanya hari ke-28 dari siklus).
4. Warna Darah
Beda tanda hamil dan haid berikutnya bisa terlihat dari warna. Warna darah hamil cenderung merah muda (pink), tetapi ada juga yang cokelat.
Pink muncul karena darah bercampur dengan lendir serviks atau keluar dalam jumlah sedikit, sedangkan cokelat berarti darah sudah lebih lama berada di dalam rahim sebelum keluar, sehingga teroksidasi.
Di sisi lain, darah menstruasi warnanya lebih cerah, meski bisa juga cokelat gelap atau kehitaman. Warnanya lebih gelap karena darah mengalir lebih lambat dan sudah ada lebih lama.
5. Durasi dan Intensitas Keluarnya Darah
Perbedaan paling mencolok antara keduanya adalah dari berapa lama dan seberapa banyak cairan yang keluar.
Dalam kasus implantasi yang merupakan tahap awal kehamilan, durasinya singkat, bisa hanya dalam hitungan jam atau satu sampai dua hari. Mengingat durasinya sebentar dan jumlahnya sedikit, Anda tidak terlalu membutuhkan pembalut atau tampon, cukup pantyliner saja.
Sebaliknya, darah haid memiliki jadwal yang jelas. Durasinya bisa berlangsung antara tiga hingga tujuh hari. Intensitasnya dimulai dengan aliran ringan, meningkat menjadi lebih deras pada hari kedua atau ketiga, lalu berangsur-angsur berkurang.
6. Konsistensi Aliran
Pada tanda implantasi, cairan biasanya muncul secara tidak konsisten. Polanya bisa muncul sebentar, lalu berhenti, dan kemudian muncul lagi.
Pada kasus haid, aliran yang keluar lebih konsisten. Awalnya memang dimulai dengan bercak ringan, lalu akan bertambah deras di hari berikutnya menjelang tengah periode, kemudian kembali berkurang menjelang akhir.
7. Bau
Banyak yang bertanya perbedaan bau darah haid dan darah awal kehamilan. Bau flek tanda hamil justru tidak ada ciri khasnya, apalagi volume yang keluar hanya berupa bercak.
Darah menstruasi justru memiliki bau yang lebih kuat, karena haid melibatkan peluruhan lapisan dinding rahim (terdiri dari jaringan, darah, dan gumpalan) yang bercampur dengan bakteri alami dari vagina, sehingga ada bau anyir yang khas.
Lantas, apakah darah implantasi berlendir? Terkadang, lendir memang muncul di darah hamil. Lendir ini bisa berwarna bening, agak pink, atau cokelat. Jumlahnya sedikit dan memang mirip sekilas dengan lendir serviks saat ovulasi.
8. Disertai Kram dan Gejala Lainnya
Ada beberapa ciri-ciri seperti hamil tetapi ternyata merupakan haid, salah satunya yaitu keluarnya darah yang disertai kram perut. Hal ini tidak mengherankan, karena keluarnya darah yang disertai kram perut memang bisa merupakan ciri-ciri hamil maupun haid.
Kram perut terjadi karena kontraksi otot rahim sebagai respons tubuh terhadap perubahan hormon. Namun, ada perbedaan pada gejala yang menyertainya.
Pada haid, kram biasanya disertai dengan:
-
Jerawat
-
Perut kembung
-
Payudara sensitif
-
Kelelahan
-
Perubahan suasana hati
-
Kecemasan
Sebaliknya, kram karena implantasi biasanya disertai gejala kehamilan, seperti mual-mual dan nyeri payudara. Namun, gejalanya tidak selalu muncul. Kalau pun ada, biasanya sangat ringan dan hampir tidak terasa.
Pendarahan saat Hamil Muda yang Harus Diwaspadai
Pendarahan di awal kehamilan bukan suatu tanda berbahaya. Kondisi ini terjadi ketika janin melakukan implantasi ke dinding rahim, sehingga menimbulkan pendarahan.
Namun pendarahan saat hamil muda juga bisa terjadi karena kondisi medis yang lebih serius, di antaranya:
1. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik bisa menyebabkan pendarahan apabila terus dibiarkan. Kondisi ini terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel di luar rahim, misalnya di tuba falopi. Anda perlu segera melakukan tindakan pengangkatan baik melalui operasi atau obat-obatan.
Jika dibiarkan, kehamilan ektopik bisa merusak tuba falopi dan menyebabkan pendarahan internal yang bisa mengancam nyawa.
Baca juga: Hamil di Luar Kandungan (Kehamilan Ektopik): Ciri & Penyebabnya
2. Keguguran
Keguguran juga menyebabkan pendarahan, tetapi disertai dengan nyeri kram di bagian bawah perut dan hilangnya tanda-tanda kehamilan (seperti mual berkurang). Jika mengalami keguguran, segera hubungi bidan atau dokter untuk membantu mengeluarkan jaringan janin yang mungkin tersisa.
Hal yang Bisa Dilakukan
Pendarahan karena implantasi tidak perlu dikhawatirkan. Terdapat beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:
-
Hindari berhubungan intim: Tidak berinteraksi secara intim sebelum dokter memastikan kondisi janin benar-benar baik.
-
Perbanyak istirahat: Beri tubuh waktu istirahat yang cukup, serta kurangi banyak berdiri dan berjalan agar proses implantasi berjalan maksimal.
-
Pakai pembalut: Kenakan pembalut yang lembut untuk membantu memantau volume dan warna darah untuk memastikan apakah pendarahan normal atau perlu penanganan.
-
Lakukan test pack: Jika belum yakin penyebabnya karena hamil, Anda bisa melakukan test pack untuk pemeriksaan awal. Namun, tetap konsultasi ke dokter untuk memastikan kondisi.
Kapan Harus Waspada?
Flek di awal kehamilan memang cukup wajar terjadi, tetapi jika disertai kram hebat atau pendarahan tiba-tiba banyak, itu perlu diwaspadai.
Kondisi tersebut bisa menjadi tanda risiko kehamilan ektopik atau keguguran. Untuk itu, penting melakukan evaluasi medis lebih lanjut agar mendapat penanganan yang tepat.
Tzu Chi Hospital menyediakan layanan perawatan ibu dan anak komprehensif, yang meliputi:
-
Pemeriksaan Antenatal untuk memantau pertumbuhan janin
-
Skrining Fetomaternal untuk menemukan kelainan pada janin
Anda bisa manfaatkan menu Cari Dokter untuk mencari dokter spesialis kandungan berpengalaman di Tzu Chi Hospital dan memeriksa jadwal praktiknya.
Untuk pembuatan janji temu, Anda tidak perlu datang langsung ke rumah sakit, karena bisa dilakukan secara online melalui Call Center Tzu Chi via WhatsApp.
Jangan abaikan tanda-tanda yang membingungkan antara haid dan kehamilan. Lakukan pemeriksaan sekarang di Tzu Chi Hospital!
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh Dr. Christian Wijaya Woen, Sp.OG
Referensi:
Implantation bleeding vs. period bleeding: The differences - Flo
Implantation Bleeding vs. Period: How to Tell the Difference - Healthline
Spotting vs. Periods: What’s the Difference? - High Street Clinic