Tindakan Medis & Terapi
Stroke Iskemik (Penyumbatan) – Penyebab, Tanda & Bisakah Sembuh?

Ditulis Oleh
Admin TzuChi • 07 Oktober 2025

Berdasarkan catatan Kemenkes pada tahun 2023, stroke merupakan penyebab utama kecacatan dan kematian di Indonesia, yaitu sebesar 11,2% kecacatan dan 18,5% kematian.
Prevalensi stroke mencapai 8,3 per 1.000 penduduk, itu artinya setiap 1.000 orang populasi ada sekitar 8 orang menderita stroke.
Namun tahukah kalau stroke ternyata terbagi menjadi dua, yaitu hemoragik dan iskemik. Kali ini, artikel ini akan membahas tentang stroke iskemik.
Memahami jenis stroke ini penting bisa agar mendapatkan penanganan segera. Mari pahami penyebab, gejala, pencegahan hingga pengobatan stroke iskemik!
Apa itu Stroke Iskemik?
Stroke iskemik adalah jenis stroke yang disebabkan ketika pembuluh darah yang memasok darah ke otak tersumbat.
Jenis ini merupakan penyebab stroke paling umum daripada jenis stroke hemoragik. Perbedaan stroke Iskemik dan hemoragik terletak pada penyebabnya.
Stroke iskemik disebabkan oleh sumbatan aliran darah ke otak, sedangkan stroke hemoragik disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah.
Salah satu faktor risiko seseorang terkena stroke iskemik adalah aterosklerosis, yaitu penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah yang akhirnya menyumbat dan menghambat peredaran darah ke otak.
Apakah stroke iskemik bisa sembuh? Pasien bisa sembuh dari stroke iskemik asalkan cepat mendapatkan penanganan. Pasalnya, setiap serangan stroke berisiko merusak 1,9 juta sel otak per menit.
Baca Juga: 8 Pertolongan Pertama pada Gejala Stroke sebelum Medis Tiba
Jenis Stroke Iskemik
Stroke iskemik tidak hanya satu jenis, tetapi terbagi menjadi beberapa jenis lagi tergantung kondisi penyumbatan darah yang terjadi.
Pastikan Anda memahaminya supaya bisa mengetahui penanganan dan pencegahan yang tepat:
-
Stroke Trombosis: Penyebabnya ketika gumpalan darah (trombus) terbentuk langsung di pembuluh darah otak.
-
Stroke Emboli: Penyebabnya karena adanya gumpalan darah (emboli) di bagian tubuh lain, misalnya jantung, lalu terbawa aliran darah ke otak dan terjebak dan menyumbat pembuluh darah di sana.
Selain itu, terdapat juga serangan yang mirip stroke yaitu transient ischemic attack atau mini-stroke yang perlu diwaspadai.
Mini stroke bisa jadi pertanda bahwa seseorang berisiko tinggi mengalami stroke permanen, sehingga harus segera ditangani medis.
Gejala Stroke Iskemik
Gejala stroke iskemik bervariasi tergantung bagian otak yang terdampak, tetapi gejalanya seringkali muncul mendadak.
Untuk mempermudah deteksi cepat, gunakan akronim BE FAST, apa artinya? Berikut penjelasannya:
-
Balance: Keseimbangan hilang tiba-tiba
-
Eyes: Gangguan penglihatan mendadak
-
Face: Wajah terlihat menurun atau asimetri wajah
-
Arms: Salah satu lengan lemah atau jatuh saat diangkat
-
Speech: Kesulitan berbicara atau memilih kata
-
Time: Segera panggil bantuan medis apabila mengalami gejalanya
Penyebab Stroke Iskemik
Siapa saja bisa mengalami stroke iskemik, khususnya bagi yang berusia di atas 65 tahun. Pasalnya seiring bertambahnya usia, pembuluh darah lebih kaku dan rentan mengalami aterosklerosis.
Bagi yang memiliki riwayat hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes tipe 2, dan kolesterol tinggi juga lebih rentan mengalaminya.
Selain itu, ada kondisi lain yang bisa meningkatkan risiko terkena stroke iskemik:
-
Gangguan pembuluh darah kecil: Kerusakan pada pembuluh darah kecil di otak dapat mengganggu aliran darah dan pasokan oksigen ke jaringan otak.
-
Aterosklerosis: Penumpukan plak pada dinding arteri yang menyebabkan pengerasan dan penyempitan pembuluh darah. Jika plak pecah, gumpalan darah dapat terbentuk dan berpindah ke otak.
-
Atrial Fibrilasi: Masalah jantung yang memicu pembentukan gumpalan darah di jantung. Gumpalan ini dapat terbawa aliran darah menuju otak dan menyebabkan penyumbatan.
Diagnosis Stroke Iskemik
Untuk memastikan pasien menderita stroke iskemik atau tidak, dokter perlu melakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
Umumnya diagnosis stroke menggunakan CT scan kepala, karena lebih mudah, cepat dan efektif membedakan antara stroke iskemik dan hemoragik.
Selain itu, beberapa metode lain juga bisa membantu dalam diagnosis:
-
MRI (Magnetic Resonance Imaging): memberikan gambaran lebih rinci daripada CTA tentang lokasi sumbatan dan kerusakan kecil pada jaringan otak.
-
Electrocardiogram (EKG): mendeteksi kelainan jantung, seperti atrial fibrilasi untuk mengidentifikasi jika penyebabnya karena stroke emboli.
-
Electroencephalogram (EEG): Menilai aktivitas listrik otak untuk memastikan fungsi gangguan fungsi otak akibat area yang kekurangan darah.
-
Tes darah: Tes tambahan untuk memverifikasi diagnosis dengan memberikan informasi tentang penyebab, risiko, dan riwayat penyakit (misalnya diabetes atau kolesterol)
Pengobatan Stroke Iskemik
Pengobatan stroke iskemik bertujuan mengembalikan aliran darah ke otak secepat mungkin sebelum semakin banyak sel otak yang mati. Beberapa pengobatannya meliputi:
1. Obat Pengencer Darah (Thrombolysis)
Thrombolysis menggunakan obat khusus untuk melarutkan bekuan darah di otak agar aliran darah kembali normal.
Obat harus diberikan secepat mungkin, idealnya dalam 4,5 jam pertama setelah gejala muncul oleh tenaga medis.
Jangan berikan obat saat pasien kambuh, karena pasien stroke seringkali mengalami gangguan menelan sehingga dapat menyebabkan tersedak akibat sedang mengalami gangguan menelan atau muntah.
2. Pengangkatan Gumpalan Mekanis (Trombektomi)
Ilustrasi Trombektomi | Sumber: Drugs.com
Trombektomi adalah prosedur untuk menarik gumpalan darah langsung dari pembuluh otak menggunakan alat khusus melalui pembuluh darah besar pada area pangkal paha.
Cara ini dipilih jika gumpalan berada di pembuluh darah besar dan stroke berpotensi menimbulkan disabilitas serius.
3. Operasi Endarterektomi Karotis
Operasi ini dilakukan untuk menghilangkan plak lemak yang menumpuk di arteri karotis (pembuluh darah di leher yang memasok darah ke otak).
Cara kerjanya, dokter akan membuka arteri karotis melalui sayatan kecil di leher. Kemudian plak lemak yang menyumbat akan diangkat secara hati-hati.
Baca juga: Operasi Caesar - Prosedur, Tujuan, Efek, dan Biayanya
Pencegahan Stroke Iskemik
Kunci utama mencegah stroke iskemik adalah menjaga kesehatan, karena gejala dan risiko biasanya berkembang perlahan seiring waktu.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan meliputi:
-
Mengelola tekanan darah dan kolesterol untuk mencegah kerusakan pembuluh darah.
-
Menjaga berat badan ideal.
-
Berhenti merokok.
-
Rutin beraktivitas fisik untuk menjaga sirkulasi darah.
-
Melakukan MCU secara berkala agar bisa deteksi dini sebelum terjadi serangan stroke.
Tzu Chi Hospital menawarkan layanan Medical Check-up komprehensif untuk membantu memantau kondisi kesehatan secara menyeluruh, termasuk mendeteksi stroke iskemik sejak dini.
Jangan tunggu hingga terlambat. Anda bisa jadwalkan MCU online sekarang melalui WhatsApp.
Pemulihan Stroke Iskemik
Apakah penderita stroke bisa kembali hidup normal? Tingkat pemulihan berbeda pada tiap pasien, tergantung tingkat keparahan stroke.
Terdapat kasus di mana pasien bisa kembali berjalan, berbicara, dan melakukan aktivitas sehari-hari, meski beberapa mungkin mengalami keterbatasan permanen.
Biasanya dokter akan merekomendasikan sejumlah terapi, seperti:
-
Fisioterapi: Latihan berjalan dengan walker, latihan menangkap bola atau memindahkan benda kecil.
-
Terapi Wicara: Latihan mengucapkan kata dan kalimat sederhana, latihan menelan, dan latihan komunikasi non-verbal jika bicara masih terganggu.
-
Terapi Kognitif: Latihan mengingat urutan kata atau angka, menyusun puzzle, menemukan perbedaan gambar, dan membaca teks pendek.
-
Konseling Psikolog: Latihan mengelola stres dan frustasi akibat keterbatasan fisik.
Dapatkan Penanganan Stroke Tepat dan Cepat di Tzu Chi Hospital!
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala stroke, segera dapatkan penanganan cepat untuk mencegah kerusakan otak permanen!
Tzu Chi Hospital memiliki Pengobatan Stroke oleh tim dokter Saraf dan Bedah Saraf komprehensif yang didukung MRI 3 Tesla Signa Architect untuk pemeriksaan otak dengan kualitas gambar terbaik.
Hasilnya lebih akurat untuk mendeteksi penyumbatan atau kelainan pembuluh darah sedini mungkin.
Selain itu, tersedia juga Hybrid Operating Theater dengan CT Scan intraoperatif, Robotic Angiography, dan video conference terintegrasi untuk mendukung operasi saraf yang presisi.
Jangan tunda penanganan, jadwalkan pemeriksaan MRI sekarang melalui WhatsApp Tzu Chi Hospital untuk penanganan stroke cepat, akurat, dan efektif! Anda bisa cocokkan sendiri ketersediaan waktu dengan jadwal praktik dokter melalui menu Cari Dokter.
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh Dr. Melya Arianti Umbul, Sp.N
Sumber:
Cegah Stroke dengan Aktivitas Fisik | Kemkes
Ischaemic stroke | Stroke Association
Ischemic Stroke (Clots) | American Stroke Association
Ischemic Stroke (Clot): What It Is, Symptoms & Treatment | Cleveland Clinic
Related Article
Artikel Populer

Omeprazole: Manfaat, Dosis, Cara Minum, & Efek Samping

19 Ciri-ciri Hamil Muda pada Wanita, Kenali Sebelum Terlambat!

Menu Diet Sehat 7 Hari untuk Turunkan BB tanpa Menyiksa Diri

Pembengkakan Jantung: Ciri-Ciri, Penyebab, Pengobatan, & Pencegahannya
