Rumah Sakit

USG Fetomaternal: Arti, Jenis, Prosedur, & Biayanya

logo author

Ditulis Oleh

Admin TzuChi09 Oktober 2025

BAGIKAN
artikel feature image

Dalam dunia medis, USG Fetomaternal adalah salah satu metode pemeriksaan mutakhir yang dirancang khusus untuk memberikan gambaran komprehensif dan mendalam mengenai kondisi ibu dan janin.

Memahami setiap detail perkembangan janin tentu sebuah langkah krusial dalam menjaga kesehatan kehamilan.

Pada sebuah analisis hasil USG kehamilan awal dari 11 uji coba acak dengan 37.505 wanita menunjukkan bahwa USG rutin dapat meningkatkan deteksi kehamilan kembar dan malformasi janin lebih awal, serta memperbaiki penentuan usia kehamilan yang dapat mengurangi induksi kerja lahir yang tidak perlu.

Oleh karena itu, hal ini tak bisa disebut sebagai USG biasa, melainkan suatu pemeriksaan skrining diagnostik presisi yang menjadi pilar penting dalam kedokteran subspesialis fetomaternal.

Bagaimana peran dan jenis-jenis USG fetomaternal berjalan pada umumnya? Simak penjelasannya di bawah ini.

Apa Itu USG Fetomaternal

usg fetomaternal

USG Fetomaternal

USG fetomaternal adalah pemeriksaan ultrasonografi yang dilakukan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang telah mengambil subspesialisasi di bidang fetomaternal.

Pemeriksaan ini berfokus pada kesehatan ibu (maternal) dan janin (feto), terutama untuk mendeteksi, mendiagnosis, dan mengelola kondisi medis yang berisiko tinggi pada kehamilan.

Manfaat USG Fetomaternal

manfaat usg fetomaternal

Manfaat USG Fetomaternal

Pemeriksaan ini setidaknya memberikan manfaat besar bagi ibu hamil dan janin, yaitu untuk memastikan setiap aspek kesehatan kehamilan terpantau dengan cermat.

1. Mendeteksi Kelainan Sejak Dini

USG memungkinkan deteksi dini berbagai kelainan pada bayi, termasuk:

  • Kelainan Kromosom: Contohnya, Sindrom Down.
  • Kelainan Anatomi: Kelainan pada organ seperti otak, jantung, paru-paru, usus, kandung kemih, ekstremitas, dan tulang.
  • Kelainan Plasenta: Misalnya, Plasenta Previa.
  • Kondisi Air Ketuban: Menilai ada atau tidaknya air ketuban, serta jumlah air ketuban yang terlalu banyak (polihidramnion) atau terlalu sedikit (oligohidramnion).

2. Menilai Tumbuh Kembang Janin

Pemeriksaan ini berfungsi untuk:

  • Menilai perkembangan janin apakah sudah sesuai dengan usia kehamilannya.
  • Mendeteksi dini jika terjadi keterlambatan pertumbuhan janin (IUGR/Intrauterine Growth Restriction).

3. Menilai Kesejahteraan Janin

Kesejahteraan janin dinilai melalui teknik pemeriksaan Biophysical Profile (BPP) yang menggunakan USG. BPP mengevaluasi kesehatan janin dengan mengukur:

  • Denyut jantung janin (melalui Non-Stress Test/NST).
  • Gerakan dan reaktivitas janin.
  • Pernapasan janin.
  • Tonus otot janin.
  • Jumlah cairan ketuban.
  • Tes ini umumnya dilakukan pada trimester akhir kehamilan, terutama pada kehamilan berisiko tinggi, untuk mendeteksi potensi masalah dan memastikan janin mendapatkan perawatan yang tepat.

4. Memantau Aliran Darah pada Ibu Maupun Janin

Menggunakan doppler ultrasound, pemeriksaan ini bertujuan untuk:

  • Menilai aliran darah pada janin, meliputi tali pusat, plasenta, dan aliran darah di otak, yang penting untuk mendeteksi dini gangguan pertumbuhan.
  • Menilai aliran darah pada ibu, sebagai upaya deteksi dini kemungkinan kehamilan risiko tinggi seperti preeklamsia.

5. Mengevaluasi Keadaan Ibu

Salah satu evaluasi penting adalah pengukuran panjang mulut rahim, yang berfungsi sebagai penanda risiko persalinan prematur.

Kondisi Ibu Hamil yang Memerlukan USG Fetomaternal

Kondisi Ibu Janin Memerlukan USG Fetomaternal

Kondisi Ibu Janin Memerlukan USG Fetomaternal

Pada faktanya, tidak semua ibu hamil wajib melakukan USG fetomaternal, namun tetap ada beberapa faktor risiko yang menjadi indikasi kuat.

Meski begitu, pada salah satu riset fetomaternal dan perinatal menekankan pentingnya USG dalam manajemen kehamilan berisiko, membantu prediksi dan pencegahan komplikasi maternal dan perinatal.

Faktor Risiko (Usia, Riwayat Medis, Komplikasi Kehamilan)

USG fetomaternal sering dianjurkan bagi ibu hamil dengan kondisi berikut:

  • Usia: Ibu hamil berusia di atas 35 tahun (dikenal sebagai kehamilan geriatri) memiliki risiko lebih tinggi terhadap kelainan kromosom pada janin.
  • Riwayat kehamilan sebelumnya buruk : Riwayat keguguran berulang, kelahiran prematur, atau anak dengan kelainan bawaan.
  • Wanita hamil dengan riwayat kehamilan risiko tinggi dan komolikasi : kehamilan dengan preeklamsia atau gestasional diabetes
  • Kehamilan multiple : twins, triplet dll
  • Keadaan ibu dengan penyakit kronis :  Riwayat diabetes, hipertensi, atau penyakit autoimun.
  • Kehamilan dengan issue gangguan pada janin : pertumbuhan janin terhambat atau kelainan  pada janin saat dilakukan pemeriksaan rutin

Jenis-jenis USG Fetomaternal

jenis jenis usg fetomaternal

Jenis-jenis USG Fetomaternal | Sumber: eHealth Community

Pemeriksaan ini tidak hanya terbatas pada satu teknologi, melainkan menggunakan kombinasi berbagai jenis USG untuk mendapatkan gambaran kesehatan janin yang paling lengkap dan akurat.

1. USG 2D

usg 2D

Ilustrasi USG 2D | Sumber: Kompas

USG 2D adalah jenis USG standar yang menghasilkan gambar hitam-putih datar. Meskipun tampak sederhana, USG ini adalah fondasi utama dari seluruh pemeriksaan. Dokter menggunakan USG 2D untuk:

  • Mengukur biometri janin: seperti lingkar kepala (HC), lingkar perut (AC), dan panjang tulang paha (FL) untuk memantau pertumbuhan.
  • Mengevaluasi organ internal: Dokter akan meneliti setiap organ vital seperti jantung, otak, ginjal, dan hati untuk mendeteksi anomali struktural. Contohnya, deteksi adanya lubang pada jantung janin atau kondisi hidrosefalus (penumpukan cairan di otak).
  • Menilai posisi janin dan plasenta: Menentukan apakah plasenta berada di posisi yang aman (misalnya, tidak menutupi jalan lahir) dan memverifikasi posisi janin.

2. USG 3D/4D

usg 3d dan 4d

Ilustrasi USG 3D/4D | Sumber: Lux Radiology

Jika USG 2D memberikan "potongan" organ, maka USG 3D menyatukan potongan-potongan tersebut menjadi gambar statis tiga dimensi yang jelas.

Sementara itu, USG 4D menambahkan elemen waktu, menghasilkan video real-time yang memungkinkan Anda melihat janin bergerak, menguap, atau mengisap jari.

  • Identifikasi anomali permukaan: USG ini sangat efektif untuk mendeteksi kelainan struktural pada permukaan tubuh janin, seperti bibir sumbing (sumbing palatum), kelainan bentuk hidung, atau deformitas pada anggota gerak.
  • Korelasi klinis: Gambar-gambar ini sering kali membantu orang tua dan dokter memahami kondisi janin secara visual, yang sangat membantu dalam perencanaan intervensi setelah kelahiran.

3. USG Doppler

usg doppler

USG Doppler | Sumber: Medanta Hospital

USG Doppler menggunakan gelombang suara untuk mengukur kecepatan dan arah aliran darah. Ini adalah alat krusial untuk mengevaluasi kesehatan vaskular ibu dan janin.

  • Evaluasi aliran darah tali pusat: Pemeriksaan ini menilai apakah tali pusat mengalirkan nutrisi dan oksigen secara memadai ke janin. Aliran darah yang abnormal bisa menjadi tanda gangguan pertumbuhan atau gawat janin.
  • Aliran darah arteri serebri: Doppler juga mengukur aliran darah ke otak janin, yang menjadi indikator penting dalam kasus gawat janin atau anemia berat pada janin.
  • Preeklampsia screening: Pemeriksaan aliran darah pada arteri uterina ibu dapat membantu memprediksi risiko preeklampsia, sebuah komplikasi kehamilan yang serius.

4. Echocardiography Janin (Fetal Echo)

Echocardiography Janin (Fetal Echo)

Echocardiography Janin (Fetal Echo) | Sumber: Qonquering

Echocardiography Janin (Fetal Echo) adalah jenis USG yang sangat spesifik dan detail, fokus pada pemeriksaan jantung janin secara mendalam.

Echocardiography janin direkomendasikan jika ada riwayat penyakit jantung bawaan dalam keluarga, janin terdeteksi memiliki kelainan pada jantung, atau jika ibu memiliki kondisi medis seperti diabetes atau penyakit autoimun.

  • Identifikasi defek jantung bawaan: Pemeriksaan ini dapat mendeteksi kelainan kompleks pada struktur dan fungsi jantung, seperti Ventricular Septal Defect (VSD) atau Tetralogy of Fallot, yang sulit dilihat dengan USG 2D biasa.
  • Perencanaan pengobatan: Hasil dari fetal echo sangat vital untuk merencanakan penanganan setelah janin lahir, termasuk kemungkinan operasi jantung segera setelah kelahiran.

Baca Juga: 15 Rumah Sakit Kandungan Terdekat di Jakarta, Cek Sekarang!

Prosedur Pemeriksaan USG Fetomaternal

Jika berbicara mengenai prosedur pemeriksaan USG fetomaternal, maka jenis pemeriksaan ini umumnya berlangsung 30 hingga 45  menit dan memerlukan persiapan khusus.

Berikut adalah tahapan prosedur pemeriksaan USG fetomaternal secara lengkap:

Pemeriksaan ini bukanlah proses yang terburu-buru. Di Tzu Chi Hospital PIK, prosedur dilakukan secara terstruktur untuk memastikan setiap detail terekam dengan baik.

Tahap 1: Sebelum Pemeriksaan (Persiapan)

Prosedur USG fetomaternal dimulai dengan persiapan yang matang. Tahap ini krusial untuk memastikan pemeriksaan berjalan lancar dan menghasilkan data yang akurat.

1. Konsultasi Awal

Dokter Anda akan menjelaskan tujuan pemeriksaan, termasuk riwayat medis Anda dan keluarga.

2. Mengisi Kandung Kemih

Untuk beberapa kasus, terutama pada pemeriksaan di awal kehamilan, Anda mungkin akan diminta untuk minum air dan tidak buang air kecil. Kandung kemih yang penuh membantu "mendorong" rahim ke posisi yang lebih baik untuk pemeriksaan.

3. Posisi Berbaring

Anda akan diminta berbaring telentang di ranjang pemeriksaan dengan perut terbuka.

Tahap 2: Saat Pemeriksaan (Pelaksanaan)

Setelah persiapan selesai, dokter akan memulai proses pemindaian. Dengan teknologi canggih dan keahlian subspesialis, setiap detail dari kondisi janin dan ibu akan dievaluasi secara menyeluruh.

1. Pengolesan Gel

Seorang perawat akan mengoleskan gel khusus berbasis air ke area perut Anda. Gel ini berfungsi sebagai konduktor yang membantu gelombang suara USG menembus kulit dengan lebih baik, menghasilkan gambar yang jernih.

2. Proses Pemindaian

Dokter subspesialis fetomaternal akan memegang transducer (probe) dan menggerakkannya secara perlahan di atas perut Anda. Proses ini akan dilakukan dengan sangat hati-hati dan menyeluruh. Dokter akan memindai janin dari berbagai sudut, mengukur berbagai parameter, dan memeriksa setiap organ satu per satu.

3. Analisis Visual

Selama proses ini, Anda dapat melihat gambar janin di monitor. Dokter akan menjelaskan apa yang mereka lihat, dari detak jantung hingga pergerakan janin.

4. Durasi

Pemeriksaan ini bisa memakan waktu 30 hingga 45 menit, atau bahkan lebih lama jika janin dalam posisi yang sulit untuk dipindai atau jika ada temuan yang memerlukan investigasi lebih lanjut.

Tahap 3: Setelah Pemeriksaan (Hasil dan Konsultasi)

Pemeriksaan tidak berakhir di ruang USG. Tahap ini adalah momen penting di mana dokter akan menjelaskan hasil temuan dan mendiskusikan rencana tindak lanjut bersama Anda.

1. Membersihkan Sisa Gel

Setelah pemindaian selesai, perawat akan membersihkan sisa gel dari perut Anda.

2. Penyusunan Laporan

Dokter akan menyusun laporan terperinci yang mencakup semua temuan, pengukuran, dan diagnosis.

3. Diskusi Hasil

Dokter akan duduk bersama Anda untuk menjelaskan laporan tersebut. Mereka akan memberitahu Anda tentang kondisi kesehatan janin, apakah ada kelainan yang ditemukan, dan apa langkah selanjutnya yang perlu diambil. Ini adalah saat yang sangat penting untuk bertanya dan mendapatkan kejelasan.

4. Rencana Tindak Lanjut

Jika ditemukan adanya kelainan atau faktor risiko, dokter akan membuat rencana penanganan. Ini mungkin termasuk pemantauan lebih sering, rujukan ke spesialis lain, atau persiapan khusus untuk persalinan.

Pemeriksaan USG fetomaternal di Tzu Chi Hospital PIK adalah proses yang komprehensif, didukung oleh tim medis ahli dan teknologi terkini. Ini adalah langkah proaktif untuk memastikan setiap kehamilan berjalan seaman dan sesehat mungkin.

Waktu Terbaik Melakukan USG Fetomaternal

Adapun, pemeriksaan ini dapat dilakukan pada setiap trimester kehamilan, tergantung pada tujuan diagnostiknya.

Trimester 1

Pemeriksaan USG fetomaternal trimester 1 biasanya dilakukan pada usia kandungan 11-14 minggu.

Tujuannya adalah untuk skrining  kelainan kromosom seperti sindroma Down salah satunya dengan mengukur nuchal translucency (ketebalan cairan di leher belakang janin) dan tulang hidung. Pemeriksaan ini sering disebut sebagai NT scan.

Trimester 2

USG fetomaternal trimester 2 adalah waktu yang paling umum untuk pemeriksaan detail, biasanya pada usia kandungan 18-24 minggu.

Pada tahap ini, organ janin sudah terbentuk sempurna dan ukurannya cukup besar untuk dievaluasi secara mendalam. Ini adalah pemeriksaan USG fetomaternal  yang paling penting untuk deteksi kelainan anatomi  dan mendeteksi  ulang risiko kelainan kromosom

Trimester 3

Pemeriksaan USG fetomaternal trimester 3 (usia kandungan 28 minggu ke atas) berfokus pada pemantauan pertumbuhan janin dan kesejahteraan janin termasuk didalamnya  volume cairan ketuban, posisi plasenta, dan aliran darah ke janin.

Hal ini membantu dokter menentukan waktu persalinan yang optimal dan mode persalinan yang aman.

Baca Juga: Perkembangan Janin 1–9 Bulan lengkap dari Minggu ke Minggu

Biaya USG Fetomaternal di Indonesia

Biaya pemeriksaan USG fetomaternal saat ini bervariasi tergantung lokasi, reputasi rumah sakit, dan teknologi yang digunakan.

Di Indonesia, biaya USG fetomaternal biasanya berkisar antara Rp500.000 hingga Rp3.000.000 atau lebih.

Baca Juga: 10 Tempat USG Kehamilan Terdekat di Jakarta, Biaya Terjangkau!

Perbedaan USG Fetomaternal dengan USG Kehamilan Biasa

Dengan memahami perbedaan mendasar ini, harapannya akan turut membantu Anda untuj membuat keputusan yang tepat untuk kesehatan kehamilan.

Berikut adalah perbedaan mendasar antara USG fetomaternal dengan USG kehamilan biasa:

Siapa yang Melakukan?

USG kehamilan biasa dilakukan oleh dokter spesialis kandungan umum. Sebaliknya, USG fetomaternal hanya dilakukan oleh dokter spesialis kandungan yang telah mendalami subspesialisasi di bidang fetomaternal.

Tujuan Pemeriksaan

Tujuan USG kehamilan biasa adalah pemantauan rutin. Sedangkan, USG fetomaternal bertujuan untuk diagnosis, skrining  mendalam, dan penanganan kehamilan risiko tinggi.

Fitur

USG Kehamilan Biasa

USG Fetomaternal

Pemeriksa

Dokter Kandungan Umum

Dokter Subspesialis Fetomaternal

Tujuan

Memantau perkembangan janin secara umum dan memastikan kehamilan berjalan normal. 

Evaluasi mendalam untuk mendeteksi kelainan bawaan pada janin, gangguan pertumbuhan janin, masalah plasenta dan tali pusat, serta mengidentifikasi risiko komplikasi pada ibu. 

Teknologi

Umumnya  USG 2D

USG 2D, 3D/4D, dan Doppler

Detail

Umum dan singkat

Sangat  detail  dan spesifik

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda memiliki salah satu faktor risiko yang telah disebutkan atau dokter kandungan Anda merekomendasikan pemeriksaan ini, jangan tunda lagi. Seiring perkembangan teknologi, mencari fasilitas terdekat pun semakin mudah.

Untuk Anda yang berada di area Jakarta, Tzu Chi Hospital PIK adalah pilihan tepat untuk pemeriksaan USG fetomaternal terdekat dengan teknologi terkini dan tim dokter yang ahli. Pemeriksaan ini adalah investasi terbaik untuk memastikan janin Anda tumbuh sehat dan aman.

Silakan kunjungi halaman Cari Dokter untuk menemukan jadwal dokter yang sesuai, atau jika ada kondisi darurat, tim medis kami siap siaga dan fasilitas IGD 24 Jam siap kapanpun Anda butuhkan.

Untuk konsultasi lebih lanjut atau membuat janji temu, Anda juga dapat Hubungi via WhatsApp.

 

Artikel ini telah ditinjau oleh Dr. Astrid Fransisca Padang, Sp.OG, Subsp. KFM

 

Referensi:

Cochrane Library. Ultrasound for Fetal Assessment in Early Pregnancy.

University of Rochester. Maternal-Fetal and Perinatal Medicine Research.


Related Article

Topik Terkini



VIDEOS