Pencegahan & Deteksi Dini Penyakit

Hernia: Waspadai Gejalanya & Kenali 3 Cara Pengobatannya

logo author

Ditulis Oleh

Admin TzuChi09 Oktober 2025

BAGIKAN
artikel feature image

Hernia adalah kondisi medis yang umum terjadi, seringkali muncul di area perut atau selangkangan. 

Secara sederhana, hernia terjadi ketika salah satu organ tubuh, atau jaringan di sekitarnya, mendesak keluar melalui celah atau titik lemah pada otot atau jaringan yang seharusnya menahannya.

Tanda yang paling umum adalah munculnya benjolan yang tidak biasa yang terkadang terlihat dan hilang, tergantung pada posisi tubuh atau aktivitas. Benjolan ini bisa disertai gejala seperti rasa tidak nyaman atau nyeri, tetapi kadang juga tidak menimbulkan gejala sama sekali.

Penting untuk diketahui bahwa sebagian besar kasus hernia pada akhirnya akan memerlukan tindakan bedah untuk perbaikan.

Lantas, seperti apa penjelasan lebih lengkapnya tentang hernia, dan apa jenis hingga komplikasinya? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Hernia?

hernia

Ilustrasi Hernia | Sumber: Cleveland Clinic

Hernia adalah kondisi di mana bagian dari isi tubuh menonjol melalui kelemahan atau lubang pada otot atau jaringan ikat pembungkusnya. Mayoritas hernia melibatkan organ perut yang menekan melalui dinding rongga perut.

Kemunculan hernia dapat terjadi secara bertahap seiring bertambahnya usia, akibat keausan alami pada otot. Namun, hernia juga bisa disebabkan oleh cedera, operasi sebelumnya, atau merupakan kelainan bawaan sejak lahir.

Pada tahun 2021, insiden global hernia adalah sekitar 1.720.177 kasus baru, dengan sekitar 6.748.203 kasus prevalen dan 41.834 kematian pada individu usia 45 tahun ke atas. 

Meskipun tingkat insiden dan mortalitas standar usia menurun sejak 1990, beban absolut penyakit terus meningkat yang dipengaruhi oleh pertumbuhan populasi dan faktor usia. 

Insiden puncak terjadi pada kelompok usia 65-69 tahun. Laki-laki mengalami insiden 7,3 kali lebih tinggi dibanding perempuan (203,41 per 100.000 pria vs 27,94 per 100.000 perempuan.

Lokasi Umum Hernia

Benjolan hernia bisa muncul di berbagai lokasi, antara lain:

  • Di dada bagian bawah, menonjol melalui diafragma (sekat antara rongga dada dan perut).
  • Di selangkangan, melalui dinding perut bagian bawah.
  • Sepanjang garis tengah depan perut.
  • Melalui bekas sayatan operasi perut yang telah melemah.

Jenis-Jenis Hernia yang Umum

Hernia dikelompokkan menjadi beberapa jenis spesifik, di antaranya:

1. Hernia Inguinal (Selangkangan)

Jenis yang paling sering terjadi, mencapai sekitar 75% dari seluruh kasus hernia, dan lebih banyak menyerang pria. Ini terjadi ketika sebagian usus menonjol masuk ke dalam saluran inguinalis, jalur yang membentang ke bawah paha bagian dalam.

2. Hernia Femoralis

Jenis hernia selangkangan yang kurang umum, terjadi di saluran femoralis di bawah saluran inguinalis, sering kali melibatkan jaringan lemak yang menyembul keluar. Lebih sering terjadi pada wanita.

Baca Juga: Hernia pada Wanita - Penyebab, Tanda, Pengobatan & Pencegahan

3. Hernia Hiatal

Jenis umum yang didapat seumur hidup. Terjadi ketika lubang pada diafragma (tempat kerongkongan lewat) melebar, menyebabkan bagian atas lambung mendorong naik ke dalam rongga dada.

4. Hernia Insisional

Terjadi ketika jaringan menonjol melalui bekas sayatan operasi perut yang melemah seiring waktu. Ini merupakan efek samping yang cukup umum dari operasi perut.

5. Hernia Umbilikalis

Terjadi ketika usus menembus dinding perut di sekitar pusar. Mayoritas hernia umbilikalis adalah bawaan sejak lahir.

6. Hernia Ventralis

Istilah umum untuk hernia apa pun yang terjadi melalui dinding depan perut, termasuk hernia umbilikalis dan insisional. Hernia di atas pusar disebut "hernia epigastrik."

7. Hernia Diafragmatika Kongenital

Cacat lahir serius di mana diafragma tidak menutup sempurna saat perkembangan janin, memungkinkan organ perut bergeser ke rongga dada dan mengganggu pertumbuhan paru-paru.

Seberapa Umum Hernia?

Secara keseluruhan, hernia tergolong kondisi yang umum. Hernia inguinal memengaruhi sekitar 25% dari semua pria. Hernia hiatal memengaruhi sekitar 20% populasi. Hernia bawaan terjadi pada sekitar 15% bayi baru lahir, sebagian besar adalah jenis umbilikalis.

Tingkat Keseriusan dan Komplikasi Hernia

Sebagian besar hernia pada awalnya tidak dianggap serius, tetapi potensinya untuk menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu selalu ada.

Hernia menjadi serius ketika ia terjebak dan tidak bisa didorong kembali (disebut inkarserasi). Kondisi ini dapat menjadi sangat menyakitkan. 

Dalam kasus parah, suplai darah ke jaringan yang terjebak dapat terputus (strangulasi), menyebabkan nekrosis (kematian jaringan). Karena hernia cenderung memburuk, kebanyakan memerlukan perbaikan bedah cepat atau lambat.

Komplikasi paling umum dimulai saat hernia inkarserata:

  • Jika usus yang terjebak, dapat menyebabkan obstruksi usus yang menghalangi jalannya makanan atau gas.
  • Strangulasi (terputusnya suplai darah) dapat menyebabkan kematian jaringan (gangrene/nekrosis), yang merupakan kondisi darurat medis.

Gejala dan Penyebab Hernia

Mengenali tanda-tanda awal hernia adalah kunci untuk mendapatkan penanganan yang cepat. Meskipun seringkali berupa benjolan yang terlihat jelas, tidak semua hernia menimbulkan rasa sakit, dan beberapa jenis bahkan tidak dapat dilihat dari luar. 

Bagian ini akan mengupas tuntas gejala umum yang harus diwaspadai, serta faktor-faktor utama yang berkontribusi pada munculnya kelemahan di dinding tubuh Anda.

1. Tanda dan Gejala

Tidak semua hernia menimbulkan gejala, dan jenis yang berbeda bisa memiliki gejala yang berbeda pula.

  • Benjolan yang terlihat: Tanda paling khas adalah munculnya benjolan atau tonjolan yang terlihat saat melakukan aktivitas tertentu (seperti batuk, tertawa, mengangkat, atau mengejan) dan menghilang saat istirahat atau berubah posisi.
  • Sensasi: Anda mungkin merasakan tekanan, nyeri tumpul, atau cubitan saat benjolan keluar.
  • Perbedaan Jenis: Hernia hiatal dapat menyebabkan asam lambung kronis (refluks) yang terasa seperti sakit maag.

Pada bayi, hernia dapat terlihat saat mereka menangis atau mengejan saat buang air besar, dan bayi mungkin menjadi rewel karenanya.

2. Penyebab Utama

Hernia terjadi ketika terdapat kelemahan atau lubang bawaan atau yang didapat pada otot atau jaringan ikat, yang memungkinkan organ atau jaringan lain melewatinya. 

Meskipun cedera traumatis atau operasi dapat menjadi penyebab, lebih sering hernia diakibatkan oleh tekanan berulang atau regangan selama bertahun-tahun yang menyebabkan jaringan melemah.

3. Faktor Risiko

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko hernia yang didapat (bukan bawaan) meliputi:

  • Pekerjaan yang melibatkan angkat berat atau berdiri lama.
  • Batuk kronis atau alergi yang menyebabkan bersin kronis.
  • Sembelit kronis dan kebiasaan mengejan saat buang air besar atau kecil.
  • Riwayat operasi perut atau panggul.
  • Kehamilan, terutama kehamilan berulang.
  • Obesitas kronis (indeks massa tubuh/BMI di atas 30).

Diagnosis dan Perawatan Hernia

Setelah memahami apa itu hernia, jenis-jenisnya, dan gejala yang menyertainya, langkah selanjutnya adalah mengetahui bagaimana kondisi ini didiagnosis dan apa saja pilihan penanganannya. 

Mendeteksi hernia sejak dini sangat penting, begitu juga dengan menentukan rencana perawatan yang paling tepat. Karena hernia umumnya tidak hilang dengan sendirinya (kecuali pada kasus tertentu seperti hernia umbilikalis bayi), kebanyakan pasien akan diarahkan pada tindakan definitif, yaitu perbaikan bedah.

Pengobatan utama hernia adalah operasi yang melibatkan teknik terbuka atau laparoskopi yang menggunakan jahitan dan mesh sintetis untuk memperkuat dinding perut. 

Hernia yang tidak menunjukkan gejala dan berisiko komplikasi rendah tidak selalu memerlukan intervensi bedah segera. Penggunaan hernia belts atau support saat ini tidak direkomendasikan sebagai terapi utama

1. Bagaimana Hernia Didiagnosis?

Seringkali, pemeriksaan fisik saja sudah cukup untuk mendiagnosis hernia. Dokter mungkin dapat melihat atau meraba benjolan, atau benjolan mungkin muncul saat Anda batuk atau menyesuaikan posisi. 

Dokter akan mencoba mendorong benjolan kembali (reduksi) untuk menilai tingkat keparahannya. Untuk beberapa jenis hernia, pencitraan jaringan lunak seperti CT scan mungkin diperlukan.

2. Pilihan Pengobatan

Sebagian besar hernia memerlukan perbaikan bedah, tetapi tidak harus segera. Jika hernia kecil atau ringan dan hanya sesekali muncul, dokter dapat merekomendasikan pendekatan "tunggu dan amati" (wait-and-watch). Kecuali hernia umbilikalis pada bayi, hernia tidak dapat sembuh sendiri.

Operasi perbaikan hernia adalah prosedur umum dan biasanya minor, kecuali jika ada komplikasi. Prosedur ini melibatkan dorongan jaringan kembali ke tempatnya, kemudian memperkuat area yang lemah dengan jahitan atau jala bedah (surgical mesh).

Teknik bedah yang umum meliputi:

  • Bedah Laparoskopi: Menggunakan alat panjang dan tipis serta kamera (laparoskop) yang dimasukkan melalui sayatan kecil.
  • Bedah Robotik: Mirip dengan laparoskopi, tetapi alat bedah dikendalikan oleh ahli bedah dari konsol komputer.
  • Bedah Terbuka: Metode tradisional dengan sayatan yang lebih besar, biasanya untuk kasus yang lebih kompleks.

Hernia umbilikalis bawaan pada bayi sering menutup sendiri. Hernia hiatal mungkin memerlukan prosedur khusus seperti fundoplikasi Nissen jika menyebabkan refluks asam kronis yang parah.

Baca Juga: Operasi Robotik di Indonesia: Sejarah, Keuntungan, dan Regulasi

3. Apa yang Terjadi Jika Hernia Tidak Diobati?

Hernia kecil mungkin tidak mengganggu, tetapi hernia cenderung membesar seiring waktu. Lubang akan terus melemah dan meregang, membuat lebih banyak jaringan mendorong keluar, meningkatkan risiko inkarserasi dan komplikasi yang menyakitkan.

Kapan Harus ke Dokter?

Setiap nyeri hernia harus diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Segera periksakan diri ke dokter bila Anda merasakan benjolan di perut atau selangkangan, terutama jika benjolan tersebut terasa nyeri atau tidak bisa didorong kembali ke dalam.

Segera cari bantuan medis darurat apabila hernia Anda:

  • Berubah warna.
  • Menyebabkan mati rasa.
  • Disertai gejala seperti demam, mual, dan muntah.

Ini bisa menjadi tanda hernia inkarserata atau strangulata, yang merupakan kondisi darurat yang membutuhkan operasi segera.

Kondisi ini bisa menjadi tanda hernia strangulata, yaitu keadaan darurat medis yang membutuhkan operasi segera.

Silakan kunjungi menu Cari Dokter di website Tzu Chi Hospital untuk mendapatkan dokter spesialis yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Tzu Chi Hospital PIK memiliki penanganan Hernia Center dengan fasilitas yang lengkap dan modern.

Untuk kondisi gawat darurat, Anda juga bisa segera menuju IGD 24 Jam Tzu Chi Hospital.

Ingin berkonsultasi lebih cepat? Hubungi via WhatsApp tim kami, dan dapatkan pendampingan langsung dari tenaga medis terpercaya.

Penulis : dr. Michael Iskandar Zhang, Sp.B, AIFO-K, FICS, FINACS

 

Referensi:

Institute for Quality and Efficiency in Health Care (IQWiG). (2023). Overview: Hernias. InformedHealth.org.

Dai, F., Cai, Y., Luo, H., Shu, R., Zhang, T., & Dai, Y. (2025). Spatiotemporal Trends In Hernia Disease Burden and Health Workforce Correlations In Aging Populations: A Global Analysis with Projections to 2050. BMC Gastroenterology, 25, Article 112.


Related Article

Topik Terkini



VIDEOS