NEWS

Kanker Serviks: Gejala, Ciri-ciri, Diagnosis, dan Pengobatannya

logo author

Ditulis Oleh

Admin TzuChi11 September 2025

BAGIKAN

Kanker serviks adalah kanker yang berkembang di leher (mulut) rahim dan menjadi masalah kesehatan serius bagi wanita.

Banyak yang bertanya apa ciri-ciri wanita yang terkena kanker serviks? Seringkali penderitanya telat menyadarinya karena kanker ini tidak memiliki gejala yang spesifik.

Untuk mencegah hal itu terjadi pada Anda, mari simak tuntas artikel ini untuk mengetahui ciri-ciri, penyebab, diagnosis, serta pengobatannya!

 

Apa Itu Kanker Serviks?

Kanker serviks adalah jenis kanker yang muncul pada permukaan leher rahim akibat perubahan sel normal menjadi sel ganas yang sebagian besar disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV), yang menular melalui kontak seksual.

Banyak wanita yang telat menyadari kanker ini karena biasanya tidak menimbulkan gejala pada tahap pra-kanker dan stadium awal kanker.

Kanker serviks sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

 

1. Karsinoma Sel Skuamosa

Jenis kanker serviks yang paling umum sebanyak 90% kasus di dunia. Kanker ini bermula dari sel-sel yang melapisi bagian luar leher rahim (skuamosa).

 

2. Adenokarsinoma

Kanker yang berkembang dari sel kelenjar di dalam saluran leher rahim (endoserviks). Salah satu jenis langka dari adenokarsinoma ini adalah clear cell adenocarcinoma atau clear cell carcinoma.

 

Penyebab Kanker Serviks

Tidak sedikit yang bertanya kanker serviks disebabkan oleh apa? Penyebab pasti kanker serviks belum sepenuhnya diketahui. Kebanyakan kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV). Infeksi bisa terjadi akibat penularan melalui kontak seksual.

Seperti infeksi virus lain pada umumnya, infeksi HPV bisa hilang dengan sendirinya karena sistem imunitas tubuh mampu melawannya. Namun, pada beberapa kasus, infeksi ini bertahan lama (persisten) yang kemudian menyebabkan perubahan sel-sel di leher rahim yang terinfeksi menjadi kondisi pra-kanker yang kemudian dapat berkembang menjadi kanker pada akhirnya.

Beberapa faktor risiko yang meningkatkan risiko seseorang terkena kanker serviks, di antaranya:

 

1. Infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Penderita HIV memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah sehingga kemampuan tubuh dalam melawan infeksi, termasuk HPV, menjadi berkurang. Kondisi ini membuat mereka lebih rentan mengalami infeksi HPV yang persisten, yang dapat berkembang menjadi kanker serviks.

 

2. Riwayat Keluarga

Faktor genetik juga berperan dalam risiko seseorang terkena kanker serviks. Jika ada anggota keluarga, terutama ibu atau saudara perempuan, yang pernah menderita kanker serviks, kemungkinan seseorang mengalami kondisi yang sama akan meningkat.

 

3. Penggunaan Obat DES selama Kehamilan

Obat diethylstilbestrol (DES) dulu diberikan untuk mencegah keguguran pada ibu hamil, tetapi pemakaian tanpa pengawasan dapat menimbulkan risiko kesehatan, salah satunya risiko kanker serviks di kemudian hari. Selain itu, risiko ini juga bisa diturunkan kepada janin perempuan yang terkena paparan obat tersebut saat masih dalam kandungan.

 

4. Tidak Rutin Skrining Serviks

Perempuan yang melakukan pemeriksaan skrining prakanker serviks secara rutin, seperti IVA (inspeksi Visual Asam asetat), Pap smear atau deteksi HPV (Human Papiloma Virus) berisiko lebih tinggi mengalami kanker serviks.

Padahal, skrining rutin membantu mendeteksi perubahan sel pra-kanker sejak dini, sehingga dapat segera dilakukan tindakan pencegahan atau pengobatan hingga tingkat kesembuhan 100%.

 

5. Aktivitas Seksual Dini

Wanita yang sudah beraktivitas seksual pada usia yang sangat muda meningkatkan risiko terkena infeksi HPV. Apalagi jika melakukannya dengan pasangan yang berganti-ganti. Oleh sebab itu, perilaku seksual yang sehat dan bertanggung jawab sangat penting untuk mengurangi risiko kanker serviks.

 

6. Merokok

Kebiasaan merokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi kurang efektif dalam melawan infeksi HPV.

Baca juga: Kanker Payudara: Gejala, Penyebab, Pengobatan, & Cara Mencegahnya

 

Gejala dan Ciri-Ciri Kanker Serviks pada Wanita

Pastikan Anda mengenali gejala kanker serviks dari awal sampai akhir agar bisa segera mengambil langkah pengobatan yang tepat. Banyak yang bertanya apa ciri-ciri kanker serviks stadium awal? Seringkali tidak ada gejala yang ditunjukkan, sehingga penting melakukan pemeriksaan rutin untuk deteksi dini.

Seiring berkembangnya penyakit, berbagai tanda mulai muncul, yaitu:

 

Gejala Stadium 0 (Karsinoma in situ)

Kanker serviks stadium 0, yang dikenal juga sebagai carcinoma in situ (CIS), merupakan tahap paling awal dari perkembangan kanker serviks.

Pada tahap ini, sel-sel abnormal hanya ditemukan di lapisan permukaan leher rahim (serviks) dan belum menembus ke jaringan yang lebih dalam atau menyebar ke bagian tubuh lain. Biasanya tidak ada gejala khas yang muncul pada stadium ini.

Kondisi ini umumnya terdeteksi secara tidak sengaja melalui pemeriksaan rutin seperti Pap smear, tes HPV atau biopsi. Melalui tes ini, perubahan sel abnormal dapat diidentifikasi jauh sebelum berkembang menjadi kanker invasif.

 

Gejala Kanker Serviks Stadium 1

Stadium 1 merupakan tahap paling awal di mana sel kanker mulai tumbuh dari permukaan leher rahim ke jaringan yang lebih dalam, namun belum menyebar ke kelenjar getah bening terdekat atau bagian tubuh lainnya.

Pada tahap ini, kanker serviks umumnya tidak menimbulkan gejala (asimptomatik) atau hanya menimbulkan gejala ringan yang sering kali tidak disadari. Jika gejala muncul, yang mungkin dirasakan meliputi:

  • Perdarahan atau bercak di antara periode menstruasi.

  • Tekanan atau rasa tidak nyaman di area panggul.

 

Gejala Kanker Serviks Stadium 2

Stadium 2 terjadi ketika kanker telah berkembang melewati leher rahim dan rahim, tetapi belum mencapai dinding panggul, dinding vagina, kelenjar getah bening terdekat, atau organ jauh lainnya.

Penyebaran ke rahim dan jaringan di sekitarnya (parametrium) dapat menimbulkan gejala seperti:

  • Perdarahan rahim yang tidak normal.

  • Menstruasi lebih banyak atau lebih lama dari biasanya.

  • Perdarahan atau bercak di antara periode menstruasi.

  • Perdarahan setelah berhubungan seksual.

  • Cairan atau keputihan yang tidak biasa.

  • Nyeri di area panggul.

  • Perdarahan setelah menopause.

Meski begitu, pada tahap ini gejalanya sering kali masih ringan dan kerap diabaikan.

 

Gejala Kanker Serviks Stadium 3

Stadium 3 terjadi ketika kanker telah menyebar ke bagian bawah vagina atau dinding panggul.

Meskipun belum menyebar ke organ jauh, sel kanker dapat ditemukan di kelenjar getah bening terdekat.

Gejala pada stadium ini biasanya muncul saat tumor cukup besar hingga menekan ureter (saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih) sehingga mengganggu aliran urin sehingga dapat menyebabkan pembengkakan ginjal.

Tekanan pada pembuluh limfatik atau usus juga dapat menyebabkan sumbatan.

Gejalanya meliputi:

  • Perdarahan vagina yang tidak normal.

  • Keputihan yang tidak biasa.

  • Nyeri panggul.

  • Sulit buang air kecil.

  • Adanya darah dalam urin.

  • Sulit buang air besar.

  • Bengkak pada kaki akibat penumpukan cairan (limfedema).

  • Nyeri saat berhubungan seksual.

  • Penurunan berat badan tanpa sebab jelas.

  • Nyeri punggung.

Sekitar sepertiga kasus kanker serviks terdeteksi pada stadium ini, menjadikannya tahap yang paling sering terdiagnosis.

 

Gejala Kanker Serviks Stadium 4

Stadium 4 terjadi ketika kanker telah menyerang organ di sekitar panggul atau menyebar (metastasis) ke organ lain. Lokasi metastasis yang paling umum adalah paru-paru, tulang, hati, dan otak. Pada sebagian kasus, kanker dapat menyebar ke beberapa organ sekaligus.

Penyebaran ini menimbulkan beragam gejala, seperti:

  • Perdarahan vagina tidak normal.

  • Nyeri panggul.

  • Nyeri perut.

  • Nyeri punggung.

  • Masalah buang air kecil.

  • Sesak napas.

  • Rasa tertekan di dada.

  • Pusing.

  • Mudah lelah atau lemas.

  • Nyeri tulang atau patah tulang.

  • Perut membengkak.

  • Batuk darah.

  • Penurunan berat badan yang cepat.

Sekitar satu dari tujuh kasus kanker serviks terdiagnosis pada stadium 4. Pada tahap ini, kanker tidak dapat disembuhkan, tetapi pengobatan masih dapat dilakukan untuk memperlambat perkembangan penyakit, mengurangi gejala, dan memperpanjang harapan hidup.

 

Diagnosis Kanker Serviks

Apabila Anda mengalami salah satu ciri-ciri kanker serviks stadium 1 sampai 4, segera periksakan ke dokter. Biasanya, dokter akan melakukan serangkaian diagnosis, seperti:

 

1. Punch Biopsy

Dilakukan dengan mengambil potongan kecil jaringan dengan alat berbentuk lingkaran yang tajam, biasanya dilakukan di klinik atau kantor dokter dan dapat diambil dari beberapa area serviks.

 

2. Endocervical Curettage

Prosedurnya dilakukan dengan bantuan alat berbentuk sendok (kuret) untuk mengikis sel dari saluran serviks untuk mengambil jaringan yang nantinya dianalisis.

 

3. Loop Electrosurgical Excision Procedure/Large Loop Excision of the Transformation Zone (LEEP/LLETZ)

Dokter akan menggunakan kawat tipis yang dialiri arus listrik untuk mengangkat jaringan serviks. Prosedur ini biasanya melibatkan anestesi lokal, karena sekaligus membantu mengangkat jaringan pra-kanker atau kanker awal.

 

4. Cone Biopsi (Conization)

Ini adalah prosedur bedah yang mengangkat jaringan berbentuk kerucut dari serviks dan saluran serviks. Hanya dilakukan di rumah sakit untuk diagnosis atau pengobatan kanker serviks tahap awal. Setelah prosedur biopsi, wajar jika beberapa pasien mungkin mengalami pendarahan ringan, keluarnya cairan, atau rasa nyeri seperti kram menstruasi.

 

Pengobatan Kanker Serviks

Anda mungkin bertanya, apakah kanker serviks bisa sembuh? Jawabannya, peluang sembuh selalu ada, dan tingkat kesembuhan bisa sangat tinggi apabila kanker serviks terdeteksi sejak dini apalagi pada tahap prakanker.

Menurut The Guardian, pada stadium awal, peluang bertahan hidup 5 tahun dapat mencapai 85–91%, terutama jika pengobatan dilakukan segera. Apabila sudah memasuki stadium lanjut, ada beberapa pengobatan yang diberikan untuk mengendalikan penyakit ini, seperti:

 

1. Kemoterapi

Kemoterapi dilakukan dengan menyuntikkan obat-obatan untuk membunuh sel kanker melalui pembuluh darah. Pemberian obat ini dilakukan dalam siklus dengan jadwal tertentu. Frekuensi pengobatan tergantung dari lokasi kanker dan obat yang digunakan.

 

2. Radiasi

Pengobatan radiasi memanfaatkan pancaran energi untuk mematikan sel kanker yang ada pada leher rahim. Ada dua metode radiasi, yaitu external beam radiation (EBRT) yang memancarkan radiaso dari luar dan brachytherapy yang radiasinya langsung di dekat tumor untuk efektivitas lebih tinggi.

 

3. Terapi yang Ditargetkan

Penderitanya akan diberikan terapi melalui obat-obatan penghancur sel kanker yang ditargetkan, sehingga tidak menghancurkan sel lain yang sehat. Pengobatan ini bekerja dengan menargetkan protein dengan harapan menghambat pertumbuhan sel kanker.

 

4. Imunoterapi

Imunoterapi adalah jenis pengobatan yang memanfaatkan obat untuk membantu sistem kekebalan tubuh mengenali dan melawan sel kanker. Pasalnya, sel kanker sering mengelabui sistem kekebalan dengan mengirimkan sinyal tertentu agar tubuh menganggap mereka sebagai sel yang normal.

Imunoterapi bekerja dengan memblokir sinyal tersebut, sehingga sistem kekebalan bisa “melihat” dan menyerang sel kanker dengan efektif.

 

5. Operasi

Prosedur lain yang mungkin direkomendasikan dokter adalah operasi. Terdapat beberapa macam operasi untuk melawan kanker serviks, yaitu:

  • Histerektomi sederhana: Operasi mengangkat rahim tanpa mengambil jaringan di sekitarnya.

  • Histerektomi radikal: Mengangkat rahim, leher rahim dan jaringan sekitarnya, serta kelenjar getah bening.

  • Operasi laser: Membakar sel kanker dengan sinar laser.

  • Eksenterasi panggul: Pengangkatan beberapa organ sekaligus, seperti kandung kemih, vagina, rektum, dan sebagian usus besar, tergantung luas penyebaran kanker.

  • Cryosurgery: Membekukan sel kanker hingga mati.

  • Trakelektomi: Pengangkatan leher rahim dan bagian atas vagina, bukan rahimnya.

  • Cone biopsy: Mengangkat potongan jaringan berbentuk kerucut dari serviks.

 

Cara Mencegah Kanker Serviks

Kanker serviks adalah salah satu penyakit yang perlu diwaspadai. Banyak yang bertanya "Kanker serviks sakitnya di mana?", karena pada tahap awal, kanker ini sering tidak menimbulkan gejala.

Oleh sebab itu, penting melakukan pencegahan untuk menghindari risiko kanker ini, seperti:

 

1. Vaksinasi HPV

Vaksinasi HPV adalah cara yang aman dan efektif untuk mencegah kanker serviks. Salah satu vaksin yang digunakan secara luas adalah Gardasil 9, yang disetujui untuk perempuan dan laki-laki usia 9–45 tahun.

Vaksin ini melindungi dari tujuh tipe HPV penyebab kanker (HPV 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58) serta dua tipe HPV penyebab kutil kelamin (HPV 6 dan 11). Penting diingat bahwa vaksin ini tidak mengobati infeksi HPV yang sudah ada, melainkan mencegah infeksi baru.

Perlindungan maksimal diperoleh jika vaksin diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual, karena pada saat itu risiko paparan virus HPV masih sangat rendah.

Meski begitu, mereka yang sudah aktif secara seksual tetap dapat memperoleh manfaat, walaupun perlindungannya mungkin tidak sebesar pada mereka yang belum terpapar HPV.

Rekomendasi CDC (Centers for Disease Control and Prevention):

  • Usia ideal: 11–12 tahun, dapat dimulai sejak usia 9 tahun.

  • Bagi yang belum divaksin sesuai usia anjuran, direkomendasikan vaksinasi hingga usia 26 tahun.

  • Usia 27–45 tahun: vaksinasi bersifat opsional, dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter untuk menilai risiko terpapar HPV baru.

 

2. Medical Check-Up (MCU)

Menjalani medical check-up secara berkala, terutama bagi wanita yang sudah aktif secara seksual atau berusia di atas 30 tahun, sangat membantu deteksi dini kanker serviks.

MCU biasanya mencakup:

  • Pemeriksaan fisik lengkap

  • Pap smear / tes IVA

  • Tes HPV

Dengan MCU rutin, kelainan dapat ditemukan lebih awal sehingga peluang pengobatan tuntas lebih besar.

Untuk menjaga kesehatan leher rahim secara optimal, Anda bisa layanan Medical Check Up di Tzu Chi Hospital yang menyediakan paket Platinum Female untuk screening kanker serviks dengan metode PAPSmear Liquid Prep yang dilakukan oleh dokter spesialis Obgyn.

Baca juga: Tumor Otak: Penyebab, Faktor, Gejala, & Cara Mencegahnya

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mulai merasakan tanda atau gejala kanker serviks yang telah disebutkan, jangan tunda untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Di Tzu Chi Hospital, tersedia layanan Penanganan Kanker Terpadu yang didukung oleh dokter spesialis Obgyn berpengalaman.

Pemeriksaan dilakukan menggunakan metode Pap smear Liquid Prep yang akurat dan modern, sehingga hasil lebih tepat untuk mendeteksi kelainan sejak dini.

Anda dapat menggunakan fitur cari dokter untuk mencari dokter dan melihat jadwal praktik yang sesuai dengan waktu luang Anda. Untuk membuat janji temu secara praktis, cukup hubungi WhatsApp Tzu Chi Hospital.

Temukan penanganan yang tepat sedini mungkin, karena deteksi dini adalah kunci untuk meningkatkan peluang kesembuhan!

 

Ditinjau oleh dr. Ervan, Sp.OG

 

Referensi:

Cervical Cancer: Causes, Symptoms, Diagnosis & Treatment

Cervical cancer - Symptoms and causes - Mayo Clinic

Cervical Cancer - StatPearls - NCBI Bookshelf

Cervical Cancer Causes, Risk Factors, and Prevention - NCI

Cervical Cancer Symptoms by Stage - verywellhealth


Related Article

Topik Terkini



VIDEOS