Tindakan Medis & Terapi

Masa Depan Robotic Surgery di Indonesia: Manfaat, Tantangan, & Perkembangannya

logo author

Ditulis Oleh

Admin TzuChi17 September 2025

BAGIKAN
artikel feature image

Penggunaan teknologi di dunia medis terus berkembang pesat. Salah satu inovasi yang semakin mendapat perhatian adalah robotic surgery atau operasi dengan bantuan robot. Teknologi ini memungkinkan prosedur operasi dilakukan secara presisi dengan risiko yang lebih rendah.

Di berbagai negara maju, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan, penggunaan robot bedah bukan lagi hal asing. Lantas, bagaimana masa depan operasi robotik di Indonesia?

Meskipun penerapannya belum luas, rumah sakit besar seperti Tzu Chi Hospital sudah menerapkannya untuk beberapa prosedur robot-assisted surgery.

Melalui artikel ini, mari bahas lebih lanjut tentang pro, cons, implementasi, dan masa depan atau future of robotic surgery di Indonesia!

Apa itu Robotic Surgery?

Robotic surgery adalah prosedur bedah dengan bantuan sistem robotik modern. Tujuannya agar tindakan pembedahan lebih presisi, minim risiko, dan lebih aman. Meski namanya menyebut “robot”, prosedur ini tetap dikendalikan oleh dokter spesialis bedah, bukan dijalankan sepenuhnya otomatis oleh mesin.

Sebetulnya, robotic surgery mulai dikembangkan sejak 1980-an, dan teknologi yang paling populernya adalah da Vinci Surgical System.


Operasi dengan Sistem Da Vinci | Sumber: Women’s Medicine of Niagara

Teknologi tersebut sempat gempar di dunia maya pada 2010 karena bisa mengupas kulit anggur tanpa merusak daging buahnya. Ini menunjukkan betapa presisinya robotic surgery.

Sekarang, rumah sakit di Indonesia seperti Tzu Chi Hospital juga mengadopsi teknologi robot dalam prosedur operasi penggantian lutut dengan sistem CUVIS Joint.

Keunggulan dan Tantangan Robotic Surgery

Selayaknya prosedur konvensional, robotic surgery juga mempunyai pros dan cons. Meski begitu, keunggulannya lebih besar dan bagian kekurangannya masih bisa dikendalikan dengan fitur-fitur pendukung.

Keunggulan Robotic Surgery

  • Hasil lebih presisi dan minim risiko human error dibandingkan prosedur konvensional.

  • Dilengkapi fitur keselamatan (seperti Bone Movement Monitoring) untuk memantau kondisi pasien selama prosedur.

  • Mengurangi kerusakan jaringan dengan sayatan yang kecil.

  • Pemulihan lebih cepat karena prosedur yang invasif minimal.

  • Durasi keseluruhan operasi bisa lebih efisien, misalnya robotic surgery untuk lutut hanya berlangsung selama 90–120 menit.

  • Memberikan hasil jangka panjang yang lebih baik karena akurasi robot.

Tantangan Robotic Surgery

Disadvantages dari robotic surgery sebetulnya bukan sesuatu yang tidak bisa diatasi. Beberapa tantangan yang ada di Indonesia yaitu:

  • Tidak semua rumah sakit menyediakan robotic surgery.

  • Biayanya lebih tinggi daripada operasi konvensional.

  • Butuh tenaga medis terlatih untuk mengoperasikannya.

Namun, tantangan tersebut dapat diminimalkan kalau memilih rumah sakit yang berkualitas dan berpengalaman.

Rumah sakit besar seperti Tzu Chi Hospital sudah dilengkapi tenaga medis profesional dan sistem robotik mutakhir untuk mendukung prosedur yang aman dan lancar.

Baca juga: Operasi Robotik di Indonesia: Sejarah, Keuntungan, dan Regulasi

Future of Robotic Surgery

Secara global, masa depan robotic surgery bergerak ke arah yang lebih canggih, terjangkau, dan mudah diakses. Beberapa tren utama yang sedang terjadi antara lain:

1. Teknologi Makin Ringkas dan Fleksibel

Jika dulu sistem robotik hanya berupa unit besar seperti da Vinci Surgical System, sekarang banyak platform baru yang modular dan portable, misalnya Versius, Hugo, atau Maestro. Bentuknya lebih kecil, biaya perawatan lebih rendah, dan bisa dipakai di ruang operasi standar maupun rumah sakit dengan kapasitas menengah.

2. Integrasi AI dan Semi-Otonomi

Teknologi autonomous robotic surgery mulai diuji, terutama untuk tugas-tugas spesifik seperti penjahitan atau pemotongan tulang. Sistem modern sudah dilengkapi AI assist yang membantu menggerakkan kamera, memberi peringatan real-time, atau menjaga presisi berdasarkan model 3D pasien.

Walau tetap dikendalikan dokter, arah pengembangan menuju robot yang bisa menjalankan subtugas dengan pengawasan manusia (supervised autonomy).

3. Telesurgery dengan Jaringan 5G

Bedah jarak jauh atau telesurgery makin nyata berkat internet berkecepatan tinggi. Dokter spesialis bisa mengoperasi pasien di kota lain dengan latensi rendah. Tren ini membuka peluang besar bagi pemerataan layanan kesehatan di negara kepulauan seperti Indonesia.

4. Ekspansi ke Berbagai Bidang

Jika sebelumnya dominan di urologi dan ginekologi, kini robotik mulai banyak dipakai di ortopedi (operasi lutut dan pinggul), bedah jantung, hingga bedah pencernaan. Artinya, impact of robotic surgery in healthcare semakin luas dan bisa menjangkau lebih banyak pasien dengan kondisi beragam.

Future of Robotic Surgery di Indonesia

Di Indonesia, masa depan robotic surgery terbuka lebar. Beberapa tonggak penting sudah terjadi:

  • Telesurgery pertama di Asia Tenggara dilakukan tahun 2024, di mana dokter di Bali mengoperasikan pasien di RSCM Jakarta dengan bantuan robot dan jaringan 5G.

  • Rumah sakit besar seperti Tzu Chi Hospital, RS Jantung Harapan Kita, dan RSCM sudah memulai berbagai jenis operasi dengan bantuan robot, termasuk bedah laparoskopi, hingga penggantian sendi lutut.

  • Teknologi ortopedi seperti ROSA Knee, CORI, dan CUVIS Joint sudah digunakan di beberapa rumah sakit swasta.

Dengan perkembangan ini, pasien di Indonesia tidak lagi harus ke luar negeri untuk mendapatkan layanan operasi robotik. Tantangan terbesarnya ada pada biaya dan distribusi teknologi, tetapi tren global menunjukkan bahwa harga perangkat makin kompetitif dan platform makin mudah dioperasikan.

Selain itu, Kementerian Kesehatan sempat menyatakan rencana untuk mengusulkan cakupan operasi robotik ke dalam JKN/BPJS sejak 2024. Namun, implementasinya secara nasional belum berjalan. Artinya, layanan ini masih terbatas di rumah sakit besar dengan segmen pasien tertentu.

Jika ke depan BPJS Kesehatan mulai mengakomodasi prosedur robotik, akses pasien terhadap teknologi ini akan jauh lebih merata. Tidak hanya pasien di kota besar, tapi juga mereka yang ada di daerah bisa merasakan manfaat operasi minim invasif dengan risiko rendah dan pemulihan cepat.

Baca juga: Kenali Operasi Lutut Robotik, Inovasi Medis dengan Tingkat Presisi Tinggi

Tzu Chi Hospital dan Masa Depan Robotic Surgery di Indonesia

Masa depan robotic surgery kini sudah bisa dirasakan langsung di Indonesia tanpa harus ke luar negeri.

Tzu Chi Hospital menjadi salah satu pelopornya dengan menghadirkan layanan operasi penggantian lutut berbantuan robotik yang dilengkapi teknologi CUVIS Joint, sebuah sistem canggih yang mampu memberikan hasil lebih presisi.

Berbeda dengan metode konvensional, CUVIS Joint membantu dokter melakukan perencanaan operasi menggunakan citra 3D, sehingga setiap detail bentuk tulang pasien dapat dipetakan secara presisi.

Pemotongan tulang dilakukan secara otomatis oleh robot dengan tingkat akurasi tinggi, lalu implan dipasang pada posisi yang paling ideal. Proses ini menghasilkan sensasi pergerakan lutut yang lebih natural, risiko cedera jaringan lebih rendah, dan pemulihan yang lebih cepat.

Beberapa keunggulan operasi penggantian lutut berbantuan robot di Tzu Chi Hospital antara lain:

  • Presisi tinggi dalam penempatan implan, sehingga mengurangi risiko operasi ulang.

  • Minim invasif, dengan sayatan kecil, perdarahan minimal, dan nyeri pasca operasi lebih ringan.

  • Pemulihan lebih cepat, pasien umumnya hanya perlu rawat inap 3–4 hari dan sudah bisa mulai bergerak ringan sejak hari ke-1.

  • Fitur keselamatan real-time melalui Bone Movement Monitoring dan Haptic Feedback yang membantu dokter memastikan setiap langkah tetap aman.

  • Kualitas hidup meningkat, karena fungsi lutut pascaoperasi lebih optimal dan ketahanan implan lebih baik dalam jangka panjang.

Dengan hadirnya teknologi ini, pasien di Indonesia bisa mendapatkan layanan kesehatan kelas dunia dengan standar keamanan dan efektivitas yang setara dengan rumah sakit internasional.

Kalau Anda atau orang terdekat sedang mempertimbangkan operasi penggantian lutut, Tzu Chi Hospital siap menjadi jawaban untuk perawatan modern yang lebih presisi, aman, dan cepat pulih.

Segera jadwalkan konsultasi dengan dokter ortopedi Tzu Chi Hospital melalui layanan Call Center atau temukan informasi lebih lanjut terkait daftar dokter dan jadwalnya di menu Cari Dokter.

 

 


Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh Dr. Nico Raga, Sp.OT, Subsp. PL (K)

 

Referensi:

The History of Robot-Assisted Surgery | The Surgical Clinic

Medtronic Expand URO U.S. clinical trial meets safety and effectiveness primary endpoints for Hugo™ robotic-assisted surgery system - Apr 26, 2025

Moon Surgical receives FDA clearance for ScoPilot™ on Maestro, industry's first AI-enhanced intraoperative capability, powered by NVIDIA Holoscan 

Robot surgery on humans could be trialled within decade after success on pig organs | Medical research | The Guardian

Autonomous robotic laparoscopic surgery for intestinal anastomosis - Johns Hopkins University 

Indonesia performs first telerobotic surgery on humans in Southeast Asia

Operasi Jantung Metode Robotik di RSJPD Harapan Kita Sukses, Tawarkan Biaya Lebih Murah dan Sembuh Lebih Cepat


Related Article

Topik Terkini



VIDEOS