Tindakan Medis & Terapi

Pap Smear – Syarat, Prosedur, Efek Samping & Biaya

logo author

Ditulis Oleh

Admin TzuChi26 Oktober 2025

BAGIKAN
artikel feature image

Pap smear atau pap test adalah pemeriksaan untuk deteksi dini kanker serviks pada wanita. Ini penting bagi perempuan yang sudah aktif secara seksual.

Menurut Wakil Menteri Kesehatan RI, sekitar 70% penderita kanker serviks terlambat terdeteksi, akibatnya penyakit ini menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan.

Oleh karena itu, tes ini disarankan dilakukan setiap 3 tahun sekali guna mendeteksi risiko kanker serviks lebih dini. 

Agar lebih siap menjalaninya, mari pahami persiapan, prosedur, efek samping, dan biayanya!

Apa itu Pap Smear?

ilustrasi pap smear

Pap smear adalah pemeriksaan untuk mendeteksi adanya sel-sel abnormal pada leher rahim (serviks) yang berpotensi menjadi kanker serviks

Prosedurnya, tim medis akan mengambil sedikit sampel sel dari permukaan serviks dengan alat Pap smear khusus seperti sikat, lalu memeriksanya di laboratorium.

Adapun tujuan Pap smear adalah mendeteksi perubahan sel sedini mungkin, sebelum berkembang menjadi kanker. 

Tes ini juga dapat menemukan adanya peradangan atau infeksi ringan pada serviks. 

Namun, Pap smear tidak bisa mendeteksi infeksi menular seksual (IMS) lain, seperti gonore atau klamidia. 

Baca Juga: Kanker Payudara: Gejala, Penyebab, Pengobatan, & Cara Mencegahnya 

Kapan Harus Melakukan Pap Smear?

Pemeriksaan Pap smear dianjurkan dilakukan setiap tiga tahun sekali bagi wanita yang sudah aktif secara seksual.

Namun, frekuensi dan jenis pemeriksaan bisa berbeda tergantung usia dan faktor risiko masing-masing individu. Berikut panduannya:

  • Usia 21–29 tahun: Sebaiknya lakukan Pap smear pertama saat usia 21 tahun, lalu ulang setiap 3 tahun sekali.

  • Usia 30–65 tahun: Pap smear saja setiap 3 tahun sekali, atau tes HPV saja setiap 5 tahun sekali. Jika keduanya, maka setiap 5 tahun sekali.

  • Usia >65 tahun: Pemeriksaan bisa dihentikan jika hasil Pap smear dan tes HPV terakhir selalu normal.

Beberapa orang mengharuskan Pap smear lebih rutin apabila memiliki faktor risiko tertentu, seperti:

  • Memiliki lebih dari satu pasangan seksual

  • Riwayat keluarga dengan kanker serviks

  • Hasil Pap smear sebelumnya menunjukkan sel prakanker

  • Terinfeksi HIV atau herpes genital

  • Daya tahan tubuh lemah

Siapa yang Tidak Memerlukan Pap smear?

Tidak semua wanita perlu menjalani Pap smear. Ada beberapa kondisi di mana Pap smear tidak diperlukan, yaitu:

  • Perempuan di bawah usia 20 tahun, karena risiko terkena kanker serviks masih sangat rendah.

  • Perempuan yang sudah menjalani pengangkatan rahim beserta leher rahim (serviks) (total histerektomi). 

Prosedur Pap Smear

Bagi sebagian perempuan, Pap smear mungkin terdengar menegangkan karena melibatkan pemeriksaan di area sensitif.

Padahal, prosedur ini sebenarnya cepat, aman, dan tidak menimbulkan rasa sakit yang berarti. Pemeriksaan hanya berlangsung beberapa menit dan menjadi langkah penting untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini.

Sebelum menjalaninya, ada beberapa hal yang perlu Anda siapkan agar hasil tes lebih akurat dan pengalaman pemeriksaan terasa lebih nyaman.

Persiapan Pap Smear

Agar hasil pemeriksaan Pap smear lebih akurat, ada beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan, antara lain:

  • Hindari berhubungan seksual setidaknya 2 hari sebelum pemeriksaan.

  • Jangan menggunakan produk pada vagina 2 hari sebelum tes, misalnya sabun pembersih, lubrikan, krim, atau obat vagina.

  • Jadwalkan Pap smear setelah menstruasi selesai. Idealnya 5 hari setelah haid berakhir.

  • Jika sedang hamil, Pap smear aman dilakukan sampai usia kehamilan 24 minggu. Setelah itu, pemeriksaan bisa terasa lebih nyeri.

  • Bagi yang baru melahirkan, tunggu sampai 12 minggu setelah persalinan.

  • Saat pemeriksaan berlangsung, usahakan tetap tenang agar otot panggul lebih rileks.

Proses Pap Smear

Bagi yang hendak menjalaninya, pasti ingin tahu pemeriksaan Pap smear itu seperti apa? 

Pemeriksaan Pap smear berlangsung singkat sekitar 5 menit, dan seluruh kunjungan biasanya tidak lebih dari 10 menit. 

Seperti apa prosesnya, berikut tahapan pemeriksaannya:

1. Berbaring di Tempat Pemeriksaan

Anda akan diminta untuk melepas pakaian dari pinggang ke bawah dan diberi kain penutup. Lalu Anda akan berbaring di tempat pemeriksaan. Posisi lutut ditekuk dan kedua kaki dibuka sedikit.

2. Pemasangan alat (speculum)

alat pap smear speculum

Dokter atau perawat akan perlahan memasukkan alat seperti cocor bebek bernama speculum ke dalam vagina. Fungsinya agar dinding vagina terbuka dan serviks bisa terlihat. 

Saat alat dimasukkan, Anda mungkin merasa tekanan ringan atau sedikit tidak nyaman. Terkadang, pasien juga diberi sedikit lubrikan agar lebih nyaman.

  • Anda berhak meminta dokter untuk berhenti sejenak jika merasa terlalu tidak nyaman.

  • Jika ukuran alat terasa terlalu besar, Anda bisa meminta speculum yang lebih kecil.

3. Pengambilan Sampel Sel Serviks

Setelah serviks terlihat, dokter akan menggunakan sikat halus atau spatula kecil untuk mengambil sedikit sampel sel dari permukaan serviks. 

Proses ini hanya berlangsung beberapa detik dan bisa menimbulkan sedikit sensasi “menggesek” di perut bagian bawah.

4. Selesai

Setelah sampel diambil, speculum akan dilepas perlahan dan Anda bisa kembali berpakaian. Sel-sel yang diambil akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.

Setelah Pap Smear

Setelah pemeriksaan selesai, Anda boleh langsung pulang dan beraktivitas seperti biasa. Hasil pemeriksaan bisa diambil setelah 2–3 minggu.

Efek Samping Pap Smear

Secara umum, Pap smear adalah prosedur sangat aman dan jarang menimbulkan efek samping. 

Anda mungkin merasakan efek samping normal setelah pemeriksaan, seperti:

  • Sedikit perdarahan atau bercak (spotting) yang biasanya berhenti dalam beberapa jam.

  • Rasa tidak nyaman di area vagina atau sedikit kram di perut bagian bawah.

Jika masih merasa tidak nyaman, cobalah istirahat sejenak atau gunakan pembalut tipis hingga bercaknya berhenti. 

Namun, hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Perdarahan berat setelah pemeriksaan.

  • Bercak yang tidak berhenti setelah lebih dari 24 jam.

  • Nyeri hebat di perut atau vagina.

Hasil Pap Smear

Dokter akan menjelaskan hasil Pap smear jika sudah keluar, lalu menentukan langkah selanjutnya sesuai dengan kondisi sel yang ditemukan. 

Secara umum, hasil Pap smear bisa menunjukkan beberapa kemungkinan berikut:

1. Hasil Normal (Negatif)

Tidak ditemukan sel abnormal di leher rahim, Tidak memerlukan perawatan tambahan Pap smear bisa dilakukan lagi pada 3 tahun yang akan datang.

2. Hasil Positif

Hasil Pap smear positif pertanda kanker serviks. Dokter akan menyarankan tes lanjutan seperti kolposkopi untuk melihat lebih detail kondisi serviks.

3. Hasil Peradangan atau Infeksi 

Ini bukan tanda kanker, tetapi disarankan untuk berkonsultasi dan menjalani pengobatan tambahan agar infeksi segera teratasi.

4. Hasil Tidak Jelas 

Kadang, hasil Pap smear tidak bisa disimpulkan karena jumlah sel terlalu sedikit. Bisa juga kondisi vagina kering yang membuat pengambilan sampel sulit. Dalam kasus ini, dokter akan meminta tes ulang setelah beberapa minggu.

Selain itu, perlu diketahui bahwa hasil Pap smear tidak selalu 100% akurat. Ada kemungkinan hasil false negative (sel abnormal tidak terdeteksi padahal ada) atau false positive. 

Oleh karenanya, melakukan Pap smear secara rutin tetap menjadi langkah terbaik untuk memastikan setiap perubahan pada sel serviks bisa terpantau sejak dini.

Baca Juga: Onkologi (Ilmu Kanker): Jenis, Peran & Kapan Harus Konsultasi? 

Biaya Pap Smear

Pastinya Anda juga ingin tahu berapa biaya Pap smear? Kisarannya sekitar Rp200.000–Rp1.000.000, tergantung paket tes dan teknologi yang digunakan.

Tersedia pula paket Pap smear dan tes HPV untuk pemeriksaan yang lebih komprehensif, khususnya pada wanita usia 30 tahun ke atas.

Pap smear di Indonesia bisa ditanggung BPJS Kesehatan bila dilakukan atas rujukan dokter dan memenuhi indikasi medis tertentu (misalnya untuk deteksi dini kanker serviks).

FAQ seputar Pap Smear

Berikut berbagai pertanyaan yang sering muncul seputar Pap smear beserta jawabannya yang mungkin Anda butuhkan:

Apakah Pap Smear Sakit?

Pap smear tidak sakit, hanya sedikit tidak nyaman, khususnya saat alat dimasukkan untuk membuka vagina. Kalau merasa nyeri, sampaikan ke dokter untuk berhenti sejenak.

Apa Rasanya di Pap Smear?

Rasanya seperti ada tekanan ringan di perut bawah atau sedikit perih saat speculum dibuka. Rasa tidak nyaman segera hilang setelah pemeriksaan selesai.

Syarat Pap Smear Apa Saja?

Sebelum menjalani Pap smear, pastikan tidak sedang menstruasi, hindari berhubungan seksual, penggunaan tampon, obat, atau pembersih vagina, serta tidak dalam usia kehamilan lebih dari 25 minggu.

Dapatkan Pap Smear Akurat oleh Obgyn Berpengalaman di Tzu Chi Hospital!

Untuk hasil pemeriksaan yang lebih akurat, lakukan Pap Smear di Tzu Chi Hospital bersama dokter spesialis kebidanan dan kandungan (Obgyn) berpengalaman.

Tzu Chi Hospital menyediakan Paket Medical Check-Up untuk Wanita yang sudah termasuk Pap smear Liquid Prep dengan Dokter Spesialis OBGYN.

Seluruh prosedur dilakukan dengan standar medis modern, peralatan steril, dan pendampingan penuh tenaga medis profesional.

Jadwalkan pemeriksaan Pap smear melalui WhatsApp Tzu Chi Hospital sekarang. Layanan ini tersedia di Klinik Medical Check Up pada Senin–Sabtu, pukul 10.00–14.00 WIB.

Jaga kesehatan reproduksi Anda sejak dini dengan lakukan Pap smear di sekarang!

 

 


Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh Dr. Christian Wijaya Woen, Sp.OG

Referensi:

Recommendation: Cervical Cancer: Screening | United States Preventive Services Taskforce 

What happens at your cervical screening appointment | NHS

Preventing Cervical Cancer: Best Practices in Pap and HPV Testing |NCBI Bookshelf


Related Article

Topik Terkini



VIDEOS