Pencegahan & Deteksi Dini Penyakit

Polip Serviks - Ciri-ciri, Penyebab, Cara Menghilangkan & Bahayanya

logo author

Ditulis Oleh

Admin TzuChi10 Desember 2025

BAGIKAN
artikel feature image

Tiba-tiba muncul bercak darah di luar siklus haid atau keputihan lebih banyak dari biasanya? Waspadai polip serviks!

Kondisi ini ditandai dengan pertumbuhan jaringan kecil di leher rahim yang seringkali muncul tanpa gejala. 

Biasanya penderitanya baru menyadari memiliki polip serviks saat pemeriksaan rutin seperti Pap smear atau USG. 

Lantas, apa itu polip serviks? Mari pahami dulu penyebab, cara mengatasi, dan apakah berbahaya!

Apa itu Polip Serviks?

ilustrasi polip serviks

Gambar Polip Serviks (Cervical Polyp) | Sumber: Healthify

Polip serviks adalah pertumbuhan jaringan kecil yang muncul pada saluran serviks, yaitu jalur yang menghubungkan rahim dengan vagina. 

Polip serviks bentuknya seperti apa? Bentuknya bisa seperti jari, bola, atau tangkai tipis dengan warna merah, ungu, atau abu-abu. 

Ukurannya bervariasi, mulai dari beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter, dan bisa muncul tunggal maupun ganda.

Polip serviks biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga banyak wanita tidak menyadari keberadaannya sampai diperiksa lewat Pap smear atau pemeriksaan panggul rutin.

Polip serviks pada kehamilan dapat muncul akibat perubahan hormon, tetapi jarang menimbulkan komplikasi serius.

Kebanyakan polip serviks bersifat jinak, meski ada kemungkinan kecil menjadi prakanker, terutama pada wanita pascamenopause. 

Apakah Polip Serviks Berbahaya?

Tidak sedikit yang khawatir dan bertanya, “apakah polip serviks berbahaya?” Beruntungnya, sebagian besar polip serviks bersifat jinak dan mudah diangkat oleh tenaga medis.

Meski jarang, beberapa polip bisa mengalami perubahan menjadi pra-kanker, sehingga pemeriksaan laboratorium setelah pengangkatan sangat dianjurkan. 

Polip juga bisa tumbuh kembali, terutama jika sebelumnya pernah muncul, meski kasus ini tetap minor.

Jika polip muncul saat hamil, dokter akan mempertimbangkan apakah perlu diangkat atau tidak, tergantung ukuran, lokasi, dan kondisi kesehatan ibu. Tujuannya untuk menghindari gangguan pada serviks.

Baca Juga: Kanker Serviks: Gejala, Ciri-ciri, Diagnosis, dan Pengobatannya 

Ciri-Ciri Polip Serviks

Polip serviks biasanya tidak menimbulkan gejala. Meski begitu, ada beberapa tanda yang bisa mengindikasikan keberadaan polip, meski tetap perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan. 

Beberapa ciri yang mungkin muncul antara lain:

  • Perdarahan vagina di luar siklus haid atau setelah berhubungan seksual.

  • Menstruasi yang lebih deras dari biasanya.

  • Keputihan berbau tidak sedap yang terkadang berwarna putih atau kuning.

Secara fisik, polip serviks biasanya berbentuk memanjang atau menyerupai tetesan air mata, berwarna merah, merah muda ke ungu, atau abu-abu keputihan. 

Polip sering memiliki tangkai tipis (pedikel), bertekstur halus atau sedikit spons, dan umumnya kurang dari 1 cm, meski bisa lebih besar. Polip juga mudah berdarah bila tersentuh.

Pada pemeriksaan dokter dengan spekulum, polip sering terlihat menonjol di serviks, dan dalam kasus langka, polip besar dapat menutupi saluran serviks sepenuhnya yang bisa memengaruhi kesuburan.

Penyebab Polip Serviks

Meskipun penyebab polip serviks belum sepenuhnya diketahui, para ahli telah mengidentifikasi beberapa faktor yang berpotensi memicu pertumbuhan polip ini, antara lain:

1. Peradangan Kronis

Polip serviks sering muncul akibat peradangan jangka panjang di serviks. Kondisi ini bisa membuat jaringan serviks tumbuh berlebihan dan membentuk polip.

2. Infeksi Serviks

Infeksi, baik akibat penyakit menular seksual (IMS), infeksi jamur, maupun infeksi bakteri, juga bisa memicu pembentukan polip. Infeksi ini menyebabkan iritasi kronis yang memacu pertumbuhan jaringan abnormal.

3. Respons Hormon yang Tidak Normal

Polip serviks bisa berkaitan dengan respon berlebihan terhadap hormon estrogen. Kadar estrogen yang tinggi atau fluktuasi hormon tertentu dapat memicu pertumbuhan jaringan pada serviks.

4. Pembuluh Darah Tersumbat

Penyumbatan atau gangguan aliran darah di dekat serviks juga diduga berperan dalam terbentuknya polip, karena mengubah suplai darah ke jaringan dan memicu pertumbuhan abnormal.

Diagnosis Polip Serviks

pap smear

Karena posisi polip yang berada di dalam serviks dan sering tidak menimbulkan gejala, pemeriksaan langsung oleh tenaga medis di rumah sakit atau klinik sangat diperlukan.

Berikut adalah metode diagnosis yang umum digunakan:

1. Pemeriksaan Panggul (Pelvic Exam)

Dokter akan memasukkan spekulum ke dalam vagina untuk membuka dinding vagina dan melihat serviks dengan jelas. Dari sini, dokter bisa mengidentifikasi adanya polip yang menonjol atau berbeda warna dari jaringan serviks normal. 

2. Pap Smear

Pap smear tidak hanya untuk deteksi kanker serviks, tetapi kadang juga menemukan polip secara tidak sengaja. Sel yang diambil dari serviks diperiksa di laboratorium untuk mengetahui adanya kelainan sel, termasuk kemungkinan perubahan akibat polip.

Baca Juga: Pap Smear – Syarat, Prosedur, Efek Samping & Biaya 

3. Ultrasonografi Transvaginal

Dalam prosedur ini, sebuah kamera kecil khusus dimasukkan ke dalam vagina untuk menghasilkan gambar rahim, serviks, dan ovarium. USG transvaginal membantu dokter melihat ukuran, bentuk, dan posisi polip dengan lebih jelas dibanding USG perut biasa.

4. Biopsi Serviks

Jika ditemukan polip, dokter dapat mengambil sepotong jaringan polip untuk dianalisis di laboratorium. Biopsi membantu memastikan apakah polip jinak atau ada perubahan pra-kanker.

5. Tes Tambahan (Jika Diperlukan)

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin melakukan triple smear atau pemeriksaan endometrium melalui USG transvaginal untuk mengevaluasi kemungkinan kelainan lain di rahim atau serviks. Langkah ini memastikan diagnosis lebih akurat sebelum tindakan lanjutan.

Cara Menghilangkan Polip Serviks

Bagaimana cara mengobati polip serviks? Polip serviks jarang bisa hilang sendiri. Pengobatan biasanya dilakukan di klinik atau rumah sakit untuk mencegah komplikasi. Berikut cara menghilangkan polip serviks secara medis:

1. Polipektomi (Pengangkatan Polip)

Polip serviks yang menimbulkan perdarahan atau keputihan biasanya diangkat langsung saat pemeriksaan panggul. Prosedur ini tidak sakit dan jarang memerlukan anestesi. Polip akan ditarik atau diputar menggunakan forsep.

2. Penggunaan LEEP untuk Polip Besar

Jika polip besar atau terlalu sulit dipegang, dokter bisa menggunakan metode Loop Electrosurgical Excision Procedure (LEEP). 

Teknik ini memakai kawat panas bertenaga listrik untuk membakar polip dari serviks, biasanya dengan anestesi lokal untuk kenyamanan pasien.

Setiap polip yang diangkat dikirim ke laboratorium untuk memastikan tidak bersifat kanker. Jika gejala perdarahan atau keputihan tetap ada, biopsi endometrium mungkin dilakukan untuk menyingkirkan kanker rahim.

Efek Samping Pengangkatan Polip Serviks

Setelah prosedur pengangkatan polip, pasien bisa mengalami perdarahan ringan dan kram. Namun efek samping ini biasanya hilang dalam beberapa hari. 

Biasanya dokter menyarankan untuk tidak berhubungan seksual atau memakai tampon selama sekitar dua minggu hingga penyembuhan selesai. 

Dokter mungkin juga meresepkan obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen.

FAQ seputar Polip Serviks

Polip serviks umumnya jinak dan jarang menimbulkan gejala. Jika Anda masih mempunyai pertanyaan, mari pahami beberapa pertanyaan yang sering muncul serta jawabannya:

Apakah Ada Cara Menyembuhkan Polip Serviks secara Alami?

Sayangnya, tidak ada metode alami atau pengobatan rumahan yang terbukti secara medis bisa menghilangkan polip serviks. 

Polip adalah pertumbuhan jaringan di serviks yang biasanya memerlukan pengangkatan oleh tenaga medis untuk memastikan tidak ada risiko kanker.

Beberapa orang mungkin mencoba ramuan herbal, suplemen, atau terapi alami, tetapi tidak ada penelitian yang mendukung efektivitasnya, justru menunda pengobatan medis bisa berisiko.

Apakah polip serviks bisa hilang? 

Polip serviks tidak biasanya hilang dengan sendirinya. Kebanyakan polip perlu diperiksa oleh dokter untuk memastikan tidak menimbulkan komplikasi atau risiko pra-kanker. 

Apakah polip serviks bisa sembuh sendiri?

Polip serviks jarang hilang dengan sendirinya, meskipun beberapa polip kecil kadang mengecil. Sebagian besar tetap ada dan biasanya perlu pengawasan dokter untuk memastikan tidak menimbulkan masalah atau berkembang menjadi pra-kanker. 

Apakah polip serviks harus diangkat?

Polip yang menimbulkan gejala seperti perdarahan atau keputihan abnormal biasanya dianjurkan untuk diangkat. Pengangkatan juga penting untuk memeriksa apakah polip bersifat pra-kanker.

Polip serviks apakah bisa hamil?

Polip kecil biasanya tidak mengganggu kesuburan, sehingga kehamilan tetap memungkinkan. Jika polip besar atau menghalangi serviks, dokter mungkin menyarankan pengangkatan terlebih dahulu.

Apakah polip serviks berbahaya?

Sebagian besar polip bersifat jinak, namun ada risiko kecil polip berkembang menjadi pra-kanker. Pemeriksaan dan pengangkatan polip sesuai rekomendasi dokter membantu mencegah komplikasi jangka panjang.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu mengalami gejala seperti bercak darah di luar siklus haid, perdarahan setelah berhubungan seksual, atau keputihan yang tidak biasa, segera periksakan diri ke dokter. 

Datangilah rumah sakit yang menyediakan layanan pemeriksaan serviks seperti Tzu Chi Hospital

Deteksi dini memungkinkan penanganan cepat, termasuk prosedur pengangkatan polip (polypectomy) dan pemulihan yang aman.

Di Tzu Chi Hospital, prosedur pengangkatan polip serviks dilakukan secara cepat dan minim rasa sakit dan diikuti perawatan pascaprosedur. 

Tim dokter spesialis kandungan & kebidanan siap memberikan konsultasi, pemeriksaan Pap smear, dan tindak lanjut pemulihan agar risiko komplikasi tetap rendah.

Jangan anggap sepele polip serviks, jadwalkan pemeriksaan dengan buat janji temu sekarang melalui WhatsApp Tzu Chi Hospital. Anda bisa mengecek jadwal praktik dokter melalui menu Cari Dokter.

Dapatkan penanganan serta pemulihan yang tepat di Tzu Chi Hospital!

 

 


Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh Dr. Christian Wijaya Woen, Sp.OG

Referensi:

Cervical Polyps 

Cervical Polyps - StatPearls - NCBI Bookshelf 

evaluating the need of routine surgical intervention and its correlation with cervical smear cytology and endometrial pathology 
 


Related Article

Topik Terkini



VIDEOS