Pencegahan & Deteksi Dini Penyakit

Saraf Kejepit: Gejala, Ciri, Penyebab, dan Cara Menyembuhkannya

logo author

Ditulis Oleh

Admin TzuChi24 September 2025

BAGIKAN
artikel feature image

Istilah "saraf kejepit" sudah sangat umum di tengah masyarakat, terutama untuk menggambarkan nyeri mendadak di punggung atau leher yang terasa menusuk.

Dalam bahasa medis, saraf kejepit dikenal sebagai hernia nukleus pulposus (HNP) atau kompresi saraf. 

Meski kerap dianggap remeh, tahukah Anda bahwa saraf kejepit bisa menjadi pertanda adanya gangguan serius yang memerlukan penanganan dokter?

Untuk itu, mari kenali lebih dalam apa itu saraf kejepit, gejala-gejala yang perlu diwaspadai, serta pilihan pengobatan yang efektif!

Apa itu Saraf Kejepit?

ilustrasi saraf kejepit

Ilustrasi Saraf Kejepit (Herniated) | Sumber: Pro Healthcare

Saraf kejepit atau Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah kondisi ketika bantalan di antara tulang belakang tiba-tiba menonjol dan menekan saraf di sekitarnya.

Kondisi ini terjadi pada bantalan elastis (diskus intervertebralis) yang terdapat di ruas-ruas tulang belakang.

Bantalan ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian tengah (Nucleus pulposus) dan bagian luar (Annulus fibrosus). 

Pada kasus saraf kejepit, kondisi bagian luar bantalan robek atau melemah, sehingga bagian tengah terdorong keluar dan menekan saraf di sekitarnya, sehingga menyebabkan nyeri.

Tingkat keparahan saraf kejepit di punggung terbagi menjadi tiga, yaitu:

  • Protrusion: Bantalan sudah menonjol, tetapi belum menekan saraf

  • Extrusion: Bagian tengah diskus sedikit keluar dan menekan saraf.

  • Sequestration: Bagian tengah diskus keluar sepenuhnya dari diskus dan masuk ke rongga tulang belakang.

Baca Juga: 11 Penyakit Saraf Paling Mengintai di Indonesia, Waspada!

Ciri-Ciri Saraf Kejepit

Saraf kejepit seringkali memicu nyeri di punggung, leher, hingga lengan. Untuk memastikan apa yang Anda rasakan termasuk gejala saraf kejepit, mari kenali berbagai ciri-cirinya:

1. Sakit Punggung Bagian Bawah

Muncul rasa nyeri di punggung bagian bawah, kadang terasa menusuk dan memburuk saat bergerak, duduk terlalu lama, batuk, atau bersin.

Jika rasa nyeri menjalar ke bokong, paha, betis, atau telapak kaki, ini bisa menjadi tanda HNP lumbalis, yaitu kondisi ketika saraf skiatik yang tertekan, yaitu saraf besar yang berjalan dari punggung bawah hingga kaki.

Kondisi ini bisa berkembang menjadi sindrom cauda equina, yaitu kondisi ketika sekumpulan saraf di ujung bawah tulang belakang tertekan dan berpotensi mengganggu fungsi kandung kemih sehingga frekuensi buang air kecil meningkat.

2. Rasa Kebas

Tekanan pada saraf dapat mengganggu fungsi sinyal saraf, sehingga muncul rasa kebas di area tertentu, seperti tungkai, bokong, atau kaki. Rasa kebas ini bisa disertai sensasi terbakar, kesemutan, atau seperti ditusuk-tusuk jarum.

3. Nyeri di Leher dan Menjalar ke Lengan

Apabila Anda merasakan nyeri leher dan intensitas nyeri sering meningkat saat menoleh atau menggerakkan leher, bisa jadi pertanda saraf kejepit di leher (HNP servikal).

Jika terus dibiarkan, rasa nyeri bisa menjalar ke pundak, bahu, lengan, hingga jari tangan. Akibatnya, otot lengan bisa melemah dan disertai sensasi terbakar atau kesemutan.

4. Kaki dan Cengkeraman Melemah

Saraf yang tertekan juga dapat memengaruhi fungsi motorik otot. Akibatnya, kaki dan cengkeraman tangan menjadi lebih lemah, sehingga berjalan atau mempertahankan genggaman dalam waktu lama menjadi lebih sulit.

Penyebab Saraf Kejepit

Saraf kejepit terjadi saat inti diskus menekan saraf di sekitarnya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari struktur tulang bawaan, kebiasaan sehari-hari, usia, cedera, hingga kehamilan. 

Berikut masing-masing penjelasannya:

1. Struktur Tulang

Saraf kejepit sering kali disebabkan oleh kondisi struktural di tulang belakang seperti hernia nukleus pulposus, di mana bantalan diskus menonjol dan menekan saraf.

Selain itu, stenosis spinal (penyempitan kanal saraf) dan osteofit (pertumbuhan tulang berlebih) juga dapat mempersempit ruang saraf, sehingga menekan dan memicu rasa nyeri.

2. Cedera

Cedera akibat kecelakaan, jatuh, atau olahraga dapat membuat jaringan bengkak atau struktur yang bergeser. Akibat pembengkakan jaringan, saraf di sekitarnya ikut tertekan.

3. Kebiasaan Sehari-hari

Kebiasaan seperti membungkuk atau menunduk saat menggunakan gadget bisa memberikan tekanan pada saraf leher dan punggung.

Dampaknya bisa menyebabkan jaringan tersebut bengkak dan menekan saraf. Kebiasaan lain, seperti mengetik dan mengangkat beban, juga berpotensi menyebabkan kompresi saraf.

4. Kehamilan

Hormon relaksin (hormon yang diproduksi plasenta dan ovarium) yang diproduksi selama kehamilan bisa menyebabkan ligamen menjadi lebih longgar, sehingga bisa mengganggu kestabilan struktur penyangga saraf. 

Ditambah dengan pertambahan berat badan dan tekanan janin, keduanya bisa meningkatkan kemungkinan saraf terjepit, terutama di area punggung bawah

5. Usia

Seiring bertambahnya usia, tubuh akan mengalami penurunan cairan dan elastisitas diskus tulang belakang. 

Akibatnya, struktur saraf menjadi lebih rentan terhadap tekanan, menimbulkan gejala seperti nyeri dan kelemahan otot.

Cara Mengetahui Saraf Kejepit

Dokter akan melakukan sejumlah diagnosis untuk mengetahui apakah Anda mengalami saraf kejepit atau tidak. 

Beberapa metode diagnosis yang digunakan yaitu:

  • Pemeriksaan Fisik: Dokter akan meminta untuk menggerakkan area yang sakit untuk mengonfirmasi gejala.

  • Tes Elektroneuromiografi (EMG): Alat untuk mengukur seberapa baik saraf mengirimkan sinyal ke otot.

  • Pencitraan dengan MRI: Hasil paling akurat untuk mendeteksi masalah hernia diskus, peradangan, atau kompresi saraf.

  • CT Scan: Alternatif MRI untuk mengidentifikasi struktur tulang yang berpotensi menekan saraf.

  • X-ray: Melihat perubahan pada tulang belakang untuk mengidentifikasi penyebab masalah saraf.

Cara Menyembuhkan Saraf Kejepit

Cara menyembuhkan saraf kejepit di pinggang, punggung, dan leher bisa dilakukan dengan sejumlah cara, mulai dari:

1. Terapi dan Obat

Pengobatan ini diberikan pada kasus saraf kejepit yang ringan, seperti protrusion. 

Pasien akan menjalani fisioterapi yang melibatkan latihan peregangan untuk mengurangi nyeri, memperkuat otot punggung, dan meningkatkan fleksibilitas.

Misalnya latihan penguatan otot punggung dan perut dan terapi panas dan dingin untuk mengurangi peradangan.

Dokter juga mungkin merekomendasikan obat-obatan antiinflamasi non-steroid (NSAID) seperti ibuprofen atau naproxen untuk mengurangi rasa sakit.

2. Tindakan Medis

Pada kasus saraf kejepit extrusion dan sequestration, penanganannya membutuhkan tindakan pembedahan.

Salah satu prosedurnya yaitu disektomi yang melibatkan pengangkatan bagian dari cakram yang menonjol untuk mengurangi tekanan pada saraf terjepit.

Bisa juga mikrodiskektomi yang lebih minimal invasi dari disektomi, karena hanya sebagian kecil cakram yang diangkat.

Baca Juga: 10 Rumah Sakit Terbaik di Jakarta, Fasilitas & Layanan Unggulan

FAQ terkait Saraf Kejepit

Setelah memahami penyebab dan gejalanya, mungkin masih ada pertanyaan seputar penanganan saraf kejepit yang sering muncul.

Berikut beberapa FAQ yang bisa membantu kamu mendapatkan gambaran lebih jelas.

Apa yang harus dilakukan ketika saraf kejepit?

Cara menyembuhkan saraf kejepit di kaki, pinggang, atau punggung cukup sederhana.

Sebaiknya, hindari aktivitas berat dulu dan gunakan kombinasi kompres dingin dan panas untuk mengurangi peradangan. Jika gejala tidak berkurang, segera periksa ke dokter.

Apakah saraf kejepit itu berbahaya?

Sebagian besar kasus saraf kejepit bersifat sementara dan dapat sembuh tanpa perlu ke dokter.

Namun, jika kasusnya parah, dampaknya bisa menyebabkan otot melemah, kerusakan saraf permanen, hinga gangguan fungsi kandung kemih. 

Kapan Harus ke Dokter?

Pada sebagian besar kasus, saraf kejepit bisa membaik dengan istirahat, kompres, atau fisioterapi ringan.

Namun, jika nyeri tak kunjung hilang, menjalar ke tangan atau kaki, menyebabkan kelemahan otot, atau sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, saatnya periksa ke dokter.

Di Tzu Chi Hospital, terdapat layanan pengobatan saraf yang ditangani secara komprehensif oleh tim dokter spesialis saraf dan bedah saraf berpengalaman.

Dengan dukungan MRI 3 Tesla Signa Architect, kondisi saraf kejepit di tulang belakang dapat dideteksi secara detail dan akurat.

Jika diperlukan tindakan lanjutan, rumah sakit ini juga memiliki Hybrid Operating Theater pertama di Indonesia, lengkap dengan CT Scan Intraoperatif dan Robotic Angiography untuk menunjang prosedur bedah saraf yang kompleks dengan tingkat keamanan tinggi.

Jangan tunggu kondisinya semakin parah, buat janji temu sekarang melalui Call Center Tzu Chi Hospital. Anda juga bisa pilih waktu konsultasi sesuai jadwal praktik dokter yang dapat dilihat di menu Cari Dokter

Segera konsultasi dan dapatkan penanganan sebelum jadi kondisi serius!

 

 

 


Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Rainhard Octovianto, Sp.N

 

 

Referensi:

Nucleus Pulposus Herniation - StatPearls - NCBI Bookshelf

Herniated Disc Treatment - New York Spine Specialist

Got a pinched nerve? Strategies and treatments for pain relief - Harvard Health

Pinched Nerve (Compressed Nerve): Symptoms, Causes, Treatment - WebMD

Radiculopathy Causes and Treatment - Verywell Health


Related Article

Topik Terkini



VIDEOS