Tindakan Medis & Terapi

Total Hip Replacement: Prosedur, Biaya, Risiko, dan Pemulihannya

logo author

Ditulis Oleh

Admin TzuChi30 Oktober 2025

BAGIKAN
artikel feature image

Total Hip Replacement adalah prosedur operasi untuk mengganti sendi panggul yang rusak dengan sendi buatan agar pasien bisa kembali bergerak tanpa nyeri. 

Meski terdengar sebagai solusi medis yang efektif, banyak orang merasa cemas ketika dokter menyarankan operasi ini. 

Bagaimana prosesnya, berapa lama pemulihannya, apa saja risikonya, dan apakah hasilnya benar-benar sepadan dengan tindakan besar ini? 

Artikel ini akan membahas secara lengkap mulai dari indikasi, persiapan, prosedur, hingga komplikasi yang mungkin terjadi, sehingga Anda bisa lebih tenang dan memahami keputusan menjalani total hip replacement.

Apa Itu Total Hip Replacement (THR)?

total hip replacement

Total Hip Replacement (THR) adalah operasi besar di mana dokter bedah ortopedi mengangkat bagian sendi panggul yang rusak, meliputi kepala tulang paha (femur head) dan permukaan cekungan tulang panggul (acetabulum), dan menggantinya dengan perangkat implan buatan. 

Studi global menunjukkan bahwa lebih dari 95% pasien mengalami peredaan nyeri yang luar biasa, dan implan modern memiliki tingkat ketahanan yang sangat baik, seringkali berfungsi optimal selama 10 hingga 20 tahun atau bahkan lebih lama.

Peningkatan fungsi ini memungkinkan pasien untuk kembali berjalan, naik tangga, dan menikmati olahraga ringan.

Total Hip Replacement (THR) adalah operasi besar di mana dokter bedah ortopedi mengangkat bagian sendi panggul yang rusak, meliputi kepala tulang paha (femoral head) dan permukaan cekungan tulang panggul (acetabulum), lalu menggantinya dengan perangkat implan buatan.

Sebagian besar pasien yang menjalani THR mengalami penurunan nyeri yang signifikan serta peningkatan fungsi gerak.

Studi menunjukkan bahwa sekitar 90% pasien dengan nyeri sedang–berat sebelum operasi melaporkan nyeri ringan atau tidak ada nyeri setelah 5 tahun.

Untuk daya tahan, implan modern biasanya bertahan 10–20 tahun, dengan data meta-analisis menunjukkan sekitar 85–90% implan masih berfungsi baik pada 15–20 tahun setelah operasi.

Peningkatan fungsi ini memungkinkan pasien kembali berjalan, naik tangga, hingga melakukan olahraga ringan dengan lebih nyaman.

Komponen Prostesis dalam Total Hip Replacement

Komponen Prostesis dalam Total Hip Replacement

Struktur panggul dan tulang paha dengan prostesis buatan | Sumber: Orthoinfo

Prostesis yang digunakan dalam total hip replacement adalah perangkat medis berteknologi tinggi yang dirancang untuk meniru anatomi dan fungsi sendi panggul alami. 

Pemilihan jenis dan bahan prostesis sangat penting dan disesuaikan dengan usia, tingkat aktivitas, serta kualitas tulang Anda.

Gambar di atas menunjukkan bagaimana sendi panggul diganti dengan prostesis pada operasi total hip replacement. 

Terlihat jelas posisi acetabulum (rongga panggul) dan batang femur yang dipasangi prostesis, sehingga pembaca lebih mudah memahami istilah teknis seperti stem, mangkuk, dan kepala sendi. 

Berikut beberapa komponen prostesis:

1. Kepala Sendi (Femoral Head)

Kepala sendi adalah komponen bola yang menggantikan kepala tulang paha yang rusak. Kepala sendi ini harus memiliki permukaan yang sangat halus untuk meminimalkan gesekan dan keausan. 

Biasanya, terbuat dari bahan keramik (seperti alumina atau zirkonia) atau logam paduan (seperti kobalt-kromium) yang memiliki ketahanan aus superior. 

Pemilihan bahan keramik-keramik atau keramik-polietilen sering dipertimbangkan pada pasien yang lebih muda dan aktif untuk meningkatkan usia pakai prostesis.

2. Stem (Batang Femoral)

Stem atau batang femoral adalah komponen yang dimasukkan ke dalam rongga sumsum tulang paha (femur). 

Bagian ini berfungsi sebagai jangkar utama yang menopang seluruh prostesis. Desain stem dapat bervariasi; ada yang menggunakan semen tulang (cemented) yang mengeras cepat, dan ada yang tanpa semen (uncemented) di mana permukaannya berpori dan memungkinkan pertumbuhan tulang alami ke dalam implan (osseointegration). 

Pendekatan uncemented lebih disukai untuk pasien yang lebih muda dengan kualitas tulang yang baik.

3. Mangkuk (Acetabular Cup)

Mangkuk adalah komponen cekungan yang dipasang ke tulang panggul. Mangkuk ini terdiri dari cangkang luar (biasanya logam) yang dipasang ke acetabulum dan lapisan dalam (liner) yang menjadi bantalan sendi. 

Liner umumnya terbuat dari polietilen berbobot molekul ultra tinggi (UHMWPE), yang kini telah berevolusi menjadi jenis highly cross-linked polyethylene yang menawarkan resistensi aus yang jauh lebih baik, mengurangi risiko longgar (aseptic loosening) yang merupakan penyebab utama kegagalan implan jangka panjang.

Indikasi Total Hip Replacement

Total Hip Replacement hanya direkomendasikan setelah semua opsi pengobatan non-bedah (seperti obat-obatan, fisioterapi, dan suntikan) gagal memberikan peredaan nyeri yang memadai. 

Indikasi ini bersifat spesifik dan didasarkan pada tingkat kerusakan sendi dan dampaknya terhadap kualitas hidup Anda.

1. Osteoarthritis (OA) Parah

Osteoarthritis adalah penyebab paling umum dari kerusakan sendi panggul yang memerlukan total hip replacement, khususnya pada pasien lanjut usia. 

OA dicirikan oleh kerusakan progresif pada tulang rawan sendi, menyebabkan tulang bergesekan satu sama lain (bone-on-bone), yang memicu nyeri hebat dan kekakuan. 

2. Rheumatoid Arthritis (RA) dan Jenis Arthritis Inflamasi Lain

Rheumatoid Arthritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis pada sendi, menghancurkan tulang rawan dan tulang. 

Pada RA, kerusakan terjadi di kedua sisi sendi dan seringkali lebih simetris dan progresif dibandingkan OA. Total hip replacement dapat sangat efektif mengurangi nyeri dan deformitas yang disebabkan oleh peradangan jangka panjang ini.

3. Avascular Necrosis (AVN) atau Osteonecrosis

Avascular Necrosis adalah kondisi serius di mana suplai darah ke kepala tulang paha terputus, menyebabkan kematian jaringan tulang. 

Kondisi ini dapat disebabkan oleh konsumsi steroid jangka panjang, trauma, atau alkohol berlebihan. 

Avascular Necrosis menyebabkan keruntuhan struktural kepala tulang paha secara cepat, dan THR merupakan pilihan terbaik untuk restorasi fungsional.

4. Fracture pada Neck Femur

Fraktur pada leher femur merupakan cedera yang memiliki tingkat keberhasilan penyembuhan yang rendah jika ditangani dengan pemasangan pen. Hal ini disebabkan oleh terputusnya suplai darah ke kepala femur, sehingga nutrisi yang diperlukan untuk proses penyembuhan tulang tidak dapat tersalurkan dengan baik.

Kondisi tersebut dapat berujung pada terjadinya avascular necrosis (AVN), yaitu kematian jaringan tulang akibat kekurangan aliran darah.

Peringatan Total Hip Replacement

Tidak semua pasien cocok untuk menjalani prosedur ini. Dokter akan menilai secara menyeluruh kondisi medis dan kebiasaan pasien. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Riwayat alergi (obat, lateks, bahan prostesis).
  • Penyakit penyerta, seperti jantung, paru, atau riwayat infeksi.
  • Obat-obatan tertentu seperti pengencer darah atau Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (OAINS) perlu dihentikan sebelum operasi.
  • Kondisi khusus: hamil, merokok, konsumsi alkohol, atau penyalahgunaan NAPZA.

Protokol Persiapan Intensif Sebelum Operasi

Persiapan sebelum operasi total hip replacement (Pre-Operative Protocol) dirancang untuk mengoptimalkan kesehatan Anda dan meminimalkan risiko.

Sebelum prosedur dilakukan, pasien akan menjalani pemeriksaan untuk memastikan kesiapan tubuh, persiapan tersebut meliputi:

1. Pemeriksaan Diagnostik dan Penunjang

Sebelum operasi, Anda akan menjalani serangkaian pemeriksaan yang meliputi tes darah lengkap, urinalisis, elektrokardiogram (EKG), dan foto total hip replacement X-ray yang sangat detail. 

X-ray pra-operasi ini sangat krusial; dokter menggunakannya untuk melakukan templating (perencanaan digital) untuk menentukan ukuran, jenis, dan posisi implan yang paling presisi, yang secara langsung berkorelasi dengan hasil fungsional jangka panjang yang lebih baik.

2. Edukasi Pasien dan Pre-Hab (Pre-Operative Rehabilitation)

Edukasi mendalam tentang prosedur, ekspektasi pemulihan, dan modifikasi rumah harus diberikan kepada pasien dan keluarga. 

Pre-Hab, atau terapi fisik pra-operasi, mulai diakui sebagai komponen penting dari total hip replacement protocol. 

Meskipun belum menjadi standar wajib di semua tempat, pre-hab terbukti membantu memperkuat otot dan mempercepat pemulihan, meski hasilnya bisa berbeda tiap pasien.

Fokus Persiapan

Rincian Singkat

Tujuan

Kontrol Gula Darah

Target HbA1c ≤ 7%

Meminimalkan risiko infeksi luka operasi.

Templating X-ray

Perencanaan digital ukuran prostesis

Memastikan kecocokan implan dan panjang kaki yang setara.

Penghentian OAINS

Biasanya 7–10 hari sebelum operasi

Mengurangi risiko perdarahan intra-operatif.

Prosedur Operasi 

Prosedur Operasi

Prostesis panggul buatan yang dipasang pada tulang paha (femur) dan rongga panggul (pelvis) | Sumber: Orthoinfo

Ilustrasi di atas menunjukkan bagaimana kepala tulang paha yang rusak diganti dengan prostesis buatan. 

Bagian femur (tulang paha) dipasang stem yang menopang kepala sendi baru, sementara bagian pelvis (rongga panggul) diberi socket prostesis sebagai pengganti tulang rawan sendi.

Inilah inti dari prosedur total hip replacement, yaitu mengganti sendi panggul yang rusak dengan sendi buatan agar pasien bisa kembali bergerak tanpa nyeri.

Operasi total hip replacement biasanya berlangsung 1–2 jam. Tahapan yang dilakukan dokter antara lain:

  • Pemberian anestesi (bius total atau regional).
  • Pemasangan infus dan kateter.
  • Monitoring tanda vital (nadi, tekanan darah, pernapasan).
  • Sayatan di area panggul dan pembersihan sendi yang rusak.
  • Pemasangan prostesis pengganti.
  • Penutupan luka dengan jahitan atau staples, serta pemasangan drainase.

Baca Juga: Kenali Operasi Lutut Robotik, Inovasi Medis dengan Tingkat Presisi Tinggi

Perawatan Pasca Operasi dan Protokol Fisioterapi Ketat

Masa pemulihan adalah penentu keberhasilan jangka panjang total hip replacement. Kepatuhan pada total hip replacement physiotherapy protocol pdf yang terstruktur adalah sebuah keharusan yang wajib dijalankan.

Perawatan yang dimaksud meliput:

Fisioterapi Dini dan Latihan Fungsional

Fisioterapi dimulai segera (24–48 jam) setelah operasi, melibatkan latihan rentang gerak yang lembut dan mobilisasi dengan alat bantu.

Protokol pascaoperasi yang ketat dianjurkan oleh para ahli ortopedi berfokus pada:

  1. Tahap Awal (1–4 minggu): Fokus pada perlindungan sendi, kontrol nyeri, dan latihan dasar isometrik (otot tanpa gerakan sendi), serta berjalan dengan alat bantu (walker/kruk).
  2. Tahap Menengah (4-12 minggu): Peningkatan latihan penguatan otot abduktor (penculik), paha depan, dan fleksor panggul. Berjalan tanpa alat bantu mulai dilatih.
  3. Tahap Lanjut (12+ minggu): Kembali ke aktivitas normal, termasuk olahraga intensitas rendah seperti berenang atau bersepeda.

Pencegahan Dislokasi dan Pembatasan Gerak

Pasien yang menjalani pendekatan posterior perlu sangat berhati-hati dengan larangan panggul, yaitu tidak boleh membungkuk lebih dari 90°, tidak menyilangkan kaki, dan tidak memutar kaki ke dalam. 

Meskipun risiko dislokasi pada implan modern dan teknik DAA sudah rendah, edukasi untuk menghindari gerakan berisiko tetap penting selama masa penyembuhan jaringan lunak (minimal 6–12 minggu).

Hasil Jangka Panjang dan Proyeksi Komplikasi

Setelah menjalani total hip replacement, sebagian besar pasien dengan gangguan sendi panggul bisa kembali beraktivitas lebih nyaman, misalnya berjalan, naik turun tangga, menyetir kendaraan, hingga melakukan olahraga ringan. 

Meski demikian, ada batasan aktivitas yang harus diperhatikan. Gerakan yang memberi tekanan berlebih pada sendi, seperti berlari, jogging, atau melompat, sebaiknya dihindari untuk menjaga daya tahan prostesis.

Rata-rata, sendi buatan dapat bertahan sekitar 10–20 tahun. Namun, daya tahannya bisa berkurang lebih cepat bila pasien sering melakukan aktivitas berat, mengalami cedera, memiliki berat badan berlebih, atau menderita penyakit tertentu seperti diabetes.

Biaya dan Ketersediaan Total Hip Replacement

Aspek total hip replacement cost adalah pertimbangan utama bagi pasien dan keluarga. Biaya ini sangat bervariasi tergantung pada jenis prostesis, teknologi yang digunakan, lama rawat inap, dan kebijakan rumah sakit.

Di Indonesia, estimasi biaya THR di rumah sakit swasta premium cenderung berkisar dari Rp 60.000.000 hingga lebih dari Rp 120.000.000 atau lebih, tergantung kompleksitas kasus dan jenis implan.

Baca Juga: Operasi Penggantian Sendi Lutut: Jenis, Prosedur, & Risikonya

Pencegahan Kerusakan Sendi Panggul

Setelah menjalani total hip replacement, berikutnya ada langkah-langkah yang harus Anda ambil untuk memaksimalkan usia pakai implan dan kesehatan sendi yang lain.

  • Pengendalian Berat Badan: Kelebihan berat badan secara signifikan meningkatkan beban pada sendi buatan, mempercepat keausan liner polietilen. Penurunan berat badan hingga mencapai Indeks Massa Tubuh (IMT) ideal adalah salah satu tindakan pencegahan terbaik.
  • Aktivitas Fisik Rendah Beban: Lakukan olahraga seperti berenang, bersepeda statis, atau berjalan kaki secara teratur untuk menjaga kekuatan otot dan kepadatan tulang tanpa memberikan beban kejut yang tinggi pada sendi buatan.
  • Hindari Olahraga Berdampak Tinggi: Hindari lari jarak jauh (jogging), contact sports, dan melompat, karena aktivitas ini dapat menyebabkan loosening (kelonggaran) implan prematur.

Kapan Anda Harus Segera Berkonsultasi ke Dokter?

Nyeri sendi yang datang sesekali memang wajar, apalagi seiring bertambahnya usia atau setelah aktivitas berat.

Namun, jika keluhan ini muncul terus-menerus, makin terasa parah saat berjalan, naik tangga, atau bahkan ketika sedang duduk dan berdiri, jangan dianggap remeh.

Apalagi bila obat pereda nyeri tidak lagi efektif, sendi terasa kaku, atau pergerakan semakin terbatas hingga mengganggu kualitas hidup. Kondisi tersebut bisa menjadi tanda adanya kerusakan sendi yang perlu ditangani lebih serius.

Berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi akan membantu Anda menemukan penyebab pasti dan pilihan terapi yang sesuai.

Pada beberapa kasus, fisioterapi atau pengobatan konservatif mungkin masih cukup. Namun, jika kerusakan sendi sudah berat, dokter biasanya akan merekomendasikan tindakan bedah penggantian sendi.

Tujuannya bukan hanya menghilangkan rasa sakit, tetapi juga mengembalikan kemampuan bergerak agar pasien bisa kembali beraktivitas dengan nyaman.

Di Tzu Chi Hospital, tersedia layanan operasi penggantian lutut berbantuan robotik (Total Knee Replacement) dengan teknologi CUVIS Joint.

Teknologi ini memungkinkan dokter merencanakan operasi dengan panduan 3D, memotong tulang dengan presisi tinggi, serta menempatkan implan pada posisi yang lebih akurat.

Hasilnya, pasien bisa merasakan pergerakan lutut yang lebih natural, risiko infeksi lebih rendah, perdarahan minimal, dan waktu pemulihan yang lebih cepat.

Banyak pasien merasakan manfaat signifikan setelah menjalani prosedur ini, mulai dari berkurangnya nyeri hingga meningkatnya kualitas hidup sehari-hari.

Dengan pendekatan yang lebih modern dan aman, operasi ini menjadi salah satu terobosan besar dalam bidang ortopedi.

Hubungi kami melalui WhatsApp untuk informasi lebih lanjut dan penjadwalan konsultasi bersama dokter spesialis ortopedi terbaik di Tzu Chi Hospital.

 

 


Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Nico, Sp.OT

 

Referensi:

How long does a hip replacement last? A systematic review and meta-analysis of case series and national registry reports with more than 15 years of follow-up - The Lancet 

How long will my hip or knee replacement last? - Harvard Health 


Related Article

Topik Terkini



VIDEOS