Pencegahan & Deteksi Dini Penyakit

Tumor Kelopak Mata: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

logo author

Ditulis Oleh

Admin TzuChi22 September 2025

BAGIKAN
artikel feature image

Tumor kelopak mata adalah pertumbuhan sel yang tidak normal di bagian kelopak mata. Umumnya, pertumbuhan ini terjadi di dalam jaringan atau permukaan kulit pada bagian mata.

Oleh karena itu, memahami gejala tumor kelopak mata, ciri-ciri tumor kelopak mata, dan perbedaan kalazion dan tumor kelopak mata sangat penting agar Anda dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Mari kita simak penjelasan medis mengenai tumor kelopak mata yang sering dialami oleh banyak orang.

Apa Itu Tumor Kelopak Mata?

Tumor kelopak mata adalah pertumbuhan sel yang tidak normal pada jaringan kelopak mata. Pertumbuhan ini bisa berupa tipe jinak (tidak berbahaya) atau ganas (bersifat kanker).

Menurut penelitian di Eropa yang dilakukan oleh Balchev, dkk., sebagian besar tumor kelopak mata bersifat jinak. Sementara itu, sekitar 80% dari tumor ganas ditemukan pada usia di atas 60 tahun.

Meskipun tampak kecil, tumor kelopak mata bisa memengaruhi fungsi mata dan kesehatan secara keseluruhan jika tidak ditangani dengan tepat.

Perbedaan Kalazion dan Tumor Kelopak Mata

Perbedaan Kalazion dan Tumor Kelopak Mata
Perbedaan Kalazion dan Tumor Kelopak Mata | Sumber: RSUD dr. Soeselo Slawi

Banyak orang sering bingung membedakan antara kalazion dan tumor kelopak mata karena keduanya bisa muncul sebagai benjolan pada kelopak mata. 

Kalazion biasanya muncul akibat sumbatan pada kelenjar minyak di kelopak mata. Benjolan ini cenderung lunak, tidak nyeri pada tahap awal, dan ukurannya bisa berubah-ubah. 

Sementara itu, tumor kelopak mata bersifat lebih serius, terutama jika ganas. Tumor bisa muncul sebagai benjolan keras, tidak nyeri, tetapi sering disertai perubahan warna kulit, penebalan, luka yang sulit sembuh, atau bahkan perdarahan. 

Tumor juga cenderung tumbuh lebih cepat dan tidak hilang dengan perawatan biasa seperti kompres hangat atau obat tetes mata.

Untuk membedakan keduanya, dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik mendetail, memantau pertumbuhan benjolan, dan bila perlu melakukan biopsi untuk memastikan jenis sel tumor. 

Penyebab Tumor Kelopak Mata

penyebab tumor kelopak mata
Paparan Sinar UV Berlebihan

Berikut ini beberapa penyebab yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tumor kelopak mata:

1. Paparan Sinar UV Berlebihan

Paparan sinar matahari atau UV yang berlebihan dapat merusak sel kulit pada kelopak mata dan memicu pertumbuhan tumor.

2. Warna Kulit Cerah atau Kadar Melanin Rendah

Kulit yang lebih terang memiliki perlindungan alami terhadap radiasi UV yang lebih sedikit, sehingga lebih rentan terhadap tumor kelopak mata.

3. Usia di Atas 50 Tahun

Saat usia meningkat, kemampuan sel kulit untuk memperbaiki kerusakan menurun, sehingga mengurangi daya tahan tubuh terhadap tumor kelopak mata.

4. Riwayat Kanker Kulit

Orang yang pernah menderita kanker kulit memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan tumor di kelopak mata.

Faktor Risiko Tumor Kelopak Mata

faktor dan risiko tumor kelopak mata
Risiko Tumor Kelopak Mata

Selain penyebab utama seperti paparan UV, warna kulit, usia, dan riwayat kanker kulit, beberapa faktor lain ternyata juga bisa turut meningkatkan risiko Anda mengalami tumor kelopak mata.

Berikut beberapa faktor yang dimaksud:

1. Paparan Bahan Kimia Tertentu

Bahan kimia seperti arsenik, tar, atau senyawa kimia industri lainnya dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor kelopak mata.

Paparan jangka panjang dari bahan kimia ini bisa merusak sel kulit dan memicu pertumbuhan sel abnormal pada diri Anda. 

Oleh karena itu, penggunaan alat pelindung diri dan pencegahan dari paparan bahan kimia berbahaya sangat dianjurkan.

2. Kondisi Medis yang Melemahkan Sistem Imun

Kedua, sistem imun yang lemah juga akan membuat tubuh lebih sulit mendeteksi dan melawan sel abnormal, termasuk sel tumor.

Kondisi seperti HIV/AIDS, penggunaan obat imunosupresif setelah transplantasi organ, atau penyakit autoimun dapat meningkatkan risiko tumors kelopak mata. 

Orang dengan sistem imun yang lemah perlu lebih rutin melakukan pemeriksaan mata dan kulit guna mendeteksi pertumbuhan abnormal sejak dini.

3. Faktor Gaya Hidup dan Lingkungan Tambahan

Selain faktor di atas, beberapa hal lain juga dapat berperan meningkatkan risiko tumor kelopak mata:

  • Merokok: Bahan kimia dalam rokok dapat mempercepat kerusakan sel kulit.

  • Kebiasaan perawatan kulit yang kurang tepat: Misalnya menggosok mata terlalu keras atau sering menggunakan kosmetik kedaluwarsa.

Baca juga: Tumor Otak: Penyebab, Faktor, Gejala, & Cara Mencegahnya

Jenis-Jenis Tumor Kelopak Mata

Tumor kelopak mata saat ini dapat diklasifikasikan berdasarkan sifatnya menjadi dua kategori utama, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. 

Memahami jenis-jenis ini membantu pasien dan keluarga mengenali tanda-tanda awal serta mengambil langkah pencegahan atau pengobatan lebih cepat.

Jenis Tumor Kelopak Mata Jinak

Tumor kelopak mata jinak adalah pertumbuhan yang tidak bersifat kanker dan umumnya tidak menyebar ke jaringan tubuh lain. 

Meskipun biasanya tidak membahayakan, tumor jinak tetap perlu diperiksa oleh dokter untuk memastikan tidak berkembang menjadi kondisi serius. 

Beberapa jenis yang paling sering ditemukan antara lain:

1. Nevus (Tahi Lalat Kelopak Mata)

Nevus tampak sebagai bintik berwarna cokelat atau kehitaman pada kelopak mata.

Tumor ini biasanya tidak menimbulkan gejala dan tidak berbahaya. Meski begitu, setiap perubahan ukuran, warna, atau bentuk nevus perlu dipantau oleh dokter spesialis kulit.

2. Papilloma

Papilloma adalah benjolan kecil berbentuk menyerupai kutil, dengan permukaan halus dan warna kulit yang hampir sama atau sedikit kemerahan. 

Tumor ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus HPV dan meskipun jinak, bisa mengganggu penampilan dan kenyamanan kelopak mata.

3. Kista

Kista merupakan kantung berisi cairan atau bahan semi-padat yang terbentuk di kelopak mata.

Biasanya tidak berbahaya, tetapi kista yang besar atau sering meradang dapat memerlukan pengangkatan secara medis.

4. Hordeolum (Stye)

Ini adalah infeksi pada kelenjar minyak kelopak mata yang menimbulkan benjolan merah dan nyeri.

Stye biasanya sembuh dengan pengobatan sederhana, tetapi dapat menjadi kronis jika sering muncul.

5. Chalazion

Chalazion muncul akibat peradangan pada kelenjar minyak di kelopak mata. Tumor ini tidak menular, tetapi bisa menimbulkan benjolan keras yang mengganggu penampilan atau kenyamanan.

Jenis Tumor Kelopak Mata Ganas

Tumor ganas akan bersifat kanker dan berpotensi menyebar ke jaringan atau organ lain jika tidak segera ditangani. 

Beberapa jenis tumor ganas yang dapat muncul di kelopak mata antara lain:

1. Karsinoma Sel Basal (Basal Cell Carcinoma)

Ini adalah jenis tumor ganas yang paling umum di kelopak mata. Karsinoma sel basal lebih sering menyerang orang berkulit putih dan usia di atas 50 tahun. 

Tumor ini biasanya muncul sebagai benjolan kecil berwarna kulit atau kemerahan, kadang dengan sedikit perdarahan. 

Jika tidak ditangani, tumor dapat menyebar ke jaringan sekitar, termasuk bagian belakang mata.

2. Karsinoma Sel Skuamosa (Squamous Cell Carcinoma)

Tumor ini bersifat agresif dan menyerang lapisan atas kulit. Karsinoma sel skuamosa sering muncul pada kulit yang sering terpapar sinar matahari. 

Gejalanya meliputi benjolan atau penebalan kulit yang bersisik, mudah berdarah, dan terkadang menyerupai kutil atau bisul.

Jika muncul di kelopak mata, tumor ini dapat menyebar ke bola mata dan memengaruhi penglihatan.

3. Karsinoma Kelenjar Sebasea (Sebaceous Gland Carcinoma)

Meski jarang, tumor ini cukup serius karena sering disalahartikan sebagai bintitan atau radang mata kronis. 

Tumor berkembang di kelenjar minyak kelopak mata, menimbulkan benjolan merah atau kekuningan yang dapat membesar dan mengiritasi mata. 

Jika terlambat ditangani, sel tumor berpotensi menyebar ke organ lain, seperti paru-paru, hati, otak, dan tulang.

4. Melanoma Kelopak Mata

Melanoma adalah tumor ganas yang berasal dari sel melanosit, yaitu sel penghasil pigmen pada kulit, rambut, dan mata. Tumor ini berisiko tinggi menyebar ke seluruh tubuh jika tidak segera ditangani. 

Gejala melanoma kelopak mata termasuk benjolan berpigmen yang tumbuh cepat, perubahan warna kulit di sekitar kelopak, munculnya tahi lalat baru, atau tahi lalat yang membesar dengan cepat.

5. Limfoma Kelopak Mata

Limfoma jarang terjadi tetapi merupakan tumor ganas yang berasal dari sel darah putih.

Jenis ini biasanya muncul sebagai benjolan lunak pada kelopak mata dan bisa memengaruhi kelenjar getah bening serta jaringan di sekitar mata.

Gejala Tumor Kelopak Mata

Mendeteksi tumor kelopak mata sejak awal sangat penting agar pengobatan dapat dilakukan lebih cepat dan mencegah komplikasi. 

Beberapa gejala dan ciri-ciri tumor kelopak mata yang perlu diperhatikan meliputi perubahan fisik, sensasi, dan tanda-tanda lain pada kelopak mata:

1. Perubahan Kulit Kelopak Mata

Perubahan pada kulit kelopak mata sering kali menjadi tanda paling awal. Kulit bisa tampak kemerahan, bersisik, menebal, atau berubah tekstur.

Pada beberapa kasus, kulit terlihat mengilap, mengelupas, atau muncul bercak berwarna lebih gelap.

Menurut Stanford Health Care, gejala umum tumor kelopak mata juga meliputi pertumbuhan yang meluas di kelopak mata dengan warna merah, cokelat, atau hitam; kulit yang pecah tanpa sembuh; infeksi kronis; hilangnya bulu mata; hingga pembengkakan atau penebalan kelopak mata.

Karena gejalanya bisa menyerupai kondisi lain seperti blepharitis, penting untuk segera melakukan pemeriksaan menyeluruh ke dokter spesialis kulit atau mata agar penyebabnya dapat dipastikan dengan tepat.

2. Pembengkakan Kelopak Mata

Pembengkakan atau edema pada kelopak mata yang tidak kunjung reda meski telah diberikan perawatan standar, bisa menjadi indikasi tumor. 

Pembengkakan ini mungkin terasa lembut atau keras dan kadang disertai nyeri ringan. Perlu diwaspadai jika pembengkakan muncul di satu sisi secara tiba-tiba atau terus membesar.

3. Penebalan Kelopak Mata

Tumor dapat menyebabkan kelopak mata terasa lebih tebal, keras, atau bahkan berbentuk benjolan yang menyatu dengan kulit sekitar. 

Penebalan ini biasanya tidak disertai rasa sakit pada tahap awal, sehingga sering luput dari perhatian. Pemeriksaan dokter diperlukan untuk memastikan penyebabnya, apakah tumor jinak atau ganas.

4. Infeksi Kronis pada Kelopak Mata

Infeksi berulang atau peradangan yang tidak kunjung sembuh dengan pengobatan biasa bisa menjadi tanda adanya tumor yang mendasari. 

Infeksi ini sering muncul sebagai kemerahan, nyeri ringan, atau keluarnya cairan dari kelopak mata.

Perlu diingat, tumor jinak maupun ganas bisa memicu infeksi sekunder akibat iritasi atau penekanan jaringan sekitar.

5. Ulserasi atau Rusaknya Area Kulit pada Kelopak Mata yang Tidak Kunjung Sembuh

Luka atau lecet pada kelopak mata yang sulit sembuh, bersisik, berdarah ringan, atau menimbulkan kerak dapat mengindikasikan tumor ganas. 

Ulserasi biasanya terlihat seperti daerah kulit yang menipis atau berlubang, dan sering diiringi rasa gatal atau nyeri ringan. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi komplikasi serius.

6. Muncul Benjolan pada Kelopak Mata

Benjolan merupakan tanda paling umum tumor kelopak mata. Bentuknya bisa kecil atau besar, keras atau lunak, dan kadang muncul secara tiba-tiba. 

Benjolan jinak biasanya tidak nyeri dan stabil ukurannya, sementara benjolan ganas cenderung tumbuh lebih cepat, kadang disertai perubahan warna kulit atau perdarahan.

7. Gejala Tambahan yang Perlu Diwaspadai

Selain karakteristik fisik di atas, beberapa pasien juga melaporkan gejala lain seperti:

  • Sensasi nyeri atau tekanan pada kelopak mata

  • Rasa terbakar atau gatal yang terus-menerus

  • Perubahan posisi kelopak mata atau penurunan kelopak mata (ptosis)

  • Gangguan penglihatan jika tumor menekan atau menyebar ke jaringan mata

Diagnosis Tumor Kelopak Mata

Mendiagnosis tumor kelopak mata sejak dini sangat penting untuk menentukan jenis tumor, tingkat keparahannya, dan rencana pengobatan yang tepat.

Diagnosis tumor kelopak mata biasanya dicatat menggunakan ICD-10 untuk memudahkan dokumentasi, serta melibatkan kombinasi pemeriksaan fisik, pencitraan medis, dan pemeriksaan laboratorium, sehingga dokter dapat memberikan penanganan yang sesuai.

Dokter spesialis kulit dan mata akan memulai dengan meninjau riwayat medis pasien dan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh pada kelopak mata. 

Selama pemeriksaan, dokter akan mengevaluasi bentuk, ukuran, warna, tekstur, dan lokasi benjolan atau perubahan pada kulit kelopak mata.

Selain pemeriksaan fisik, beberapa prosedur penunjang dapat digunakan untuk memperkuat diagnosis:

  • Fotografi Medis: Dokumentasi gambar tumor kelopak mata

  • Biopsi: Jika dokter mencurigai adanya tumor ganas, prosedur biopsi dapat dilakukan.

  • Pencitraan Tambahan (Jika Diperlukan): Dalam beberapa kasus, pemeriksaan seperti ultrasound atau CT scan dapat digunakan untuk menilai sejauh mana tumor memengaruhi jaringan di sekitar mata.

  • Pemeriksaan Histopatologi: Setelah biopsi, jaringan tumor dianalisis secara mikroskopis untuk mengidentifikasi karakteristik sel, apakah tumor jinak atau ganas, dan jenis spesifik tumor kelopak mata.

Komplikasi Tumor Kelopak Mata

Jika tidak ditangani, tumor kelopak mata bisa menimbulkan beberapa komplikasi, antara lain:

  • Gangguan penglihatan: Tumor dapat menekan mata atau menutupi pandangan, menyebabkan pandangan kabur atau penurunan tajam penglihatan.

  • Infeksi sekunder: Iritasi atau luka akibat tumor bisa memicu infeksi berulang pada kelopak mata.

  • Penyebaran sel kanker: Tumor ganas berpotensi menyebar ke jaringan sekitar, memperparah kondisi dan mempersulit pengobatan.

  • Perubahan bentuk kelopak mata: Tumor atau prosedur pengangkatan dapat memengaruhi bentuk dan fungsi kelopak mata, misalnya kelopak turun (ptosis).

Pengobatan Tumor Kelopak Mata

Bagaimana cara mengobati tumor pada kelopak mata? Pengobatan tumor kelopak mata dapat disesuaikan dengan jenis, ukuran, lokasi, dan sifat tumor, apakah jinak atau ganas. 

Penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi, menjaga fungsi mata, dan meminimalkan risiko penyebaran sel tumor.

1. Operasi

Operasi adalah metode utama untuk mengangkat tumor kelopak mata. Tindakan ini dapat dilakukan melalui beberapa teknik:

  • Eksisi sederhana: Tumor diangkat bersamaan dengan sedikit jaringan sehat di sekitarnya untuk memastikan semua sel abnormal terangkat.

  • Bedah mikro atau minimal invasif: Teknik ini digunakan untuk tumor kecil atau jinak, bertujuan mengurangi bekas luka dan mempertahankan fungsi serta penampilan kelopak mata.

  • Rekonstruksi kelopak mata: Setelah pengangkatan tumor besar, dokter dapat melakukan rekonstruksi untuk memperbaiki bentuk dan fungsi kelopak mata.

2. Terapi Radiasi

Terapi radiasi digunakan terutama untuk tumor ganas yang sulit dijangkau dengan operasi atau sebagai tambahan setelah operasi.

Radiasi membantu membunuh sel tumor yang tersisa dan mencegah kekambuhan. Beberapa pendekatan radiasi meliputi:

  • Brachytherapy: Penempatan sumber radiasi langsung di dekat tumor.

  • External beam radiotherapy: Radiasi diarahkan dari luar tubuh ke area tumor dengan dosis terkendali.

3. Kemoterapi

Kemoterapi diberikan pada kasus tumor kelopak mata ganas tertentu, terutama jika ada risiko penyebaran atau metastasis. 

Obat kemoterapi bekerja untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker dan mengurangi ukuran tumor sebelum atau setelah operasi.

Pemberian bisa berupa oral, injeksi, atau kombinasi dengan terapi lain sesuai kebutuhan pasien.

Cara Mencegah Tumor Kelopak Mata

Beberapa langkah pencegahan sederhana namun efektif dapat membantu mengurangi risiko munculnya tumor, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi.

Beberapa langkah pencegahan yang disarankan antara lain:

  • Menggunakan kacamata hitam: Pilih kacamata dengan proteksi UV untuk melindungi mata dan kelopak dari paparan sinar matahari yang berlebihan.

  • Mengoleskan tabir surya: Gunakan tabir surya yang aman untuk area wajah dan kelopak mata, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.

  • Menghindari paparan bahan kimia berbahaya: Gunakan alat pelindung jika bekerja dengan zat kimia, dan batasi kontak langsung dengan bahan berisiko.

  • Rutin memeriksakan kesehatan kulit dan mata: Pemeriksaan berkala membantu deteksi dini perubahan pada kelopak mata, terutama bagi usia di atas 50 tahun atau yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker kulit.

Baca juga: Tumor Payudara: Penyebab, Ciri-Ciri, Pengobatan, dan Pencegahan

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan kelopak mata jika Anda menemukan benjolan, bercak, atau perubahan warna dan ukuran pada kulit di sekitar mata. 

Jangan menunggu hingga muncul nyeri, perdarahan, atau luka yang semakin meluas. Deteksi dini memberikan peluang besar agar penanganan tumor kelopak mata lebih efektif, terutama pada stadium awal.

Karena tumor kelopak mata bisa termasuk dalam kategori kanker kulit yang tumbuh di area mata, pemeriksaan dan penanganannya sering melibatkan dokter subspesialis mata dan onkologi.

Di Tzu Chi Hospital, kasus seperti ini ditangani secara terpadu melalui Integrated Cancer Center, yang menghubungkan layanan onkologi dengan spesialis mata untuk hasil diagnosis dan terapi yang lebih tepat.

Anda juga bisa menggunakan menu Cari Dokter untuk menemukan dokter spesialis yang sesuai kebutuhan Anda, serta memeriksa jadwal praktiknya.

Jika terjadi keadaan darurat, IGD 24 Jam Tzu Chi Hospital selalu siap memberikan pertolongan medis kapan saja.

Anda juga bisa langsung menghubungi kami via WhatsApp Call Center Tzu Chi Hospital untuk informasi lebih lanjut atau membuat janji temu dengan dokter terkait.

 

 

 


Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh Dr. Airina Sp. M

 

 

Referensi:

Stanford Health Care. Eyelid Cancer Symptoms.

Taylor & Francis Online. Retrospective Demographic Analysis of 450 Eyelid Tumours


Related Article

Topik Terkini



VIDEOS