Pencegahan & Deteksi Dini Penyakit
Tumor Payudara: Penyebab, Ciri-Ciri, Pengobatan, dan Pencegahan

Ditulis Oleh
Admin TzuChi • 15 September 2025

Tumor payudara adalah benjolan yang tumbuh di jaringan payudara yang bisa bersifat jinak atau ganas. Penting untuk tidak menyamakan tumor payudara dengan kanker payudara, karena keduanya memiliki sifat dan pengobatan yang berbeda.
Tumor jinak biasanya tidak berbahaya, sedangkan tumor ganas perlu penanganan yang lebih serius. Pastikan Anda mengenali tanda-tanda hingga penanganan tumor agar bisa segera diatasi sejak dini jika Anda menemukan adanya benjolan di payudara!
Apa Itu Tumor Payudara?
Tumor payudara adalah sejenis tumor yang tumbuh pada jaringan payudara. Tumor terbentuk karena pertumbuhan jaringan yang tidak normal.
Lantas, apakah tumor payudara itu nyeri? Untuk menjawab hal tersebut, pahami dulu bahwa tumor jinak payudara, dibagi menjadi 2: kistik dan padat
Tumor jinak kistik umumnya menimbulkan rasa nyeri atau tidak nyaman, sebaliknya tumor jinak padat justru tidak menimbulkan nyeri pada. Rasa nyeri baru muncul jika tumor sudah berkembang dan mulai menekan jaringan di sekitarnya.
Agar lebih jelas terkait tumor jinak dan ganas, simak penjelasan berikut.
1. Tumor Jinak
Tumor jinak tidak bersifat kanker, tidak berbahaya, dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain. Pertumbuhannya biasanya lambat, dan dalam banyak kasus tidak perlu diangkat kecuali menimbulkan rasa nyeri atau mengganggu fungsi tubuh.
2. Tumor Ganas
Sementara itu, tumor ganas tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali. Jenis ini dapat merusak jaringan di sekitarnya serta menyebar ke organ lain.
Bahkan, sel kanker dari tumor ganas berpotensi membentuk tumor sekunder di bagian tubuh yang jauh dari lokasi awal melalui proses yang disebut metastasis.
Perbedaan Tumor Payudara dan Kanker Payudara
Banyak yang bertanya-tanya apakah tumor payudara dan kanker payudara itu sama? Tumor payudara dan kanker payudara tidak selalu berarti sama.
Tumor payudara adalah istilah umum untuk benjolan atau pertumbuhan sel di jaringan payudara, yang bisa bersifat jinak (non-kanker) maupun ganas (kanker), seperti yang telah dijelaskan di atas.
Tumor jinak, seperti fibroadenoma, kista, atau papiloma intraduktal, biasanya tumbuh lambat, tidak menyebar ke bagian tubuh lain, dan tidak mengancam jiwa, meski tetap perlu dipantau.
Sementara itu, kanker payudara adalah tumor ganas yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali.
Jenis ini dapat merusak jaringan di sekitarnya, menyebar ke organ lain (metastasis), dan berpotensi mengancam jiwa. Contohnya termasuk karsinoma duktal invasif atau karsinoma lobular invasif.
Singkatnya, semua kanker payudara adalah tumor ganas, tetapi tidak semua tumor payudara adalah kanker. Karena itu, setiap benjolan di payudara sebaiknya diperiksakan ke dokter untuk memastikan diagnosis dan menentukan penanganan yang tepat.
Baca juga: Kanker Payudara: Gejala, Penyebab, Pengobatan, & Cara Mencegahnya
Jenis-jenis Tumor Payudara dan Penyebabnya
Mengenali berbagai jenis tumor payudara beserta penyebabnya dapat membantu mendeteksi gejala sejak dini. Berikut jenis-jenis tumor payudara beserta penyebabnya:
Tumor Jinak
Tumor payudara jinak umumnya dipicu oleh perubahan hormon reproduksi yang memicu pertumbuhan jaringan berlebih, seperti pada kasus fibroadenoma, fibrokistik, kista, atau papiloma intraduktal.
Beberapa jenis tumor payudara jinak yaitu:
1. Fibroadenoma
Tumor ini ditandai dengan adanya benjolan padat yang mudah digerakkan dan seringkali tidak menimbulkan rasa sakit.
Pada kebanyakan kasus, tumor ini sering menimpa wanita yang berusia antara 15–35 tahun.
2. Fibrokistik Payudara
Tumor fibrokistik sering menimbulkan rasa nyeri, perih, hingga pembengkakan yang timbul sebelum menstruasi, atau di luar siklus haid. Ciri-ciri tumor payudara jinak ini yaitu ada benjolan yang berbentuk mirip seperti tali tambang. Biasanya tumor ini dialami oleh wanita usia 30–50 tahun.
3. Kista Payudara
Banyak yang bertanya di mana letak tumor payudara? Kalau jenis tumor jinak sebelumnya bisa terasa di satu atau kedua payudara. Namun kista payudara berada tersembunyi di dalam jaringan payudara, sehingga tidak selalu tampak atau terasa nyeri saat diraba.
4. Papiloma Intraduktal
Bentuknya berupa benjolan kecil mirip kutil yang tumbuh di saluran susu dekat puting. Umumnya tidak menyebabkan rasa sakit, tetapi bisa menyebabkan keluarnya cairan dari puting.
Anda perlu waspada apabila jumlahnya banyak (lebih dari lima), karena papiloma ini dapat meningkatkan risiko berkembangnya kanker payudara.
Tumor Ganas
Tumor payudara ganas biasanya disebabkan oleh mutasi gen yang membuat sel tumbuh tanpa kendali, misalnya pada karsinoma duktal invasif. Berikut beberapa jenisnya:
1. Karsinoma Duktal Invasif
Umumnya tumor dimulai di saluran susu, lalu menyebar ke jaringan payudara di sekitarnya.
Jika tidak segera ditangani, tumor ini bisa menyebar ke organ lain dalam tubuh melalui pembuluh darah dan pembuluh limfatik. Penderitanya juga bukan hanya wanita, pria pun bisa.
2. Karsinoma Duktal In Situ
Tumor bersifat kanker yang juga berasal dari saluran susu, tetapi belum menembus membrana basalis. Oleh karenanya, peluang kesembuhan tumor ini lebih tinggi, terutama bila berhasil terdeteksi dan ditangani pada tahap awal.
3. Karsinoma Lobular Invasif
Tumor ini paling jarang terjadi daripada jenis tumor ganas lainnya. Umumnya, timbul dari kelenjar penghasil susu, dan berpotensi menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lain melalui aliran darah atau sistem limfatik.
Faktor Risiko Tumor Payudara
Berbagai faktor dapat memengaruhi risiko seseorang terkena tumor payudara, mulai dari riwayat keluarga hingga perubahan hormonal. Sebuah studi berjudul Analisis Faktor Risiko Kanker Payudara membahas beberapa faktor risikonya, yaitu:
1. Riwayat Keluarga
Individu dengan riwayat keluarga memiliki peluang sekitar 6 kali lebih besar terkena kanker payudara dibanding yang tidak memiliki riwayat.
2. Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Jangka Panjang
Sebanyak 55,3% pasien menggunakan kontrasepsi hormonal selama 10 tahun atau lebih. Penggunaan ini berhubungan signifikan dengan peningkatan risiko kanker payudara, dengan peluang hampir 3 kali lebih besar.
3. Usia Menarche Dini
Sekitar 92,6% pasien kanker payudara mengalami menstruasi pertama (menarche) sebelum usia 12 tahun. Pasien dengan usia menarche dini ini memiliki risiko 6 kali lebih tinggi mengalami kanker payudara. Hal ini dikaitkan dengan paparan hormon estrogen dan progesteron yang lebih lama.
4. Usia Menopause
Pasien mengalami menopause sesudah usia 50 tahun. Wanita yang mengalami menopause terlambat memiliki hubungan signifikan terhadap peningkatan risiko tumor payudara, kemungkinan karena perubahan hormon dan penurunan kekebalan tubuh.
5. Riwayat Merokok
Mayoritas pasien (56,4%) adalah non-perokok dan tidak ditemukan hubungan signifikan antara merokok dan kanker payudara. Namun, ada studi lain yang menyebutkan bahwa paparan asap rokok, termasuk perokok pasif, dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
6. Riwayat Obesitas
Temuan lain dalam studi ini membahas bahwa wanita obesitas berisiko hingga 11,7 kali lebih besar terkena kanker payudara akibat pengaruh metabolisme dan kadar insulin. Namun, faktor risiko ini tidak terlalu signifikan dampaknya.
Gejala Tumor Payudara
Penting untuk mengenali apa gejala tumor pada payudara? Terdapat beberapa gejala yang perlu Anda waspadai, di antaranya:
Gejala Tumor Payudara Jinak
-
Benjolan mudah digerakkan
-
Terasa kenyal dan terkadang bisa sedikit keras
-
Ukuran dan tingkat kekenyalan tergantung siklus menstruasi
-
Rasa nyeri ketika memasuki fase menstruasi
-
Cairan jernih keluar dari puting, terkadang bercampur bercak darah
Gejala Tumor Payudara Ganas
-
Sebagian payudara memerah atau terasa panas
-
Tekstur kulit payudara terasa menebal seperti kulit jeruk.
-
Benjolan keras dan bisa digerakkan pada tahapan awal tapi lama lama tidak bisa digerakan
-
Cairan berupa nanah atau darah keluar dari puting
-
Puting payudara yang masuk ke dalam atau berubah bentuk.
-
Luka terbuka pada payudara yang sulit sembuh.
-
Muncul lekukan pada kulit payudara yang tidak hilang, biasanya terlihat saat mengangkat tangan.
Diagnosis Tumor Payudara
Untuk memastikan adanya tumor pada payudara, dokter akan melakukan beberapa tahapan pemeriksaan. Kementerian Kesehatan melansir beberapa tahapan diagnosis umum yang biasa dilakukan, yaitu:
-
Pemeriksaan fisik, dilakukan dengan meraba payudara dan kelenjar getah bening di sekitarnya untuk mendeteksi adanya benjolan atau perubahan.
-
Pemeriksaan mamografi, menggunakan bantuan sinar-X untuk mendeteksi perubahan jaringan atau benjolan yang mungkin tidak terasa saat pemeriksaan fisik.
-
USG payudara, biasa dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan memperkuat hasil mamografi.
-
Biopsi, diagnosis terakhir dengan cara mengambil sampel jaringan tersebut untuk diperiksa di bawah mikroskop, guna memastikan apakah tumor tersebut jinak atau ganas.
Apakah Pengidap Tumor Payudara Bisa Sembuh?
Apakah tumor di payudara bisa sembuh? Jawabannya, tergantung dari jenis dan sifat tumornya. Pengidap tumor payudara seperti fibroadenoma (tumor jinak) umumnya bisa sembuh atau benjolan bisa mengecil bahkan hilang dengan sendirinya.
Namun, tumor jinak bisa tumbuh besar dan menekan jaringan lain yang menyebabkan rasa nyeri, sehingga beberapa pengidap memilih menjalani prosedur pengangkatan tumor.
Sebaliknya, pengidap tumor ganas (bersifat kanker) membutuhkan pengobatan yang lebih dini dan serius. Pasalnya tumor ganas bisa berkembang dan menyebar ke organ lain (metastis). Kasus tumor ganas berpeluang sembuh jika berhasil dikendalikan dari deteksi dan pengobatan sejak dini.
Pengobatan Tumor Payudara
Pengobatan tumor payudara tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya, apakah jinak atau ganas. Beberapa metode pengobatan secara umum, yaitu:
Tumor Payudara Jinak
-
Aspirasi jarum halus (fine-needle aspiration), tujuannya mengeluarkan cairan dari kista payudara.
-
Operasi, mengangkat jaringan tumor jika diperlukan.
-
Pemeriksaan pencitraan, perlu dilakukan rutin setiap 6 bulan untuk memantau perkembangan tumor jinak tertentu.
Tumor Payudara Ganas
Pengobatannya disesuaikan dengan tingkat keparahan. Adapun metode yang digunakan biasanya meliputi:
-
Operasi pengangkatan kanker
-
Kemoterapi
-
Radioterapi
-
Imunoterapi
-
Terapi Hormonal
Dokter mungkin memberikan satu metode atau memadukan beberapa metode untuk hasil yang maksimal.
Cara Mencegah Tumor Payudara
Tumor payudara sayangnya tidak bisa dicegah secara penuh, tetapi risiko dapat dikurangi dengan:
-
Mencegah obesitas
-
Perbanyak makanan tinggi antioksidan (buah dan sayur)
-
Berhenti merokok karena paparan asapnya berpotensi meningkatkan risiko kanker
-
Batasi konsumsi alkohol
-
Rajin berolahraga minimal 30 menit sehari (seperti jalan cepat, berenang, atau aerobik)
-
Konsultasikan pemakaian terapi hormon (bagi yang menjalaninya)
-
Rutin menyusui bayi.
-
Kelola stres dengan baik.
-
Rutin melakukan Medical Check Up (MCU).
Tzu Chi Hospital menyediakan layanan Medical Check-Up dengan berbagai paket yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga medis berpengalaman dan didukung fasilitas modern, mulai dari ruang konsultasi dokter, pemeriksaan penunjang, hingga tes kesehatan menyeluruh.
Melalui MCU ini, Anda dapat memantau kesehatan secara berkala sekaligus mendeteksi dini adanya kelainan pada payudara, sehingga pengobatan dapat dilakukan sedini mungkin jika ditemukan tanda-tanda yang mencurigakan.
Baca juga: Kanker Serviks: Gejala, Ciri-ciri, Diagnosis, dan Pengobatannya
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda sudah merasakan tanda-tanda atau gejala tumor payudara seperti yang telah dijelaskan, segeralah memeriksakan diri ke dokter di Tzu Chi Hospital.
Tzu Chi Hospital dilengkapi fasilitas kemoterapi modern dan didukung oleh dokter spesialis bedah onkologi berpengalaman, sehingga dapat memberikan pelayanan menyeluruh mulai dari pemeriksaan hingga pengobatan kanker payudara.
Anda dapat menggunakan fitur cari dokter untuk mencari dokter spesialis sesuai kebutuhan Anda dan memilih jadwal konsultasi sesuai waktu ketersediaan Anda.
Setelah menemukan yang cocok, langsung buat janji temu via WhatsApp untuk mendapatkan penanganan sejak dini.
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Dismas, Sp.B
Referensi:
Breast Tumors - National Breast Cancer Foundation
View of Analisis Faktor Risiko Kanker Payudara
Indonesia Cancer Care Community - ICCC
Breast Cyst Vs. Breast Cancer: How to Decipher the Difference - Houston Methodist
Related Article
Artikel Populer

Omeprazole: Manfaat, Dosis, Cara Minum, & Efek Samping

Pembengkakan Jantung: Ciri-Ciri, Penyebab, Pengobatan, & Pencegahannya

19 Ciri-ciri Hamil Muda pada Wanita, Kenali Sebelum Terlambat!

Menu Diet Sehat 7 Hari untuk Turunkan BB tanpa Menyiksa Diri
