Pencegahan & Deteksi Dini Penyakit
10 Ciri-Ciri Benjolan di Leher yang Tidak Berbahaya & Cara Mengatasinya
Ditulis Oleh
Admin TzuChi • 07 November 2025

Pernah menemukan benjolan di leher lalu langsung khawatir itu tanda penyakit berbahaya? Tenang dulu, tidak semua benjolan di leher berhubungan dengan kondisi serius.
Banyak kasus justru disebabkan hal yang jinak, seperti pembengkakan kelenjar getah bening saat infeksi ringan, kista kecil, atau bahkan ketegangan otot. Kadang juga muncul akibat cedera ringan yang tidak berbahaya.
Supaya lebih tenang, mari kenali ciri-ciri benjolan di leher yang biasanya tidak berbahaya dan bagaimana cara menanganinya dengan tepat.
Ciri-ciri Benjolan di Leher yang Tidak Berbahaya

Gambar Benjolan di Leher yang Tidak Berbahaya (Benign) vs Berbahaya (Malignant) | Sumber: Medical Realities
Benjolan di leher tidak selalu berbahaya dan sering disebut sebagai benign lump. Benjolan jinak ini bisa muncul di berbagai bagian leher dan biasanya tidak terkait dengan kanker.
Ciri-ciri benjolan di leher yang tidak berbahaya pada anak dan orang dewasa sebetulnya sama, yaitu:
1. Terasa Lunak & Kenyal
Benjolan jinak sering kali terasa lunak atau kenyal saat ditekan, dan bisa digerakkan di bawah kulit.
Contoh yang paling umum adalah lipoma (benjolan lemak) atau kelenjar getah bening yang membesar karena infeksi ringan.
Namun, tetap perlu diingat, tekstur kenyal saja tidak bisa dijadikan patokan mutlak, karena beberapa benjolan berbahaya juga bisa terasa lunak pada tahap awal.
2. Ukurannya Tidak Membesar
Benjolan yang ukurannya stabil atau mengecil dalam 2–4 minggu biasanya lebih aman. Misalnya, kelenjar getah bening yang membesar saat flu atau radang tenggorokan biasanya akan mengecil setelah infeksi mereda.
Sebaliknya, bila benjolan terus bertambah besar atau tidak berkurang setelah 1 bulan, sebaiknya segera periksa ke dokter.
3. Mudah Digerakkan & Lokasinya Superfisial
Benjolan jinak biasanya tidak menempel kuat pada jaringan di bawahnya, sehingga terasa mudah digerakkan saat diraba.
Lokasinya juga cenderung di bawah kulit (superfisial), bukan di lapisan otot yang dalam. Jika benjolan keras, kaku, atau menempel erat, itu perlu diwaspadai.
4. Tidak Disertai Gejala Lain
Benjolan jinak umumnya tidak disertai gejala lain, seperti demam berkepanjangan, penurunan berat badan drastis, keringat malam, atau nyeri hebat.
Kalau benjolan hanya ada tanpa gejala tambahan dan tidak terasa sakit, biasanya tidak berbahaya.
Namun, bila muncul gejala sistemik atau nyeri yang tidak kunjung hilang, segera konsultasikan ke dokter.
5. Teksturnya Halus
Permukaan benjolan di leher terasa halus dan rata saat disentuh. Tekstur halus ini sering muncul pada kista atau lipoma. Namun jika permukaan kasar, pertanda pertumbuhan abnormal.
6. Tidak Disertai Gejala Lain
Benjolan yang tidak berbahaya tidak disertai gejala lain, seperti demam, penurunan berat badan, atau kelelahan. Ini menandakan benjolan bukan kanker.
7. Timbul setelah Cedera
Jika muncul benjolan di leher tetapi tidak sakit atau sementara saja, biasanya muncul karena cedera. Misalnya, benturan pada leher atau rahang. Benjolan ini akan hilang dalam beberapa minggu.
8. Benjolan Tidak Menyebar
Ciri-ciri benjolan di leher yang tidak berbahaya berikutnya yaitu benjolan hanya di satu titik dan tidak menyebar ke area lain. Penyebaran cepat atau muncul di banyak lokasi bisa menjadi tanda kondisi serius.
9. Warnanya Tidak Membiru atau Menghitam
Warna kulit di atas benjolan tidak berbahaya biasanya normal dan tidak berubah menjadi merah, kehitaman, atau kebiruan. Perubahan warna bisa menandakan peradangan atau masalah vaskular.
10. Lokasinya Tidak Terlalu Dalam Kulit
Benjolan yang aman biasanya terletak di lapisan permukaan atau lapisan lemak di bawah kulit. Karena itu, benjolan bisa digerakkan dan dirasakan dengan mudah.
Baca Juga: Kanker Kulit: Penyebab, Jenis, Gejala, & Pengobatannya
Jenis Benjolan di Leher yang Tidak Berbahaya
.webp)
Ada beberapa jenis benjolan yang bisa muncul di leher dan tidak berbahaya. Berikut jenis yang perlu Anda kenali:
1. Kelenjar Getah Bening Membengkak
Ini paling sering muncul dan biasanya terkait dengan infeksi ringan seperti flu, batuk, atau radang tenggorokan.
Benjolan ini lunak, bisa digerakkan, kadang nyeri saat ditekan, dan biasanya mengecil setelah infeksi reda.
2. Kista
Kista kulit atau kista leher (misalnya kista epidermoid, kista liur) yang tidak terinfeksi cenderung tidak nyeri dan bergerak. Namun jika terinfeksi, bisa terasa nyeri dan memerah.
3. Lipoma
Lipoma adalah benjolan jinak yang terbentuk dari jaringan lemak yang lunak, kenyal, dan mudah digerakkan. Tidak menimbulkan rasa sakit dan warnanya serupa kulit di sekitarnya.
4. Kelenjar Tiroid Membesar (Goiter)
Benjolan ini muncul di bagian depan leher dan berasal dari kelenjar tiroid. Goiter dapat menyebabkan kesulitan menelan, suara serak, batuk, atau pusing saat mengangkat tangan.
Umumnya tidak berbahaya dan bersifat jinak, tetapi butuh evaluasi medis untuk memastikan apakah terkait gangguan hormon tiroid.
Cara Mengatasi Benjolan di Leher yang Tidak Berbahaya
Benjolan di leher yang tidak berbahaya biasanya akan menghilang beberapa hari dengan sendirinya. Untuk mempercepat benjolan mengecil, berikut yang bisa Anda lakukan:
1. Perbanyak Minum Air Putih
Asupan air putih yang cukup dapat membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi ringan yang sering menjadi penyebab pembengkakan kelenjar getah bening.
2. Kompres hangat
Cara menghilangkan benjolan di leher kiri atau kanan bisa dengan kompres dengan kain hangat beberapa kali sehari. Cara ini dapat meredakan rasa tidak nyaman.
3. Obat Pereda Nyeri
Kalau terasa nyeri ringan, Anda bisa minum obat benjolan di leher yang tidak berbahaya, seperti ibuprofen atau paracetamol.
4. Antibiotik (Jika Diperlukan)
Jika benjolan di leher kiri atau kanan disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk membantu mengatasi infeksi tersebut.
5. Intervensi Bedah
Pada kasus lipoma atau kista yang besar dan mengganggu, dokter mungkin menyarankan tindakan bedah kecil untuk mengangkat benjolan.
Baca Juga: Apa Itu Operasi Robotik (Robotic Surgery)? Ini Cara Kerja & Kelebihannya!
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan benjolan di leher ke dokter bila Anda mengalami kondisi berikut:
-
Ukuran benjolan lebih dari 2–3 cm, terasa keras, menempel (fiksasi), atau berada di area supraklavikula.
-
Benjolan cepat membesar atau tidak mengecil setelah lebih dari 2–4 minggu.
-
Disertai gejala sistemik seperti demam berkepanjangan, keringat malam, atau penurunan berat badan drastis.
-
Menyebabkan kesulitan menelan, bernapas, suara serak, atau muncul setelah cedera signifikan.
-
Kulit di atas benjolan tampak kemerahan, nyeri, atau hangat, yang bisa menandakan adanya infeksi.
Anda bisa mendapatkan pemeriksaan menyeluruh di Tzu Chi Hospital untuk mengevaluasi benjolan di leher.
Jika ingin buat janji temu bisa melalui WhatsApp Tzu Chi Hospital tanpa antre. Selain itu, cek juga jadwal praktik dokter melalui menu Cari Dokter.
Waspadai jika benjolan bertambah parah, segera periksakan sekarang!
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh Dr. Hardy Indradi, Sp.PD
Referensi:
Neck Lump: Pictures, Symptoms, and Treatment | Healthline
When To Worry About a Lump Under Your Skin | Cleveland Clinic
How to Tell if a Neck Lump Is Benign or Malignant | Thyroid Head & Neck Surgery
Topik
Related Article
Artikel Populer

Omeprazole: Manfaat, Dosis, Cara Minum, & Efek Samping

Menu Diet Sehat 7 Hari untuk Turunkan BB tanpa Menyiksa Diri

5 Cara Menghitung Usia Kehamilan Akurat, Plus Tabel Usia Kehamilan

19 Ciri-ciri Hamil Muda pada Wanita, Kenali Sebelum Terlambat!

