Edukasi Obat & Apotek

8 Obat Stroke Ringan yang Sering Diresepkan Dokter

logo author

Ditulis Oleh

Admin TzuChi25 September 2025

BAGIKAN
artikel feature image

Banyak orang mencari tahu tentang obat stroke ringan sebagai langkah cepat untuk mendukung pemulihan.

Stroke ringan, yang sering disebut mini stroke atau transient ischemic attack (TIA), memang terlihat singkat karena gejalanya bisa hilang dalam hitungan menit hingga jam.Namun, kondisi ini sering menjadi tanda awal sebelum terjadi stroke yang lebih berat.

Lalu, obat apa yang biasanya diresepkan dokter? Apakah cukup dengan pengobatan saja, atau perlu perubahan gaya hidup?

Artikel ini akan membahas berbagai pilihan obat stroke ringan beserta cara kerjanya. Namun sebelum itu, penting diingat bahwa stroke, meskipun ringan, tetap membutuhkan pertolongan medis segera agar tidak berkembang menjadi kondisi yang lebih berat.

Gejala Stroke Ringan

Sebelum membahas obat, penting untuk mengenali tanda-tanda stroke ringan. Jika gejala seperti di bawah ini muncul, segera bawa pasien ke rumah sakit. Jangan menunda, karena penanganan cepat sangat memengaruhi hasil pemulihan.

1. Wajah Mencong atau Mati Rasa di Satu Sisi

Wajah Mencong atau Mati Rasa di Satu Sisi
Wajah Mencong atau Mati Rasa di Satu Sisi | Sumber: Grid Health

Salah satu gejala yang sering muncul adalah wajah terlihat menurun pada salah satu sisi. Misalnya, saat tersenyum, bagian wajah tampak tidak simetris. Hal ini menunjukkan adanya gangguan pada saraf akibat sumbatan aliran darah.

Biasanya, Anda akan melihat satu sisi wajah terkulai atau terasa kebas. Jadi, cobalah minta orang itu untuk tersenyum; bila senyum tidak simetris, maka itu tanda bahaya. 

2. Kelemahan atau Mati Rasa pada Lengan

kelemahan atau mati rasa pada lengan
Kelemahan atau Mati Rasa pada Lengan

Gejala stroke ringan yang selanjutnya adalah ketika tiba-tiba lengan atau kaki Anda (biasanya hanya di satu sisi) terasa lemah, sulit mengangkat, atau seperti tidak bisa digerakkan. 

Cobalah mengangkat kedua lengan, jika salah satu menurun, maka itu bisa jadi salah satu pertanda khas stroke.

3. Gangguan Bicara

gangguan bicara
Gangguan Bicara

Kemudian, gejala berikutnya adalah mungkin Anda akan mendadak berbicara cadel, tidak jelas, atau kesulitan mengulang kalimat sederhana. 

Gangguan pemahaman untuk mengerti orang lain juga biasanya dapat terjadi. Sebaiknya, segera catat waktu munculnya gejala tersebut, sebab itu penting untuk penentuan langkah terapi berikutnya.

4. Gangguan Penglihatan

gangguan penglihatan
Gangguan Penglihatan

Penglihatan kabur, penglihatan ganda, atau bahkan kehilangan penglihatan pada satu sisi bisa saja terjadi sebagai salah satu bentuk gejala stroke ringan. 

Gejala visual mendadak seperti ini harus dianggap serius dan sebaiknya segera diperiksakan ke dokter di rumah sakit.

5. Pusing Hebat

pusing hebat
Pusing Hebat

Jika Anda bisa merasa tiba-tiba sangat pusing, oleng, atau sulit berjalan lurus, sebaiknya segera berhati-hati.

Bisa jadi, ini menandakan area otak yang mengatur keseimbangan/koordinasi terganggu, sehingga terindikasi stroke ringan.

Baca Juga: 8 Pertolongan Pertama pada Gejala Stroke sebelum Medis Tiba

8 Obat Stroke Ringan yang Sering Diresepkan Dokter

Jika Anda atau orang terdekat mengalami salah satu gejala di atas, segera cari pertolongan medis. Stroke, meskipun tergolong ringan, tetap merupakan kondisi darurat yang membutuhkan penanganan cepat dari dokter.

Obat-obatan berikut ini bukan untuk dikonsumsi sendiri, melainkan contoh yang umumnya diresepkan dokter setelah pemeriksaan lengkap.

Pemilihan jenis obat, dosis, serta lama penggunaan harus ditentukan oleh tenaga medis agar aman dan efektif.

Berikut beberapa jenis obat yang biasanya diberikan dokter untuk membantu pasien stroke ringan dalam mencegah kekambuhan dan memperbaiki kondisi kesehatan

1. Cholestor 20 mg 10 Tablet

Cholestor 20 mg

Kolesterol tinggi juga bisa turut serta meningkatkan risiko stroke. Jika kondisi ini Anda alami, Cholestor sering dipilih oleh dokter untuk membantu mengontrol kadar lemak dalam darah.

  • Kandungan: Simvastatin (golongan statin).

  • Manfaat: menurunkan kolesterol jahat (LDL), menurunkan trigliserida, meningkatkan kolesterol baik (HDL).

  • Cara pakai: biasanya 10–20 mg sekali sehari, sesuai resep dokter.

  • Efek tambahan: membantu menurunkan risiko penyumbatan arteri penyebab stroke.

  • Perhatian khusus: perlu kontrol rutin kadar kolesterol.

  • Harga: Rp56.000–Rp78.000 per strip.

  • Ketersediaan: apotek resmi dengan resep dokter.

2. Tensicap 25 mg 10 Tablet

Tensicap 25 mg

Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi yang menjadi faktor risiko utama stroke, biasanya dokter akan meresepkan obat Tensicap. 

Obat ini bekerja dengan melemaskan pembuluh darah sehingga aliran darah lebih lancar, sekaligus membantu menjaga kerja jantung.

  • Kandungan: Captopril (golongan ACE inhibitor).

  • Manfaat: menurunkan tekanan darah, melindungi ginjal pada pasien diabetes, mencegah serangan jantung berulang.

  • Cara pakai: diminum saat perut kosong, 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.

  • Perhatian khusus: tidak dianjurkan untuk ibu hamil karena dapat mengganggu janin.

  • Harga: Rp37.000–Rp61.000 per strip.

  • Ketersediaan: apotek resmi dengan resep dokter.

3. Simarc 2 mg 10 Tablet

Simarc 2 mg

Bagi Anda yang rentan mengalami pembekuan darah, obat Simarc sering kali dipakai sebagai terapi untuk pencegahannya. 

Obat ini berfungsi menjaga darah tetap encer sehingga sumbatan di pembuluh darah bisa dihindari.

  • Kandungan: Warfarin sodium (golongan antikoagulan).

  • Manfaat: mencegah terbentuknya bekuan darah di jantung dan pembuluh darah.

  • Cara pakai: dosis awal 5–10 mg per hari, lalu disesuaikan dengan kebutuhan pasien.

  • Perhatian khusus: perlu pemeriksaan INR (tes darah) secara berkala untuk memantau efektivitas.

  • Efek samping ringan: perdarahan gusi, mudah memar, atau urine berdarah.

  • Harga: Rp11.000–Rp22.000 per strip.

  • Ketersediaan: apotek resmi dengan resep dokter.

4. Pradaxa 110 mg 10 Kapsul

Paradaxa 110 mg

Jika Anda menjalani operasi besar, seperti penggantian sendi, risiko terbentuknya bekuan darah cukup tinggi. Maka, Pradaxa adalah salah satu obat yang dapat mencegah komplikasi ini.

  • Kandungan: Dabigatran etexilate (antikoagulan modern).

  • Manfaat: mencegah tromboemboli vena (gumpalan darah di vena), menurunkan risiko stroke akibat fibrilasi atrium.

  • Cara pakai: diminum 1 kapsul dalam 1–4 jam setelah operasi, dilanjutkan 2 kapsul per hari sesuai arahan dokter.

  • Durasi terapi: 10 hari (operasi lutut) hingga 35 hari (operasi panggul).

  • Perhatian khusus: tidak boleh dihentikan mendadak tanpa arahan dokter karena meningkatkan risiko stroke.

  • Harga: Rp286.000–Rp385.000 per strip.

  • Ketersediaan: apotek resmi dengan resep dokter.

5. Clopidogrel 75 mg 10 Tablet

Clopidogrel 75 mg 10 Tablet

Untuk Anda yang pernah mengalami stroke ringan akibat penggumpalan darah, Clopidogrel bisa menjadi terapi yang penting.

Obat ini membantu mencegah trombus terbentuk, sehingga risiko stroke dan serangan jantung bisa ditekan.

  • Kandungan: Clopidogrel (golongan antiplatelet).

  • Manfaat: Mencegah penggumpalan darah baru, menurunkan risiko serangan jantung, dan stroke berulang.

  • Cara pakai: Diminum sekali sehari, sebelum atau sesudah makan sesuai anjuran dokter.

  • Efek samping ringan: Dapat berupa pusing, mudah memar, atau perdarahan ringan.

  • Perhatian khusus: Tidak boleh digunakan tanpa resep dokter karena membutuhkan pemantauan medis.

  • Harga: Rp10.000–Rp128.000 per strip (harga dapat berbeda di tiap apotek).

  • Ketersediaan: Tersedia di apotek resmi dengan resep dokter.

6. Brilinta 90 mg

Brilinta 90 mg

Brilinta adalah obat antiplatelet modern yang bekerja cepat mencegah terbentuknya gumpalan darah baru. 

Obat ini kerap diresepkan untuk pasien dengan stroke ringan, riwayat jantung, atau diabetes, karena terbukti efektif menurunkan risiko stroke berulang.

  • Kandungan: Ticagrelor (antiplatelet).

  • Manfaat: mencegah terbentuknya gumpalan darah baru, menurunkan risiko stroke berulang.

  • Cara pakai: diminum 2 kali sehari.

  • Efek samping ringan: sesak ringan, pusing, atau perdarahan ringan.

  • Perhatian khusus: harus sesuai arahan dokter karena berisiko perdarahan.

  • Harga: sekitar Rp300.000–Rp400.000 per strip.

  • Ketersediaan: apotek resmi dengan resep dokter.

7. Astika 100 mg

Astika 100 mg

Astika mengandung aspirin, salah satu obat antiplatelet paling lama digunakan untuk mencegah stroke. 

Obat ini juga dapat membantu menjaga aliran darah tetap lancar dan sangat bermanfaat untuk penderita stroke iskemik.

  • Kandungan: Aspirin (asam asetilsalisilat).

  • Manfaat: mengurangi risiko pembekuan darah, mencegah stroke iskemik berulang.

  • Cara pakai: diminum 1 kali sehari, dosis umum 75–150 mg.

  • Efek samping ringan: sakit perut, mual, nyeri ulu hati, atau mudah memar.

  • Perhatian khusus: tidak dianjurkan pada pasien dengan tukak lambung aktif.

  • Harga: Rp10.000–Rp20.000 per strip.

  • Ketersediaan: apotek resmi dengan resep dokter.

8. RG-Choline 500 mg

RG-Choline 500 mg

Obat ini banyak digunakan dalam fase pemulihan untuk membantu pasien memperbaiki daya ingat, konsentrasi, dan fungsi otak setelah stroke ringan.

  • Kandungan: Citicoline.

  • Manfaat: mempercepat pemulihan jaringan otak, meningkatkan daya ingat & konsentrasi, mengurangi gejala pasca stroke ringan.

  • Cara pakai: diminum 1–2 kali sehari, bisa sebelum atau sesudah makan.

  • Efek samping ringan: sakit kepala, gangguan tidur, mual ringan.

  • Perhatian khusus: hanya digunakan sesuai anjuran dokter agar dosis tepat.

  • Harga: Rp120.000–Rp150.000 per strip.

  • Ketersediaan: apotek resmi dengan resep dokter.

Cara Mencegah Stroke Ringan agar Tidak Kambuh Kembali

Stroke ringan dapat dicegah dengan mengubah pola hidup dan menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. 

Langkah-langkah berikut bisa Anda lakukan mulai dari sekarang agar stroke tidak datang di kemudian hari pada orang terdekat Anda:

1. Jaga Tekanan Darah

Hipertensi adalah faktor risiko utama stroke. Pastikan Anda rutin memeriksa tekanan darah dan mengikuti anjuran dokter bila harus mengonsumsi obat.

2. Kendalikan Kadar Gula Darah

Bagi penderita diabetes, kadar gula darah yang tidak terkontrol bisa memicu kerusakan pembuluh darah. Lakukan pengecekan rutin dan ikuti pola makan sehat yang dianjurkan.

3. Berhenti Merokok

Merokok sejatinya dapat mempercepat kerusakan pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke. Berhenti merokok akan memberikan manfaat besar bagi kesehatan jantung dan otak Anda.

4. Perhatikan Pola Makan

Mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak, garam, dan gula dapat menurunkan risiko stroke. Perbanyak buah, sayur, ikan, dan biji-bijian untuk menjaga kesehatan pembuluh darah.

5. Olahraga Teratur

Aktivitas fisik seperti jalan cepat, berenang, atau bersepeda selama 30 menit sehari, 5 kali seminggu, sangat efektif untuk menjaga sirkulasi darah tetap lancar.

6. Kurangi Konsumsi Alkohol

Minum alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit pembuluh darah. Batasi konsumsinya sesuai anjuran kesehatan.

7. Kelola Stres dengan Baik

Stres kronis bisa memengaruhi tekanan darah dan kesehatan jantung. Luangkan waktu untuk relaksasi, meditasi, atau aktivitas yang membuat Anda merasa tenang.

Baca Juga: 11 Penyakit Saraf Paling Mengintai di Indonesia, Waspada!

Kapan Harus ke Dokter?

Jika muncul gejala FAST, seperti wajah mencong, bicara cadel, atau kelemahan anggota tubuh, segera temui dokter atau bawa ke IGD rumah sakit terdekat.

Pengobatan Stroke dan Bedah Saraf di Tzu Chi Hospital siap membantu Anda dengan layanan lengkap dan tenaga medis berpengalaman.

Anda juga bisa langsung mencari dokter yang dibutuhkan di menu Cari Dokter, serta gunakan fasilitas IGD 24 Jam atau hubungi WhatsApp Call Center Tzu Chi Hospital jika ada kondisi darurat terjadi.

 

 


Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Rainhard Octovianto, Sp.N

 

 

Referensi:

American Stroke Association. Transient Ischemic Attack (TIA).


Related Article

Topik Terkini



VIDEOS